CAMPUR ADUK

Saturday, February 5, 2022

UTUSAN DEWA

Eko dan Budi duduk di depan rumah Budi, ya sambil menikmati minum kopi dan juga gorengan lah.

"Dewa," kata Budi.

"Tuhan," kata Eko.

"Eko. Dewa dan Tuhan, ya sama aja kan?!" kata Budi.

"Bisa di bilang begitu sih dari banyak cerita agama ini dan itu sih," kata Eko.

"Dewa atau Tuhan menjelma menjadi wujud manusia yang sakti dan berbudi luhur yang baik untuk mengajarkan pada manusia untuk berjalan di jalan kebaikan, ya itu semua berkat doa yang di panjatkan para manusia yang menjalankan aturan agama yang di yakininya. Berdasarkan cerita ini dan itu sih," kata Budi.

"Dewa itu ada di antara kita...Budi," kata Eko.

"Masa sih?Jangan-jangan dunia dalam cerita!" kata Budi.

"Dewa itu nama orang," kata Eko.

"Itu sama aja dengan di berita ini dan itu. Tuhan itu nama orang," kata Budi.

"Becanda!!!" kata Eko.

"Memang becandaan. Nama juga obrolan lulusan SMA. Ya bahan obrolan saja!" kata Budi.

"Emmmm," kata Eko.

"Aku mau bercerita, ya versi aku sih cerita ini tentang Utusan Dewa sih," kata Budi.

"Kalau begitu sih. Silakan Budi bercerita dengan baik," kata Eko.

"Baik aku ceritakan. Seorang cewek cantik, ya masih perawan sih, ya namanya Maria. Dewa pun mendatangi Maria dan berkata "Maria. Engkau akan melahirkan anak laki-laki yang akan mengajarkan manusia di jalan kebaikan. Nama anak itu...Isa". Maria menerima dengan baik, ya sebenarnya diri Maria, ya belum pernah bergaul dengan cowok. Maria masih suci banget gitu. Dewa pun membuat Maria hamil, ya dengan kemampuan Dewa lah. Dewa pun menghilang setelah menitipkan benih di rahim Maria. Ya Maria menjalankan aktivitasnya sehari-sehari seperti biasanya. Tapi perutnya Maria terus membesar, ya jadinya Maria pindah rumah, ya bersama Pamannya. Sampai di suatu tempat, ya kota lain. Maria bersama Pamannya, ya istirahat dekat kandang domba. Maria mulai pecah air ketubannya, ya tandanya mau melahirkan lah. Maria pun melahirkan anak laki-laki. Ya anak laki-laki itu di berinama Isa karena nama itu pemberian Dewa. Isa didik dengan baik sama Maria dan juga Pamannya Maria, ya sampai Isa dewasa. Isa ternyata punya kemampuan menyembuhkan orang sakit berat dan juga bisa menghidupkan orang mati. Dari kemampuannya Isa yang hebat, ya banyak manusia yang mengikuti Isa. Orang-orang yang mengikuti Isa memanggilnya "Utusan Dewa atau Utusan Tuhan". Ada juga orang memanggilnya "Putra Dewa atau Putra Tuhan". Isa pun mengajarkan kebaikan pada manusia yang ingin berjalankan di jalan kebaikan. Sampai Isa pun di khianatin muridnya, ya Judas. Isa pun di tangkap sama prajurit kerajaan, ya atas perintah Raja sih. Isa pun di salip di antara dua orang di salip juga, ya atas kesalahannya. Isa menjalankan hukumannya sampai mati. Isa pun di turunkan dari salipnya, ya di mau di makan dengan layak. Tahu-tahu....Isa bangkit dari kematiannya karena kemampuan Isa yang memiliki kemampuan membangkitkan orang mati, ya berarti dirinya bisa membangkitkan dirinya, ya jadinya hidup. Isa pun menemui orang-orang yang mengikuti ajarannya. Semua senang dengan Isa yang hidup kembali. Isa mengajarkan kebaikan pada orang-orang yang mengikuti ajarannya. Sampai waktunya, ya Isa naik ke langit, ya berarti Isa telah selesai mengajarkan ilmunya pada orang-orang yang ingin berjalan di jalan kebaikan. Orang-orang yakin dengan ajaran Isa, ya terus berjalan di jalan kebaikan dengan baik karena di tulis di kitab ini dan itu. Ribuan tahun berlalu. Dunia sudah kacau ini dan itu, ya mendekati hari kiamat. Isa turun dari langit untuk menyelamatkan manusia yang berjalan di jalan kebaikan karena ada makluk jahat banget yang menciptakan kehancuran ini dan itu....Dajjal bersama Ya'juj dan Ma'juj. Isa bersama pengikutnya di jalan kebaikan, ya berperang dengan Dajjal yang bersama Ya'juj dan Ma'juj. Isa pun berhasil mengalahkan Dajjal, ya sampai membunuh Dajjal dan juga Ya'juj dan Ma'juj. Setelah peperangan itu, ya keadaan jadi baik lagi. Isa pun membawa orang-orang yang berjalan kebaikan, ya ke surga. Begitulah ceritanya," kata Budi.

"Cerita yang bagus. Sekedar cerita kan Budi?!" kata Eko.

"Iya...sekedar cerita saja!" kata Budi.

"Kalau begitu main catur saja!" kata Eko.

"Ok...main catur!" kata Budi.

Budi mengambil papan catur di bawah meja, ya papan catur di atas mejalah. Budi dan Eko mau menyusun bidak catur di atas papan catur. Eeeee...Abdul dateng, ya memarkirkan motornya dengan baik di depan rumah Budi lah. Abdul pun duduk bersama Budi dan Eko. Ya Budi dan Eko tidak jadi main catur, ya catur di beresin dengan baik sih. Ketiganya memutuskan main kartu remi, ya permainan kartu remi di jalankan dengan baik, ya sambil menikmati minum kopi dan juga gorengan lah. 

GELANDANGAN

Malam yang tenang sekali di kediaman Eko. Ya Budi dan Eko duduk di depan rumah, ya sambil minum teh dan juga menikmati makan martabak.

"Gelandangan," kata Budi.

"Tunawisma," kata Eko.

"Itu sih sama aja Eko," kata Budi.

"Aku hanya mengikuti alur omongan Budi," kata Eko.

"Sebenarnya. Aku membaca tentang gelandangan atau di sebut tunawisma," kata Budi.

"Terus!!!!" kata Eko.

"Aku punya cerita sih. Ya versi aku sih," kata Budi.

"Ada cerita toh Budi tentang gelandangan dan juga tunawisma. Cerita Budi!!!" kata Eko.

"Baiklah aku cerita. Seorang Bapak yang kaya raya. Bapak itu kehilangan istrinya, ya meninggalnya karena sakit sih. Bapak itu dari pernikahannya, tidak mendapatkan keturunan dari istrinya, ya jadinya hidupnya sendiri. Dari keadaan dirinya kesepian, ya memutuskan untuk main cewek gitu. Sebenarnya cewek-cewek itu, ya jebakan dari rekan kerja Bapak itu...untuk mengambil semua hartanya. Rekan kerja, ya berhasil mengambil harta Bapak itu. Ya Bapak itu jatuh miskin, ya kehilangan semua hartanya. Rekan kerja itu membuang Bapak itu ke tempat sampah. Bapak itu berkata "Ini semua karena kebodohan ku, ya aku kehilangan harta." Bapak itu, ya menerima keadaannya, ya jadinya Bapak itu pun gelandangan ke sana ke sini, ya sampai tidur di pinggir rumah ibadah agama apa pun gitu. Bapak itu jadi di hina-hina karena keadaannya sama orang-orang yang tidak bisa diam omongannya. Bapak itu sabar banget dengan keadaannya itu. Sampai pahitnya itu di tuduh mencuri, ya sampai semua orang-orang ini dan itu, ya sampai orang-orang yang bergerak di pemerintahan gitu yang menanggulangi penyakit masyarakat ini dan itu sih. Sebenarnya struktur pemerintahan, ya masih kacau karena banyak orang-orang kaya dapet membeli petugas-petugas pemerintahan untuk melancarkan urusan kerjanya, ya tujuannya kaya dan kaya. Bapak itu pun berkata "Istri ku. Kamu enak di alam lain. Sedang aku menderita. Hidupku lebih hina dari binatang". Bapak itu terus menjalankan hidupnya, ya walau keadaannya di hina ini dan itu. Sampai suatu ketika, ya ada orang baik yang bisa menerima Bapak itu. Seorang pemuda miskin yang tidur di bawah kolong jembatan. Bapak itu mulai membangun dirinya di kolong jembatan, ya jadi baik hidupnya pelan-pelan, ya di bantu pemuda yang baik dari mengumpulkan barang bekas sampai akhirnya Bapak itu kerja di sebuah toko. Bapak itu berkata "Aku bersyukur hidup ku mulai baik, ya Tuhan". Bapak itu terus di jalan baik, ya sampai waktu tutup usia. Begitu lah ceritanya," kata Budi.

"Cerita yang bagus. Penderitaan seorang gelandangan. Hartanya di rampas sama orang jahat, ya dengan cara ini dan itu...pake cewek," kata Eko.

"Kasihan juga gelandangan itu," kata Budi. 

"Memang kasihan sih keadaan gelandangan, ya di hina-hina," kata Eko. 

"Nasif dan Nasif," kata Budi. 

"Nasif....nama orang," kata Eko. 

"Becanda kan Eko?!" kata Budi. 

"Iya!!!" kata Eko. 

"Kalau begitu main catur saja!" kata Budi. 

"Ok....main catur!" kata Eko. 

Eko mengambil papan catur di bawah meja, ya di taruh di atas mejalah papan catur. Eko dan Budi, ya menyusun dengan baik bidak catur di atas papan catur. Keduanya main catur dengan baik, ya sambil menikmati minum teh dan juga martabak. 

CAMPUR ADUK

MUMBAI XPRESS

Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...

CAMPUR ADUK