"Dewa," kata Budi.
"Tuhan," kata Eko.
"Eko. Dewa dan Tuhan, ya sama aja kan?!" kata Budi.
"Bisa di bilang begitu sih dari banyak cerita agama ini dan itu sih," kata Eko.
"Dewa atau Tuhan menjelma menjadi wujud manusia yang sakti dan berbudi luhur yang baik untuk mengajarkan pada manusia untuk berjalan di jalan kebaikan, ya itu semua berkat doa yang di panjatkan para manusia yang menjalankan aturan agama yang di yakininya. Berdasarkan cerita ini dan itu sih," kata Budi.
"Dewa itu ada di antara kita...Budi," kata Eko.
"Masa sih?Jangan-jangan dunia dalam cerita!" kata Budi.
"Dewa itu nama orang," kata Eko.
"Itu sama aja dengan di berita ini dan itu. Tuhan itu nama orang," kata Budi.
"Becanda!!!" kata Eko.
"Memang becandaan. Nama juga obrolan lulusan SMA. Ya bahan obrolan saja!" kata Budi.
"Emmmm," kata Eko.
"Aku mau bercerita, ya versi aku sih cerita ini tentang Utusan Dewa sih," kata Budi.
"Kalau begitu sih. Silakan Budi bercerita dengan baik," kata Eko.
"Baik aku ceritakan. Seorang cewek cantik, ya masih perawan sih, ya namanya Maria. Dewa pun mendatangi Maria dan berkata "Maria. Engkau akan melahirkan anak laki-laki yang akan mengajarkan manusia di jalan kebaikan. Nama anak itu...Isa". Maria menerima dengan baik, ya sebenarnya diri Maria, ya belum pernah bergaul dengan cowok. Maria masih suci banget gitu. Dewa pun membuat Maria hamil, ya dengan kemampuan Dewa lah. Dewa pun menghilang setelah menitipkan benih di rahim Maria. Ya Maria menjalankan aktivitasnya sehari-sehari seperti biasanya. Tapi perutnya Maria terus membesar, ya jadinya Maria pindah rumah, ya bersama Pamannya. Sampai di suatu tempat, ya kota lain. Maria bersama Pamannya, ya istirahat dekat kandang domba. Maria mulai pecah air ketubannya, ya tandanya mau melahirkan lah. Maria pun melahirkan anak laki-laki. Ya anak laki-laki itu di berinama Isa karena nama itu pemberian Dewa. Isa didik dengan baik sama Maria dan juga Pamannya Maria, ya sampai Isa dewasa. Isa ternyata punya kemampuan menyembuhkan orang sakit berat dan juga bisa menghidupkan orang mati. Dari kemampuannya Isa yang hebat, ya banyak manusia yang mengikuti Isa. Orang-orang yang mengikuti Isa memanggilnya "Utusan Dewa atau Utusan Tuhan". Ada juga orang memanggilnya "Putra Dewa atau Putra Tuhan". Isa pun mengajarkan kebaikan pada manusia yang ingin berjalankan di jalan kebaikan. Sampai Isa pun di khianatin muridnya, ya Judas. Isa pun di tangkap sama prajurit kerajaan, ya atas perintah Raja sih. Isa pun di salip di antara dua orang di salip juga, ya atas kesalahannya. Isa menjalankan hukumannya sampai mati. Isa pun di turunkan dari salipnya, ya di mau di makan dengan layak. Tahu-tahu....Isa bangkit dari kematiannya karena kemampuan Isa yang memiliki kemampuan membangkitkan orang mati, ya berarti dirinya bisa membangkitkan dirinya, ya jadinya hidup. Isa pun menemui orang-orang yang mengikuti ajarannya. Semua senang dengan Isa yang hidup kembali. Isa mengajarkan kebaikan pada orang-orang yang mengikuti ajarannya. Sampai waktunya, ya Isa naik ke langit, ya berarti Isa telah selesai mengajarkan ilmunya pada orang-orang yang ingin berjalan di jalan kebaikan. Orang-orang yakin dengan ajaran Isa, ya terus berjalan di jalan kebaikan dengan baik karena di tulis di kitab ini dan itu. Ribuan tahun berlalu. Dunia sudah kacau ini dan itu, ya mendekati hari kiamat. Isa turun dari langit untuk menyelamatkan manusia yang berjalan di jalan kebaikan karena ada makluk jahat banget yang menciptakan kehancuran ini dan itu....Dajjal bersama Ya'juj dan Ma'juj. Isa bersama pengikutnya di jalan kebaikan, ya berperang dengan Dajjal yang bersama Ya'juj dan Ma'juj. Isa pun berhasil mengalahkan Dajjal, ya sampai membunuh Dajjal dan juga Ya'juj dan Ma'juj. Setelah peperangan itu, ya keadaan jadi baik lagi. Isa pun membawa orang-orang yang berjalan kebaikan, ya ke surga. Begitulah ceritanya," kata Budi.
"Cerita yang bagus. Sekedar cerita kan Budi?!" kata Eko.
"Iya...sekedar cerita saja!" kata Budi.
"Kalau begitu main catur saja!" kata Eko.
"Ok...main catur!" kata Budi.
Budi mengambil papan catur di bawah meja, ya papan catur di atas mejalah. Budi dan Eko mau menyusun bidak catur di atas papan catur. Eeeee...Abdul dateng, ya memarkirkan motornya dengan baik di depan rumah Budi lah. Abdul pun duduk bersama Budi dan Eko. Ya Budi dan Eko tidak jadi main catur, ya catur di beresin dengan baik sih. Ketiganya memutuskan main kartu remi, ya permainan kartu remi di jalankan dengan baik, ya sambil menikmati minum kopi dan juga gorengan lah.