CAMPUR ADUK

Monday, November 4, 2019

TERKENANG

Indro lagi duduk di ruang tamu sambil memainkan gitarnya dan menyanyikan sebuah lagu.

Syair lagu yang di nyanyikan Indro :

"Biarkan sendiri
Biar ku pahami
Hadirku di sini buatku bersedih
Biarlah kecewa
Biarku terluka
Biarku tercela asal kau bahagia

Sering ku berjanji
Namun ku ingkari
Sering ku berdusta
Aku tak setia
Lelah ku melangkah
Sesat tanpa arah
Mencari pelita sebuah cahaya cinta

Cobalah kau rasakan
Akan hasil karya ciptaku
Cobalah kau dengarkan
Sebuah lagu maaf untukmu
Cobalah kau rasakan
Panggilan di dalam hatiku
Cobalah kau terbangkan
Dua sayap pada pundakmu"

Indro pun selesai menyanyikan syair lagu dengan baik, lalu menaruh gitar di atas meja. Indro pun beranjak dari duduknya di ruang tamu menuju ruang tengah. Dimana ada Dono yang sedang nonton You tobe dari Hpnya.

"Don asik banget nonton You tobe-nya," kata Indro.

"Iya, saya lagi nonton vidio musik dangdut," kata Dono.

"Musik dangdut...coba lihat," kata Indro.

"Nieee lihat sendiri," kata Dono.

Indro menonton You tobe dari Hpnya Dono. 

"Jadi yang kamu tonton vidio Lesti yang menyanyikan lagu egois, Kenapa Don?" tanya Indro.

"Aku sedang mempelajari diri syair lagu 'Egois' yang di nyanyikan Lesti. Karena aku lagi ingin mawas diri aja," kata Dono.

"Jadi di kamu merasa kamu egois?" tanya Indro.

"Ya....bisa jadi. Di masa lalu, aku pernah sih. Jadi aku sadar bahwa ke egoisan aku merugikan diri ku dan orang yang ku sukai," cerita Dono.

"Don.... Don.... Don... kirain. Masa sekarang. Kalau masa lampau sih gak perlu di kamu ungkit-ungkit lagi, biarkan saja. Toh urusannya gak penting. Gara-gara nonton musik dangdut dengan judul lagu Egois sampai terlarut dengan kenangan masa lalu. Pada hal aku tahu kedudukannya kamu Don dengan orang kamu sukai itu.....sama aja. Egonya. Dara muda. Salah satu mengalah seperti kamu langsung berakhir persoalan diantara keduanya," kata Indro.

"Ya begitulah Indro. Laki-laki lebih baik mengalah. Walau sebenarnya benar pun mengalah demi orang yang di sukai," kata Dono.

"Ya.....udah nonton Tv aja yang acaranya lombanya menyanyi!" kata Indro.

"Iya....aku idem," kata Dono.

Dono mematikan tontonan di You tobe-nya di Hpnya. Indro menyetel Tv dan langsung memilih chenel yang menayangkan perlombaan musik dangdut.

"Don.... Don.... Don.... Selfi penyanyi dangdut lagi nyanyi bersama Soimah. Yang namanya pernah kamu gunakan untuk tokoh wanita dalam tulisan kamu. Dengan tujuan sih....cuma reaksi biasanya pria gitu 'Terkesan saja'," kata Indro.

"Buka kartu aja. Jangan cerita nonton aja acara Tv yang sedang kita tonton ini!" kata Dono.

"Iya," saut Indro.

Dono dan Indro fokus langsung nonton acara Tv yang di tontonnya. Kasino yang sibuk mengetik di kamarnya untuk menyelesaikan pekerjaannya. Akhirnya Kasino pun selesai juga menyelesaikan pekerjaannya mengetik di leptopnya. Kasino pun keluar dari kamar langsung ke dapur karena merasa lapar, jadi masak mie instan. Selang berapa saat mie pun jadi buat Kasino dan segera menyantapnya di meja makan. Indro yang ingin minum beranjak dari duduknya menuju ke dapur. Tapi mie yang di makan Kasino tergeletak begitu saja di meja, sedangkan Kasino ke kamar sebentar karena inget sesuatu. Indro makan mienya Kasino satu sendok saja langsung cepat sekali dan mengambil minum di kulkas yaitu minuman kaleng, lalu kembali duduk bersama Dono yang asik nonton Tv.

Kasino kembali ke meja makan. Segera Kasino memakan mienya, karena Kucing sudah ada di meja ingin memakan mienya Kasino. Di turunkan Kucing dari meja makan. Kasino menikmati makan mienya. Baru setelah itu Kasino duduk bersama Dono dan Indro nonton Tv acara musik dangdut.

ASAL USUL DANAU RANAU

Danau Ranau mempunyai luas 144 kilometer persegi Danau ini terletak di pegunungan yang masuk kecamatan Banding Agung wilayah kabupaten Ogan Komering Ulu. Ketika aku berdiri di tepi danau aku dapat memandang alam pegunungan yang merupakan bagian dari Bukit Barisan. Udara alam pegunungan yang sejuk dan pesona Danau Ranau membuat betah berlama-lama di sana. Diantara para pengunjung ada yang asik mandi di tepi danau. 
Selain itu ada pula yang mengelilingi danau dengan perahu motor. Berkeliling danay dengan perahu motor mempunyai keasyikan tersendiri bagi para pengunjung. Di tepi danau banyak perahu motor yang disewakan untuk para pengunjung. Para pengunjung dapat berperahu menuju ke pulau Marisa yang ada di tengah danau. Di Danau Ranau tersedia tempat khusus untuk memancing. Adapula pengunjung yang memancing sambil berperahu.

Konon ceritanya, Danau Ranau terjadi karena kesaktian Puyang Seminang Mora, Dikisahkan, pada dahulu kala ada seorang pemuda bernama Patua Paso. Patua Pasao adalah kemenakan seorang raja di suatu daerah yang bernama Among Padoha. Patua tinggal disekitar Danau Toba di Sumatra Utara.

Sehari-hari Patua melakukan perdagangan hingga ke pulau Mindanao Filipina. Seperti biasanya Patua melakukan tukar menukar perdagangan. Pada waktu itu Patua Paso berkenalan dengan gadis cantik bernama Sondang, putri seorang pedagang kaya raya. Selain berdagang orang tua Sondang juga seorang kepala Suku Perak Tagalok bernama Tuan Mauru Sada. Mereka akhirnya saling jatuh cita. Beberapa bulan kemudian Patua Paso pulang ke Sumatera Amang Padoha setuju untuk melamar Putri Sondang.

Pada saat yang telah ditentukan, berangkatlah rombongan Patua Paso dengan menggunakan enam perahu layar. Selama berhari-hari rombongan mengarungi Lautan Hindia. Setibanya di Mindanao, acara lamaran segera dilaksanakan. Kemudian dilanjutkan dengan perkawinan pesta perkawinan mereka dirayakan tiga hari tiga malam. Setelah pesta selesai pasangan pengantin baru segera di bawa ke Negeri Batak.

Ketika pelayaran mereka mendekati pantai selatan Sumatra, rombongan di kejar segerombolan bajak laut. Ternyata, bajak laut yang kejam berhasil mendekat. Rombongan pengantin Patua Paso mengadakan perlawanan. Terjadilah pertempuran yang sengit diatas perahu. Anggota rombongan pengantin banyak yang tewas dan beberapa perahu mereka berhasil dikuasai bajak laut, perahu yang membawa paman Patua dan Ayah putri Sondang dikuasai perampok. Tiga perahu lainnya mereka tawan. Kini tinggallah lima perahu yang lolos dari kejaran bajak laut. Satu perahu di antaranya mereka yang terdiri dari emas dan intan permata.

Perahu yang membawa rombongan pengantin baru berhasil mendekati pantai. Sementara itu bajak laut mengejar mereka. Setelah sampai dipantai rombongan pengantin bergegas turun ke darat. Para pengiring segara mengangkut bahan makanan, dan barang milik kedua pengantin. Mereka berlari masuk rimba menuju kaki Bukit Barisan. Para bajak laut pun sampai di tempat para pengantin. Mereka berlari masuk rimba menuju kaki Bukit  Barisan.
Para bajak laut pun sampai di tempat para pengantin mendarat. Mereka membakar perahu rombongan itu. Setelah perahu terbakar mereka pun mengejar masuk kehutan belantara. Dua hari sudah bajak laut mengejar rombongan itu. Namun mereka tidak berhasil menangkap rombongan Patua.

Kita tinggalkan rombongan Patua, menuju ke masyarakat Komering di lereng gunung Seminung. Kelompok masyarakat suku Komering ini dipimpin oleh seorang, wanita setengah baya. Wanita ini sangat bijaksana dan suka menolong orang bila sedang susah. Ia bergelar Puyang Seminung Namora. Payang Seminung Namora memiliki seekor burung garuda yang setia.
Di kaki gunung Seminung ada danau kecil yang dinamakan Ranau. Dalam bahasa kawi kuno "Ranau" artinya tempat yang indah dan nyaman sesuai dengan  namanya Danau Ranau memang sangat indah biasanya danau di gunakan untuk mandi oleh rakyat pesisir. Selain itu para dewi rimba juga sering mandi di danau kecil itu. Sambil bercanda riang dewi rimba rimba menikmati keindahan disekitar danau.

Geografi sekitar danau penduduk bercocok tanam. Hasil pertanian mereka selulu melimpah. Mereka menanam kopi, cengkeh, kayu manis, lada dan tembakau. Mereka tidak pernah merasa kekurangan. Penduduk negeri kecil ini hidup aman dan makmur.

Satu hari Puyang Seminung Namora, merasa ada suatu isyarat yang menggugah hatinya. Diambilnya cawan kecil berisi air untuk melihat apa gerangan arti isyarat itu. Dalam air ia melihat sekelompok orang dalam keadaan kesulitan di hutan belantara. Dilihatnya pula ada kelompok lain yang mengejar mereka di hutan belantara itu. Puyang Seminung Namora tahu siapa mereka itu. Setelah itu dia kehalaman rumah dan memanggil burung garuda. Dipanggilnya beberapa orang tua di negeri itu.

Puyang Seminung Namora berkata aku minta bantuan kalian. Aku melihat ada dua kelompok orang yang  berkejaran di balik Bukit Barisan mereka kurang lebih empat puluh orang. Mereka terdiri dari laki-laki dan perempuan. Aku yakin itu bangsa kita kulit wajahnya dan perawakannya menunjukkan bahwa mereka suku yang hidup dipulau kita. Mereka sedang dalam kesulitan. Ada kelompok lain yang sedang mengejar mereka. Tubuhnya tinggi-tinggi kulit mereka seperti terbakar matahari. Mereka membawa pedang dan bedil. Pastilah mereka bajak laut. Kita harus menolong mereka.

Bagaimana caranya Puyangb ?"tanya burung garuda, Kemudian seorang mengajukan pendapatnya,"Puyang kami akan membuat keranjang besar-besar. Keranjang ini dapat ini gunakan untuk menolong mereka. Kami akan ikut garuda kesana untuk memberitahu mereka, bahwa kita akan menolongnya".

Setelah itu penduduk suku Komering membuat keranjang besar dengan bergotong royong. Mereka membuat keranjang kuat dari rotan. Tiap keranjang dapat memuat lima orang. Akhirnya keranjang siap untuk dibawa. Mereka pun berangkat kehutan bersama burung garuda. Burung, garuda mencekam keranjang dengan kedua kakinya. Tiap-tiap kerajang berisi satu orang. "Angkutlah mereka kesini kata Puyang. Burung garuda pun mengepakan sayapnya dan terbang tinggi. Ia terbang di atas Bukit Barisan, dan mendekat kerombongan pengantin.

Rombongan Patua dan Putri Sondang merasa heran, karena ada burung garuda menurunkan keranjang. Kemudian burung garuda mendapatkan keranjang di tempat tandus dilereng Bukit Barisan. Rombongan Patua segara mendekat garuda Utusan yang datang dengan garuda menjelaskan maksud kedatangan mereka. Rombongan Patua sangatlah gembira karena mereka mendapat pertolongan. Empat kali pergi selesailah tugas burung garuda membawa rombongan itu.
Rombongan Patua diterima Puyang Seminung dengan senang hati. Terima kasih Puyang. Jika kami tidak di tolong, kami tidak tahu nasib kami selanjutnya. Kami tidak bisa memasak makanan karena terus di buru bajak laut yang mengejar kami sangat jahat" kata Patua.

Sementara itu burung garuda kembali ketepi pantai. Kelima perahu diseret dengan kakinya ketengah laut. Kemudian dikepak-kepakan kedua sayapnya yang lebar. Air laut bergelombang tinggi dan besar karena kepak-kepakannya. Perahu bajak laut pun terseret ketengah laut. Perahu itu rusak dan tenggelam. Ketika para perampok kembali ke pantai, mereka kebingungan. Mereka tidak dapat menemukan perahunya. Akhirnya mereka kelaparan dan dimangsa binatang buas.

Di kediaman Puyang Seminung, rombongan pengantin baru melepaskan lelah. Mereka sangat bahagia telah di tolong puyang. Setelah merasa segar. Patua menjelaskan pengalaman selama di perjalan mereka Puyang Seminung sangat terharu dan berkata "kamu semua kami terima". Mereka semua sadar bahwa bentuk tubuh mereka serupa, antara suku Batak, Mindanao, dan Komering. Kita semua adalah keluarga", kata Puyang. Lalu Puyang berkata kepada khalayak ramai." Menurut adat kita, pengantin laksana raja sehari "Aku ingin merayakan perkawinan mereka. Mendoakan keselamatan pengantin baru. 

Kebetulan kita baru selesai panen padi. Kita pesta karena hasil panen baik. Kita menyambut tamu-tamu dari batak dan mindanao sebagai keluarga". Seseorang bertanya "Dimana kita merayakan pestanya Puyang ?. jawan Puyang" besok malam bulan purnama, kita akan merayakan pesta untuk negeri di Ranau, tempatnya akan kusiapkan.

Malam itu Puyang Seminung Mora menunjukkan kesaktiannya. Danau Ranau yang mulanya kecil bagaikan kolam di ubah menjadi danau yang sangat indah. Luasnya sampai sampai sepuluh meter persegi. Semua rakyat kagum dan gembira. Siangnya mereka membuat berpuluh puluh rakit dan perahu. Malam harinya dibawah sinar dan  perahu di tengah -tengah danau ranau. Para dewi juga turun menyebarkan wewangian sepanjang malam. Burung Garuda juga turut berpesta. Ia terbang di udara menjaga keamanan pesta rakyat suku Komering.

Begitulah kisah terjadinya Danau Ranau yang kutahu dari penduduk sekitar. Hingga saat ini orang masih percaya di atas Danau Ranau ada burung garuda. Walaupun burung garuda ini tak nampak dengan mata. Ia tetap setiap menjaga Danau Ranau. Jika manusia yang bertamasya di Danau Ranau dan Melanggar adat serta agama akan memberi ganjaran.

IKAN KAMAL TULIS CINDI

Pada zaman dahulu, di daerah kampung Blambangan Umpu (sekarang)berdiamlah seorang raja yang bernama Ratu Jimat. Sampai sekarang keturunan Ratu Jimat ini masih ada dan tetap hidup di tengah masyarakat ramai.

Ratu Jimat mempunyai seorang putri, Putri ini bernama Putri Kembang Dada. Putri Kembang Dada mempunyai beberapa orang pengawal untuk mengawal / mengawasi kemana Putri pergi, bahkan waktu tidurpun sang Putri harus diketahui dengan pasti oleh si pengawal. Hal ini dilakukan demi keselamatan sang putri raja.

Suatu ketika sang raja mencari putrinya dan memanggilnya melalui seorang pengawal. Pengawal mencari kesana kemari tetapi tak bertemu, Sedangkan hari sudah jam 10.00 pagi. Tetapi Putri Kembang Dada tak juga nampak. Pengawak mengira tak mungkin Putri Kembang Dada belum bangun dari tidurnya sejak semalam.Tetapi karena curiga kalau-kalau Putri Kembang Dada masih dalam kamar tidurnya dan belum bangun.

Ternyata putri Kembang Dada tak ada lagi dalam kamar tidur, tetapi kamar itu tetap terkunci. Jendela kamar diperiksa. Barangkali Putri Kembang Dada keluar lewat jendela kamarnya, tetapi juga tetap terkunci. Kemudian atap rumahpun diperiksa dengan teliti tetapi tidak ada bekas-bekas orang lewat. Sama sekali tak ada atap yang rusak atau genteng yang berlubang.

Putri kembang Dada mempunyai sebuah sicil yang terbuat dari suasa, yaitu hiasan berbentuk manusia. Setelah kamar Putri Kembang Dada diperiksa dengan teliti, sicil ditemukan dalam keadaan terpotong tetapi tidak putus. Melihat ini Raja Jimat yang turut memeriksa jadi terkejut dan berseru.

"Oh kemana. Anak ini perginya?"
Dengan muka murung dan cemas kembali berkata "Kacau demikian kita harus perang!"

Sambil menoleh kepada pengawalnya yang turut memeriksa kamar Kembang Dada. Ratu Jimat beserta pengawal dan pasukannya mempersiapkan alat dan bekal untuk keperluan dalam peperangan nanti. Setelah semuanya siap, kemudian mereka berangkat dengan berjalan kaki menyusuri tepi sungai Way Umpu. Setelah mereka tiba di Ulok Jambu-jambu (lubuk Jambu-Jambu) dekat persimpangan ke Giham (sekarang) tampak oleh Ratu Jimat sebuah perahu yang sedang berlabuh di tepi sungai. Melihat kedatangan Ratu Jimat beserta bala tentaranya perahu ini meneruskan perjalanannya ke Ulok Tawan. Ratu Jimat dan rombongannya menyusul arah perahu itu dan ternyata perahu itu milik Ki Agus Karang (Raja Lawok)yaitu Raja Laut (orang yang merajai laut).

Ratu Jimat yakin bahwa yang mengambil / menculik anaknya Putri Kembang Dada adalah Ki Agus Karang (Raja Lawok). Ki Agus Karang diserang habis-habisan. Ratu Jimat bermaksud mengambil kembali putrinya yang diculik oleh Ki Agus Karang, yang memang ternyata benar diambil oleh Raja Laut tersebut. Tetapi Ratu Jimat kehabisan tenaga dan putrinya tidak dapat kembali. Ratu Jimat gagal membela putrinya. Putrinya ternyata telah memilih tetap mengikuti Ki Agus Karang. Ratu Jimat dalam peperangan itu dapat bertemu dan berbicara. Dengan putrinya, dan putrinya berkata,
"Pak, saya jangan diambil oleh Bapak. Saya akan menjadi istri Ki Agus Karang. Permintaan saya, saya mohon Bapak dapat memberi sessan untuk saya (sessan barang-barang pemberian orang tua gadis kepada anaknya yang kawin). Saya akan pergi bersama Ki Agus Karang. Bapak barus melaksanakan begawi (begawi = pesta adat. Pesta adat untuk melepas putrinya yang kawin dengan Ki Agus Karang)".
Mendengar perkataan anaknya, Ratu Jimat menjawab, "Baiklah! Nak. Hanya saja usulmu itu terlambat. Bapak sudah kepalang ingin berperang melawan Ki Agus Karang. Bapak akan membunuh Ki Agus Karang!"

Setelah bercakap-cakap dengan anaknya, Ratu Jimat pergi dan bertemu dengan Ki Agus Karang dengan rencananya (menculik) anaknya. Ki Agus Karang masih mempunyai kesempatan untuk berbicara dengan Ratu Jimat.
"Hendaknya kita membuat suatu perjanjian. Siapa di antara anak buah paskam (maksudnya anak buah Ratu Jimat) dan siapa keturunan puskam yang ada di sini, diapakan saya ini. Menjawab Ratu Jimat.

"Siapa yang memakan sirih saya ini, sampai turun temurun, berarti bukan keturunan saya, dan siapa yang tidak memakan sirih saya ini itulah keturunan saya".

Karena adanya perjanjian antara Ratu Jimat dan Ki Agus Karang, maka peperanganpun dapat dihindarkan. Ki Agus Karang tetap membawa putri Ratu Jimat untuk diperistrikannya, dan Ratu Jimat kembali ke kampungnya semula di Blambangan Umpu. Sebelum Ratu Jimat kembali ke Blambangan Umpu dan Ki Agus Karang meneruskan perjalanannya membawa putri Ratu Jimat, yaitu ketika mereka sedang mengadakan perjanjian tadi, Ratu Jimat meludahkan air sirih yang dimakannya ke air sungai. Ludah air sirih Ratu Jimat ini ternyata seketika berubah menjadi Ikan Kamal yang warna / tulisan pada badan ikan itu lurik-lurik emas. Karena bertuliskan lurik emas ini maka ikan ini dinamakan Ikan Kamal Bertulis Cindi.

Sesuai dengan perjanjian tadi, maka barang siapa anak buah keturunan Ratu Jimat yang memakan Ikan Kamal Bertulis Cindi ini akan mendapat musibah yaitu badan mereka menjadi belang menyerupai warna ikan Kamal tersebut).

Keturunan Ki Agus Karang dengan Putri Kembang Dada (anak Ratu Jimat), maka keturunan ini jika memakan ikan Kamal Bertulis Cindi badannya akan menjadi belang juga. Dan karena itu pula mereka ini tidak pernah terserang penyakit ta'un (sebangsa ayam) sebab dikatakan bahwa ta'un itu sendiri adalah keturunan dari Putri kembang Dada.

Sepanjang cerita, keturunan Putri Kembang Dada ini merupakan makhluk halus yang adanya di sungai di Blambangan Umpu. Sampai sekarang jika keturunan Ratu Jimat yang ada di kampung (manusia biasa, dan sampai sekarang masih ada)jika akan begawi (berpesta adat secara adat), harus mengirimkan sessan ( pemberian pihak orang tua gadis kepada pihak gadisnya pada waktu upacara adat perkawinan). Sessan yang dikirimkan oleh keturunan Ratu Jimat dan masih berlaku sampai masa sekarang ini adalah berupa manusia, barang-barang. Sessan ini dimaksudkan dikirimkan untuk putrinya yaitu Putri Kembang Dada. Cara mengirimkannya adalah dengan membakar menyan dan kemudian sessan ini ditaruh di atas rakit atau perahu dan dihanyutkan di sungai.
Karena pada zaman sekarang ini telah banyak percampuran penduduk yang berasal dari berbagai daerah dan berdiam di satu tempat, maka sebagai ciri untuk mengetahui apakah keturunan Ratu Jimat atau bukan di Blambangan Umpu, pada waktu mereka begawi, mereka tidak mau memotong kerbau putih, Jika mereka memotong kerbau putih berarti mengundang orang-orang dari laut/sungai yaitu keturunan Putri Kembang Dada. Karena merasa diudang oleh kelompok mertua (keturunan mertua Ki Agus Karang (karena memotong kerbau putih), maka mereka ini keturunan Putri Kembang Dada) yang berupa makluk halus dari sungai / laut, pasti mereka datang untuk menengok / menghadiri keturunan  mertua mereka yang sedang mengadakan pesta adat. Karena itulah maka setiap waktu keturunan Ratu Jimat ini begawi, sekitar lima atau enam orang akan mati pada waktu begawi itu atau karena menurut kepercayaan mereka diambil sebagai sessan. Yang meminta sessan ini adalah Putri Kembang Dada yaitu istri Ki Agus Karang Putri Kembang Dada adalah anak Ratu Jimat). Inilah sebabnya Rat Jimat punya anak gadis yang kawin dan berada di laut sebagai makluk halus.

Larangan makan ikan Kamal ini bagi keturunan Ratu Jimat terhitung segala macam jenis Kamal. Sampai sekarang jika akan datang musim kemarau atau terjadi, wadah suatu penyakit ataupun suatu huru hara dalam masyarakat, maka ikan Kamal Bertulis Cindi ini akan menampakkan dirinya di sungai.

PERJALAN CINTA

Malam begitu larut sekali. Seorang Ibu membawa sebuah keranjang bayi menuju sebuah rumah tua yang besar. Keranjang bayi di taruh di depan pintu, lalu sang Ibu mengetuk pintu untuk menunjukkan tanda untuk bertamu. Sang Ibu pergi sambil berkata "Maaf kan Ibu, ya nak yang tidak bisa merawat kamu", air mata sang Ibu menetes dan jatuh di pipi anaknya yang masih bayi. Pergi lah sang Ibu dari situ.

Pintu pun terbuka. Terkejutlah Ibu Mila melihat keranjang bayi di depan rumahnya, lalu menggendong bayi tersebut langsung  memanggil suaminya Pak Handoko. Segera Pak Handoko beranjak dari duduknya yang santai sambil baca buku, ke tempat istrinya berada. Pak Handoko pun terkejut juga yang di temukan istrinya di depan rumah seorang bayi. 

Ibu Mila pun menyuruh Pak Handoko mencari tahu tentang bayi yang di temukannya. Dengan cermat Pak Handoko memeriksanya dari sebuah keranjang  bayi. Di temukanlah sepucuk surat di dalam bayi. Pak Handoko membaca dengan baik surat tersebut.

Isi surat :

"Aku Ibu dari bayi ini. Tapi aku tidak sanggup merawat bayi karena keadaan diriku yang tidak bisa di jelaskan. Aku mohon kepada yang menemukan bayi ini. Tolong rawat bayi ini dengan baik"

Pak Handoko mengerti dari isi surat tersebut. Jadi Pak Handoko dengan Istrinya pun berpikir panjang untuk merawat bayi yang mereka temukan dan akhirnya sepakat untuk merawat bayi tersebut. Karena sebenarnya Pak Handoko dan istrinya sudah lama menginginka momongan dari biduk rumah tangga yang di jalanin selama 10 tahun. Maka itu ucap syukur di panjatkan oleh Pak Handoko dan Ibu Mila karena menemukan bayi depan rumahnya.

Semenjak itu bayi didik baik-baik dan di berinama yang baik untuk kelanjutan hidupnya yaitu Puput, maka tumbuh lah dengan baik bayi tersebut di beri cinta dan kasih sayang oleh Pak Handoko dan Ibu Mila. Di saat umur Puput 5 tahun. Ibu Mila mulai punya tanda-tanda kehamilan dari dirinya. Pak Handoko senang benar mendengar istrinya hamil, karena telah menunggunya selama 15 tahun untuk buah cinta dari pernikahannya.

Sampai waktu kelahiran si jabang bayi, adik Puput seperti biasa Puput di didik baik oleh Pak Handoko  dan Ibu Mila.  Kelahiran pun tiba. Bayi yang di lahirkan Ibu Mila adalah bayi Laki-Laki dan di berinama Ridho. Syukuran besaranlah untuk menyambut bayi Ridho karena melengkapi kehidupan rumah tangga Pak Handoko dan Ibu Mila.

Saat umur 10 tahun, si Puput. Pak Handoko mengajarkan Pupuk seni bela diri silat. Ibu Mila terus melihat perkembangan Puput dengan baik begitu juga Ridho. Puput terus berlatih silat dengan baik sampai waktu dirinya beranjak dewasa umur 17 tahun. Ibu Mila tahu anak tumbuh menjadi gadis yang cantik dan berani, maka saat umur 17 tahun di rayakan lah ulang tahun Puput karena untuk menunjukkan kedewasaan dari gadis kecil yang didik dengan baik menjadi dewasa.

Kebahagian terus di rasakan Puput karena cinta dari Pak Handoko dan Ibu Mila yang menganggap Puput anak sendiri. Maka saat Puput sudah siap dan berpikir jauh dewasa banget. Pak Handoko dan Ibu Mila menceritakan tentang siapa diri Puput sebenarnya. Puput menerima keadaannya yang sebenarnya bahwa dirinya anak yang di temukan di rumah Pak Handoko dan Ibu Mila. Ya adik Puput pun Ridho tahu kalau Mbaknya bukan anak kandung. Tapi karena hubungan di awal baik pada akhirnya baik juga. Maka itu semua menerima keadaan itu dan menjalankan kehidupan seperti biasa tidak ada beban mengenai anak kandung atau bukan.

***

Saat Puput lulus SMA langsung melanjutkan pendidikannya ke Universitas yang di sukainya. Seperti biasa Puput menjalankan kehidupannya normal-normal seperti anak kuliah yang lainnya. Ridho sering nyanterin Puput ke tempat kuliah dan juga menjemputnya. Terkadang teman-teman yang tidak tahu tentang Puput, saat di bersama Ridho di kirain pacarnya Puput. Ridho dan Puput cuma tertawa saja dengan orang-orang salah kafrah saja.

***

Puput pun menyukai seorang cowok ganteng teman kuliahnya, tapi cowok tersebut selalu tidak pernah mengganggap Puput sampai-sampa keluar kata-kata "Cowok Sombong". Padahal Erlangga, cowok yang di sukai Puput tetap biasa aja menganggap Puput seperti teman baik. Malahan Raisa cewek kece badai di kampus bener-bener ngejer Erlangga. Sampai Raisa menolak cinta Joko yang tajir melintir banget.

***

Saat Erlangga bersama Raisa di kantin untuk sekedar ngobrol dan menikmati makan dan minum. Puput melihat hubungan yang baik antara Erlangga dan Raisa, jadi rasa kesal di hatinya Puput dan juga terucap "Benci banget". Puput di kantin pun jadi ngobrol sama Joko yang selalu meratapi cintanya si Raisa yang dekat dengan Erlangga. Joko di dalam hatinya selalu berkata karena keadaan dirinya "Merana-merana karena cinta".

Puput pun jadinya jalan bareng dengan Joko, ya cuma sekedar teman baik saja. Erlangga pun sedikit terkejut dengan Puput yang jalan bareng dengan Joko. Sedikit reaksi pada diri Erlangga getaran di dalam hatinya, tetap tenang banget agar tidak beraksi dan tidak terbaca dengan siapa pun? Termasuk Raisa yang di ajak ngobrol.

***

Hubungan baik terus berlanjut antara Joko dan Puput, maka sering jalan bareng dari ke kafe, bioskop, nonton konser musik dan sampai nonton pertandingan sepak bola. Seperti biasanya sih Puput dan Joko hanya sekedar teman baik tidak punya rasa apapun karena keduanya sama-sama tahu orang yang mereka sukai. Kadang  Puput membantu Joko untuk mendekati Raisa, walau hasilnya tetap saja di tolak dengan alasan ini lah itu lah sampai kesel dan akhirnya sabar karena cintanya pada Raisa. Puput memang di bantuin oleh Joko untuk dekat dengan Erlangga, tetap saja Puput seperti malu sendiri karena menghadapi sikapnya Erlangga yang dingin banget.

Pada akhirnya Puput tidak peduli lagi dengan perasaannya yang bergolak terus ke Erlangga. Puput terus tekun dengan kuliahnya dengan baik, maka terus mendapat hasil baik juga.

*** 

Suatu ketika Raisa di ganggu di jalan oleh preman saat Raisa sendirian. Untung Joko lewat situ jadi langsung menolong Raisa yang di ganggu preman. Dengan lagaknya Joko yang jadi pahlawan demi Raisa untuk menghadapi preman dan akhirnya bertarung. Eee joko jadi kalah bertarung dengan preman. Kebetulan banget Puput dan Ridho lewat situ, jadi menolong Joko untuk mengalahkan preman. Puput dan Ridho berhasil membuat preman kalah total sampai lari terbirit-birit karena di hajar habis-habisan.

Joko yang ingin mendapatkan perhatian dari Raisa karena berusaha menolong malah tidak di anggap karena kalah bertarung. Raisa mengucapkan terima kasih atas pertolongan Puput dan Ridho karena terbebas dari para preman yang ingin berbuat jahat pada dirinya.

Joko yang terus di abaikkan cintanya sama Raisa memutuskan untuk belajar silat ke Puput, setelah kejadian dirinya kalah sama preman.

***

Di tempat latihan lebih tepatnya di rumah Puput. Joko berlatih diri menjadi jagoan silat yang membimbing Puput. Latihan keras di jalani Joko dengan baik sampai makhir jurus-jurus silatnya. Saat uji coba Joko menghadapi Ridho untuk mengetahui sejauh mana perkembangan dari belajar silatnya Joko. Ternyata Joko bisa mengimbangi semuanya serangan yang di lancarkan Ridho dan akhirnya seimbang. Tapi saat Joko menghadapi Puput dalam latihan tanding silat.

Joko langsung kalah telak menghadapi Puput. Serangan Puput cepat dan akurat menyerang bagian-bagian kelematan dari Joko yang kurang di jaganya dengan baik. Sampai-sampai Joko berkata "Aku menyerah menghadapi kamu....Put".

Puput seperti biasa menganggap perkataan Joko yang di bimbingnya agar mahir dengan menggunakan jurus-jurus silat saat bertarung.

***

Usai latihan silat. Seperti biasanya Joko mengajak Puput untuk main ke sana ke sini. Sampai pada akhirnya Puput bertemu dengan Ibu Joko di mall. Joko ngomong apa adanya dengan Puput, bahwa Puput teman kuliah sekaligus guru silatnya Joko. Ibu Joko senang bertemu dengan Puput, malah jadi akrab banget. Semenjak itu Puput sering main ke rumah Joko karena di undang main ke rumah sama Ibunya Joko.

***

Puput yang akrab dengan Ibunya Joko membuat tumbuhnya rasa yang aneh pada diri Puput. Rasa yang di rasakan Puput itu beda banget sampai-sampai kata hati pun berkata "Hangatnya perasaan ini kaya bersama Ibu kandung". Ibu Joko senang dengan Puput, malahan Ibu Joko bicara dengan anaknya si Joko yang ingin menyatukan hubungan Joko dengan Puput, tapi Joko menolak di jodohin dengan Puput karena ada gadis yang di sukai Joko adalah Raisa.

Ibu Joko menerima keputusan Joko dengan baik dan tidak ingin menjodohin dengan Puput. Joko seperti biasa berteman baik dengan Puput. Sampai suatu ketika. Raisa sakit hati karena yang di sukai Erlangga bukan dirinya. Saat itulah Joko berusaha untuk dekat lagi dengan Raisa dengan keadaan dirinya yang rapuh banget. Joko pun menyatakan cinta kembali ke Raisa. Eeeeee ternyata eeeeee ternyata di terima oleh Raisa cintanya Joko, jadinya jadian deh.

Joko dan Raisa jadi jalan bareng kemana-mana, tidak lagi bersama Puput teman baiknya.

***

Saat Ibu Joko main ke rumahnya Puput. Tersadarlah Ibu Joko bahwa dirinya pernah menitipkan bayi di rumah tersebut. Ibu Joko dengan baik-baik bicara dengan Pak Handoko dan Ibu Mila. Obrolan tersebut akhirnya menunjukkan kebenaran bahwa Puput anak dari Ibu Joko. Puput terkejut mengetahui bahwa Ibu kandungnya adalah Ibunya Joko. Sampai-sampai Joko mengetahui juga tentang rahasia Puput dengan Ibunya.

Puput senenarnya ingin menolak Ibu kandungnya, tapi nasehat yang baik Pak Handoko dan Ibu Mila. Maka itu Puput menerima Ibu kandungnya dan melupakan kesalahan Ibunya, karena keadaan yang membuat Ibunya kandungnya Puput harus berbuat begitu karena persoalan keluarga Ibunya yang rumit dan dapat menyancam bayinya yaitu Puput itu. Setelah bertahun-tahun akhirnya urusan keluarga selesai juga. Ibu kandungnya Puput menikah lagi dan akhirnya mendapatkan anak dari perkawinannya karena menikahi duda. 

Semenjak kejadian tertemuan Ibu kandung dan anaknya si Puput. Joko dan Puput jadi saudara dengan baik. Seperti biasa Joko membantu Puput agar dekat dengan Erlangga dan juga di bantu juga dengan Raisa.Tetap saja gagal terus, karena Erlangga terlalu cuwek menghadapi Puput. Pada akhirnya Puput tidak peduli dengan perasaannya dengan Erlangga. Bertahun-tahun sendiri sampai selesai kuliah dan pada akhirnya Puput bikin usaha butik karena memang dirinya suka dengan bidang usaha itu.

***

Suatu ketika Puput dapet order buat pakaian pengantin dari Erlangga yang mau menikah. Ya memang Erlangga membawa pasangannya ke butiknya Puput dan gadis beruntung itu mendapatkan hati Erlangga adalah Shila. Dengan baik Puput menerima klainnya itu si Erlangga dan berusaha untuk tidak terpengaruh keadaan walau dalam hati berharap Erlangga memilih Puput bukannya Shila.

***

Sampai hari waktunya tiba dimana Erlangga berbicara dengan Puput di butiknya lebih pribadi. Erlangga menyatakan cintanya pada Puput dan ingin menikah dengan Puput. Sontak Puput kaget banget, karena tidak ingin merusak hubungan Erlangga dengan Shila. Tapi ternyata keterus terangan dari Erlangga membuka kebenaran yang sebenarnya bahwa hubungan Erlangga denga Shila cuma teman saja itu semua di rencanakan demi ingin membuat kejutan pada Puput.

Puput sampai berkata "Gila-gila....aku benar cinta kamu Erlangga".

Erlangga memeluk Puput sambil berkata "Aku sudah tahu kamu mencintai aku dari dulu. Selama ini aku bersikap dingin pada mu untuk menyembunyikan perasaan ku pada mu. Padahal aku memang menyukai mu. Aku cinta padamu....Puput".

"Aku juga," jawab Puput.

Erlangga dan Puput sepakat dengan urusan percintaan mereka berdua dan melanjutkan urusan yang di atur keduanya untuk pernikahan yang menyatukan cinta keduanya. Kedua keluarga bahagia melihat kebahagian Erlangga dan Puput. Dalam hati Puput selalu bersyukur banget karena jalan hidupnya penuh liku-liku akhirnya berakhir bahagia juga bersama orang-orang yang mencintainya karena telah terlahir di muka bumi ini.

CAMPUR ADUK

MUMBAI XPRESS

Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...

CAMPUR ADUK