CAMPUR ADUK

Sunday, March 27, 2022

JAGUNG BAKAR

Abdul seusai urusan kerja. Abdul membeli jagung pada pedagang jagung di pasar, ya mempung lagi musim jagung gitu. Jagung pun di bawa pulang sama Abdul. Sampai di rumahnya, ya Abdul memasak jagungnya dengan baik di depan rumah dengan cara di bakar. Budi selesai urusannya dengan temannya, ya ke rumah Abdul lah dengan mengendarai motor dengan baik lah. Abdul telah membakar jagung empat buah sih, ya hasilnya matang jagung di bakar Abdul. Jagung bakar pun di taruh di piring dengan baik sama Abdul. Dengan santai Abdul memakan satu buah jagung bakar deh. Singkat waktu, ya Budi sampai di rumah Abdul lah. Budi memarkirkan motornya dengan baik di depan rumah Abdul lah.

Budi segera duduk bersama Abdul di depan rumah. Memang Budi melihat Abdul yang sedang makan jagung bakar. Ya Budi melihat tungku untuk membakar jagung di lantai dan juga jagung mentah juga ada dalam plastik di lantai. Di meja, ya Budi melihat jagung bakar di piring sih, gelas berisi kopi lah dan juga benda-benda untuk membuat kopi lah. 

"Hari ini Abdul masak makanan jagung bakar," kata Budi.

"Ya ada rezeki, ya jadinya aku membeli jagung mentah dan di buat makanan jadi jagung bakar," kata Abdul.

Abdul masih menikmati makan jagung bakarnya dengan baik. Budi pun mengambil satu buah jagung bakar di makan dan di makan dengan baik lah.

"Emmmm. Enak jagung bakarnya," kata Budi.

"Memang jagung bakarnya enak," kata Abdul.

Abdul yang telah makan satu buah jagung bakar, ya menaruh bongkol di tong sampah lah. Abdul pun mengambil gelas berisi kopi di meja, ya di minum dengan baik kopi lah.

"Satu jalan di jalanin manusia demi kehidupan ini di jalan kebaikan, ya jadi bisa di nikmati sama manusia lain. Jalan kebaikan tersebut benar-benar baik banget....petani jagung," kata Budi.

Budi masih menikmati makan jagung bakar. Gelas berisi kopi pun di taruh di atas meja lah.

"Pintu rezeki terbuka dengan baik, ya untuk para pedagang yang menjualkan jagung di pasar. Sampai di barang dagangan itu di beli sama pembeli. Hasil di nikmati dengan baik sama pembeli....jagung bakar. Sama halnya dengan kopi lah," kata Abdul.

Budi selesai makan jagung bakar satu buah dan bongkolnya di buang di tong sampah. Budi pun membuat kopi lah. Kopi jadi, ya Budi menikmati minum kopi lah.

"Emmmm enak kopinya," kata Budi.

"Bermacam-macam jenis kopi yang di jual di pasar dan di beli sama pembeli yang menyukai kopi. Pintu rezeki di terbuka dengan baik. Semua orang menikmatinya hasil dari usaha yang di jalankan manusia dengan baik," kata Abdul.

Budi menaruh gelas kopi di meja.

"Dari rezeki yang di dapatkan dari usaha, ya untuk memenuhi kebutuhan kehidupan sehari-hari dengan baik. Jika lebih rezeki itu di sodakohin dengan baik. Manusia lain menikmati kebaikan dari orang lain dari usaha dan doa yang baik," kata Budi.

"Manusia yang memahami ilmu agama berjalan di jalan kebaikkan. Beda dengan manusia yang tidak memahami ilmu agama, ya bisa merugikan manusia lain. Contoh kenyatatan kehidupan ini, ya tentang manusia yang merugikan orang lain : manusia yang kerjaannya mencuri lah," kata Abdul.

"Hidup ini antara baik dan buruk," kata Budi.

Eko pun dateng ke rumah Abdul, ya Eko memarkirkan motornya dengan baik di depan rumah Abdul. Eko segera duduk bersama Abdul dan Budi. Melihat keadaan dengan baiklah Eko dan juga ada jagung bakar di piring di meja lah.

"Ada pesta jagung bakar," kata Eko.

"Ah...bukan pesta. Cuma menikmati makan jagung bakar saja," kata Abdul.

"Abdul ada rezeki lebih. Ya jadinya makan-makan jagung bakar deh. Aku telah menikmati jagung bakarnya," kata Budi.

"Ooooo bukan pesta. Rezeki lebih. Menikmati makan jagung bakar bersama teman-teman," kata Eko.

"Emmm," kata Abdul dan Budi bersamaan.

Eko mengambil jagung bakar di piring, ya di makan dengan baik.

"Enaknya jagung bakar ini," kata Eko.

"Kalau kemping. Enaknya makan jagung bakar. Kalau semasa SMA, ya berkumpul dengan teman-teman, ya menikmati makan jagung bakar gitu. Aku rindu masa itu," kata Budi.

"Masa SMA. Berkumpul dengan baik sama teman-teman dalam acara kemping dan menikmati makan jagung bakar. Kalau tidak salah ingatan ku, ya Abdul mau dekat dengan Putri. Di cuekin deh Abdul sama Putri," kata Eko.

Eko terus makan jagung bakarnya dengan baik.

"Cerita masa SMA, ya memang sih kemping, ya enaknya makan jagung bakar. Ya aku si memang di cuekin sama Putri. Susah banget menaklukin Putri," kata  Abdul.

"Putri itu cewek yang punya prinsip yang kuat. Ya jadinya susah untuk mendapatkan Putri," kata Budi.

"Emmmm," kata Eko.

"Yang penting kan aku tetap suka sama Putri. Walau belum jadian sih sama Putri sampai sekarang karena keadaan juga sih. Aku di Bandar Lampung dan Putri di Jakarta," kata Abdul.

"Realita kisah cinta Abdul dan Putri, ya begitu adanya," kata Budi.

"Emmmm," kata Eko.

"Kalau liburan kesuatu tempat, ya ada jualan jagung bakar. Rasa jagung bakarnya juga enak," kata Abdul.

"Banyak cerita tentang liburan ke suatu tempat, ya makan jagung bakar. Enak sih rasa jagung bakarnya," kata Eko.

"Cerita itu aku tahu tentang tempat liburan yang ada jualan jagung bakar. Ya memang jagung bakarnya enak gitu," kata Budi.

Budi mengambil gelas berisi kopi di meja, ya di minum dengan baik kopi lah. Abdul mengambil gelas berisi kopi di meja, ya di minum dengan baik lah. Eko selesai makan jagung bakarnya, ya bongkolnya di taruh di tong sampah lah. Eko membuat kopi lah. Budi dan Abdul menaruh gelas berisi kopi di meja lah. Eko menikmati kopi yang di buatnya.

"Main kartu remi saja!" kata Budi.

"Ok!" kata Abdul.

"Ok...main kartu remi!" kata Eko.

Eko menaruh gelas berisi kopi di meja lah. Abdul mengambil kartu remi di bawah meja, ya di kocok dengan baiklah kartu remi dan di bagikan dengan baik. Ketiganya main kartu remi, ya permainan cangkulan lah, ya sambil menikmati minum kopi dan juga makan jagung bakar. Kalau jagung bakar habis, ya masak jagung bakar lagilah ketiganya.

CAMPUR ADUK

MUMBAI XPRESS

Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...

CAMPUR ADUK