CAMPUR ADUK

Wednesday, January 18, 2023

GOON

Budi duduk di pinggir pantai, ya menikmati keadaan pantai yang bagus, ya sambil menikmati minum kopi gelasan dan roti. 

"Baca buku ah!" kata Budi. 

Budi mengambil buku di dalam tas, ya buku di buka dan di pilih-pilih cerpen yang di baca, ya terpilih salah satu cerpen yang di baca Budi dengan baik gitu. 

Isi cerita yang di baca Budi :

Doug Glatt adalah tukang pukul yang sopan, baik hati, tetapi bodoh di sebuah bar di Massachusetts. Doug merasa dikucilkan dari masyarakat, terutama karena ayah dan kakaknya sama-sama dokter yang sukses. Doug menghadiri pertandingan hoki liga kecil dengan sahabatnya Pat. Pat mengejek tim tamu selama pertarungan dan salah satu pemain mereka naik ke tribun, memanggilnya homo. Doug, yang saudara laki-lakinya gay, masuk dan dengan mudah menghajar pemain lawan. Segera setelah itu, Doug mendapat telepon dari pelatih tim kampung halamannya, yang menawarinya pekerjaan sebagai penegak hukum. 

Sementara itu, penegak veteran dan idola Doug Ross "The Boss" Rhea diturunkan menjadi anak di bawah umur setelah menjalani skorsing 20 pertandingan karena menebas kepala lawan dari belakang. Tiga tahun sebelumnya, Rhea memukul dan membuat gegar otak prospek yang sangat terampil Xavier Laflamme, yang mengalami kesulitan untuk pulih dari insiden tersebut karena takut dipukul lagi. Alhasil, Laflamme masih terjebak di bawah umur, bermain untuk Halifax Highlanders. Saat reputasi Doug tumbuh, akhirnya mendapat julukan "Doug the Thug", pelatih Highlander Ronnie menyewa Doug untuk melindungi Laflamme dan menjadi teman sekamarnya.

The Highlanders mengalami kesuksesan dengan Doug sebagai penegak mereka, dan dia dengan cepat menjadi populer di kalangan penggemar dan rekan satu tim, yang membuat orang tuanya kecewa dan Laflamme, yang kehilangan waktu es dan kapten pengganti untuk Doug. Sementara itu, Doug terlibat asmara dengan Eva, ya penggemar hoki yang suka tidur dengan pemain.

Dengan empat pertandingan tersisa di jadwal mereka, Highlanders membutuhkan dua kemenangan untuk mengamankan tempat playoff. Pada pertandingan jalan di Quebec, ya setelah pemain lawan menggegarkan Laflamme dengan pukulan keras, Doug dengan kejam mengalahkan pemain tersebut hingga pingsan dan diskors untuk pertandingan berikutnya melawan Rhea dan St. John's Shamrocks. Doug bertemu Rhea di restoran, di mana Rhea menolak keyakinan Doug bahwa dia adalah pemain hoki, bersikeras bahwa mereka berdua adalah "preman". Meskipun Rhea mengakui kehebatan fisik Doug dan memberikan rasa hormat kepada Doug, Rhea memperingatkannya bahwa jika mereka bertemu di atas es, dia akan "membasminya". The Highlanders, dengan Doug diskors dan Laflamme di rawat di rumah sakit, kalah dari Shamrocks. Kapten tua dari Highlanders, seorang pejuang yang tidak berpengalaman, menantang Ross untuk berkelahi, Ross menawarkan kesempatan untuk mundur tetapi pemain tersebut menyangkalnya, dan Ross dengan mudah mengalahkannya.

Doug menjangkau Laflamme dan berjanji padanya bahwa dia akan selalu melindunginya di atas es; insiden itu menyentuh Laflamme, yang mempertimbangkan kembali permusuhannya terhadap Doug. Di pertandingan berikutnya, Highlanders memimpin 1-0 berkat kerja tim yang kuat antara Doug dan Laflamme. Di detik-detik terakhir, Doug memblokir pukulan tamparan dengan wajahnya dan pergelangan kakinya cedera dalam perebutan berikutnya. The Highlanders menang, tetapi butuh kemenangan melawan Rhea dan Shamrocks di pertandingan terakhir mereka untuk memperebutkan tempat playoff.

Eva putus dengan pacarnya untuk bersama Doug, menegaskan bahwa Doug adalah orang yang sangat dia cintai. Doug kemudian mengizinkan mantan pacarnya untuk memukulinya, percaya bahwa dia pantas mendapatkannya karena berada di antara mereka.

Setelah dua periode, Shamrocks mengalahkan Highlanders 2–0. Rhea dan Doug sama-sama setuju untuk bertarung di babak ketiga. Meskipun Rhea berhasil menjatuhkannya saat Doug mematahkan kembali pergelangan kakinya yang baru saja cedera, Doug menolak untuk mundur dan akhirnya muncul sebagai pemenang, mencabut gigi Rhea. Ross tersenyum melihat giginya, puas karena kalah dari seseorang yang dianggapnya lawan yang layak. Eva dan rekan satu timnya membantu Doug yang terluka parah keluar dari es dan Laflamme, yang terinspirasi oleh kekalahan Rhea, mencetak hattrick alami, memberi Highlanders keunggulan 3–2. Saat permainan memasuki menit terakhirnya, Eva menghibur Doug di ruang ganti saat dia berkomentar, "Sepertinya saya berhasil."

***

Budi selesai baca buku, ya buku di taruh di dalam tas. Ya Budi menikmati minuman dan makanannya. Eko menghampiri Budi yang duduk di pinggir pantai gitu. Eko duduk dengan baik, ya dekat Budi. Ya Budi membagi makanan dan minuman sama Budi.

"Hidup ini tetap pilihan manusia yang menjalankan hidup ini kan Eko?" kata Budi.

"Hidup ini memang pilihan manusia. Contoh sederhana gitu : chenel Tv, ya banyak gitu, ya tujuannya chenel Tv banyak berkaitan urusan roda penggerak ekonomi, ya manusia ingin menghasilkan uang dengan cara bekerja yang baik gitu. Manusia yang ingin nonton Tv, ya milih chenel Tv, ya berdasarkan acara yang di sukai. Jadi cukup satu chenel Tv yang di tonton manusia," kata Eko.

"Contoh yang di omongin Eko, ya tepat banget sih," kata Budi.

"Emmm," kata Eko.

"Urusan agama. Ya agama yang berkembang di Indonesia. Kita harus bersikap toleransi, ya untuk menciptakan kerukunan umat beragama. Jadi sikap intoleransi di buang jauh-jauh," kata Budi.

"Seperti omongan yang di omongin orang-orang yang di berita ini dan itu, ya omongan Budi," kata Eko.

"Hidup ini pilihan manusia, ya untuk memeluk agama yang di yakini manusia," kata Budi.

"Realitanya memang begitu. Manusia memilih agama yang di yakini, ya dianggap benar dan di jalankan dengan baik. Setelah ajaran agama yang di yakini manusia berjalan dengan baik, ya jadi roda penggerak ekonomi dengan baik," kata Eko.

"Memang sih. Agama jadi penggerak ekonomi dengan baik. Ya tetap saja ada perselisihan dari agama, ya karena berbeda ini dan itu," kata Budi.

"Perselisihan agama itu, ya tidak penting. Manusia itu kalau urusan agama, ya di suruh untuk membuktikan kebenaran sampai mendengarkan Roh. Kebanyakan tidak bisa, ya jadi diam. Apalagi orang tua, ya lebih dulu lahir dan telah banyak makan asam garamnya dunia, ya kebanyakan tidak bisa mendengarkan Roh. Kalau urusan nasehat untuk generasi, ya nomor satu nasehatnya, ya contohnya : ahli agama di acara Tv gitu," kata Eko.

"Perselisihan agama tidak penting. Kalau di suruh membuktikan kebenaran agama, ya pada diam semua karena tidak bisa. Jika ada orang, ya seorang pemuda yang mendengarkan Roh dan dapat membuktikan kebenaran agama yang berkembang di Indonesia, ya baru sadar manusia lain, ya bahwa ilmu mereka tidak sampai pada pembuktian kebenaran," kata Budi.

"Maka banyak manusia menjalankan agama yang di yakini berdasarkan apa yang di tulis di kitab ajaran masing-masing. Ya berdasarkan perjanjiannya, ya Tuhan dan Nabi," kata Eko.

"Ya sekedar obrolan lulusan SMA!" kata Budi. 

"Memang sekedar obrolan lulusan SMA!" kata Eko.

"Tujuan memeluk agama yang di yakini, ya untuk berjalan di jalan baik demi diri, keluarga dan orang lain," kata Budi.

"Omongan Budi bener lah!" kata Eko.

"Main catur saja Eko!" kata Budi.

"OK. Main catur!" kata Eko.

Budi mengambil papan catur di dalam tas, ya papan catur di taruh di tanah berpasir putih. Budi dan Eko, ya menyusun bidak catur di atas papan catur. Keduanya main catur dengan baik gitu. 

THE MIGHTY DUCKS

Budi duduk di pinggir pantai, ya sambil menikmati minum kopi gelasan dan juga roti. 

"Baca buku ah!" kata Budi. 

Budi mengambil buku di dalam tas, ya buku di buka dengan baik gitu. Di pilih dengan baik, ya cerpen yang ingin baca. Terpilih salah satu cerpen yang di baca Budi dengan baik gitu. 

Isi cerita yang di baca Budi :

Gordon Bombay adalah seorang pengacara pembela Minneapolis yang sombong namun sukses. Setelah kasusnya yang ke-30 berhasil, dia merayakannya dengan pergi minum, tetapi ditangkap karena mengemudi dalam keadaan mabuk dan dijatuhi hukuman 500 jam pelayanan masyarakat dengan melatih tim hoki Pee-Wee "Distrik 5" setempat. Bombay memiliki sejarah yang tidak menyenangkan dengan olahraga tersebut: sebagai pemuda pada tahun 1973, dia adalah pemain bintang Hawks tetapi, berjuang dengan kehilangan ayahnya, dia melewatkan tembakan penalti dalam pertandingan kejuaraan, mengecewakan pelatihnya yang sangat kompetitif, Jack Reilly. Hawks kemudian kalah dalam perpanjangan waktu, menjadi satu-satunya kekalahan kejuaraan mereka.

Bombay bertemu dengan tim Distrik 5, dan menyadari bahwa anak-anak tersebut tidak memiliki fasilitas, peralatan, atau kemampuan latihan. Pertandingan pertama mereka dengan Bombay memimpin adalah melawan Hawks. Reilly masih menjadi pelatih kepala Hawks dan, meskipun rekor juara yang hampir tak terpatahkan, tetap pahit tentang tembakan penalti yang gagal dari Gordon. Distrik 5 dikalahkan dengan telak saat Reilly meminta Hawks menaikkan skor. Bombay memarahi tim karena tidak mendengarkannya, dan para pemain menantang otoritasnya. Untuk pertandingan berikutnya, Bombay mencoba mengajari timnya cara menyelam dan menggambar penalti, yang mengakibatkan kekalahan lagi - kali ini untuk Jets - membuat tim semakin marah. Khususnya satu pemain Charlie Conway, yang menolak memalsukan cedera seperti yang diinstruksikan Bombay kepadanya. Bombay mengunjungi mentor lamanya Hans, yang memiliki toko barang olahraga terdekat dan hadir di pertandingan melawan Hawks. Selama di sana, Bombay mengenang bahwa dia berhenti bermain hoki setelah kehilangan ayahnya empat bulan sebelum pertandingan kejuaraan, dan karena Reilly menyalahkannya atas kekalahan akibat tembakan penalti yang gagal. Hans mendorongnya untuk menghidupkan kembali hasrat masa kecilnya terhadap olahraga dengan berseluncur di kolam beku seperti yang dia lakukan saat masih kecil. Menyadari kesalahannya, dia meminta maaf kepada Charlie dan ibunya di rumah mereka.

Bombay mendekati bosnya, Gerald Ducksworth, untuk mensponsori tim, mengizinkan mereka membeli peralatan kelas profesional sebagai lawan dari "tape-to-your-shins" darurat yang mereka miliki, dan memberi Bombay waktu untuk mengajar para pemain fundamental. Berganti nama menjadi Bebek - setelah Ducksworth - tim bertarung di pertandingan berikutnya melawan Cardinals untuk seri. Mereka merekrut tiga pemain baru: Figure skating saudara Tommy dan Tammy Duncan, dan spesialis pukulan tamparan dan penegak Fulton Reed. Potensi Charlie menarik perhatian Bombay; dia membawa Charlie di bawah sayapnya dan mengajarinya beberapa taktik yang dia gunakan saat bermain dengan Hawks.

Bombay mengetahui bahwa, karena redistricting, pemain bintang Hawks Adam Banks tinggal di Distrik Lima dan seharusnya bermain untuk Ducks, dan mengancam Reilly untuk mentransfer Banks ke Ducks. Setelah mendengar kutipan di luar konteks tentang tim, sebagian besar pemain keluar (kecuali Charlie dan Fulton yang membentuk persahabatan yang kuat), yang mengakibatkan kekalahan dari Flames. Bebek kehilangan kepercayaan di Bombay dan kembali ke kebiasaan lama mereka kecuali Charlie dan Fulton.

Ducksworth membuat kesepakatan dengan Reilly untuk Hawks untuk mempertahankan Banks, yang Bombay, meskipun awalnya tergoda, menolak prinsip permainan yang adil, yang dimarahi Ducksworth kepadanya ketika dia memulai pengabdian masyarakatnya. Dibiarkan dengan pilihan mengecewakan timnya atau dipecat dari pekerjaannya, dia mengambil yang terakhir.

Bombay berhasil mendapatkan kembali kepercayaan para pemainnya setelah mereka memenangkan pertandingan penting melawan Huskies untuk lolos ke babak playoff, dan Banks – yang memutuskan untuk bermain dengan Bebek daripada tidak bermain hoki sama sekali – terbukti menjadi aset meskipun Jesse tidak percaya padanya. The Ducks melewati babak playoff dengan kemenangan melawan Hornets dan Cardinals, mencapai pertandingan kejuaraan melawan Hawks. Reilly memerintahkan timnya untuk melukai Banks untuk memaksanya keluar dari permainan; meskipun demikian, Bebek berhasil mengikat di akhir periode terakhir, dan Charlie tersandung oleh pemain Hawks saat waktu habis. Dalam situasi yang persis sama yang dihadapi Bombay di masa mudanya, Charlie bersiap untuk tembakan penalti yang menentukan permainan. Berbeda sekali dengan Reilly – yang memberi tahu Bombay bahwa jika dia meleset, dia mengecewakan semua orang - Bombay memberi tahu Charlie untuk melakukan yang terbaik dan bahwa dia akan percaya padanya apa pun yang terjadi. Terinspirasi, Charlie memalsukan kiper dengan "triple-deke" yang diajarkan Bombay dan skor, memenangkan kejuaraan negara bagian.

Para pemain Bebek dan keluarga mereka berlomba ke es dalam kegembiraan, di mana Bombay berterima kasih kepada Hans atas kepercayaannya padanya dan Hans memberi tahu Bombay bahwa dia bangga padanya; saat Gordon diserahkan dan mengangkat trofi kejuaraan, semua tim berkumpul di sekelilingnya dan meneriakkan "Bebek!" berulang kali dalam serempak penuh kemenangan. Beberapa hari kemudian, Bombay naik bus ke uji coba liga kecil, diamankan untuknya oleh Basil McRae dari Minnesota North Stars dari NHL, ya yang bermain hoki Pee-Wee bersamanya saat masih muda. Meskipun gentar dengan prospek melawan pemain yang lebih muda, dia menerima kata-kata dorongan dan nasihat yang sama dari Bebek yang dia berikan kepada mereka, berjanji untuk kembali musim depan untuk mempertahankan gelar mereka.

***

Budi selesai baca buku, ya buku di taruh di dalam tas. Budi menikmati minumannya dan makanannya. Eko menghampiri Budi, ya yang duduk di pinggir pantai, ya sambil menikmati keadaan dengan baik gitu. Eko duduk dengan baik, ya sebelah Budi gitu. Ya Eko membawa makanan dan minuman di tasnya. Jadi Eko dan Budi, ya bertukar makanan dan minuman, ya menikmati makanan dan minuman dengan baik gitu. 

"Eko. Aku punya sebuah cerita. Ya ingin pendapat Eko?!" kata Budi.

"Pendapat aku. Ceritanya seperti apa?" kata Eko.

"Ceritanya. Ada seorang Nenek yang beragama Kristen gitu. Nenek itu, ya rajin ibadah ke gereja dan juga selalu berdoa pada Tuhan. Di dalam kamar Nenek tersebut, ya ada patung Ibunda Maria gitu. Suatu ketika ada pemuda yang kerja di tempat Nenek tersebut. Pemuda itu, ya tidak salah apa-apa, ya tidak berbuat apa-apa yang membuat orang jadi tidak suka gitu. Tapi ternyata Nenek itu marah-marah. Pemuda itu, ya agama Islam dan diam saja mendengar omongan Nenek itu. Pemuda itu, ya sabar menghadapi keadaan apa pun karena di ajarkan gurunya, ya harus sabar dalam menjalankan hidup ini. Nenek itu jadi baik di berikan pengertian sama anaknya gitu. Begitu lah ceritanya," kata Budi.

"Cerita bagus," kata Eko.

"Emmm," kata Budi.

"Persoalannya dalam cerita. Nenek itu marah-marah, ya tanpa alasan yang tidak jelas," kata Eko.

"Memang persoalan tentang marah-marah dengan alasan tidak jelas," kata Budi.

"Nenek itu, ya akhlaknya masih harus di perbaiki dengan baik, ya agar jadi baik, ya omongannya orang Islam mengajarkan pada orang Islam. Kalau untuk mengajarkan pada ajaran agama Kristen karena alasan dari cerita, ya Nenek itu agama Kristen. Ya kepribadian Nenek itu, ya di benarkan dengan di berikan masukan yang baik, ya agar jadi baik gitu," kata Eko.

"Sama aja sih maksud dan tujuannya, ya omongan Eko," kata Budi.

"Kadang juga orang Islam juga, ya ada tingkahnya kaya Nenek tersebut, ya marah-marah tidak jelas alasannya. Penyakit psikologis atau kesambet gitu," kata Eko.

"Ya ujian hidup di dunia ini," kata Budi.

"Memang ujian hidup di dunia ini. Banyak manusia dengan sifat baik dan buruknya di pengaruhi keadaan dari jasmani dan rohaninya," kata Eko.

"Ya kalau kita main catur saja!" kata Budi.

"OK. Kita main catur saja!" kata Eko.

Budi mengeluarkan papan catur di dalam tas, ya papan catur di taruh di tanah berpasir putih. Budi dan Eko, ya menyusun bidak catur di atas papan catur. 

"Ngomongin acara Tv. Ya yang berkaitan lomba menyanyi gitu. Acaranya tetap bagus, ya kan Eko?" kata Budi.

"Acara Tv. Ya bagus. Memang di buat bagus, ya agar penonton di rumah menyukai acara yang di tonton dengan baik gitu," kata Eko.

"Emmmm," kata Budi.

Budi dan Eko, ya main catur dengan baik gitu. 

CAMPUR ADUK

MUMBAI XPRESS

Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...

CAMPUR ADUK