Kasino membuka buku dan segera membacanya dengan baik.
Isi buku yang di baca Kasino :
Penghuni istana, terutama raja, sedang bergembira. Pasalnya, permaisuri baru melahirkan seorang anak laki-laki, yang kelak akan menjadi putra mahkota. Anak laki-laki itu diberi nama Dhruva. Peramal istana mengatakan bahwa kelak keluarga raja akan hidup sangat bahagia. Sayangnya, kebahagiaan itu tidak disambut oleh salah satu selir raja. Ia merasa iri. Dengan segala kelicikannya, selir itu berhasil mengusir permaisuri dan Dhruva dari istana.
Permaisuri dan Dhruva pun harus tersingkir dan hidup di hutan. Dhruva yang masih sangat kecil, tak sempat mengenal ayahnya sendiri.
Beberapa tahun berlalu, Dhruva telah tumbuh. Ia mulai menanyakan tentang ayahnya.
“Seperti apa rupa Ayah, Bu?” tanya Dhruva suatu ketika.
“Ayahmu adalah laki-laki yang sangat baik, kuat, dan bijaksana,” balas Ibu Dhruva.
“Jika memang Ayah baik dan bijaksana, mengapa ia tega membuang kita ke hutan? Aku rindu pada Ayah, Bu,” ujar Dhruva.
Ibu Dhruva bingung. Ia tak mungkin menceritakan apa yang sebenarnya terjadi. Ia takut Dhruva akan menemui raja, dan merasa kecewa jika raja kembali mengusirnya.
“Suatu saat ketika kamu dewasa, kamu akan bertemu dengan ayahmu. Ayahmu adalah Dewa Wishnu,” ucap ibu Dhruva.
Mendengar jawaban ibunya, Dhruva semakin penasaran. Ia ingin menemui Dewa Wishnu.
“Aku tak mau menunggu hingga dewasa, Ibu. Aku ingin bertemu Ayah,” rengek Dhruva.
Ibu Dhruva ragu, tapi ia tak tega melihat anaknya terus merengek. Akhirnya, ia mengizinkan Dhruva menemui ayahnya. Dhruva pun pergi meninggalkan rumah untuk mencari Dewa Whisnu. Perjalanan yang sangat panjang, membuat Dhruva kelelahan. Ia pun beristirahat di bawah pohon rindang.
Saat itulah, Dewa Narada menemuinya. Ia penasaran dengan Dhruva, dan menanyakan apa keinginannya. Dhruva mengatakan bahwa ia ingin bertemu dengan ayahnya, yaitu Dewa Wishnu. Mendengar hal itu, Dewa Narada mengajak Dhruva ke rumahnya, Ia mengajari Dhruva cara berdoa dan bertapa.
Melihat Dhruva sangat bersungguh-sungguh dengan keinginannya, terketuklah hati Dewa Wishnu. Setelah sekian lama bertapa, Dewa Wishnu menemui Dhruva, dan menanyakan keinginannya.
“Aku ingin selalu dekat denganmu, Ayah. Aku juga ingin melihat ibuku bahagia,” jawab Dhruva.
“Aku akan mengabulkan keinginanrnu, anakku. Kamu akan selalu dekat denganku, sedangkan ibumu akan bahagia di istana,” ucap Dewa Wishnu.
Dewa Wishnu lalu mengubah Dhruva menjadi sebuah bintang di langit, agar Dhruva selalu dekat dengannya. Tiba-tiba, ibu Dhruva dijemput oleh raja untuk kembali ke istana. Rupanya, raja baru mengetahui kelicikan selirnya. Selir itu pun dihukum oleh raja.
Ibu Dhruva juga baru tahu, jika Dhruva telah berubah menjadi bintang di langit. Setiap malam, ibu Dhruva melambaikan tangan ke bintang itu. Bintang itu pun berkelip membalas lambaian tangan ibunya. Bintang itu tak pernah berpindah arah, sehingga para nelayan menjadikan bintang itu sebagai penunjuk arah pada malam hari.
***
Kasino berhenti membaca buku.
"Cerita yang bagus. Pinter yang membuat ceritanya," kata Kasino.
Kasino membaca dengan baik pesan moral di tulis di buku "Jadilah anak yang baik dan tangguh, maka kelak kamu akan menjadi anak yang sukses dan bahagia."
Kasino memahami benar pesan moral tersebut. Buku di tutup sama Kasino dan di taruh di meja. Kasino pindah duduk, ya dari ruang tamu ke ruang tengah untuk menonton Tv. Di ruang tengah, ya Kasino duduk bersama Indro. Keduanya asik nonton Tv yang acaranya bagus gitu.
"Kasino," kata Indro.
"Apa?" kata Kasino.
"Zaman dulu. Banyak manusia menganut ajaran agama Hindu kan?!" kata Indro.
"Iya," kata Kasino.
"Mungkin. Leluhur kita....zaman dulu, ya menganut ajaran agama Hindu," kata Indro.
"Mungkin sih," kata Kasino.
"Dari proses pemahaman ini dan itu....sampai perkawinan. Maka pada akhirnya kita menganut agama Islam. Jadi kita harus menghormati agama Hindu, ya bisa saja agama itu di anut leluhur kita awalnya," kata Indro.
"Omongan Indro benarlah. Menghormati agama lain, maksudnya sih Hindu. Toleransi gitu," kata Kasino menegaskan omongan Indro.
"Kisah cerita ajaran Hindu itu menarik karena cerita para Dewa. Ya kaya cerita para Dewa Yunani yang di angkat ke film, ya jadinya bagus banget untuk di tonton kan. Hiburan kan!" kata Indro.
"Omongan Indro benar lagi. 1000 poin!" kata Kasino menegaskan omongan Indro.
"Ooooo iya Kasino. Main dukun itu masih ada kan?!" kata Indro.
"Di mana manusia membutuhkan kekuatan gaib. Ya pasti menjalankan jalan perdukunan. Sama cerita orang dulu. Cerita ada di film gitu," kata Kasino.
"Memperlancar usaha, ya kaya gitu dan paling penting mendapat jodoh yang diinginkan," kata Indro.
"Emmmm," kata Kasino.
"Zaman telah maju. Teknologi. Dengan belajar dengan baik, ya dapat mengembangkan usaha dengan baik jadinya kaya dan akhirnya bisa mendapatkan jodoh yang di inginkan," kata Indro.
"Pola berpikir orang pinter. Ya benarlah omongan Indro," kata Kasino menegaskan omongan Indro.
"Ya sudahlah. Fokus nonton Tv aja!" kata Indro.
"Emmmm," kata Kasino.
Kasino dan Indro, ya fokus nonton Tv karena memang acaranya bagus banget gitu. Sedangkan Dono di kamarnya sedang mengetik di leptopnya dengan baik banget.