"Kasino," kata Indro.
"Apa?" kata Kasino.
"Kenapa Dono membuat cerita dengan kebiasaan Dono yang baca buku cerita ya?!" kata Indro.
"Kalau itu sih tanya ke Dono-nya!" kata Kasino.
"Kata Dono sih. Sekedar bercerita saja," kata Indro.
"Seperti biasanya saja. Sekedar cerita saja," kata Kasino.
"Cerita yang di baca Dono. Ya di tulis di Blog, ya sesuai dengan apa yang di baca. Padahal Dono bisa membuat cerita itu sesuai dengan keinginan Dono," kata Indro.
"Maksudnya dirubah gitu?!" kata Kasino.
"Maksudnya itu..dirubah!" kata Indro.
"Kalau cerita dirubah...jadinya sih versi Dono yang mengubah cerita. Cenderung di buat cerita fantasi gitu," kata Kasino.
"Khayalan Dono..ya kan Kasino?!" kata Indro
"Iya," kata Kasino.
Kasino dan Indro, ya fokus nonton Tv karena memang acaranya bagus banget. Dono di ruang tamu sedang baca buku dengan baik banget.
Isi cerita yang di baca Dono :
Disebuah gurun luas serta gersang hanya beberapa tumbuhan yang mampu hidup disana seperti rumput-rumputan dan jenis tumbuhan kaktus, kehidupan di gurun sangat sulit khususnya untuk para hewan, mereka harus berjuang mencari makanan yang jumlahnya terbatas, mencari minum yang hanya berada di oase dan juga mereka harus bersiap-siap kabur dari para pemangsa. Suatu hari seekor kucing sedang karkal berjalan di bebatuan mencari makanan, sudah lima hari perutnya tidak diisi namun sang karkarl tidaklah merasakan lapar yang sangat luar biasa karena dirinya telah terbiasa hidup digurun tanpa makanan selama 2 minggu. Karkal berjalan menuju sebuah oase yang letaknya tidak jauh dari tempatnya, sang karkal berharap ada seekor tikus maupun burung yang bisa ia tangkap disana.
Ketika sang karkal mendekati oase, hal pertama yang dia lakukan adalah mencari tempat untuk melihat keadaan oase dengan jelas, lalu sang karkal mengincar hewan yang sedang minum disana setelah mendapatkan calon hewan untuk dimangsa, sang karkal mengendap-endap di sela-sela rerumputan kering dan ketika posisi sang karkal telah tepat maka sang karkal langsung menerkamnya. Namun hal itu tidak terjadi karena ketika sang karkal mengendap-endap sebuah tulang yang dijatuhkan burung vulture dari udara mengenai kaki belakang sang karkal hingga membuat kaki sang karkal terluka. Hewan buruannya kaget melihat sang karkal menjerit lalu pergi, sedangkan sang karkal harus menahan sakit yang dia derita setelah sebuah tulang keras menghantam kaki belakangnya.
Tidak jauh dari oase seekor burung puyuh mendengar jeritan sang karkal, dia memutuskan untuk melihat apa sebenarnya yang telah terjadi kepada seekor karkal. Ketika sampai sang burung puyuh itu bertanya “Tuan kucing telinga panjang, apa yang terjadi padamu bagaimana bisa kakimu terluka seperti itu?”
Sang karkal menjawab “Ketika sedang berburu sebuah tulang jatuh dari langit dan mengenai kaki belakangku, kini aku harus berjalan dengan 3 kaki karena satu kakiku sulit aku gerakan.”
Burung puyuh itu merasa kasihan melihat keadaan karkal, tadinya burung puyuh tidak mau membantunya karena sang burung tahu bahwa sang karkal sering bermusuhan dengan burung puyuh namun hal itu tidak membuat burung puyuh meninggalkannya.
Akhirnya burung puyuh memberikan bantuannya kepada sang karkal
“Tuan kucing telinga panjang, apa aku boleh membantumu?” kata sang burung puyuh.
“Kau ini sedang mengejekku ya, aku ini seekor kucing dan kau seekor burung bisa saja aku menangkapmu ketika kau membantuku,” jelas sang karkal pada burung puyuh.
“Hal itu tidak membuatku mengurungkan niatku membantumu, begini saja tuan telinga panjang selama aku mengobatimu kita lupakan permusuhan kita dan setelah kau sembuh baru kita boleh bermusuhan lagi bagaimana kau setuju?” jelas sang burung puyuh.
“Baiklah lagi pula aku tak sanggup mengejarmu dengan kakiku yang seperti ini, aku setuju dengan usulanmu.”
Sang burung mengobati luka kaki kucing karkal hingga sembuh dan kini sang karkal mampu melompat dan berlari seperti biasa
“Kau telah mengobati lukaku burung yang tak bisa terbang, hingga aku mampu berburu lagi, wahai burung puyuh tadinya setelah aku sembuh aku akan langsung menyerangmu namun aku tidak akan melakukan sesuatu hal baik yang telah kau lakukan padaku meskipun kita adalah musuh, aku akan selalu mengingat jasamu,” kata sang karkal.
Sang kucing itu langsung meninggalkan burung puyuh sambil berlari dan meloncat-loncat ke bebatuan.
***
Dono berhenti baca bukunya.
"Cerita yang bagus banget. Pinter yang membuatnya," kata Dono.
Dono pun membaca pesan moral yang tertulis di buku.
"Kisah Kucing Karkal dan Burung Puyuh adalah tolonglah orang lain yang kesusahan walaupun dia sering berbuat tidak baik terhadap kita. Balaslah kebaikan dengan kebaikan pula," kata Dono.
Dono memahami pesan moral tersebut. Buku di tutup sama Dono dan di taruh di meja. Dono beranjak dari duduk dari ruang tamu ke ruang tengah, ya untuk menonto Tv. Kasino dan Indro masih asik nonton acara Tv yang bagus banget, ya lawak gitu. Donolah bersama Kasino dan Indro. Ketiganya nonton acara Tv yang bangus banget gitu.
No comments:
Post a Comment