CAMPUR ADUK

Wednesday, October 19, 2022

3 DAY TO KILL

Eko selesai menonton Tv di ruang tengah, ya pindah duduknya ke teras depan rumahnya sambil membawa gelas berisi kopi dan piring yang ada gorengan. Eko menaruh piring dan gelas di meja dan duduk dengan baik.

"Ya baca buku saja. Sambil nunggu Budi dateng!" kata Eko.

Eko mengambil buku di bawah meja, ya buku di buka dengan baik, ya di pilih dengan baik cerpen yang ingin di baca. Ya terpilihlah salah satu cerpen yang di baca Eko dengan baik gitu.

Isi cerita yang di baca Eko : 

Agen CIA Amerika Ethan Renner bekerja dengan tim untuk menangkap Albino, letnan seorang pedagang senjata (disebut Serigala) yang menjual bom kotor kepada teroris di sebuah hotel di Beograd. Albino menyimpulkan jebakan ketika dia mengenali salah satu rekan agen Renner (menyamar sebagai pelayan kamar), yang dia bunuh. Renner, tiba-tiba pusing saat mengejar The Albino, hanya berhasil melumpuhkannya dengan menembak kakinya, lalu pingsan, membiarkan si Albino melarikan diri. Sementara itu, pembunuh elit CIA Vivi Delay, "agen Rak Tertinggi", telah secara pribadi ditugaskan oleh Direktur untuk membunuh Serigala. Vivi memantau operasi dan mencurigai Renner tanpa sadar melihat Serigala.

Renner hampir lumpuh karena batuk parah, yang didiagnosis sebagai kanker glioblastoma terminal yang telah menyebar ke paru-parunya. Dia hanya diberikan beberapa bulan untuk hidup, dan tidak akan melihat Natal berikutnya. Selama beberapa dekade ia telah merahasiakan kariernya yang berbahaya dengan hati-hati dari istrinya Christine dan putrinya Zooey, dengan biaya kehilangan mereka. Dia memutuskan untuk menghabiskan sisa waktunya mencoba memperbaiki hubungannya dengan putrinya yang terasing, dan jika mungkin, mantan istrinya. Dia kembali ke Paris, di mana dia dan keluarganya tinggal terpisah, untuk menemukan Reunion keluarga Jules berjongkok di apartemennya. Dia diberitahu oleh polisi bahwa dia tidak diizinkan untuk mengusir penghuni liar yang tidak mampu sampai setelah musim dingin. Dia membuat hubungan kembali canggung dengan Christine, dan memberitahunya tentang penyakitnya yang mematikan. Dia mengizinkannya untuk berhubungan kembali dengan Zooey, dan ketika dia harus pergi ke luar negeri untuk urusan bisnis, dia setuju untuk membiarkan dia menjaga Zooey.

Vivi merekrutnya untuk menemukan dan membunuh Serigala, dengan imbalan obat eksperimental yang dapat memperpanjang hidupnya secara signifikan. Renner enggan menerima, untuk mendapatkan lebih banyak waktu dengan keluarganya. Vivi mengatakan kepadanya cara untuk menjebak Serigala adalah dengan mendapatkan Albino, pada gilirannya dengan mendapatkan akuntannya, pada gilirannya dengan menculik sopir limusin geng. Sementara itu Renner melawan efek halusinogen obat, yang terjadi setiap kali detak jantungnya terlalu tinggi, dan yang hanya bisa dia kendalikan dengan mengonsumsi alkohol. Dia juga harus menangani masalah sekolah Zooey, termasuk kebiasaannya berbohong sehingga dia bisa menyelinap keluar untuk berpesta. Dia berhasil menjauhkannya dari masalah, dan perlahan-lahan membangun kembali hubungan ayah dengannya, yang membuat istrinya terkesan.

Dia melacak Serigala dan Albino ke kereta bawah tanah, tetapi mereka menang ketika dia dinonaktifkan oleh halusinasi. Albino mencoba untuk membunuhnya dengan mendorongnya di depan kereta yang melaju, tetapi Renner berhasil mendorong Albino di trek sebagai gantinya. Serigala melarikan diri, lalu menghubungi mitra bisnis yang dapat membantunya melarikan diri dari negara itu.

Keluarga tersebut diundang ke pesta yang diadakan oleh ayah pacar Zooey, yang kebetulan adalah mitra bisnis Serigala. Renner berhasil melindungi Christine dan Zooey, membunuh semua orang Serigala, dan menjebak Serigala di lift sebelum memutuskan kabel, menyebabkan kabin jatuh bebas ke tanah. Serigala selamat, terluka parah, tetapi Renner kembali cacat dan, juga merasa bersalah atas semua kerusakan yang telah dilakukan pekerjaannya pada keluarganya, dia tiba-tiba tidak dapat menarik pelatuknya, dan menjatuhkan senjatanya di tempat Serigala bisa mendapatkannya. Vivi campur tangan dan menendang pistol kembali ke Renner, menyuruhnya untuk menyelesaikan pekerjaan dan membunuh Serigala, tapi dia memutuskan untuk tidak, karena "Saya berjanji istri saya saya akan berhenti." Vivi kemudian membunuh Serigala.

Akhirnya pensiun, Renner bertahan sampai Natal, yang dia habiskan di rumah pantai bersama Zooey dan Christine. Dia menemukan paket hadiah kecil yang dibungkus merah, yang berisi botol obat kanker lainnya. Vivi terlihat di atas bukit di belakang rumah tersenyum saat Renner membuka bungkusan itu.

***

Eko selesai baca buku, ya buku di taruh di meja. Eko menikmati minum kopi dan gorengan. Budi dateng ke rumah Eko, ya memarkirkan motornya dengan baik di rumah Eko. Budi duduk dengan baik, ya dekat Eko. 

"Eko," kata Budi. 

"Apa Budi?" kata Eko. 

"Apakah orang-orang masih main ilmu-ilmu seperti ilmu dukun?" kata Budi. 

"Mungkin sih. Nama juga manusia," kata Eko. 

"Mungkin toh!" kata Budi. 

"Kenapa memang?" kata Eko. 

"Ya kalau masih orang-orang penasaran, ya main ilmu-ilmu dukun. Berarti ada yang menggunakan ilmu-ilmu yang di tulis di kitab-kitab ajaran agama ini dan itu, ya kan Eko?" kata Budi. 

"Ya sebenarnya ada yang pake ilmu kitab-kitab ajaran agama ini dan itu. Ada juga, ya ilmu turun menurun dari orang yang di katakan sakti gitu," kata Eko. 

"Apakah orang-orang belajar ilmu-ilmu dukun itu sampai berhasil mendengarkan Roh (Setan)?" kata Budi. 

"Kalau itu sih banyak tanda tanya. Apakah orang-orang yang belajar ilmu-ilmu dukun, ya bisa dengar Roh (Setan)?" kata Eko. 

"Maka itu. Banyak dukun itu dukun palsu, ya alias tukang tipu," kata Budi. 

"Salah satu cara untuk menipu dengan cara jadi dukun," kata Eko. 

"Ya sekedar obrolan saja!" kata Budi. 

"Ya memang sekedar obrolan lulusan SMA!" kata Eko. 

"Kalau ilmu dukun itu berhasil. Berarti ada orang sial, ya celaka karena ilmu dukun," kata Budi. 

"Mungkin saja sih jika ada yang berhasil sih?!" kata Eko. 

"Dengan ilmu dukun, ya mempelet cewek gitu," kata Budi.

"Budi zaman sekarang. Urusan cewek tidak perlu pake ilmu pelet. Cukup pake harta, ya cewek mau gitu," kata Eko.

"Kalau pake harta, ya itu sih jalan baik untuk mendapatkan cewek yang di sukai. Ada cerita film kan, ya ilmu pelet tujuannya mendapatkan harta cewek sekaligus ceweknya juga," kata Budi.

"Tipu daya setan," kata Eko.

"Ilmu hitam. Ilmu dukun. Tipu daya setan," kata Budi.

"Emmmm," kata Eko.

"Ngomong-ngomong. Berita Tv. Ya beritanya tentang kebakaran. Menangani tentang kebakaran, ya repot sih untuk memadamkan api," kata Budi. 

"Realita berita di Tv begitu," kata Eko. 

"Andai ada pahlawan super dengan kemampuan mengendaliin air, ya sampai berubah jadi es gitu. Pasti bisa memadamkan api dengan baik," kata Budi. 

"Andai saja. Ya pastinya cuma cerita di film saja. Kenyataannya, ya pahlawan yang memadamkan api karena kebakaran....petugas pemadam kebakaran," kata Eko. 

"Adanya petugas pemadam kebakaran memadamkan api," kata Budi. 

"Emmmm," kata Eko. 

"Main catur saja!" kata Budi. 

"OK. Main catur!" kata Eko. 

Eko mengambil buku di meja, ya buku di taruh di bawah meja. Eko mengambil papan catur di bawah meja, ya di taruh di atas meja lah papan catur. Eko dan Budi, ya menyusun bidak catur di atas papan catur. 

"Ngomongin urusan cinta. Kisah cinta. Kehilangan cinta itu menyedihkan karena ceweknya meninggal karena penyakit, ya kangker gitu," kata Budi.

"Mau di kata apa lagi, kalau kisah menyedihkan terjadi. Harus di terima dengan baik keadaan dengan ikhlas melepaskan cinta dengan baik," kata Eko.

"Yang tersisa, ya kenangan saja," kata Budi.

"Ya kenangan. Masa bahagia bersama orang di cintai," kata Eko.

"Emmmm," kata Budi.

Budi dan Eko, ya main catur dengan baik.

CAMPUR ADUK

MUMBAI XPRESS

Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...

CAMPUR ADUK