Malam yang tenang. Eko duduk di teras depan rumahnya.
"Cerita masa lalu masa SMA, ya menyenangkan bersama dengan teman baik, ya belajar dengan baik. Ada juga buruknya. Cerita sama hal seperti berita di Tv, ya tentang masalah dari guru dan murid. Kalau cerita anak sekolah, ya lawak di acara Tv, ya bagus gitu lawak, ya benar-benar menghibur banget," kata Eko.
Eko pun mengambil gitar yang di samping kursi.
"Nyanyi ah!" kata Eko.
Eko bermain gitar dengan baik, ya bernyanyi dengan baik lah.
Lirik lagu yang dinyanyikan Eko dengan judul 'Hampa' :
Jason Bourne dan Marie Kreutz tinggal di Goa, India. Bourne, yang masih menderita amnesia, mencatat kilas balik tentang hidupnya sebagai seorang pembunuh CIA di sebuah buku catatan.
Di Berlin, ya seorang agen CIA yang bekerja untuk Deputi Derektur Pamela Landy membayar $ 3 juta kepada sumber Rusia yang tidak disebutkan namanya untuk file Neski, dokumen tentang pencurian $ 20 juta tujuh tahun sebelumnya. Kesepakatan itu terganggu oleh Kirill, ya seorang agen Layanan Keamanan Federal Rusia yang bekerja untuk oligarki Yuri Gretkov. Dia ya membunuh agen dan sumber, mencuri file dan uang, dan menanam sidik jari yang membingkai Bourne untuk serangan itu.
Setelah menemukan sidik jari Bourne, ya Landy bertanya kepada Kepala Bagian Ward Abbott tentang Operasi Treadstone, ya program CIA yang sudah tidak berfungsi yang menjadi milik Bourne. Dia memberi tahu Abbott bahwa agen CIA yang mencuri $ 20 juta disebutkan dalam file Neski. Beberapa tahun sebelumnya, ya politisi Rusia Vladimir Neski hendak mengidentifikasi pencuri ketika dia di bunuh oleh istrinya dalam dugaan pembunuhan-bunuh diri di Berlin. Landy percaya bahwa Bourne dan mendiang supervisor Treadstone, Alexander Conklin, terlibat dan Bourne membunuh keluarga Neski. Abbott dan Landy pergi ke Berlin untuk menangkap Bourne.
Gretkov mengarahkan Kirill ke Goa untuk membunuh Bourne. Bourne melarikan diri bersama Marie; Kirill mengikuti dan membunuh Marie, ya tetapi percaya dia telah membunuh Bourne. Bourne meninggalkan Goa dan melakukan perjalanan ke Naples, ya di mana ia membiarkan dirinya diidentifikasi oleh keamanan. Dia menaklukkan agen Keamanan Diplomatik dan penjaga Carabineri dan menyalin kartu SIM dari ponselnya. Dari panggilan telepon berikutnya, ya dia belajar tentang Landy dan pekerjaan bingkai.
Bourne pergi ke Munich untuk mengunjungi Jarda, ya satu-satunya agen Treadstone yang tersisa. Jarda memberi tahu Bourne bahwa Treadstone ditutup setelah kematian Conklin, dan menyerangnya; Bourne mencekik Jarda sampai mati, ya sebelum menghancurkan rumahnya dalam ledakan gas saat agen masuk. Bourne mengikuti Landy dan Abbott saat mereka bertemu mantan teknisi dukungan Treadstone Nicky Parsons untuk menanyainya tentang Bourne. Bourne yakin CIA memburunya lagi dan memanggil Landy dari atap terdekat. Dia menuntut bertemu dengan Nicky dan menunjukkan kepada Landy bahwa dia bisa menemuinya di kantor.
Bourne menculik Nicky di Alexanderplatz dan mengetahui darinya bahwa Abbott adalah bos Conklin. Bourne menyelamatkan Nicky setelah dia mengungkapkan bahwa dia tidak tahu apa-apa tentang misi tersebut. Bourne kemudian mengunjungi hotel tempat pembunuhan itu terjadi dan mengingat lebih banyak misinya, ya dia membunuh Neski atas perintah Conklin, dan ketika istri Neski muncul, dia menembaknya dan membuatnya tampak seperti pembunuhan-bunuh diri.
Danny Zorn, mantan asisten Conklin, menemukan ketidakkonsistenan dengan laporan keterlibatan Bourne dengan kematian agen tersebut, dan menjelaskan teorinya kepada Abbott. Abbott membunuh Zorn untuk mencegahnya memberi tahu Landy. Bourne menerobos masuk ke kamar hotel Abbott dan merekam percakapan antara dia dan Gretkov yang memberatkan mereka dalam pencurian $20 juta. Abbott mengakui kepada Bourne bahwa dia mencuri uang itu, memerintahkan Kirill untuk mengambil file-file itu, dan menyuruh Bourne dijebak sebelum mengatur agar dia dibungkam di Goa. Abbott mengharapkan Bourne untuk membunuhnya, tetapi Bourne menolak, ya untuk percaya Marie tidak ingin dia membunuh Abbott, ya meskipun dia meninggalkan senjatanya di atas meja. Setelah Bourne pergi, Landy menghadapkan Abbott tentang kecurigaannya dan dia bunuh diri. Landy kembali ke kamar hotelnya, menemukan sebuah amplop berisi rekaman Abbott.
Bourne melakukan perjalanan ke Moskow untuk menemukan putri Neski, Irena. Kirill, yang ditugasi sekali lagi oleh Gretkov untuk membunuh Bourne, menemukan dan melukainya. Bourne melarikan diri dengan taksi curian dan Kirill mengejarnya. Bourne memaksa kendaraan Kirill mengalami kecelakaan, dan meninggalkan Kirill yang terluka parah. Gretkov ditangkap. Bourne menemukan Irena dan mengaku membunuh orang tuanya, meminta maaf padanya saat dia pergi.
Kemudian di New York, Bourne menelepon Landy; dia berterima kasih padanya untuk rekaman itu, mengungkapkan kepadanya nama aslinya, David Webb, dan tanggal dan tempat lahirnya, dan memintanya untuk bertemu dengannya. Bourne berkata, "Istirahatlah, Pam. Kamu terlihat lelah."
***
Eko selesai baca bukunya, ya buku di taruh di meja. Ya Eko menikmati minum kopi dan makan gorengan. Budi dateng ke rumah Eko, ya memarkirkan motornya dengan baik di depan rumah Eko. Ya Budi duduk dengan baik, ya dekat dengan Eko.
"Sebelum sampai di sini. Aku melihat rumah kosong. Rumah itu memang di jual. Tapi tidak laku-laku rumah itu. Jadinya terlihat rumah hantu," kata Budi.
"Orang kaya itu rumahnya di mana-mana. Maka itu kalau tidak terurus, ya di jual gitu. Kadang tidak laku, ya jadi rumah hantu," kata Eko.
"Kalau aku punya uang. Ya aku mau membeli rumah itu. Ya aku kan ingin berkeluarga dengan cewek yang aku sukai," kata Budi.
"Niat baik Budi. Harapan Budi. Ya cewek mau sama Budi karena di jamin kehidupannya dengan baik," kata Eko.
"Kan masih kalau?" kata Budi.
"Seandainya. Kadang semua berawal dari khayalan, ya bisa jadi kenyataan. Contoh : motor. Budi telah bisa membeli motor dengan cara kredit. Budi berusaha dengan baik untuk merubah nasif dengan bekerja dengan baik, ya kerja jadi buruh di perusahaan dengan ijazah SMA," kata Eko.
"Omongan Eko. Bener sih. Dari khayalan bisa jadi kenyataan. Berusaha dengan baik, ya diiringi dengan doa dengan baik," kata Budi.
"Doa dan usaha," kata Eko.
"Sekedar obrolan!" kata Budi.
"Memang sekedar obrolan lulusan SMA!" kata Eko.
"Pergaulan yang baik seperti kita ini kan Eko?" kata Budi.
"Memang pergaulan atau pertemanan, ya yang baik seperti kita. Saling menasehati, ya agar berjalan di jalan kebaikan," kata Eko.
"Sisi yang buruk dari pergaulan. Ya yang aku tahu sih. Kerjaan orang-orang itu, ya berkompromi dengan baik, ya untuk mencuri, meranpok dan menipu. Ya berita di Tv tentang kriminalitas sampai cerita kenyataan di lingkungan masyarakat di daerah sini dan sana," kata Budi.
"Ada yang tertangkap polisi. Ada yang tidak tertangkap polisi," kata Eko.
"Ada yang tobat karena tersentuh ilmu agama. Ada yang tidak tobat, ya tetap melakukan keburukan dari mencuri, merampok dan menipu," kata Budi.
"Emmmmm," kata Eko.
"Kalau orang-orang yang bermasalah, ya berurusan dengan polisi. Di intrograsi di kantor polisi. Lucu juga lawakannya," kata Budi.
"Kok jadi omongannya ke lawak?" kata Eko.
"Ya obrolan tidak perlu serius lah. Kaya berita di Tv tentang sidang di pengadilan, ya urusan masalah tentang kejahatan manusia yang ini dan itu," kata Budi.
"Berita Tv. Tentang sidang di pengadilan, ya memang serius sih. Memang lebih baik lawak, ya lucu gitu. Membuat orang tertawa," kata Eko.
"Main catur saja Eko!" kata Budi.
"OK. Main catur!" kata Eko.
Eko mengambil buku di meja, ya di taruh di bawah meja. Eko mengambil papan catur di bawah meja, ya di taruh di atas meja papan catur. Eko dan Budi menyusun dengan baik bidak catur di atas papan catur.
"Ngomongin urusan cinta. Mendapatkan cewek kaya, ya susah," kata Budi.
"Dasar dari keadaan miskin, ya susah mendapatkan cewek kaya," kata Eko.
"Ya apalagi kalau artis cewek? Ya di dapat kan susah juga!" kata Budi.
"Kaya itu jaminan untuk hidup ini," kata Eko.
"Memang kaya itu jaminan hidup ini. Ya paling enak itu, ya orang lahir duluan lah," kata Budi.
"Ya lahir duluan. Ya kayanya dengan cara baik, ya ada. Cara buruk, ya ada. Cara kedua-dua nya juga, ya ada," kata Eko.
"Isi dunia ini," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
Keduanya main catur dengan baik.
No comments:
Post a Comment