"Kenapa aku membayangkan bunga mawar merah yang cantik, ya? Mungkin aku merindukan seseorang yang ku sukai," kata Dono.
Dono pun berhenti mengetik di leptopnya, ya hasil ketikan yang belum jadi di simpan dengan baik. Leptop di matikan Dono. Bangunlah Dono dari duduk dan bergerak menuju kaca depan rumah. Gordeng pun di buka Dono untuk melihat lingkungan dari balik jendela.
Terlihat sosok cantik di depan rumah.
"Aku terkesan dengan kecantikannya," kata Dono.
Dono bergerak lagi dan duduk di sofa. Diambillah buku di meja, oleh Dono....ya di bacanya dengan baik. Indro yang selesai memasak di dapur, ya membawa seiring tempe goreng ke ruang tamu. Piring di taruh di meja dan Indro berkata "Tempe goreng, Don!"
"Iya," saut Dono.
Dono berhenti baca bukunya dan mengambil tempe goreng di piring dan segera di makannya.
"Emmmm enak, tempe goreng ini," kata Dono.
Indro, ya menikmati makan tempe goreng. Dono pun terpikirkan sesuatu dan berkata "Kenapa aku membayangkan diri ku berada di gurun pasir, yang sedang berteduh di pohon kurma. Kaya menunggu seseorang?!" kata Dono.
Indro mendengar omongan Dono, ya menanggapinya dengan berkata "Cuma khayalan saja. Mungkin ada seseorang yang Dono, rindukan."
"Mungkin juga," kata Dono.
Dono mengambil cangkir berisi teh di meja dan segera meminumnya. Indro, ya menuangkan tekok berisi teh ke cangkir dan segera meminumnya.
"Enak teh ini," kata Indro.
Indro pun menaruh cangkir teh di meja, ya begitu juga Dono.
"Don, Blog mu itu di berikan gambar abstrak kan?!" kata Indro.
"Iya, memang konsep awal sampai sekarang begitu," kata Dono.
"Sekali-kali, ya sedikit perubahan gitu. Ya di ambil foto di jaringan internet dan di taruh di Blog mu Don. Ada kesan sesuatu gitu," kata Indro.
"Maksud kesan sesuatu apa?" kata Dono.
"Kalau di kasih foto, contoh ya cewek cantik yang sering jadi obrolan kita. Jadi kesan ya tidak bohongan gitu, yang baca akan menanggapinya dengan baik.....ya jujur alias beneran jadi objek obrolan kita," kata Indro.
"Tujuannya....jujur toh. Boleh juga. Tapi bisa aja kan aku beri foto yang ku ambil di jaringan internet dan cuma di simpan saja, ya tidak dipublikasikan foto itu bersama tulisan," kata Dono.
"Ya kalau itu sih terserah Dono," kata Indro.
"Ya aku publikasikan dengan foto yang aku ambil dari jaringan internet. Jadi edisi sedikit berbeda dari konsep awal," kata Dono.
"Don, masih merasa ada rasa yang aneh pada dirimu ya?!" kata Indro.
"Iya, rasanya selalu memikirkan bunga," kata Dono.
"Bunga adalah sebuah maksudnya tersembunyi? Biasanya cewek yang di sukai, ya terkesan saja sih. Mungkin Rara," kata Indro.
"Mungkin.....bisa jadi. Rara aku pikirkan. Tapi kan Rara yang mana?!" kata Dono.
"Rara yang jadi objek pembicaraan. Yang artis saja sekedar permainan seperti biasanya...kan. Jadikan fotonya bisa di taruh Blog, ya kesan jujur saja di tulisan," kata Indro.
"Boleh juga," kata Dono.
"Cinta itu anugrah bagi orang yang merasakan indahnya cinta. Menghargai cinta itu sendiri maka akan menghargai orang kita kasihi dengan baik. Jauh kan diri dari pertentangan yang akan merusak cinta. Pahamilah sesuatu yang bisa cinta itu terus bersama selamanya," kata Indro.
"Kata-kata yang bermakna," kata Dono.
"Ya sudah Don, aku mau main game di Hp ku," kata Indro.
"Iya," kata Dono.
Dono baca bukunya kembali. Indro, ya main game di Hp-nya dengan penuh keasikkan gitu. Kasino selesai menyelesaikan kerjaannya, ya keluar dari kamarnya dan ke ruang tengah untuk nonton Tv, ya biasa berita.
"Ooooo beritanya ada yang heboh hari ini tentang kebakaran. Menarik di tonton," kata Kasino.
Kasino terus nonton berita di Tv dengan santai. Dono lagi-lagi membayangkan sebuah bunga.
"Kayanya aku rindu seseorang. Judul ceritanya lebih baik di kasih judul 'Rindu', saja," kata Dono.
Dono terus baca bukunya. Indro memang mendengar celotehan Dono, ya diabaikan karena asik main game di Hp-nya.