CAMPUR ADUK

Sunday, December 13, 2020

TASYA

Heru sedang nonton Tv di ruang tengah. Reni teman baik ya Heru, ya sedang berada di kampus. Reni di kampus mencari Heru, ternyata Heru tidak ada. 

"Heru kemana biasanya sudah ada di kampus jam segini. Sebentar lagi waktunya kuliah di mulai!" kata Reni. 

Reni pun memutuskan untuk menelepon Heru. Heru yang asik nonton Tv, ya mendengar suara Hp berbunyi yang di taruh di meja. Heru mengambil Hp-nya di meja dan melihat siapa yang menghubunginya?.

"Reni," kata Heru. 

Heru pun menekan tombol di layar Hp, ya terlihat wajahnya Reni dan berkata "Heru, apa tidak kuliah?" 

"Astaga ada jam kuliah toh. Aku lupa!" kata Heru. 

"Cepat ke kampus!" kata Reni. 

"Iya," kata Heru. 

Heru mematikan hubungan telepon tersebut yang vidio call gitu. Heru mengambil remot di meja dan mematikan Tv, ya remot di taruh di meja. Heru pun ke kamar untuk berganti pakaian dan juga membawa tas ranselnya keluar dari kamarnya. Lalu ke luar rumah dan naik motornya dan di kendarai dengan baik menuju kampus. 

Sampai di kampus, ya tepat waktu. Heru pun masuk ruang kelas dan duduk di sebelah Reni. 

"Kebiasaan!" kata Reni. 

"Maaf deh!" kata Heru. 

Dosen masuk kelas, ya memberikan ilmunya. Semua mahasiswa/ i, ya menerima dengan baik ilmu yang di berikan Dosen. 

***

Pendidikan berjalan dengan baik. Seperti biasa Heru dan Reni, ya ngobrol di kantin kampus. Yoga melihat Heru dan Reni di kantin kampus. Ya Yoga duduk di sampingnya Reni. 

"Reni," kata Yoga. 

"Apa?" kata Heru. 

"Kebiasaan Yoga," kata Heru. 

"Hal biasa kan dengan teman!" kata Yoga. 

"Iya," kata Heru. 

"Hari ini suasana hati Reni lagi baik atau lagi kacau?" kata Yoga. 

"Lagi baik," kata Reni. 

"Lagi baik. Jadi boleh dong ngajak Reni untuk nonton film di Bioskop?!" kata Yoga. 

"Boleh," kata Reni. 

"Aku ikut juga!" kata Heru. 

"Kebiasaan Heru....ikut sana sini!" kata Yoga. 

"Heru ikut juga tidak ada masalahkan?!" kata Reni. 

"Reninya tidak masalah kok," kata Heru. 

"Iya lah seperti biasanya!" Kata Yoga. 

Ketiganya pun ke Bioskop yang berada di mall terdekat dari kampus. Di mall ketiganya bersenang-senanglah dari nonton film, belanja dan main game. Sampai waktunya, ya kembali ke rumah masing-masing. 

***

Heru di rumahnya. 

"Menyenangkan dan juga melelahkan," kata Heru. 

Heru bersantai di ruang tengah, ya sambil nonton Tv. Reni sedang di kamarnya dan sedang menulis diary hari ini yang penuh kebahagian bersama teman-temannya. Yoga  di rumahnya senang banget, ya dekat banget dengan Reni. 

***

Hubungan ketiganya berjalan baik banget sampai 4 tahun. Ketiganya pun lulus kuliah dan mendapatkan gelar sarjana dari apa pendidikan yang di jalanan selama 4 tahun. Heru yang memendam cintanya sama Reni selama 4 tahun, ya mulailah menyatakan cintanya sama Reni. Heru pun bicara berdua dengan Reni di bawah pohon rindang di kampus. 

"Selama ini kita jadi teman baik. Aku punya perasaan dengan Reni. Jadi Reni aku cinta pada mu," kata Heru. 

"Bukan aku tidak mau menerima cinta Heru. Tapi Heru telat menyatakan cinta. Yoga telah menyatakan cinta duluan. Hubungan aku dengan Yoga telah berjalan lama, tapi terlihat baik-baik seperti biasa pertemanan saja," kata Reni. 

"Ooooo begitu. Aku telat menyatakan cinta. Ya aku terima kalau Reni menolak cinta aku. Sebagai teman baik, ya aku doakan semoga tetap bahagia bersama Yoga, ya Reni," kata Heru. 

"Iya, amin," kata Reni. 

Obrolan keduanya pun berakhir dengan baik. Heru pun melupakan Reni yang ingin jadi kan ke kasih hati. Reni dan Yoga berjalan baik hubungannya sampai menikah. Heru mulai bekerja di perusahaan yang bonafit, ya surat lantaran kerja di terima. Sungguhlah Heru dalam bekerja. Sampai suatu ketika Heru bertemu dengan Tasya di kampus, ya Heru ada urusan dengan Ridwan yang kerja di kampus, staf gitu. 

Tasya ternyata berteman baik dengan dengan Teguh dan Andri. Heru melihat hubungan Tasya dengan Andri dan Teguh, ya seperti hubungan Heru bersama Reni dan Yoga. Heru yang terkesan dengan Tasya saat bertemu karena karakter diri Tasya dan juga cantik pembawaannya. Heru memutuskan untuk mendapatkan cinta Tasya, jadi sering ke kampus. 

Ketika ada niat untuk menyatakan cinta sama Tasya, ya selalu saja Teguh dan Andri dateng mengganggu obrolan karena sebenarnya Teguh dan Andri suka sama Tasya. Heru pusing dengan ulahnya Andri dan Teguh. Tasya malah seneng karena di perhatian Andri dan Teguh yang suka sama Tasya. 

Heru melupakan sejenak urusan Tasya, jadi serius dengan kerjaan dan kerjaan. Sampai waktu yang tepat. Heru bicara dengan Tasya di kampus di bawah pohon rindah. Andri dan Teguh, ya biasa berusaha mengahalangi pernyataan cintanya Heru dengan Tasya. Karena urusan Heru serius dengan Tasya, jadi menyuruh sapam kampus untuk mengurus Andri dan Heru dengan baik. 

Heru pun berkata ke Tasya "Tasya, saat awal bertemu. Abang telah menyukai Tasya. Jadi Abang benar-benar suka dengan Tasya. Abang cinta sama Tasya. Apa Tasya mau menerima cinta Abang?!" 

"Aku suka juga sama Abang Heru," kata Tasya. 

"Jadi Tasya menerima cinta Abang?!" kata Heru. 

"Iya," kata Tasya. 

***

Heru yang belajar dari kesalahannya terhadap Reni, ya telat menyatakan cinta dan tidak mendapatkan Reni. Maka itu Heru pun segera menikahin Tasya, ya walau sebenarnya Tasya belum selesai kuliah. Tasya seneng banget lah menikah dengan Heru, ya walau belum selesai kuliah. Impian Tasya, ya menikah di usia muda. 

Pernikahan Heru dan Tasya berjalan dengan baik. Yoga dan Reni, ya di undanglah sama Heru. Andri dan Teguh, ya bersedih hati karena tidak mendapatkan Tasya.

BISA IYA BISA TIDAK

Kasino dan Indro duduk di ruang tengah sedang asik nonton Tv.

"Kasino, apa orang-orang percaya Dono bisa mendengarkan suara gaib alias Roh?" kata Indro.

"Kebanyakan manusia itu percaya dengan kenyataan hidup dari pada hal yang sifatnya misteri ini dan itu," kata Kasino.

"Jadi?" kata Indro.

"Jadi bisa iya bisa tidak. Contohnya : seorang Dokter yang bisa menyembuhkan penyakit. Kalau di kaitkan dengan hal gaib, ya tidak percaya lah. Dianggap hal gaib itu bohongan," kata Indro.

"Tapi kenapa Dokter itu percaya dengan agama yang di yakininya?" kata Indro.

"Kesombongan Dokter terjadi. Kenyataan mampu mengobati orang, ya sampai sembuh. Tapi ia mengikari hal yang gaib tersebut. Di sinilah letak kesalahan tersebut," kata Kasino.

"Kenyataannya seperti itu kan," kata Indro.

"Begitulah!" kata Kasino.

"Manusia itu selalu berbuat kebaikan dan keburukan di lihat oleh Tuhan, Malaikat, Setan dan Jin, ya kan Kasino?" kata Indro.

"Yang percaya dengan hal gaib, ya percaya dirinya di awasi oleh Tuhan, Malaikat, Setan dan Jin," kata Kasino yang menegaskan omongan Indro.

"Berarti banyak tidak percaya, tapi kenapa menyakini agama yang di yakininya?" kata Indro.

"Mengikuti keadaan alurnya kehidupan. Kenyataan yang di jalankan manusia itu yang di percayai, seperti biasanya," kata Kasino.

"Berarti banyak manusia yang membohongi dirinya sendiri demi kenyataan yang sebenarnya juga semu kan?!" kata Indro.

"Kenyataannya memang semulah. Harta kan tidak di bawa mati. Manusia itu gila membangun seisi dunia ini dengan kegilaan kerja, jadinya sia-sia," kata Kasino.

"Hidup di buat sederhana. Malah di buat kegilaan dengan kemegahan dunia. Hanya di pakai sejenak untuk hidup. Kalau mati harta di tinggalkan, jadi sejarahnya yang mengusahakannya," kata Indro.

"Siklus terus menerus dari generasi satu ke generasi lain," kata  Kasino.

"Jadi kesombongan harta ini dan itu, jadinya kebodohan. Orang paling bodoh yang membanggakan harta ini dan itu. Kata Roh saja, uang itu daun," kata Indro.

"Kenyataannya memang begitu kan. Uang itu daun, bagi yang sadar!" kata Kasino.

"Kegilaan manusia-manusia di muka bumi ini di lihat Tuhan, Malaikat, Setan dan Jin," kata Indro.

"Kenyataannya seperti itu bagi yang sadar dan menyakini agama dengan baik. Bagi yang tidak sadar, ya di abaikan lah agama itu. Di pakai cuma identitas di KTP saja tuh agama, ya tidak di jalankan agama itu. Yang di percayai orang-orang seperti itu adalah kenyataan hidup," kata Kasino.

"Kenyataan tetap kenyataan ternyata," kata Indro.

Keduanya pun fokus nonton Tv lagi. Sedangkan Dono sedang serius mengetik di leptopnya di kamarnya.

"Apa pendapat Kasino dengan acara Tv yang selalu berkaitan dengan hal agama-agama yang ada di Indonesia?" kata Indro.

"Ya bagus-bagus aja sih. Tujuannya untuk membimbing umatnya masing-masing, ya sesuai dengan ajaran masing-masing," kata Kasino.

"Bagus toh!" kata Indro.

Keduanya pun kembali asik nonton Tv dengan acara Tv yang bagus banget. Dono tetap asik mengetik di leptopnya dengan baik.

KEMUNGKINANNYA ADA

Dono duduk di ruang tamu sedang asik nonton Youtobe, lagu-lagu gitu di Hp-nya. Kasino dan Indro sedang asik nonton Tv di ruang tengah. Saat iklan di Tv, ya Indro ke ruang tamu. Indro duduk sebelah Dono dan melihat Dono yang sedang asik nonton Youtobe musik, ya Tasya Rosmala. 

"Don. Nonton vidionya Tasya Rosmala, ya lagu sih," kata Indro. 

Dono menghentikan nonton Youtobe di Hp-nya dan berkata "Aku lagi ke pikiran tentang nama Tasya, jadi aku cari vidio di Youtobe dan menontonnya," kata Dono. 

"Ooooo ke pikiran toh. Atau ada kaitannya dengan nama Tasya, ya peserta Academy Pop?" kata Indro. 

"Mungkin juga. Memang sih penampilan cantik. Karena itu aku terkesan," kata Dono. 

"Berkaitan. Tapi kenapa Tasya Rosmala yang vidionya di tonton?!" kata Indro. 

"Namanya sama. Jadi aku mempelajari karakter dan kecantikannya," kata Dono. 

"Ooooo begitu toh," kata Indro. 

"Indro aku mau pendapat mu tentang sesuatu?" kata Dono. 

"Apa itu?!" kata Indro. 

"Aku suka sama cewek. Tiba-tiba aku suka sama cewek lain. Apakah tuh cewek yang aku sukai pertama itu cemburu?" kata Dono. 

"Pastinya cemburu, Don," kata Indro. 

"Cemburu toh. Kalau kedudukannya dengan artis cewek yang aku sukai dan tiba-tiba aku pindah ke artis cewek lain. Pindah mengidolakan apakah artis cewek yang pertama yang aku sukai itu cemburu?!" kata Dono. 

"Kalau itu mah susah untuk di prediksi," kata Indro

"Cuma pendapat Indro saja, ya tidak perlu yang pasti ini dan itu, kaya matematika aja!" kata Dono. 

"Pendapat aku saja. Harusnya tanya ke Rara urusan begituan. Cewek lebih sensitif tahu kalau urusan perbandingan antara cewek satu dengan cewek lain," kata Indro. 

"Cuma pendapat Indro saja. Tidak perlu bawa-bawa Rara!" kata Dono. 

"Iya deh. Kemungkinanya ada, ya bisa sih cemburu dari sisi kecenderungan saja!" kata Indro. 

"Gitu dong jawabannya. Kemungkinannya ada cemburu, karena pengalihan perhatian ke cewek lain bukan lagi ke cewek yang pertama," kata Dono. 

"Ooooo iya Don. Aku mau tanya sesuatu," kata Indro. 

"Nanya apa?" kata Dono. 

"Tentang sebuah tiori-tiori tentang manusia yang evolusi, ya awalnya manusia itu binatang?" kata Indro. 

"Ooooo itu. Dilihat dari perilaku manusia, ya menciptakan peradaban dari awal sampai sekarang. Ya ada benarnya manusia itu bisa di bilang binatang. Susah di atur!" kata Dono. 

"Kalau itu sih aku tahu, yang lain gitu?!" kata Indro. 

"Ooooo yang lain. Roh sering bicarain tentang tingkah laku manusia, ya kaya binatang. Di berikan kecerdasan lebih baik dari makluk yang lain, eeee kembali ke jalan binatang," kata Dono. 

"Ya sudahlah kalau kenyataannya seperti itu. Aku di jalan yang baik saja sesuai aturan saja!" kata Indro. 

"Sipp, Indro pinter!" kata Dono. 

"Terima kasih Don, atas pujiannya!" kata Indro. 

"Sudah ah ngobrolnya aku nonton Tv aja!" kata Indro. 

"Iya," kata Dono. 

Dono kembali nonton vidio musik di Hp-nya, ya Youtobe. Indro, ya kembali ke ruang tengah untuk nonton Tv bersama Kasino dengan acara Tv yang bagus banget. 

CAMPUR ADUK

MUMBAI XPRESS

Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...

CAMPUR ADUK