Malam bertabur bintang di langit yang indah. Budi dan Eko, ya duduk di depan rumah Budi sambil menikmati minum kopi dan makan gorengan lah.
"Setengah nyawa demi cinta," kata Budi.
"Ada apa dengan setengah nyawa demi cinta?" kata Eko.
"Pengorbanan seorang cowok pada ceweknya yang di sukai, ya ceweknya sakit kanker. Demi mengabulkan permintaan cewek yang ingin hidup dan terbebas dari penyakit kanker. Cowoknya mengorbankan setengah nyawanya demi cewek yang di sukai," kata Budi.
"Pengorbanan cowok itu luar biasa memberikan setengah nyawa untuk cewek yang di sukai. Demi ceweknya yang ingin hidup terbebas dari penyakit kanker. Ya berarti nyawa cewek itu, ya setengahnya nyawa cowoknya, ya masih ada satu ikatan satu nyawa," kata Eko.
"Seperti cerita Adam dan Hawa. Awalnya satu nyawa," kata Budi.
"Kan memang kita ini turunan Adam dan Hawa. Kalau leluhurnya menyandang gelar Nabi, ya berarti cucu....cucunya Nabi, ya menyandang gelar Nabi, ya sah saja kalau asal usulnya dari Adam dan Hawa," kata Eko.
"Memberikan setengahnya nyawa pada orang di sukai. Hal itu tidak mungkin kan Eko?" kata Budi.
"Memang memberikan setengah nyawa itu tidak mungkin. Sebenarnya yang terpenting itu dalam urusan cinta. Pengorbanan cowok pada cewek yang di sukai, ya memberikan setengah nyawa demi mengabulkan permintaan cewek yang ingin hidup dan terbebas dari penyakit kanker. Pengorbanan itulah yang di acungin jempol. Ya karena cowoknya benar-benar cinta pada cewek itu, ya menerima kekurangan dan kelebihan dari cewek itu dengan baik," kata Eko.
"Orang tua yang mengajarkan dengan baik ilmu pada anak. Bagaimana mencintai seorang yang di sukai dan dianggap berharga demi hidup ini? Cintailah sepenuh hati!" kata Budi.
"Kebijaksanaan orang tua memberikan ilmunya pada anaknya," kata Eko.
"Kadang di pikir dengan baik sih. Berdasarkan cerita seorang pemuda. Bahwa lebih baik meninggal dunia karena ketentuan dari suratan Takdir Tuhan, ya dari pada hidup ini, ya menjalankan kehidupan ini penuh ujian. Ya pemuda itu amalan sudah banyak sih jadi percaya bahwa dirinya dapet surga karena berbuat baik dan menjaga ibadahnya dengan baik," kata Budi.
"Hal seperti pemuda itu boleh sih. Hak pribadi seseorang dalam memutuskan jalan hidupnya. Di sisi lain, ya banyak orang cinta hidup ini. Maka banyak orang berusaha dengan baik ingin sembuh dari penyakit. Demi menikmati hidup ini lah," kata Eko.
"Tuhan Yang Maha Kuasa. Mengabulkan pinta ciptaannya. Ya setengah nyawa cowok yang di berikan pada cewek yang di sukai. Bisa terjadi kan Eko?" kata Budi.
"Kun Fayakun jawabannya," kata Eko.
"Kalau begitu tidak usah ngobrol itu lagi. Lebih baik aku bercerita pake wayang terbuat dari kardus bekas, ya kreatif gitu. Ya sekedar cerita saja, ya buatan aku lah. Karena di dunia ini banyak lebih baik dari aku bercerita dan di bayar lagi!" kata Budi.
"Aku paham omongan Budi. Jadi aku jadi penonton yang baik saja!" kata Eko.
Budi memang mengambil wayang yang di taruh di kursi, ya wayang di mainkan dengan baik gitu, ya Budi bercerita dengan baik lah. Eko menonton pertunjukkan wayangnya Budi dengan baik gitu.
Isi cerita yang di ceritakan Budi :
Tiara senang masuk Universitas yang ternama gitu, ya jaminan di masa depan bisa kerja gitu. Tiara dan Leodra masuk fakultas yang sama. Di tempat kuliah, ya ada cowok keren, ya bernama Danar, Kevin dan Alex. Ya Danar anak orang kaya pemilik perusahaan gitu. Kevin dan Alex, ya orang tuanya kerja di perusahaannya milik orang tua Danar.
Tiara di bangku perkuliahan tidak ingin bermasalah dengan siapa pun? Ya agar beasiswanya tidak cabut karena membuat onar gitu. Danar yang songong, ya bersama Kevin dan Alex karena anak orang kaya, ya kerap mengerjai teman-teman gitu. Sampai-sampai Tiara kena di kerjain sama Danar gitu.
Tiara bersabar dengan baik, ya walau di ganggu dengan Danar, Kevin dan Alex gitu. Leodra suka dengan Danar, ya jadi berusaha mendekatinya. Danar mengabaikan Leodra gitu. Kevin, ya suka sama dengan Leodra gitu tapi tidak bisa simpati menyukai Leodra karena Danar gitu.
Kevin, ya biasa-biasa saja gitu terhadap Leodra gitu. Tiara tetap kena kejahilan dari Danar dan teman-temannya. Karena kesabaran Tiara sudah habis, ya Tiara menyusun rencana untuk mengerjakan Danar, Kevin dan Alex.
Jebakan telah di pasang di kampus dengan baik, ya sama Tiara. Ya Danar, Kevin, dan Alex kena jebakan Tiara. Jadi Danar dan teman-temannya benar-benar di permalukan dengan baik, ya semua orang-orang mengetawain Danar dan teman-teman gitu.
Danar marah, ya menyuruh teman-temannya mencari orang memasang jebakan sampai dirinya di permalukan gitu. CCTV ternyata mati, ya jadi Kevin dan Alex tidak bisa mendapatkan pelaku yang masang jebakan gitu. Tiara memang pinter, ya mematikan CCTV yang ada di kampus, ya agar dirinya tidak ketahuan gitu.
Danar dan teman-teman mencari pelaku yang mempermalukan dirinya. Tiara jojong kuliah gitu. Leodra menemani Tiara gitu, ya sebagai teman yang baik, ya semasa SMA sampai kuliah gitu. Danar dan tidak kapok-kapok gitu, ya tetap mengerjai orang-orang gitu. Selama Tiara tidak kena dikerjai dari Danar dan teman-temannya, ya Tiara tidak akan membales gitu.
Ketika waktunya kena Leodra di kerjai Danar, ya Kevin dan Alex ikut juga gitu. Ya Leodra seperti biasa menerima dengan baik di kerjai Danar, ya Kevin dan Alex. Tiara ingin membales ulahnya Danar dan teman-temannya terhadap Leodra. Ya Tiara teringat dengan beasiswa, ya tidak boleh berbuat masalah gitu. Tiara jojong kuliah dengan baik gitu.
Danar tetap buat ulah bersama dengan teman-temannya. Sampai Danar mengalami kecelakaan mobil setelah dari pesta gitu, ya pestanya orang kaya gitu. Ya Danar bawa mobil dengan keadaan mabuk gitu. Jadinya Danar kacau bawa mobilnya dan akhirnya kecelakaan. Mobil Danar menabrak pohon. Danar tidak sadarkan diri di dalam mobil. Kebetulan gitu Tiara berada di daerah Danar kecelakaan mobil, ya Tiara menolong Danar gitu, ya sampai di rawat di rumah sakit. Ternyata benturan di kepala Danar, ya membuat diri Danar tidak tahu siapa dirinya? Ya Danar amnesia. Tiara punya rencana mengubah Danar dari perilaku buruk jadi baik, ya Danar pun tinggal di rumah Tiara. Orang tua Danar, ya masih di luar negeri dan tidak tahu Danar kecelakaan mobil gitu.
Tiara membimbing Danar dengan penuh cinta, ya agar jadi baik gitu. Danar memang jadi baik dan menyukai Tiara. Ya Danar dan Tiara, ya jatuh cinta gitu. Sampai akhirnya Danar ingat siapa dirinya? Ya Danar meninggalkan Tiara kembali ke rumahnya.
Danar di rumahnya, ya di sambut dengan baik sama orang tuanya. Danar masih teringat dengan baik kebaikan dari Tiara. Danar mengalami dilema, ya antara dirinya yang jahat mengerjai semua orang dan dirinya yang baik gitu. Danar pun memilih, ya menjadi baik demi Tiara. Danar benar-benar berubah jadi orang yang baik dan menyukai Tiara gitu.
Danar dan Tiara benar-benar resmi berpacaran gitu. Leodra yang ingin bersama Danar, ya ternyata tidak bisa karena Danar menyukai Tiara. Kevin yang tidak bisa membohongi dirinya menyukai Leodra, ya benar-benar mendekati Leodra karena Danar jadi baik gitu. Ya karena Danar jadi baik, ya Alex jadinya baik gitu. Alex menghabiskan waktunya, ya main musik dan bernyanyi gitu. Alex sampai manggung di kafe dan panggung jalanan untuk dirinya jadi populer. Usaha Alex berhasil jadi populer, ya jadi artis gitu dan mengeluarkan album lagu gitu.
Kevin, ya jadian dengan Leodra lah. Orang tua Danar tidak suka dengan Tiara karena Tiara dari keluarga miskin gitu. Danar tetap berusaha mempertahankan hubungannya dengan Tiara gitu. Sampai akhirnya Tiara dan Danar lulus dari Universitas, ya jadi sarjana gitu. Orang tua Danar, ya menerima Tiara. Danar kerja di perusahaan orang tuanya. Sedangkan Tiara dan Leodra kerja di perusahaan sih. Tiara berhasil memajukan perusahaan sampai dirinya di kirim ke luar negeri, ya cabang perusahaan ada di luar negeri. Tiara terus dengan karirnya dengan baik, ya jadinya kaya gitu. Danar dan Tiara tetap menjalin hubungan dengan baik, ya akhirnya menikah lah dan bahagia. Kevin dan Leodra, ya menikah juga lah dan bahagia. Sedangkan Alex sibuk dengan karir musiknya, ya tur dari satu kota ke kota lain sampai ke luar negeri lah.
***
Budi cukup lama bercerita dan main wayangnya, ya akhirnya selesai juga gitu. Eko memuji pertunjukkan wayangnya Budi dengan baik, ya begitu juga dengan ceritanya bagus gitu. Budi menaruh wayangnya di taruh di kursi kosong. Eko dan Budi, ya melanjutkan acara main catur lah. Sedangkan Abdul yang tidak main ke rumah Budi, ya Abdul di rumahnya tepatnya di ruang tengah sedang menonton acara Tv yang bagus gitu, ya acara musik gitu.
