CAMPUR ADUK

Thursday, March 17, 2022

SEBUAH AMANAH

Eko duduk di depan rumahnya sedang main gitar dan bernyanyi.

Lirik lagu yang di nyanyikan Eko dengan judul lagunya sih ‘Pecah Sewu’ :

Ha-ah-ah-ah

Hu-uh-uh-uh

Kuwatir mangu-mangu

Nalika wengi wiwit teka

Kekarepanku pengin dibayangke nanging

Kaca spionku pecah sewu, pecah sewu

Kaya kembang

Aku wedi yen akeh kumbang sing ndemek

Aku ora pengin

Patah, lengenku patah

Aku ora pengin

Kuwatir mangu-mangu

Nalika wengi wiwit teka

Kekarepanku pengin dibayangke nanging

Cerminku pecah sewu, pecah sewu

ho-oh

(La-la-la-la-la-la-la-la-la-la-la-la-la-la)

mung dheweke

(Dheweke, dheweke, dheweke, dheweke, dheweke, dheweke, dheweke, mung dheweke)

Mung dheweke sing ana ing ati

Panggonan kanggo nglangi, panggonan kanggo miss

Panggonan outpouring tentrem

Aku ora ngerti apa

Ibarat kayu teles diobong geni

Geni curiga, geni cemburu

Geni kangen sing murub

Dhuh angin, kandhaa

Melati ing ngarep omahku ngenteni kowe

(Ha-ah-ah-ah)

Kuwatir mangu-mangu

Nalika wengi wiwit teka

Kekarepanku pengin dibayangke nanging

Kaca spionku pecah sewu, pecah sewu

Kaya kembang

Aku wedi yen akeh kumbang sing ndemek

Aku ora pengin

Patah, lengenku patah

Aku ora pengin

Kuwatir mangu-mangu

Nalika wengi wiwit teka

Kekarepanku pengin dibayangke nanging

Kaca spionku pecah sewu, pecah sewu

ho-oh

(La-la-la-la-la-la-la-la-la-la-la-la-la-la)

mung dheweke

(Dheweke, dheweke, dheweke, dheweke, dheweke, dheweke, dheweke, mung dheweke)

Mung dheweke sing ana ing ati

Panggonan kanggo nglangi, panggonan kanggo miss

Panggonan outpouring tentrem

Aku ora ngerti apa

Ibarat kayu teles diobong geni

Geni curiga, geni cemburu

Geni kangen sing murub

Dhuh angin, kandhaa

Melati ing ngarep omahku ngenteni kowe

(Ha-ah-ah-ah)

Kuwatir mangu-mangu

Nalika wengi wiwit teka

Kekarepanku pengin dibayangke nanging

Kaca spionku pecah sewu, pecah sewu

Ha-ah-ah-ah

Ha-ah-ah-ah

Duhai angin, kandha, melati wis ngenteni

Duhai angin, kandha, melati wis ngenteni

Duhai angin, kandha, melati wis ngenteni

Duhai angin, kandha, melati wis ngenteni

***

Eko selesai menyanyikan lagu dan main gitarnya, ya Eko menaruh gitarnya di kursi yang kosong. Eko mengambil gelas berisi kopi di meja, ya di minum dengan baik kopilah. Budi dateng ke rumah Eko, ya memarkirkan dengan baik motor di depan rumah Eko. Ya Eko pun menaruh gelas berisi kopi meja lah. Budi duduk bersama Eko. Di meja, ya di piring ada gorengan gitu, ya jadinya Budi mengambil tahu bunting di piring dan segera di makan dengan baik lah.

“Emmmm enak tahu buntingnya,” kata Budi.

Budi terus menikmati tahu bunting yang enak. Eko mengambil bakwan goreng di piring dan segera di makan dengan baik bakwan goreng. Budi selesai satu buah tahu bunting, ya Budi segera membuat kopi sih. Ya kopi jadi, ya segera di minum dengan baik kopi lah.

“Enak kopinya,” kata Budi.

Budi menaruh gelas berisi kopi di meja lah. Eko mengambil gelas berisi kopi di meja, ya di minum dengan baik.

“Eko,” kata Budi.

“Apa?” kata Eko, ya sambil menaruh gelas berisi kopi di meja lah.

“Cinta pada cewek yang di sukai, ya di jaga dengan baik kan?” kata Budi.

“Iya,” kata Eko.

“Kalau masa lalu cewek yang di sukai buruk. Sebagai cowok yang baik, ya harus menerima masa lalu cewek tersebut dan juga harus membimbing dengan baik tuh cewek, ya kan Eko?” kata Budi.

“Iya. Cowok yang baik harus menerima masa lalu ceweknya yang begini dan begitu, ya harus di perbaiki dengan baik. Agar tuh cewek jadi baik,” kata Eko.

“Salah satunya. Kalau ceweknya kerja DJ Diskotik, ya kelakuannya liar seperti kucing liar yang susah di atur gitu,” kata Budi.

“Ya…terima masa lalunya dan bimbing tuh cewek itu di jalan lebih baik,” kata Eko.

“Aku punya sebuah cerita,” kata Budi.

“Oooo Budi….punya cerita. Silakan bercerita!” kata Eko.

“Baiklah aku bercerita. Seorang pemuda yang baik, ya namanya siapa? Oooooo…Rizky saja. Rizky yang terlahir dari keluarga miskin, ya berusaha dengan baik membantu orang tuanya dengan berjualan martabak telor. Awalnya sih Rizky ikut orang penjual martabak telor untuk mendapatkan ilmunya. Setelah Rizky mampu dengan ilmunya. Ya Rizky berjualan martabak telor. Setiap hari di lakonin kerjaan Rizky sebagai penjual martabak telor. Hasil jualan martabak telur lumayan lah, ya bisa membantu orang tua dan juga di tabung sih. Ayah Rizky, ya kerja serabutan sih dan terakhir kerjaanya sih….jadi ojek pangkalan. Ibu sih pernah jadi babunya orang kaya gitu. Setelah Rizky kerja jualan martabak telor, ya Ibu tidak jadi babu lagi di rumah orang kaya. Ya Ibu di rumah, ya warung kecil-kecilan. Sampai suatu ketika, ya Rizky bermasalah dengan seorang cewek yang menyerempet gerobaknya pake mobil mewahnya. Cewek itu sih cantik banget sih, ya anak orang kaya….namanya Rianty. Ya Rianty salah, ya mengganti rugi apa yang di tabraknya pada Rizky. Gara-gara gerobak rusak, ya terpaksa Rizky tidak jualan martabak telor. Di sabarin keadaannya, ya Rizky memilih untuk main untuk menghilangkan rasa stresnya. Suatu malem, ya Rizky pulang dari rumah Heru. Rizky bertemu dengan Rianty dengan keadaan mabuk berat, ya keluar dari Bar sih. Rianty pun di ganggu oleh orang-orang tidak bener sih. Rizky menolong Rianty, ya sampai orang-orang tidak bener itu meninggalkan tempat tersebut sih. Ya Rianty di bawa pulang sama Rizky. Di rumahnya Rianty. Orang tuanya bingung melihat anak gadisnya susah di atur kaya kucing liar dan juga kerjaannya juga DJ Diskotik lagi. Orang tua Rianty memutuskan dengan baik, ya mengamanahkan kepada Rizky untuk membimbing Rianty menjadi cewek baik-baik, ya yang di maksudnya di nikahin gitu. Rianty tidak bisa menolak pernikahan dengan Rizky karena perintah orang tuanya. Awalnya rumah tangga Rizky dan Rianty, ya kacau gitu. Rianty benar-benar susah untuk di bimbing dengan baik. Rizky dengan sabar membimbing Rianty dengan ilmu agama yang di pahami Rizky dari kecil sampai dewasa. Sampai akhirnya Rianty pun sadar dan menjadi baik. Rianty dan Rizky menjalankan rumah tangganya dengan baik dan usaha martabak telor Rizky pun maju pesat. Begitu lah ceritanya,” kata Budi.

“Cerita yang bagus. Sebuah amanah dari orang tua si cewek kepada cowok yang baik untuk membimbing cewek menjadi baik,” kata Eko.

“Ya memang sih Eko. Sebuah amanah, ya judul yang tepat untuk cerita yang baru aku ceritakan,” kata Budi.

“Kalau begitu. Kita main catur saja!” kata Eko.

“Ok..main catur!” kata Budi.

Eko mengambil papan catur di bawah meja, ya di taruh di atas mejalah papan catur. Eko dan Budi, ya menyusun bidak catur di atas papan catur. Keduanya main catur dengan baik.

CINTA TAK HARUS BERSAMA

Malam yang tenang di kediaman Budi lah. Eko main ke rumah Budi. Eko berada di rumah Budi, ya keduanya duduk di depan rumah Budi sambil menikmati minum kopi dan juga makan gorengan lah.

“Eko,” kata Budi.

“Apa?” kata Eko.

“Apa pendapat mu tentang sesuatu?” kata Budi berpikir panjang gitu.

“Sesuatu apa?” kata Eko.

“Cinta tak harus bersama,” kata Budi.

“Maksudnya…..cinta itu terhalang karena masalah seperti bentuk penolakan gitu?” kata Eko.

“Ya…memang sih. Kisah cinta tidak bisa bersatu karena terhalang oleh penolakan dari orang tua pihak cewek sih,” kata Budi.

“Susah kalau urusan dengan orang tua. Anak tidak boleh membatah orang tua. Kalau membantah di cap anak durhaka pada orang tua,” kata Eko.

“Omongan Eko benar. Anak tidak boleh membantah orang tua. Ya bisa di cap anak durhaka,” kata Budi menegaskan omongan Eko.

“Jadi anak yang baik, ya nurut saja apa kata orang tua. Tujuannya juga demi anak itu juga. Karena orang tua mendidik anaknya penuh kasih sayang,” kata Budi.

“Orang tua memang mendidik anaknya dengan penuh kasih sayang,” kata Budi.

“Emmmm,” kata Eko.

“Cinta….kisah anak SMA, ya hanya sebuah obsesi diri untuk bersama dengan cewek di cintai,” kata Budi.

“Namanya kisah anak SMA, ya masih labil lah. Ya apa lagi kita ini, ya lulusan SMA…..masih labil juga gitu,” kata Eko.

“Emmmmm. Sampai-sampai anak-anak kuliahan juga masih labil kisah cintanya. Ya…aku memang merasa begitu juga sih. Seperti yang di omongin Eko sih, ya labil gitu. Maka kita saling bertukar pendapat untuk kita jauh lebih dewasa dalam menjalankan kisah cinta dengan cewek yang di sukai, ya kan Eko?” kata Budi.

“Ya…omongan Budi benar lah. Bertukar pendapat untuk kita jauh lebih kedewasaan dalam menjalankan kisah cinta dengan cewek yang di sukai, ya di jalan dengan baik. Jika terjadi kenyataan yang tidak di duga-duga. Bahwa urusan cinta tidak bisa bersama, ya karena penolakan dari orang tua pihak cewek. Harus menerima dengan jiwa besar, ya ikhlaslah untuk tidak bisa bersama dengan cewek yang di sukai. Masih lebih baik melihat cewek yang di sukai itu hidup bahagia dengan orang lain. Dari pada kisah orang pernah di tinggal sama ceweknya, ya meninggal dunia ceweknya. Luka kehilangan itu, ya tidak bisa di omongin lah,” kata Eko.

“Luka kehilangan karena cewek yang di sukai, ya meninggal dunia. Ya tidak bisa di omongin. Kuasa Tuhan. Takdir hidup dan mati manusia,” kata Budi.

“Orang itu pun belajar dari kenyataan hidup,” kata Eko.

“Sama dengan kita kan Eko, ya belajar kenyataan hidup di dunia ini, ya tentang kisah cinta ini dan itu?” kata Budi.

“Ya..kita belajar memahami kisah cinta kenyataan hidup di dunia ini,” kata Eko.

“Kalau begitu main catur saja!” kata Budi.

“Ok…main catur saja!” kata Eko.

Budi mengambil papan catur di bawah meja, ya di taruh di atas mejalah papan catur lah. Budi dan Eko menyusun dengan baik bidak catur di atas papan catur. Keduanya main catur dengan baik. Sekitar 20 menit main catur. Abdul dateng ke rumah Budi lah, ya segera memarkirkan motornya dengan baik di depan rumah Budi. Abdul pun duduk bersama Budi dan Eko lah.

Budi di skak Eko, ya jadinya main caturnya yang menang Eko lah. Permainan catur antara Budi dan Eko berakhir.

“Abdul. Aku mau nanya sesuatu?” kata Budi.

“Nanya sesuatu apa?” kata Abdul.

“Jika….kisah cinta Abdul dengan cewek yang Abdul sukai, ya kenyataannya tidak bisa bersama dengan cewek yang di sukai karena di tolak orang tua cewek. Gimana Abdul?” kata Budi.

“Cinta tak harus bersama,” kata Eko.

“Ya aku harus bisa bersikap dewasa menyikapi suatu masalah lah. Kalau sudah di tolak sama orang tua cewek yang di sukai, ya aku lebih baik berhenti untuk menyukai cewek yang aku sukai. Memaksa kehendak juga tidak baik juga sih. Jadinya masalahnya berlarut-larut jadinya tidak baik gitu. Dengan sikap ikhlas, ya melepaskan cinta tersebut dengan baik. Membiarkan cewek yang di sukai, ya bersama dengan cowok pilihan orang tua cewek itu. Akhirnya…cinta tak harus bersama. Silaturahmi masih di jalanin dengan baik, ya jadi temen sih tapi.....temen yang jaga jarak dengan baik, ya agar tidak terjadi masalah karena kisah cinta masa lalu yang manis gitu,” kata Abdul.

“Bener-bener…Abdul belajar kedewasaan dengan baik,” kata Budi.

“Dewasa…Abdul,” kata Eko.

“Emmmm,” kata Abdul.

“Kalau begitu  main kartu remi saja!” kata Budi.

“Ok..main kartu remi!” kata Abdul.

“Main kartu remi!” kata Eko.

Setelah membereskan papan catur, ya di taruh di bawah meja. Budi telah mengambil kartu di bawah meja, ya di kocok dengan baik dan di bagikan dengan baik. Budi, Eko dan Abdul, ya main kartu remi dengan baik lah.

CAMPUR ADUK

MUMBAI XPRESS

Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...

CAMPUR ADUK