"Bintang berkelap kelip di langit yang gelap," kata Budi.
Memang Budi duduk santai di depan rumahnya sambil menikmati minum kopi dan makan singkong goreng gitu.
"Baca cerpen saja!" kata Budi.
Budi mengambil buku di bawah meja, ya buku di buka dengan baik dan cerpen di baca dengan baik gitu.
Isi cerita yang di baca Budi :
Sara Goldfarb, seorang janda yang tinggal sendirian di sebuah apartemen di Brighton Beach, ya sedang menonton televisi. Putranya, Harry, adalah seorang pecandu heroin, ya bersama dengan temannya, Tyrone. Keduanya menjual heroin dalam upaya untuk mewujudkan impian mereka; Harry dan pacarnya, Marion, berencana untuk membuka toko pakaian untuk rancangan Marion, sementara Tyrone mencari persetujuan dari ibunya dan melarikan diri dari ghetto. Ketika Sara menerima telepon bahwa ia telah diundang untuk tampil di acara permainan favoritnya, ia memulai diet ketat, ya berharap dapat mengenakan gaun merah yang dikenakannya saat wisuda Harry.
Atas saran temannya Rae, Sara mengunjungi dokter yang meresepkan amfetamin untuk mengendalikan nafsu makannya. Berat badannya mulai turun dengan cepat dan ia gembira melihat betapa banyak energi yang dimilikinya. Ketika Harry menyadari tanda-tanda penyalahgunaan obat-obatan dan memintanya untuk berhenti mengonsumsi amfetamin, Sara bersikeras bahwa kesempatan untuk tampil di televisi dan kekaguman yang meningkat dari teman-temannya, Ada dan Rae, adalah alasan yang tersisa baginya untuk hidup. Seiring berjalannya waktu, Sara menjadi panik menunggu undangan dan meningkatkan dosisnya, yang menyebabkannya mengalami psikosis amfetamin.
Tyrone terjebak dalam baku tembak antara pengedar narkoba dan Mafia Sisilia dan ditangkap meskipun dia tidak bersalah. Harry harus menggunakan sebagian besar uang tabungan mereka untuk membayar uang jaminan. Sebagai akibat dari perang geng, pasokan heroin lokal menjadi terbatas, dan mereka tidak dapat menemukan yang bisa dibeli. Akhirnya, Tyrone mendengar tentang pengiriman besar yang datang ke New York dari Florida, ya tetapi harganya telah berlipat ganda dan risiko pembelian minimumnya tinggi. Harry mendorong Marion untuk terlibat dalam prostitusi, ya terutama dengan psikiaternya, Arnold, sebagai klien. Permintaan ini, bersama dengan gejala penarikan yang meningkat, membuat hubungan mereka tegang.
Dosis amfetamin yang meningkat pada Sara mendistorsi rasa realitasnya, dan ia mulai berhalusinasi bahwa ia diejek oleh pembawa acara dan penonton dari acara televisi tersebut, dan diserang oleh kulkasnya. Sara melarikan diri dari apartemennya dan pergi ke kantor agen casting di Manhattan untuk mengonfirmasi kapan ia akan tampil di televisi. Keadaan Sara yang terganggu menyebabkan ia dirawat di bangsal psikiatris, di mana ia gagal merespons berbagai pengobatan, dan menjalani terapi listrik. Setelah pengiriman heroin berubah menjadi perkelahian, Harry dan Tyrone pergi ke Miami untuk membeli heroin langsung dari pedagang grosir. Namun, lengan Harry telah menjadi gangren karena penggunaan heroin, jadi keduanya berhenti di rumah sakit. Dokter menyadari bahwa Harry adalah seorang pecandu narkoba dan memanggil polisi, yang mengakibatkan Harry dan Tyrone ditangkap.
Kembali di New York City, ya Marion yang putus asa mulai bekerja untuk seorang germo, Big Tim, dan berpartisipasi dalam seks berkelompok untuk narkoba. Perawatan Sara membuatnya dalam keadaan disosiasi katatonik, ya yang membuat teman-temannya Ada dan Rae ngeri, yang menangis dan mencoba menghibur satu sama lain di bangku di luar rumah sakit. Lengan Harry diamputasi di atas siku, dan dia menangis ketika dia menyadari Marion tidak akan mengunjunginya (meskipun seorang perawat yang lembut mencoba meyakinkannya bahwa dia akan datang). Tyrone menjadi sasaran kerja keras yang melelahkan dan pelecehan psikologis dari para penjaga penjara rasis, sambil mengalami penarikan heroin yang menyakitkan. Marion kembali ke rumah dan berbaring di sofanya, memegangi skornya — dan dikelilingi oleh desain pakaiannya yang kusut dan terbuang. Masing-masing dari keempat karakter meringkuk dalam posisi janin. Sara membayangkan dirinya sebagai pemenang acara permainan, dengan Harry - yang bertunangan dan sukses - datang sebagai tamu. Sara dan Harry berpelukan dengan penuh kasih.
"Budi mau cerita toh. Yaaa silakan Budi bercerita dengan baik gitu!" kata Eko.
"Begini ceritanya!" kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Fajar dan Fattah berteman baik, ya keduanya menjalankan sekolah SMA dengan baik gitu. Selfi cewek cantik dan pinter gitu. Fajar memang berteman baik sama Selfi gitu. Memang Fajar suka dengan Selfi sih. Pipit menyukai Fajar tapi malu gitu. Karena rasa suka Fajar pada Selfi, ya Fajar berusaha dengan baik untuk jadian sama Selfi. Fattah memang tahu Fajar suka dengan Selfi, ya Fattah mendukung Fajar untuk jadian sama Selfi gitu. Suatu hari, ya Fajar menolong cewek yang di ganggu preman gitu. Preman di tangkap polisi kepolisian Lapor Pak!, ya preman di penjara gitu. Cewek yang di tolong Fajar, ya ceweknya berterima kasih sama Fajar dan Fajar berkenalan dengan cewek yang di tolongnya, ya jadi tahu deh nama cewek adalah Shabrina gitu. Shabrina menjalankan sekolah SMA gitu. Fajar dan Shabrina beda sekolah SMA gitu. Ya Fajar dan Shabrina berteman baik gitu. Fattah menyukai Aqeela gitu. Ya Fattah berusaha untuk jadian sama Aqeela gitu. Fajar yang berusaha dengan baik jadian sama Selfi, ya pada akhir Fajar dan Selfi jadian gitu. Hubungan pacaran di jalankan dengan baik, ya Fajar dan Selfi gitu. Pipit yang mengetahui Fajar jadian sama Selfi, ya jadi Pipit fokus sekolah SMA dengan baik dan menyimpan dengan baik di hati rasa suka pada Fajar gitu. Fattah yang berusaha jadian sama Aqeela, ya gagal deh Fattah jadian sama Aqeela karena Aqeela jadian sama Harry gitu. Hubungan pacaran Harry dan Aqeela berjalan dengan dengan baik gitu. Fattah memutuskan untuk fokus sekolah SMA saja dari pada urusan untuk jadian sama cewek bisa saja gagal lagi, ya padahal ada cewek yang di sukai Fattah yaitu Zara gitu. Hubungan Fajar dan Shabrina baik dan baik. Ya Shabrina suka dengan Fajar gitu, ya begitu Fajar suka Shabrina gitu. Jadi Fajar dan Shabrina memutuskan jadian, ya pacaran gitu. Ya Fajar berusaha dengan baik, ya menjalankan pacaran dengan Selfi dan Shabrina gitu. Awalnya Fajar tidak ketahuan Selfi bahwa Fajar pacaran dengan Shabrina gitu, ya pada akhirnya Selfi tahu Fajar jadian sama Shabrina gitu. Selfi kecewa sama Fajar gitu, ya jadi Selfi pun putus sama Fajar gitu. Ya Selfi lebih baik fokus sekolah SMA gitu. Ya Fajar memang salah sih, ya Fajar memang masih cinta Selfi tapi Fajar menjalankan pacaran dengan Shabrina gitu. Hubungan pacaran Fajar dan Shabrina tetap di jalankan dengan baik gitu. Ceritanya di buat Fajar dan Fattah telah menyelesaikan sekolah SMA, kuliah, dan keduanya kerja dengan baik di perusahaan PT. MAJU gitu. Fajar sekarang jomblo begitu dengan Fattah gitu. Ya hubungan Fajar dengan Shabrina putus karena Shabrina memutuskan menerima perjodohan orang tua Shabrina dengan cowok bernama Farhan gitu. Ya Farhan kerjaannya dokter di sebuah rumah sakit gitu. Ya Shabrina pun menikah dengan Farhan gitu. Rumah tangga di jalankan dengan baik Farhan dengan Shabrina gitu. Fajar dan Fattah sering ke kafe yang ada live musik gitu, ya menikmati keadaan kafe dengan baik gitu. Di kafe penyanyi adalah Jirayut dan Niken gitu. Di kafe, ya Fattah dan Fajar dapat kenalan cewek cantik gitu....Victoria dan Jihan gitu. Ya Victoria dan Jihan menjalankan kuliah dengan baik di Universitas gitu. Pertemanan pun berjalan dengan baik Fattah dan Fajar dengan cewek cantik Victoria dan Jihan gitu. Fattah suka dengan Victoria dan Fajar suka dengan Jihan gitu. Niat sih Fattah untuk jadian sama Victoria dan niat Fajar ingin jadian sama Jihan gitu. Fattah tidak jadi ingin jadian sama Victoria karena Fattah mengetahui dengan baik bahwa Victoria menjalin hubungan dengan seorang cowok yang bernama William, ya Victoria memanggil William "Om". Ya Memang William punya istri yang bernama Vio dan anak yang bernama Alfa gitu. Ya Alfa menjalankan sekolah SMA gitu. William yang menjalin hubungan dengan baik sama Victoria gitu. Fajar tidak ingin jadian sama Jihan karena Jihan menjalin hubungan dengan cowok yang bernama Noel gitu. Ya Jihan memanggil Noel "Om". Ya memang Noel punya istri yang bernama Megan, ya dan anak bernama Rangga gitu. Ya Rangga menjalankan kuliah dengan baik di Universitas gitu. Noel menjalin hubungan dengan baik sama Jihan gitu. Fattah dan Fajar menjalankan dengan baik kerja di perusahaan gitu dan sering ke kafe tujuan menikmati keadaan di kafe gitu. Suatu hari, ya Fattah bertemu dengan teman masa SMA tidak sengaja di jalan...yang bernama Zara gitu. Ya Zara kerja menjadi guru SD gitu. Pada masa SMA, ya Fattah suka sama Zara gitu. Hubungan pertemanan Fattah dan Zara baik gitu. Kisah masa lalu kisah cinta Zara, ya Zara gagal menikah dengan cowok bernama Rakha, ya karena Rakha meninggalnya serangan jantung gitu. Fattah yang suka dengan Zara, ya Fattah berusaha dengan baik jadian sama Zara gitu. Ya Zara suka dengan Fattah karena Fattah baik perilakunya dan juga ganteng gitu. Usaha Fattah berhasil juga jadian sama Zara gitu. Hubungan pacaran di jalankan dengan baik Fattah dan Zara gitu. Fajar senang saja Fattah pacaran dengan Zara gitu. Ya Fattah dan Zara ada rencana menikah gitu. Suatu hari, ya Fajar bertemu dengan Selfi di kafe gitu. Ya Selfi penampilannya cewek muslimah dan Selfi kerja di perusahaan PT. BULE gitu. Ya Fajar berteman baik dengan baik sama Selfi gitu. Di masa lalu masa SMA, ya Fajar memang menjalin kisah cinta sama Selfi, ya karena Fajar menjalin cinta dengan Shabrina jadinya Fajar putus sama Selfi gitu. Fajar memang masih cinta sama Selfi. Ya Fajar banyak belajar dari kesalahannya, ya tujuannya menjadi Fajar yang baik dan baik gitu. Sekarang ini, ya Fajar masih suka Selfi gitu. Sebenarnya Selfi setelah putus dari Fajar di masa SMA, ya Selfi masih cinta Fajar gitu. Hubungan pertemanan Fajar dan Selfi berjalan dengan baik, ya keduanya ada rasa cinta jadi memutuskan untuk menjalin hubungan kisah cinta gitu. Fajar dan Selfi...lebih baik menikah dari pada pacaran gitu. Pernikahan pun terjadi Fajar dan Selfi gitu. Fattah senang dengan pernikahan Fajar dan Selfi yang bahagia gitu. Begitulah ceritanya!" kata Budi.
"Cerita yang bagus," kata Eko.
"Sekedar cerita saja!" kata Budi.
"Kisah cinta," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Lika liku kisah cinta tokoh Fajar dan tokoh Fattah," kata Eko.
"Begitulah ceritanya!" kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
Eko dan Budi, yaaa benar-benar asik main permainan kartu remi gitu, ya main permainan cangkulan gitu.
"Hidup ini tetap sama kan Budi?" kata Eko.
"Memang hidup ini....tetap sama Eko!" kata Budi.
"Manusia tidak luput dari kesalahan dan menjalankan hidup ini," kata Eko.
"Realitanya memang begitu," kata Budi.
"Tua dan muda," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Bagi memahami ilmu agama yang di yakini, ya manusia yang punya kesalahan...merasa dirinya salah dan berusaha memperbaiki dengan baik untuk jadi lebih baik gitu," kata Eko.
"Bisa di bilang tobat kan Eko?" kata Budi.
"Bisa di bilang tobat sih!" kata Eko.
"Tobat itu ada tobat beneran dan tobat sambel kan Eko?" kata Budi.
"Iya Budi...tobat ada yang tobat beneran, ya sungguh-sungguh memperbaiki diri dan tidak mau memperbaiki kesalan lagi, ya jadinya keadaan diri jadi lebih baik sih. Sedang tobat sambel, ya tidak sungguh-sungguh, ya bisa saja kembali menjalankan kegiatan yang di anggapnya baik padahal sebenarnya kegiatan itu merugikan diri, keluarga, dan orang lain," kata Eko.
"Yang terbaik memang tobat beneran tobat!" kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
Budi dan Eko tetap asik main permainan kartu remi gitu.