CAMPUR ADUK

Sunday, April 18, 2021

UJIAN

Dono sedang nonton vidio Youtobe di Hp-nya. Memang vidio yang di tonton tentang berita ngaku Nabi dan penistaan agama Islam. Dono menonton vidio tersebut sampai selesai banget.

"Dari wajahnya tokoh yang menyatakan dirinya, ya ngaku Nabi memang orang China. Tapi namanya itu sering di gunakan orang Kristen tetap ada nama China," kata Dono.

Dono berpikir panjang.

"Aneh banget. Yang ngaku Nabi ini. Orang China ngaku Nabi berkaitan dengan agama Islam. Seharusnya Orang china itu ngaku Nabi, ya ajaran agama Kong Hu Cu jadi orang-orang akan lebih tahu lagi tentang agama Kong Hu Cu," kata Dono.

Roh muncul dari kiri dan kanan.

"Ada yang ngaku Nabi," kata Roh atau Setan.

"Lagi-lagi. Ada yang ngaku Nabi. Padahal tidak ada pengangkatan Nabi," kata Roh dan Malaikat.

"Padahal aku juga pernah main jadi Nabi," kata Dono.

"Itu sih yang mengangkat aku. Kamu jadi Nabi karena bisa mendengarkan omongan aku," kata Roh atau Setan.

"Aku juga yang mengangkat kamu jadi Nabi. Karena kamu bisa mendengarkan omongan aku," kata Roh atau Malaikat.

"Aku saja bingung di angkat jadi Nabi sama dua Roh yang kerjaannya ngomong di atas kepala aku," kata Dono.

"Dia sadar. Cahaya kebenaran yang di berikan Malaikat ternyata membuka pikirannya secara baik banget. Beda orang-orang yang ngaku jadi Nabi. Jadi tersesat gitu. Padahal aku ini Setan saja bisa menyesatkan manusia sampai mengaku Nabi, ya hatinya jadi hitam loe. Aku ini nakal banget," kata Roh atau Setan.

"Cahaya kebenaran memang aku berikan pada dia. Karena aku ingin membimbing dia menjadi orang yang memahami segala bentuk pemahaman awal dan akhir dari perjalanan manusia yang berjalan di muka bumi ini," kata Roh atau Malaikat.

"Aku paham banget," kata Dono.

"Urusan ngaku Nabi itu tidak penting. Aku anggap mainan saja. Untuk menguji manusia. Bisa enggak ya aku sesatkan tuh manusia. Begitu saja," kata Roh atau Setan.

"Aku yang selalu membimbing dengan baik, ya menyadarkan," kata Roh atau Malaikat.

"Aku paham ujian aku yang bisa dengerin dua Roh. Aku mengerti jadi Nabi itu atau tidak jadi Nabi," kata Dono.

"Ya sudah aku pergi saja!" kata Roh atau Setan, ya menghilang.

"Ingat dekat diri mu pada cahaya kebenaran. Menjalankan kewajiban mu sebagai umat agama Islam yang baik. Taat pada perintah Tuhan Yang Maha Esa," Roh atau Malaikat.

"Ya aku akan taat perintah Alloh SWT. Karena aku berdasarkan silsilah manusia, ya aku turunan Nabi Adam," kata Dono.

"Padahal. Kamu jadi Nabi tidak masalah. Berdasarkan silsilah keturunan Nabi Adam," kata Roh atau Malaikat.

"Aku paham," kata Dono.

"Aku pergi ya!" kata Roh atau Malaikat.

Roh-roh telah menghilang, ya pergi gitu. Dono sebagai manusia berfikir baik, ya berfikir dua kali dalam urusan dirinya yang dapet mendengarkan omongan Roh. Dono ya menghentikan nonton Youtobe di Hp-nya dan segera mulai ngetik di leptopnya dengan baik banget gitu.

SUJUD

Dono selesai buka puasa, ya melaksanakan sholat magrib di rumah saja dengan baik banget. Sholat magrib selesai, ya Dono berzikir dan berdoa dengan baik banget. Setelah itu. Dono mengambil leptopnya di meja belajar keluar dari kamarnya menuju ruang tamu. Dono ingin mengetik di leptopnya, tapi sebelumnya melihat Youtobe. Di pilih vidio yang menarik di Youtobe.

Vidio bercerita tentang artis Lesti dan Rizky yang sedang mengisi acara Tv Indosiar bersama Ustadz yang terkenal gitu. Dono terus menonton vidio tersebut sampai selesai, ya paham deh maksud dan tujuannya dari tema yang di angkat. Dono teringat masa lalu yang sering membuat makalah ini dan itu, jadi tahu banget kekurangan dan kelebihan tema yang diangkat berdasarkan pokok masalah yang di bahas.

Dono mau mengetik. Roh muncul dari kiri dan kanan.

"Banyak manusia yang ingin mendengarkan omongan aku dengan cara apa pun gitu, ya jalan kesyirikkan. Pada akhirnya bisa mendengarkan tidak. Malah aku gelapnya jiwanya. Jadi buta dengan kebenaran," kata Roh atau Setan.

"Setan kerjaan memang begitu. Pada hal aku telah membantu manusia yang terjebak dalam kegelapan itu dengan cahaya kebenaran. Malah cahaya kebenaran di hilangkan dari dirinya. Jadilah Setan yang bangkit dalam diri manusia yang di jebak sama Setan," kata Roh atau Malaikat.

"Aku paham. Berisik," kata Dono.

"Ia paham. Aku ini sebenarnya tidak bisa di denger tahu," kata Roh atau Setan.

"Omongan Setan...bener. Aku Malaikat saja tidak bisa di denger juga," kata Roh atau Malaikat.

"Ya aku paham. Karena aku punya kemampuan lebih dari manusia yang lainnya. Maka aku bisa mendengarkan suara dua Roh yang kerjaannya bicara di atas kepala ku. Wujudnya kecil banget. Pantes tidak yang sadar....para manusia di kirain besar banget wujud Setan dan Malaikat, ya sebesar manusia," kata Dono.

"Apakah manusia itu percaya dengan cerita tentang diri ku ya?" kata Roh atau Setan.

"Manusia makluk yang ingin tahu banyak tentang rahasia ini dan itu. Termasuk cerita tentang aku," kata Roh atau Malaikat.

"Aku manusia yang dengerin dua Roh saja sudah pusing banget," kata Dono.

"Kalau pusing minum obat tahu," kata Roh atau Setan.

"Kalau sakit memang minum obat lah," kata Roh atau Malaikat.

"Aduh!!!!!," kata Dono.

"Ya sudahlah aku pergi saja!" kata Roh atau Setan, ya menghilang.

Terdengar suara adzan dari mesjid. 

"Sudah waktunya tuh kewajiban manusia untuk bersujud pada Tuhan Yang Maha Esa," kata Roh atau Malaikat mengingatkan.

"Ya aku jalankan kewajiban aku. Sujud pada Alloh SWT," kata Dono.

"Aku pergi ah!" kata Roh atau Malaikat, ya menghilang.

Dono tidak jadi mengetik, ya leptop di bawa ke kamarnya dan di taruh di meja belajar. Segera dengan cepat Dono keluar dari rumah, ya menuju Mesjid dekat rumah untuk melaksanakan sholat berjamaah di mesjid

JIWA

Dono di depan leptopnya, ya ingin mengetik.

"Aku harus memecah diri ini menjadi tiga karakter. Dono, Kasino dan Indro," kata Dono.

Roh muncul di sebelah kiri Dono.

"Mengetik lagi," kata Roh atau Setan.

Roh muncul di sebelah kanan Dono.

"Namanya juga Hobynya bercerita," kata Roh atau Malaikat.

Dono memang mendengar omongan ke dua Roh dengan baik, ya kiri dan kanan.

"Jiwa dan jiwa. Roh dan roh. Baik dan buruk. Jika aku tenggelam dalam kegelapan jiwa maka jiwa yang bangkit adalah Setan. Jika aku meraih cahaya kebenaran maka jiwa yang bangkit adalah Malaikat," kata Dono.

"Aku ini jiwa terlarang loe. Jahat banget. Membuat orang buta segalanya. Jadi berbuat kejahatan di dunia ini. Nakal banget," kata Roh atau Setan.

"Aku ini jiwa yang baik. Taat pada perintah Tuhan Yang Maha Esa. Membimbing manusia agar berjalan di jalan kebaikan. Cahaya yang terang banget. Cahaya kebenaran," kata Roh atau Malaikat.

Dono mendengarkan omongan ke dua Roh dengan baik banget.

"Punya kemampuan melebihi manusia lain. Mendengarkan obrolan dua Roh. Kadang pusing juga. Satu sisi baik. Satu sisi jahat," kata Dono.

"Ternyata ia paham dengan keadaan dirinya," kata Roh atau Malaikat.

"Jelas banget itu mah," kata Roh atau Setan.

"Puasa. Bulan Ramadhan. Masih saja aku di ganggu Setan," kata Dono.

"Lagian keutamaan lebih. Ya aku gangu lah," kata Roh atau Setan.

"Ujian hidup. Di jalanin dengan baik. Biasa Setan selalu mengganggu. Tapi ingat jangan tenggelam dalam kegelapan. Nanti jadi Setan berwujud manusia," kata Roh atau Malaikat.

"Aku paham dengan baik banget," kata Dono.

Kedua Roh pun menghilang dengan baik banget. Dono tidak jadi mengetik di leptopnya, ya lebih baik baca Al-Qur'an di leptop dengan baik tujuan pahala di bulan Ramadhan.

CAMPUR ADUK

MUMBAI XPRESS

Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...

CAMPUR ADUK