"Aku harus memecah diri ini menjadi tiga karakter. Dono, Kasino dan Indro," kata Dono.
Roh muncul di sebelah kiri Dono.
"Mengetik lagi," kata Roh atau Setan.
Roh muncul di sebelah kanan Dono.
"Namanya juga Hobynya bercerita," kata Roh atau Malaikat.
Dono memang mendengar omongan ke dua Roh dengan baik, ya kiri dan kanan.
"Jiwa dan jiwa. Roh dan roh. Baik dan buruk. Jika aku tenggelam dalam kegelapan jiwa maka jiwa yang bangkit adalah Setan. Jika aku meraih cahaya kebenaran maka jiwa yang bangkit adalah Malaikat," kata Dono.
"Aku ini jiwa terlarang loe. Jahat banget. Membuat orang buta segalanya. Jadi berbuat kejahatan di dunia ini. Nakal banget," kata Roh atau Setan.
"Aku ini jiwa yang baik. Taat pada perintah Tuhan Yang Maha Esa. Membimbing manusia agar berjalan di jalan kebaikan. Cahaya yang terang banget. Cahaya kebenaran," kata Roh atau Malaikat.
Dono mendengarkan omongan ke dua Roh dengan baik banget.
"Punya kemampuan melebihi manusia lain. Mendengarkan obrolan dua Roh. Kadang pusing juga. Satu sisi baik. Satu sisi jahat," kata Dono.
"Ternyata ia paham dengan keadaan dirinya," kata Roh atau Malaikat.
"Jelas banget itu mah," kata Roh atau Setan.
"Puasa. Bulan Ramadhan. Masih saja aku di ganggu Setan," kata Dono.
"Lagian keutamaan lebih. Ya aku gangu lah," kata Roh atau Setan.
"Ujian hidup. Di jalanin dengan baik. Biasa Setan selalu mengganggu. Tapi ingat jangan tenggelam dalam kegelapan. Nanti jadi Setan berwujud manusia," kata Roh atau Malaikat.
"Aku paham dengan baik banget," kata Dono.
Kedua Roh pun menghilang dengan baik banget. Dono tidak jadi mengetik di leptopnya, ya lebih baik baca Al-Qur'an di leptop dengan baik tujuan pahala di bulan Ramadhan.
No comments:
Post a Comment