CAMPUR ADUK

Sunday, December 26, 2021

SELAMAT

Budi dan Eko duduk di depan rumah Budi, ya sambil menikmati minum kopi botolan dan singkong goreng rasa keju, ya Budi membeli singkong goreng rasa keju dari pemuda yang kreatif dalam membangun usaha kecilnya, ya mengikuti gejala keadaan ekonomi ini dan itu, ya yang ada di Lampung lah. Banyak harapan dari masyarakat sih, ya agar ekonomi Lampung maju dengan baik, ya tujuannya mengurangi gejala kemiskinan dan pengangguran.

"Selamat," kata Budi.

"Ada apa dengan kata Selamat?!" kata Eko.

"Aku baca artikel sih. Ada pembahasan orang Islam, ya mengucapkan kata Selamat pada agama lain," kata Budi.

"Ooooo itu. Aku tahu artikel itu. Ya bisa di bilang sih, ya antara A dan B, ya bentuk pendapat berdasarkan data ini dan itu, ya menguatkan dari pendapat sih, ya dari orang-orang memahami keilmuan sih, ya basis agama Islam sih," kata Eko.

"Hitam dan Putih, ya seperti permainan catur....kan Eko?!" kata Budi.

"Bisa di bilang, ya permainan catur sih. Untuk menunjukkan siapa pemenang dalam mengukapan pendapat, ya berdasarkan data ini dan itu sih," kata Eko.

"Kalau aku sih, ya aku bilang saja kata Selamat itu, ya nama orang saja sih!" kata Budi.

"Kalau mau Budi....kata Selamat itu nama orang, ya berarti Budi, ya berada di tengah-tengah dari orang-orang berpendapat berdasarkan data ini dan itu. Ya Budi bisa di bilang netral sih!" kata Eko.

"Memang sih niat ku netral sih," kata Budi.

"Netral itu lebih baik!" kata Eko menegaskan omongan Budi.

"Aku dan Eko mengucapkan Selamat pada orang-orang yang merayakan agama, ya agama lain. Tujuannya sih, ya agar acara perayaan yang di laksanakan berjalan dengan baik, ya sampai selesai, ya Selamat semuanya," kata Budi.

"Memang sih aku akui aku mengucapkan dengan baik kata Selamat itu. Ya tetapkan polisi dan tentara menjaga dengan baik perayaan agama ini dan itu, ya mencegah dari hal yang tidak di ingin kan," kata Eko.

"Takutnya ada yang menciptakan kekacauan di keadaan yang tenang. Ya bisa di bilang konflik ini dan itu," kata Budi.

"Kalau sampai terjadi konflik ini dan itu, ya polisi dan tentara, ya segera menangkap para pembuat ulah itu. Berita media apa pun, ya jadi heboh deh!" kata Eko.

"Memang sih. Berita media ini dan itu, ya heboh sih. Nama juga berita ini dan itu," kata Budi.

"Emmmm," kata Eko. 

"Ya aku tegas dengan baik, ya kata Selamat itu, ya nama orang!" kata Budi. 

"Idem saja, ya karena omongan lulusan SMA!" kata Eko. 

"Eko....main catur!" kata Budi. 

"Main catur lebih baik!" kata Eko. 

Budi mengambil papan catur di bawah meja, ya papan catur di taruh di atas meja. Budi dan Eko, ya menyusun dengan baik bidak catur di atas papan catur. Ya keduanya main catur dengan baik, ya menikmati minum kopi botolan dan juga singkong goreng rasa keju yang enak rasa sih. 

DURIAN

Eko duduk di depan rumah, ya sedang asik baca koran sih, ya sambil minum kopi botolan dan makan singkong goreng rasa keju sih. Budi sampai di rumah Eko, ya memarkirkan motornya dengan baik di depan rumah Eko sih. Budi membawa durian, ya ke tempat duduk, ya sambil berkata pada Eko "Durian,"

Eko memang menghentikan baca korannya, ya koran di taruh di meja lah.

"Durian. Lagi musim ini mah. Budi beli durian," kata Eko.

Budi duduk bersama Eko, ya menikmati durian yang di beli Budi lah. 

"Enak durian ini," kata Eko.

"Emang enak sih durian ini," kata Budi.

"Budi....pinter beli duriannya!" kata Eko. 

"Ya....namanya beli durian kan harus mencari infomasi yang tepat, ya agar mendapatkan durian yang enak!" kata Budi. 

Budi dan Eko terus menikmati makan durian, ya sampai di makan dua buah lah karena memang Budi beli duriannya dua buah lah. 

"Aku puas menikmati makan durian," kata Budi.

Budi mengambil kopi botolan di meja, ya di minum dengan baik lah.

"Aku puas menikmati makan durian. Budi beli durian. Ya seperti biasa Budi ada rezeki untuk beli durian, ya kan Budi?!" kata Eko.

Eko mengambil kopi botolan di meja, ya di minum dengan baik kopi lah. Budi menaruh kopi botolan, ya di meja. 

"Ya begitu lah...namanya rezeki, ya mempung lagi musim durian, ya jadinya beli durian," kata Budi.

Eko menaruh kopi botolan di meja lah. 

"Besok-besok. Aku yang beli durian. Aku dan Budi, ya makan bersama, ya makan durian lah," kata Eko. 

"Seperti biasanya kan. Gantian menikmati rezekinya Eko," kata Budi. 

"Ya begitulah namanya berteman baik dan juga maklum keadaan ekonomi aku dan juga Budi," kata Eko. 

"Nama juga berteman baik," kata Budi. 

"Main catur!" kata Eko. 

"Ok....main catur!" kata Budi. 

Eko mengambil papan catur di bawah meja, ya di taruh dengan baik papan catur di atas meja lah. Eko dan Budi menyusun dengan baik, ya bidak catur di atas meja lah. 

"Ngomong-ngomong.....Abdul pergi sama temannya, ya si Jony ke Puncak Mas?!" kata Budi. 

"Memang Abdul di ajak sama Jony, ya ke Puncak Mas. Santai-santai menikmati keadaan gitu!" kata Eko. 

"Jangan-jangan Abdul di dekat kan sama adiknya Jony, ya cewek gitu. Kalau tidak salah namanya Lulu, ya Eko?!" kata Budi. 

"Ya....kalau itu sih aku mana tahu," kata Eko. 

"Kalau itu benar. Gimana dengan Putri, ya?!" kata Budi. 

"Nama juga cinta jarak antara Lampung dan Jakarta, ya masih banyak ujiannya untuk sampai bersatu. Apalagi....Abdul dan Putri, ya tidak pernah ada kesepakatan urusan cinta karena keadaan gitu," kata Eko. 

"Ya....memang realita urusan cinta Abdul dan Putri, ya seperti omongan Eko," kata Budi. 

"Ngomong-ngomong......pertandingan sepak bola yang di tanyangkan di Tv....luar biasa bagus kan?!" kata Eko. 

"Memang bagus banget sih, ya nama juga penilaian penonton dari sisi lulusan SMA gitu!" kata Budi. 

"Kalau begitu. Fokus main catur!" kata Eko.

"Ok!"kata Budi. 

Budi dan Eko, ya main catur dengan baik lah, ya sambil menikmati minum kopi botolan dan juga singkong goreng rasa keju lah. 

CAMPUR ADUK

MUMBAI XPRESS

Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...

CAMPUR ADUK