CAMPUR ADUK

Saturday, June 12, 2021

KENANGAN MANIS YANG MERESAHKAN

Dono berada di sebuah bangunan tua yang runtuh karena karena tragedi perang. Dono duduk, ya sambil bersandar di tembok. Bayangan masa kecil muncul di hadapan di Dono yang bermain bersama dengan Lestiana. Dono membuatkan sebuah mahkota bunga untuk Lestiana. Dengan senang hati Lestiana memakai mahkota bunga tersebut. Keduanya seperti layaknya Pangeran dan Putri yang sedang melaksanakan pernikahan.

"Haaaa," kata Dono sambil menghelakan nafas.

Bayangan masa kecil pun menghilang.

"Kenangan masa kecil yang indah," kata Dono.

Dono bangun dari tempat duduknya, ya berjalan menuju sungai. Sampai di pinggir sungai. Dono duduk sambil melihat dirinya di air, ya berkaca di air gitu. Bayangan Dono dan Lestiana muncul lagi. Dono menjalin hubungan persahabatan dengan baik banget....sampai perasaan itu tumbuh cinta yang bersemi di hati. Diam-diam...cinta itu di jalan dengan baik. Dono dan Lestiana bahagia. Sampai Lestiana di jodohkan sama orang tuanya dengan Risky, ya anak bangsawan gitu. Lestiana tidak ingin menentang orang tuanya dan ingin jadi anak yang berbakti pada orang tua dengan baik banget.

Lestiana pun bicara dengan Dono di pinggir sungai, ya di saat ulang tahunnya Lestiana ke 18 tahun. Dono ingin mengabulkan permintaan apa saja permintaan Lestiana.

"Hubungan kita sebatas teman saja. Tidak boleh ada cinta. Karena aku telah di jodohkan sama Risky. Mas Dono harus berjanji. Ini permintaan ku. Mas Dono harus mengabulkannya," kata Lestiana.

Dono memang terkejut dengan permintaan Lestiana itu. Dono memang akan mengabulkan permintaan Lestiana apa saja di saat ulang tahunnya ke 18 tahun. 

"Kita teman saja. Tidak ada cinta. Aku akan memegang janji dengan baik banget," kata Dono.

Lestiana senang dengan mendengar omongan Dono. 

"Haaaaa," kata Dono menghelakan nafasnya.

Bayangan di air itu pun menghilang.

"Sebuah janji harus di tepati dengan baik," kata Dono.

Dono beranjak dari duduknya di pinggir pantai. Berjalan Dono dengan baik. Tiba-tiba muncul seekor monster ular yang besar banget gitu dari dalam air, ya menyerang Dono. Dengan sigap Dono menghindari serangan monster ular tersebut. Memang suasana hati Dono lagi resah karena memikirkan kenangan bersama Lestiana demi memenuhi sebuah janji dengan baik. Dono memang mengeluarkan pedangnya dari sarungnya untuk bertarung dengan monster ular. Pertarungan memang sengit banget.

Dono mulai marah. Dengan kemampuan Dono mempunyai sihir elemen air tingkat tinggi, ya membuat keadaan menjadi dingin sedingin es. Sampai-sampai monster ular yang menyerang Dono membeku. Dengan pedangnya Dono memenggal kepala monster ular tersebut. Monster ular telah di kalahkan dengan baik, ya keadaan kembali normallah dan pedang di sarungkan. Dono melanjukan perjalannya dengan baik.

"Aku harus bisa melupakan kenangan manis bersama Lestiana. Agar tidak mengganggu pikiran ku. Sekarang ini aku telah menjalin hubungan dengan baik dengan Rara. Aku tidak ingin menyakiti perasaan Rara," kata Dono.

Dono berjalan dengan baik menuju tempat kafenya Saskia. Sampai di kafe. Dono segera ngobrol dengan Kasino dan Indro dengan baik banget.

***

Di kediaman Lestiana. Sedang mengadakan acara lamaran dengan baik banget.....Lestiana dan Risky. Pesta memang meriah banget gitu. Rara menemani Mbak Lestiana dengan baik gitu, ya ada Saskia, Zahra dan Selfi. Dono tidak mau dateng ke acara Lestiana karena tidak ingin merusak acaranya, karena suasana hati Dono saja. Kasino dan Indro bukannya tidak mau dateng ke acara Lestiana karena Kasino dan Indro baru sampai di tempat kafe, setelah menyelesaikan misi dengan baik.

"Kehidupan tidak ada wanita....rasa hidup jadi hambar ya?!" kata Indro.

"Iya," kata Kasino dan Dono bersamaan.

"Hidup di jalanin dengan petualangan ini dan itu. Hidup jadi lebih berarti," kata Indro.

"Iya," kata Kasino dan Dono bersamaan.

Ketiganya terus membicarakan tentang ini dan itu, yang penting obrolan menarik gitu. Dono melupakan kenangan manis yang meresahkan hatinya itu dengan baik banget setelah ngobrol dengan teman-teman baiknya.

BEAUTY AND THE BEAST

Dono memang main ke rumah Lesti bersama Rara. Ya Lesti kan emang Mbaknya Rara. Dono memang ngobrol dengan asik sih sama Lesti dan Rara di ruang tengah. Karena ada keperluan penting, ya kerjaan. Obrolan ketiganya berhenti. Dono dan Rara, ya pamit sama Lesti. Dono dan Rara, ya meninggalkan rumah Lesti dengan menggunakan mobil sih. Lesti menutup pintu depan dengan baik dan ingin membereskan gelas yang di gunakan gitu. Lesti menemukan buku di bawah meja.
"Buku siapa ya?" kata Lesti.

Lesti duduk dengan baik, ya di sofa. Lesti membaca judul buku tersebut dengan baik "Beauty And The Beast", Lesti segera membaca buku tersebut.

Isi buku yang di baca Lesti :

Seorang pedagang memiliki tiga putri yang sangat cantik. Putrinya yang bungsu sangat penyayang dan sederhana, Bella namanya. Sedangkan kedua kakaknya selalu meminta barang-barang yang mewah kepada ayahnya.

Suatu hari, pedagang itu akan pergi ke kota. Ia pun berpamitan kepada ketiga anaknya.

“Oleh-oleh apa yang kalian inginkan, putriku?” tanya pedagang itu.

“Aku ingin baju dan perhiasan yang mahal, Ayah.” jawab putri sulungnya.

Begitu pun dengan kakak kedua Bella. Ia menginginkan hal yang sama seperti kakak sulungnya. Bella hanya diam. Ia sebenarnya merasa kasihan dengan ayahnya. Ayahnya selalu bekerja keras untuk menghidupi ketiga putrinya, tapi kedua kakaknya selalu meminta barang-barang yang mewah dari ayahnya.

“Apakah kamu mau baju mahal dan perhiasan juga, Bella?” tanya ayahnya.

Bella menggeleng. Ia hanya ingin ayahnya kembali ke rumah dengan selamat. Ayahnya sungguh menyayangi Bella. Putri bungsunya itu memang berbeda dari kedua kakaknya. Tetapi, ayahnya tetap meminta Bella untuk menyebutkan oleh-oleh yang dia inginkan.

“Baiklah jika Ayah memaksa. Aku meminta setangkai mawar,” ujar Bella.

Ayahnya tersenyum mendengar jawaban Bella. Ia berjanji akan membawakan setangkai mawar untuknya. Lalu, pedagang itu pun berangkat menuju kota. Hingga satu minggu lamanya. Setelah urusan di kota selesai, sang Ayah segera pulang. Namun, dalam perjalanan, ia tersesat. Pedagang itu sungguh bingung. Ia sama sekali tak mengenal hutan yang ia lalui. Olala… pedagang itu melihat kastil yang cukup besar. Ia pun menuju ke kastil tua itu. Sesampainya di kastil, sang Ayah membuka pintu kastil. Ia memanggil-manggil pemilik kastil.

Namun, tak ada seorang pun yang menjawabnya. Pedagang itu terus saja berjalan. Wah, ia melihat banyak sekali makanan di meja makan. Kebetulan sekali, pedagang itu sedang kelaparan. Melihat makanan yang berlimpah, ia pun langsung melahapnya.

“Siapa pun penghuni kastil ini, pastilah ia orang yang sangat baik,” ujar pedagang itu.

Setelah kenyang, si Pedagang kembali berjalan. Kali ini ia menuju taman. Di sana ada banyak sekali bunga mawar yang mekar dengan indahnya. Pedagang itu ingat pada Bella, putri bungsunya yang menginginkan setangkai mawar. Maka ia pun memetik beberapa tangkai mawar itu.

“Sungguh indah bunga mawar ini,” gumamnya.

Saat dirinya hendak melangkah keluar, ia dicegah oleh makhluk buruk rupa. Makhluk besar seperti monster.

“Kau telah mencuri mawar-mawarku! Kau harus membayarnya dengan tetap tinggal di sini sebagai pelayanku!” seru si Buruk Rupa.

Pedagang itu lalu menceritakan tentang Bella yang menginginkan mawar. Si Buruk Rupa akhirnya mengizinkan si Pedagang pulang, tapi dengan syarat si Pedagang harus kembali lagi ke kastil bersama salah satu putrinya, dan putrinya itu harus mau menjadi pelayan menggantikan si Pedagang.

“Aku beri kau waktu satu minggu untuk kembali ke sini bersama salah satu putrimu,” ujar si Buruk Rupa.

Pedagang itu lalu pulang. Tetapi, ia merasa sangat sedih, sebab ia harus kehilangan salah satu putrinya untuk tinggal di kastil milik si Buruk Rupa dan menjadi pelayan di sana.

***

Lesti berhenti baca bukunya dan mengambil gelas berisi minuman, ya sirup jeruk sih. Lesti minum sirup tersebut. Gelas pun di taruh di meja lagi. Lesti pun membaca pesan moral yang tertulis di buku itu dengan baik.

"Sayangilah selalu orang tua kita. Jangan membebani orang tua dengan permintaan yang sulit di penuhi," kata Lesti.

Lesti memahami pesan moral yang tertulis di buku. Ya Lesti melanjutkan baca ceritanya dengan baik.

Isi cerita yang di baca Lesti dengan baik banget :

Pedagang lalu kembali ke rumahnya. Ia terlihat sangat sedih. Ia mengumpulkan ketiga putrinya, lalu menceritakan semuanya kepada mereka. Putri sulung dan putri kedua menyalahkan adiknya, Bella.

“Itu karena kamu minta setangkai mawar pada Ayah.” seru putri sulung.” Coba kau minta baju indah seperti kami, pasti Ayah tidak akan tersesat di kastil milik si Buruk Rupa.”

“Aku sudah berjanji pada Si Buruk Rupa untuk membawa salah satu putriku ke sana untuk menggantikanku,” ucap pedagang itu. 

Tentu saja putri sulung dan putri keduanya tak mau menggantikan ayahnya. Sebaliknya, Bella ikhlas dan mau menggantikan ayahnya. Ayahnya tahu, pasti Bella akan melakukan itu. Seminggu kemudian, Bella dan ayahnya pergi ke kastil untuk menemui Si Buruk Rupa. Alangkah senangnya Si Buruk Rupa, sebab pedagang itu menepati janjinya. Lihatlah, putri pedagang itu sangat cantik.

Pedagang itu lalu pulang dan meninggalkan Bella di kastil untuk menjadi pelayan si Buruk Rupa. Bella sangat baik hati. Mula-mula Bella sangat takut dengan si Buruk Rupa. Tetapi, rupanya si Buruk Rupa sangat baik. Bella diberikannya pakaian layaknya seorang putri, juga perhiasan yang banyak. Kini, penampilan Bella terlihat sangat berbeda. Ia terlihat sangat cantik.

Setiap hari, Bella melayani si Buruk Rupa, seperti menyiapkan makanan, menyapu, dan yang paling ia sukai: merawat mawar merah di taman kastil. Rupanya si Buruk Rupa juga sangat menyukai mawar. Mereka bersama-sama merawat mawar-mawar itu dengan penuh cinta. Bella sangat nyaman tinggal di kastil. Ia sama sekali tak kekurangan. Hingga sebulan kemudian, ia merasakan rindu pada ayah dan saudara-saudaranya. Bella pun meminta izin untuk menengok ayahnya.

“Kembalilah dalam satu minggu. Jika kau tak kembali, aku akan mati kesepian di kastil ini sendirian,” ucap Si Buruk Rupa.

Bella berjanji akan kembali seminggu lagi. Ia pun segera pulang. Alangkah senang ayahnya melihat Bella yang terlihat lebih cantik dari sebelumnya. Kedua saudara Bella bahkan iri dengan adik bungsunya itu. Bella lalu menceritakan semuanya. Tentang Si Buruk Rupa yang baik hati. Tentang mawar-mawar yang indah. Juga tentang janjinya untuk kembali tepat satu minggu lagi.

Kedua saudaranya memiliki siasat jahat. Mereka tak ingin Bella bahagia. Saat tiba waktunya Bella kembali ke kastil milik si Buruk Rupa, kedua saudara Bella meminta Bella untuk tinggal sehari lagi di rumah. Meskipun berat, akhirnya Bella menyetujuinya. Ia berpikir kakaknya masih merindukannya. Keesokan harinya, Bella bergegas kembali ke kastil. Alangkah terkejutnya Bella saat melihat si Buruk Rupa tergeletak di taman mawar. Si Buruk Rupa seperti sudah mati. Bella sangat sedih. Dia telah melanggar janjinya, hingga si Buruk Rupa meninggal dunia.

“Aku mohon, bukalah matamu. Aku mencintaimu. Maafkan aku telah mengingkari janjiku,” isak Bella.

Air mata Bella jatuh tepat di pipi si Buruk Rupa. Olala… tiba-tiba terjadi keajaiban. Si Buruk Rupa berubah menjadi pangeran yang sangat tampan. Bella sangat terkejut. Lalu, Pangeran menjelaskan bahwa dirinya dikutuk oleh peri jahat. Kutukan itu baru akan hilang jika ada gadis yang mencintainya dengan tulus. Akhirnya pangeran pun menikah dengan Bella. Setelah menikah, Bella mengajak ayahnya dan saudaranya tinggal di kastil. Akhirnya, mereka pun hidup bahagia selamanya.

***

Lesti berhenti baca bukunya.

"Cerita yang bagus," kata Lesti.

Lesti membaca pesan moral yang tertulis di buku.

"Jadilah anak yang patuh dengan orangtua agar selalu menjadi anak yang beruntung," kata Lesti.

Lesti memahami pesan moral yang tertulis di buku. Lesti menutup buku tersebut dan di taruh di meja.

"Bukunya Mas Dono, ya tertinggal. Kalau Mas Dono main kesini lagi. Lesti berikan bukunya," kata Lesti.

Lesti membereskan gelas habis di gunakan, ya mau di cuci di belakang. Saat berjalan menuju belakang, ya Lesti berkata "Cerita Beauty And The Beast. Cerita yang angkat ke film dengan baik banget. Memang cerita yang bagus banget. Cerita sepanjang masa....!" kata Lesti.

Lesti membersihkan gelas di belakang dengan baik, ya di cuci sampai bersih dan setelah itu di taruh di rak. Lesti bergerak ke ruang tengah untuk nonton Tv. Ya Tv di hidupkan dengan menggunakan remotlah. Lesti memilih chenel Tv yang acaranya bagus banget, ya acara musik dangdut karena memang Lesti suka musik dangdut. Dengan santai Lesti menonton Tv. Sampai pikirannya mengingat sesuatu yang baik.

"Aku si cantik dan Kak Risky adalah Pangeran idaman Lesti," kata Lesti. 

Pipi Lesti merona merah, ya tanda senang banget gitu. Lesti terus nonton Tv dengan penuh kesantaian gitu.

BUKA-BUKAAN

Keadaan lingkungan, ya memang panas sih karena cuacanya gitu. Indro merasakan gerah banget karena cuaca panas. Indro berjalan menuju pulang rumah, ya setelah tempat Saskia....main gitu. Sampai di pengkolan gang. Indro melihat sekelompok orang sibuk menangani sesuatu. Ya Indro bertanya pada salah satu orang, warga setempat. Ternyata orang yang meninggal. 

"Inalilahi wainalilahi rojiun," kata Indro.

Indro meninggalkan tempat tersebut dan berjalan terus dengan baik sampai menuju rumah. Dono di ruang tamu seperti biasanya sedang asik baca bukunya. Pintu depan rumah memang terbuka. Indro langsung mengucap salam "Assalamualaikum."

Dono menjawab "Waalaikumsalam."

Indro duduk di ruang tamu. Dono melanjutkan baca bukunya. Indro teringat sesuatu tentang berita kematian, memang sih keadaan lingkungan dan berita di Tv masih masalah covid-19. Indro berkata pada Dono "Dono!"

Dono mendengar omongan Indro dan menghentikan baca bukunya dan berkata Dono "Apa?"

"Aku ingin membicarakan tentang cerita Roh...Don!' kata Indro.

"Oooooo itu," kata Dono.

Kasino selesai nonton Tv, ya ke ruang tamu dan duduk di sebelah Indro. Memang Kasino mendengarkan omongan keduanya tentang Roh, jadi Kasino berkata "Tumben....Indro mau membicarakan tentang...Roh?!"

"Karena saat aku berjalan menuju  rumah. Ada orang yang meninggal gitu. Jadi aku berpikir baik. Umur kan tidak ada yang tahu gitu. Jadi aku ingin membicarakan tentang Roh!" kata Indro.

"Oooo begitu toh," kata Kasino.

"Membicarakan tentang Roh sih tidak ada masalah sih. Bicara saja Indro!" kata Dono.

"Buka-bukaan saja kan!" kata Indro.

"Maksudnya buka baju?!' kata Dono.

"Buka apa Indro?!" kata Kasino.

"Buka tentang cerita Roh...dong!" kata Indro.

"Ooooo cerita Roh toh," kata Dono.

"Gimana Don...di buka nggak tentang cerita Roh?!" kata Kasino.

"Kan telah aku jelaskan tentang cerita Roh. Ada di Al-Qur'an...itu saja sudah cukup kan!" kata Dono.

"Lebih terbuka lagi tentang cerita Roh!" kata Indro.

"Ok. Aku jelaskan. Versi pertama adalah Al-Qur'an itu sendiri, ya menceritakan seorang nabi Muhammad SAW mengajarkan kebaikan pada manusia yang ingin mengikuti jalannya di jalan kebaikan, ya bisa di bilang cerita lamalah. Versi kedua adalah diri ku.....Dono sampai cerita tentang Dono di angkat jadi nabi itu pun yang mengangkat adalah Roh. Roh pertama adalah Malaikat adalah Utusan Tuhan. Roh kedua adalah Setan. Cerita Dono...ini cerita sekarang," kata Dono.

"Jadi dua versi cerita," kata Indro.

"Penulis itu mampu mengembangkan cerita dari satu menjadi dua cerita, ya kemungkinan bisa tiga sih," kata Kasino.

"Kerjaan jadi penulis itu harus mengembangkan ilmunya dengan baik," kata Dono.

"Jadi cerita Roh itu benar apa tidak ya Don?!" kata Indro.

"Jawabannya ada di dalam Al-Qur'an," kata Dono.

"Kalau jawabannya di dalam Al-Qur'an.....sih. Hanya Allah SWT tahu kebenaran tentang ciptaannya yang dapat menunjukkan kebenaran di jalan kebaikan untuk umat manusia," kata Kasino.

"Allah SWT Maha Pencipta. Jelas lah itu jawaban yang paling benar. Jujur sih, ya tidak ada bohongnya," kata Indro.

"Dalam membuat ceritakan ada salah ini dan itu sih. Jadi, ya minta maaf....jika ada umur panjang. Kalau umur pendek kan tidak bisa minta maaf gitu," kata Dono.

"Kalau itu sih bener omongan Dono," kata Indro menegaskan omongan Dono.

"Bener omongan Dono," kata Kasino menegaskan omongan Indro.

"Allah SWT Maha Pemaafkan. Gimana dengan manusia?!" kata Dono.

"Kalau urusan manusia sih Don. Tergantung dari ilmunya. Ya amal dan ibadahnya," kata Kasino.

"Bener omongan Kasino tuh," kata Indro menegaskan omongan Kasino.

"Kalau begitu...tidak perlu di bahaslah!" kata Dono.

"Idem," kata Kasino dan Indro bersaman.

"Ngomong-ngomong yang meninggal orang tua apa anak muda, ya Indro?!" kata Dono.

"Orang tua Don!" kata Indro.

"Aku kirain anak muda," kata Dono.

"Orang tua telah berumur mendapatkan vaksin untuk meningkatkan kekebalan tubuh,. Ada berita kematian orang tua yang telah berumur di lingkungan, gimana ya?!" kata Kasino.

"Kita bukan Dokter. Jadi tidak boleh di bahas tentang masalah kesehatan!" kata Indro.

"Kan kita belajar tentang biologi dan kimia. Sedikit tahulah tentang ilmu kesehatan gitu," kata Kasino.

"Tetapkan tidak belajar di bidang kedokteran. Jadi tidak perlu di bahaslah!" kata Indro.

"Omongan Indro ada benerlah. Kita tidak belajar di bidang kedokteran. Tidak perlu di bahas!" kata Dono menegaskan omongan Indro.

"Ok tidak perlu di bahas!" kata Kasino.

"Aku beres diri dulu!" kata Indro.

"Iya," kata Dono dan Kasino bersamaan.

Dono melanjutkan baca bukunya dengan baik banget. Kasino, ya main game di Hp-nya dengan baik banget. Indro bergerak menuju kamarnya untuk mengambil handuk dan ke belakang untuk mandi. Setelah mandi dan berpakaian rapih, ya Indro nonton Tv di ruang tengah. Acara Tv yang di tonton adalah berita.

CAMPUR ADUK

MUMBAI XPRESS

Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...

CAMPUR ADUK