Dono memang main ke rumah Lesti bersama Rara. Ya Lesti kan emang Mbaknya Rara. Dono memang ngobrol dengan asik sih sama Lesti dan Rara di ruang tengah. Karena ada keperluan penting, ya kerjaan. Obrolan ketiganya berhenti. Dono dan Rara, ya pamit sama Lesti. Dono dan Rara, ya meninggalkan rumah Lesti dengan menggunakan mobil sih. Lesti menutup pintu depan dengan baik dan ingin membereskan gelas yang di gunakan gitu. Lesti menemukan buku di bawah meja.
"Buku siapa ya?" kata Lesti.
Lesti duduk dengan baik, ya di sofa. Lesti membaca judul buku tersebut dengan baik "Beauty And The Beast", Lesti segera membaca buku tersebut.
Isi buku yang di baca Lesti :
Seorang pedagang memiliki tiga putri yang sangat cantik. Putrinya yang bungsu sangat penyayang dan sederhana, Bella namanya. Sedangkan kedua kakaknya selalu meminta barang-barang yang mewah kepada ayahnya.
Suatu hari, pedagang itu akan pergi ke kota. Ia pun berpamitan kepada ketiga anaknya.
“Oleh-oleh apa yang kalian inginkan, putriku?” tanya pedagang itu.
“Aku ingin baju dan perhiasan yang mahal, Ayah.” jawab putri sulungnya.
Begitu pun dengan kakak kedua Bella. Ia menginginkan hal yang sama seperti kakak sulungnya. Bella hanya diam. Ia sebenarnya merasa kasihan dengan ayahnya. Ayahnya selalu bekerja keras untuk menghidupi ketiga putrinya, tapi kedua kakaknya selalu meminta barang-barang yang mewah dari ayahnya.
“Apakah kamu mau baju mahal dan perhiasan juga, Bella?” tanya ayahnya.
Bella menggeleng. Ia hanya ingin ayahnya kembali ke rumah dengan selamat. Ayahnya sungguh menyayangi Bella. Putri bungsunya itu memang berbeda dari kedua kakaknya. Tetapi, ayahnya tetap meminta Bella untuk menyebutkan oleh-oleh yang dia inginkan.
“Baiklah jika Ayah memaksa. Aku meminta setangkai mawar,” ujar Bella.
Ayahnya tersenyum mendengar jawaban Bella. Ia berjanji akan membawakan setangkai mawar untuknya. Lalu, pedagang itu pun berangkat menuju kota. Hingga satu minggu lamanya. Setelah urusan di kota selesai, sang Ayah segera pulang. Namun, dalam perjalanan, ia tersesat. Pedagang itu sungguh bingung. Ia sama sekali tak mengenal hutan yang ia lalui. Olala… pedagang itu melihat kastil yang cukup besar. Ia pun menuju ke kastil tua itu. Sesampainya di kastil, sang Ayah membuka pintu kastil. Ia memanggil-manggil pemilik kastil.
Namun, tak ada seorang pun yang menjawabnya. Pedagang itu terus saja berjalan. Wah, ia melihat banyak sekali makanan di meja makan. Kebetulan sekali, pedagang itu sedang kelaparan. Melihat makanan yang berlimpah, ia pun langsung melahapnya.
“Siapa pun penghuni kastil ini, pastilah ia orang yang sangat baik,” ujar pedagang itu.
Setelah kenyang, si Pedagang kembali berjalan. Kali ini ia menuju taman. Di sana ada banyak sekali bunga mawar yang mekar dengan indahnya. Pedagang itu ingat pada Bella, putri bungsunya yang menginginkan setangkai mawar. Maka ia pun memetik beberapa tangkai mawar itu.
“Sungguh indah bunga mawar ini,” gumamnya.
Saat dirinya hendak melangkah keluar, ia dicegah oleh makhluk buruk rupa. Makhluk besar seperti monster.
“Kau telah mencuri mawar-mawarku! Kau harus membayarnya dengan tetap tinggal di sini sebagai pelayanku!” seru si Buruk Rupa.
Pedagang itu lalu menceritakan tentang Bella yang menginginkan mawar. Si Buruk Rupa akhirnya mengizinkan si Pedagang pulang, tapi dengan syarat si Pedagang harus kembali lagi ke kastil bersama salah satu putrinya, dan putrinya itu harus mau menjadi pelayan menggantikan si Pedagang.
“Aku beri kau waktu satu minggu untuk kembali ke sini bersama salah satu putrimu,” ujar si Buruk Rupa.
Pedagang itu lalu pulang. Tetapi, ia merasa sangat sedih, sebab ia harus kehilangan salah satu putrinya untuk tinggal di kastil milik si Buruk Rupa dan menjadi pelayan di sana.
***
Lesti berhenti baca bukunya dan mengambil gelas berisi minuman, ya sirup jeruk sih. Lesti minum sirup tersebut. Gelas pun di taruh di meja lagi. Lesti pun membaca pesan moral yang tertulis di buku itu dengan baik.
"Sayangilah selalu orang tua kita. Jangan membebani orang tua dengan permintaan yang sulit di penuhi," kata Lesti.
Lesti memahami pesan moral yang tertulis di buku. Ya Lesti melanjutkan baca ceritanya dengan baik.
Isi cerita yang di baca Lesti dengan baik banget :
Pedagang lalu kembali ke rumahnya. Ia terlihat sangat sedih. Ia mengumpulkan ketiga putrinya, lalu menceritakan semuanya kepada mereka. Putri sulung dan putri kedua menyalahkan adiknya, Bella.
“Itu karena kamu minta setangkai mawar pada Ayah.” seru putri sulung.” Coba kau minta baju indah seperti kami, pasti Ayah tidak akan tersesat di kastil milik si Buruk Rupa.”
“Aku sudah berjanji pada Si Buruk Rupa untuk membawa salah satu putriku ke sana untuk menggantikanku,” ucap pedagang itu.
Tentu saja putri sulung dan putri keduanya tak mau menggantikan ayahnya. Sebaliknya, Bella ikhlas dan mau menggantikan ayahnya. Ayahnya tahu, pasti Bella akan melakukan itu. Seminggu kemudian, Bella dan ayahnya pergi ke kastil untuk menemui Si Buruk Rupa. Alangkah senangnya Si Buruk Rupa, sebab pedagang itu menepati janjinya. Lihatlah, putri pedagang itu sangat cantik.
Pedagang itu lalu pulang dan meninggalkan Bella di kastil untuk menjadi pelayan si Buruk Rupa. Bella sangat baik hati. Mula-mula Bella sangat takut dengan si Buruk Rupa. Tetapi, rupanya si Buruk Rupa sangat baik. Bella diberikannya pakaian layaknya seorang putri, juga perhiasan yang banyak. Kini, penampilan Bella terlihat sangat berbeda. Ia terlihat sangat cantik.
Setiap hari, Bella melayani si Buruk Rupa, seperti menyiapkan makanan, menyapu, dan yang paling ia sukai: merawat mawar merah di taman kastil. Rupanya si Buruk Rupa juga sangat menyukai mawar. Mereka bersama-sama merawat mawar-mawar itu dengan penuh cinta. Bella sangat nyaman tinggal di kastil. Ia sama sekali tak kekurangan. Hingga sebulan kemudian, ia merasakan rindu pada ayah dan saudara-saudaranya. Bella pun meminta izin untuk menengok ayahnya.
“Kembalilah dalam satu minggu. Jika kau tak kembali, aku akan mati kesepian di kastil ini sendirian,” ucap Si Buruk Rupa.
Bella berjanji akan kembali seminggu lagi. Ia pun segera pulang. Alangkah senang ayahnya melihat Bella yang terlihat lebih cantik dari sebelumnya. Kedua saudara Bella bahkan iri dengan adik bungsunya itu. Bella lalu menceritakan semuanya. Tentang Si Buruk Rupa yang baik hati. Tentang mawar-mawar yang indah. Juga tentang janjinya untuk kembali tepat satu minggu lagi.
Kedua saudaranya memiliki siasat jahat. Mereka tak ingin Bella bahagia. Saat tiba waktunya Bella kembali ke kastil milik si Buruk Rupa, kedua saudara Bella meminta Bella untuk tinggal sehari lagi di rumah. Meskipun berat, akhirnya Bella menyetujuinya. Ia berpikir kakaknya masih merindukannya. Keesokan harinya, Bella bergegas kembali ke kastil. Alangkah terkejutnya Bella saat melihat si Buruk Rupa tergeletak di taman mawar. Si Buruk Rupa seperti sudah mati. Bella sangat sedih. Dia telah melanggar janjinya, hingga si Buruk Rupa meninggal dunia.
“Aku mohon, bukalah matamu. Aku mencintaimu. Maafkan aku telah mengingkari janjiku,” isak Bella.
Air mata Bella jatuh tepat di pipi si Buruk Rupa. Olala… tiba-tiba terjadi keajaiban. Si Buruk Rupa berubah menjadi pangeran yang sangat tampan. Bella sangat terkejut. Lalu, Pangeran menjelaskan bahwa dirinya dikutuk oleh peri jahat. Kutukan itu baru akan hilang jika ada gadis yang mencintainya dengan tulus. Akhirnya pangeran pun menikah dengan Bella. Setelah menikah, Bella mengajak ayahnya dan saudaranya tinggal di kastil. Akhirnya, mereka pun hidup bahagia selamanya.
***
Lesti berhenti baca bukunya.
"Cerita yang bagus," kata Lesti.
Lesti membaca pesan moral yang tertulis di buku.
"Jadilah anak yang patuh dengan orangtua agar selalu menjadi anak yang beruntung," kata Lesti.
Lesti memahami pesan moral yang tertulis di buku. Lesti menutup buku tersebut dan di taruh di meja.
"Bukunya Mas Dono, ya tertinggal. Kalau Mas Dono main kesini lagi. Lesti berikan bukunya," kata Lesti.
Lesti membereskan gelas habis di gunakan, ya mau di cuci di belakang. Saat berjalan menuju belakang, ya Lesti berkata "Cerita Beauty And The Beast. Cerita yang angkat ke film dengan baik banget. Memang cerita yang bagus banget. Cerita sepanjang masa....!" kata Lesti.
Lesti membersihkan gelas di belakang dengan baik, ya di cuci sampai bersih dan setelah itu di taruh di rak. Lesti bergerak ke ruang tengah untuk nonton Tv. Ya Tv di hidupkan dengan menggunakan remotlah. Lesti memilih chenel Tv yang acaranya bagus banget, ya acara musik dangdut karena memang Lesti suka musik dangdut. Dengan santai Lesti menonton Tv. Sampai pikirannya mengingat sesuatu yang baik.
"Aku si cantik dan Kak Risky adalah Pangeran idaman Lesti," kata Lesti.
Pipi Lesti merona merah, ya tanda senang banget gitu. Lesti terus nonton Tv dengan penuh kesantaian gitu.