Dono berada di sebuah bangunan tua yang runtuh karena karena tragedi perang. Dono duduk, ya sambil bersandar di tembok. Bayangan masa kecil muncul di hadapan di Dono yang bermain bersama dengan Lestiana. Dono membuatkan sebuah mahkota bunga untuk Lestiana. Dengan senang hati Lestiana memakai mahkota bunga tersebut. Keduanya seperti layaknya Pangeran dan Putri yang sedang melaksanakan pernikahan.
"Haaaa," kata Dono sambil menghelakan nafas.
Bayangan masa kecil pun menghilang.
"Kenangan masa kecil yang indah," kata Dono.
Dono bangun dari tempat duduknya, ya berjalan menuju sungai. Sampai di pinggir sungai. Dono duduk sambil melihat dirinya di air, ya berkaca di air gitu. Bayangan Dono dan Lestiana muncul lagi. Dono menjalin hubungan persahabatan dengan baik banget....sampai perasaan itu tumbuh cinta yang bersemi di hati. Diam-diam...cinta itu di jalan dengan baik. Dono dan Lestiana bahagia. Sampai Lestiana di jodohkan sama orang tuanya dengan Risky, ya anak bangsawan gitu. Lestiana tidak ingin menentang orang tuanya dan ingin jadi anak yang berbakti pada orang tua dengan baik banget.
Lestiana pun bicara dengan Dono di pinggir sungai, ya di saat ulang tahunnya Lestiana ke 18 tahun. Dono ingin mengabulkan permintaan apa saja permintaan Lestiana.
"Hubungan kita sebatas teman saja. Tidak boleh ada cinta. Karena aku telah di jodohkan sama Risky. Mas Dono harus berjanji. Ini permintaan ku. Mas Dono harus mengabulkannya," kata Lestiana.
Dono memang terkejut dengan permintaan Lestiana itu. Dono memang akan mengabulkan permintaan Lestiana apa saja di saat ulang tahunnya ke 18 tahun.
"Kita teman saja. Tidak ada cinta. Aku akan memegang janji dengan baik banget," kata Dono.
Lestiana senang dengan mendengar omongan Dono.
"Haaaaa," kata Dono menghelakan nafasnya.
Bayangan di air itu pun menghilang.
"Sebuah janji harus di tepati dengan baik," kata Dono.
Dono beranjak dari duduknya di pinggir pantai. Berjalan Dono dengan baik. Tiba-tiba muncul seekor monster ular yang besar banget gitu dari dalam air, ya menyerang Dono. Dengan sigap Dono menghindari serangan monster ular tersebut. Memang suasana hati Dono lagi resah karena memikirkan kenangan bersama Lestiana demi memenuhi sebuah janji dengan baik. Dono memang mengeluarkan pedangnya dari sarungnya untuk bertarung dengan monster ular. Pertarungan memang sengit banget.
Dono mulai marah. Dengan kemampuan Dono mempunyai sihir elemen air tingkat tinggi, ya membuat keadaan menjadi dingin sedingin es. Sampai-sampai monster ular yang menyerang Dono membeku. Dengan pedangnya Dono memenggal kepala monster ular tersebut. Monster ular telah di kalahkan dengan baik, ya keadaan kembali normallah dan pedang di sarungkan. Dono melanjukan perjalannya dengan baik.
"Aku harus bisa melupakan kenangan manis bersama Lestiana. Agar tidak mengganggu pikiran ku. Sekarang ini aku telah menjalin hubungan dengan baik dengan Rara. Aku tidak ingin menyakiti perasaan Rara," kata Dono.
Dono berjalan dengan baik menuju tempat kafenya Saskia. Sampai di kafe. Dono segera ngobrol dengan Kasino dan Indro dengan baik banget.
***
Di kediaman Lestiana. Sedang mengadakan acara lamaran dengan baik banget.....Lestiana dan Risky. Pesta memang meriah banget gitu. Rara menemani Mbak Lestiana dengan baik gitu, ya ada Saskia, Zahra dan Selfi. Dono tidak mau dateng ke acara Lestiana karena tidak ingin merusak acaranya, karena suasana hati Dono saja. Kasino dan Indro bukannya tidak mau dateng ke acara Lestiana karena Kasino dan Indro baru sampai di tempat kafe, setelah menyelesaikan misi dengan baik.
"Kehidupan tidak ada wanita....rasa hidup jadi hambar ya?!" kata Indro.
"Iya," kata Kasino dan Dono bersamaan.
"Hidup di jalanin dengan petualangan ini dan itu. Hidup jadi lebih berarti," kata Indro.
"Iya," kata Kasino dan Dono bersamaan.
Ketiganya terus membicarakan tentang ini dan itu, yang penting obrolan menarik gitu. Dono melupakan kenangan manis yang meresahkan hatinya itu dengan baik banget setelah ngobrol dengan teman-teman baiknya.
No comments:
Post a Comment