CAMPUR ADUK

Thursday, November 10, 2022

THE JUDGE

Budi selesai nonton Tv di ruang tengah, ya pindahlah  Budi duduk di teras depan rumah. 

"Hidup ini. Umur panjang di nikmati dengan baik kehidupan ini. Umur pendek, ya di nikmati dengan baik kehidupan ini dengan jalan baik. Kalau begitu baca buku ah!" kata Budi. 

Budi mengambil buku di bawah meja, ya buku di buka dengan baik. Di pilih dengan baik, ya cerpen yang ingin di baca Budi. Terpilihlah salah satu cerpen yang di baca Budi dengan baik gitu. 

Isi cerita yang di baca Budi :

Hank Palmer adalah seorang pengacara sukses di Chicago. Ketika Hank menerima kabar bahwa ibunya baru saja meninggal, Hakim melanjutkan kasusnya. Sebelum kembali ke kampung halamannya di Carlinville, Indiana untuk menghadiri pemakaman, Hank berdebat dengan istrinya yang terabaikan dan tidak setia, Lisa, yang akan diceraikannya.

Di Carlinville, Hank bertemu kembali dengan kakak laki-lakinya, Glen, seorang pemilik toko ban, dan adik laki-lakinya yang cacat mental, Dale. Ayah Hank yang terasing adalah Hakim Joseph Palmer dari pengadilan pidana Carlinville, yang dia sebut sebagai "Hakim." Keduanya telah terasing karena perlakuan kasar Hakim terhadap putranya sehubungan dengan kecerobohan masa mudanya, termasuk kecelakaan mobil ketika Hank berusia tujuh belas tahun yang telah menghancurkan karir MLB Glen di masa depan dan mengakibatkan ayahnya mengirim Hank ke tahanan remaja daripada yang direkomendasikan. pelayanan masyarakat atau membantu anaknya.

Dari galeri ruang sidang, Hank diam-diam melihat ayahnya memimpin sebuah kasus. Selama persidangan, Hakim tampak bingung sejenak ketika dia tidak dapat mengingat nama juru sita lama. Pagi hari setelah pemakaman, Hank melihat Judge's Cadillac memiliki lampu depan kanan dan spatbor rusak dan menuduh ayahnya, seorang pecandu alkohol yang pulih, mengemudi dalam keadaan mabuk. Hakim bereaksi membela diri, tidak memiliki ingatan akan kecelakaan. Hubungan keluarga Hank yang tegang semakin diperumit oleh mantan pacarnya, Sam Powell. Dia menjadi percaya bahwa putri mahasiswinya, Carla, yang sebelumnya dia goda, mungkin adalah putrinya. Sam mengungkapkan Glen adalah ayah Carla, setelah tidur sebentar dengannya setelah putus dengan Hank.

Keesokan harinya, setelah berdebat dengan ayahnya, Hank bersumpah untuk tidak pernah kembali ke Carlinville dan pergi ke bandara. Tepat sebelum penerbangan Hank lepas landas, Glen menelepon untuk mengatakan bahwa ayah mereka adalah tersangka dalam kecelakaan tabrak lari yang fatal. Korban, Mark Blackwell, adalah mantan narapidana yang baru saja dibebaskan yang Hakim telah menjatuhkan hukuman dua puluh tahun penjara untuk pembunuhan yang dilakukannya setelah Hakim sebelumnya memberikan Blackwell hukuman ringan karena menembaki rumah korban.

Hakim di dakwa setelah forensik polisi mengkonfirmasi darah Blackwell ada di Cadillac Hakim. Dia didakwa dengan pembunuhan tingkat dua. CP Kennedy dipekerjakan sebagai pengacara pembela Hakim. Ketika pembelaannya terbukti tidak efektif, Hank mengambil alih sebagai penasihat utama. Saat mempersiapkan persidangan, Hank mengetahui ayahnya sedang menjalani kemoterapi untuk kanker stadium akhir. Ketidakmampuan Hakim untuk mengingat kecelakaan atau sebelumnya mengingat nama juru sita mungkin merupakan efek samping dari kemoterapi. Selama waktu ini, putri Hank, Lauren, datang untuk kunjungan singkat, bertemu kakeknya untuk pertama kalinya dan menjalin ikatan dengannya.

Di persidangan, Hakim, yang terikat dengan tanggung jawab etisnya, bersikeras untuk bersaksi. Dia mengacaukan pembelaannya sendiri dengan bersaksi bahwa dia tidak dapat mengingat kecelakaan itu, tetapi percaya bahwa dia mungkin dengan sengaja membunuh Blackwell. Hank mendorong Hakim sampai dia mengungkapkan bahwa dia sebelumnya telah memberikan Blackwell hukuman yang lebih ringan, kesalahan terbesar dalam karirnya, karena keadaan Blackwell telah mengingatkan Hakim Hank dan dia telah melihat putra bermasalah bahwa Hakim telah menolak untuk membantu dalam persidangan. pemuda. Hakim dihukum atas tuduhan yang lebih ringan dari pembunuhan sukarela dan dijatuhi hukuman empat tahun di Penjara Negara Bagian Indiana. 

Tujuh bulan kemudian, Hank kembali ke Carlinville. Hakim telah diberikan pembebasan penuh kasih, memungkinkan dia untuk mati di rumah. Memancing di sebuah danau, Hank dan Judge tampaknya telah mengubur permusuhan timbal balik mereka. Setelah memuji Hank sebagai pengacara, Hakim tiba-tiba dan dengan damai meninggal di atas kapal. Bendera gedung pengadilan berkibar setengah tiang untuk menghormati Hakim. Hank mengunjungi gedung pengadilan dan memutar kursi ayahnya ; itu berhenti, menghadap dia, menunjukkan dia adalah Hakim berikutnya.

***

Budi selesai baca bukunya, ya buku di taruh di atas meja. Budi menikmati minum kopi dan makan gorengan lah. Eko dateng ke rumah Budi, ya memarkirkan motornya dengan baik, ya di depan rumah Budi. Eko duduk dengan baik, ya dekat Budi. 

"Hidup ini. Berlomba-lomba dengan baik, ya dengan kepintaran untuk mencapai apa yang diinginkan," kata Budi. 

"Realitanya begitu. Yang pinter banget, ya mencapai keinginannya lebih baik gitu," kata Eko. 

"Contohnya seperti ini saja : Budi, Eko, Selfi dan Purnama. Cerita ini di buat lokasinya di kota Makassar. Budi dan Eko, ya berteman baik dari SD sampai SMA. Ya SMA Budi dan Eko telah merencanakan untuk masa depan setelah lulus SMA. Selfi dan Purnama, ya teman baik di SMA. Eko jatuh hati pada Purnama gitu. Eko mencoba segala cara dekat dengan Purnama. Ya Usaha Eko berhasil mendapatkan cinta Purnama. Budi sebenarnya tidak ingin jatuh cinta pada cewek, ya ingin jomlo saja gitu. Ternyata keputusan Budi itu, ya berubah setelah melihat Selfi. Budi jatuh hati pada Selfi. Budi meminta arahan Eko yang berhasil mendapatkan cinta Purnama. Budi mengikuti arahan Eko dengan baik, ya mendapatkan cinta Selfi. Ya usaha Budi, ya agak sulit gitu, ya ada cowok yang menyukai Selfi. Ya cowok itu Nazar yang menyukai Selfi. Nazar, ya anak SMA lain gitu. Budi pantang menyerah mendapatkan cinta Selfi, ya akhirnya usaha Budi berhasil karena mengikuti arahan Eko sang penyihir cinta, ya Budi memberikan julukan pada Eko. Budi dan Selfi, ya menjalin kisah cinta yang baik, ya sampai lulus SMA. Budi, Eko, Selfi dan Purnama dengan kepintaran berempat mencari masa depan yang baik gitu. Urusan kisah cinta biasa-biasa saja. Selfi demi masa depannya, ya mengikutin perlombaan menyanyi dari kota Makassar ke kota Jakarta. Budi demi masa depannya, ya kerja jadi buruh di perusahaan. Eko demi masa depannya, membangun usaha, ya kerjanya jadi pedagang gitu. Purnama demi masa depannya, ya kuliah. Dari keempatnya mencari pencapaian dari masa depan, ya ternyata Selfi yang melesat menjadi bintang bersinar banget. Bintang yang di puja-puja penggemarnya, ya jadi artis, ya penyanyi gitu. Budi mulai minder dengan keberhasilan Selfi. Tetap sih Budi mencintai Selfi seperti biasa, tapi jarang bertemu karena kesibukan masing-masing gitu. Budi terus berjuang demi masa depannya. Sampai suatu ketika. Selfi pulang dari Jakarta ke kota Makassar tempat Selfi tinggal. Di rumah Selfi di pasang tenda gitu. Budi kaget melihat tenda di rumah Selfi. Budi berkata "Pernikahan siapa?". Eko dan Purnama tidak tahu tentang tenda di rumah Selfi. Budi berusaha menemui Selfi di rumahnya. Budi melihat Selfi lagi memegang pakaian pengantin. Budi merasa bahwa Selfi yang mau menikah dengan cowok pilihan orang tua Selfi. Budi mengambil kesimpulan sendiri, ya tampa bertanya pada Selfi. Budi meninggalkan rumah Selfi. Selfi sebenarnya lagi sibuk dengan pernikahan adiknya perempuannya. Budi pun memilih untuk mencapai masa depannya dengan baik, ya dengan bekerja dan mencari informasi yang mendukung untuk dirinya cepat berhasil gitu. Selfi berharap Budi dateng di acara pernikahan adiknya, ya ternyata Budi tidak bisa di hubungin gitu. Eko dan Purnama, ya sibuk juga mencapai masa depan yang diinginkan gitu," kata Budi. 

"Cerita yang bagus. Dari keempat orang yang ingin mencapai masa depan yang baik, ya ternyata kepintaraan Selfi lah yang paling cepat meraih masa depan di sesuaikan dengan keadaan zaman sekarang ini, ya fenomena ini dan itu. Selfi jadi bintang yang bersinar terang di kagumi para penggemarnya, ya artis penyanyi gitu," kata Eko. 

"Begitulah ceritanya," kata Budi. 

"Kenapa kisah cinta Selfi dan Budi di gantung?" kata Eko. 

"Terkadang kisah cinta di buat gantung gitu. Tujuannya. Cowok masih setia pada satu cinta atau cewek masih setia pada satu cinta," kata Budi. 

"Setia pada satu cinta apa tidak toh?" kata Eko. 

"Sekedar bahan obrolan lulusan SMA!" kata Budi. 

"Memang bahan obrolan lulusan SMA!" kata Eko. 

"Kalau begitu main catur saja!" kata Eko. 

"OK. Main catur," kata Budi. 

Budi mengambil buku di meja, ya buku di taruh di bawah meja. Budi mengambil papan catur di bawah meja, ya di taruh di atas meja. Budi dan Eko, ya menyusun bidak catur di atas papan catur. Keduanya main catur dengan baik gitu. 

GLORY ROAD

Eko duduk di teras depan rumahnya. 

"Baca buku ah!" kata Eko. 

Eko mengambil buku di bawah meja, ya buku di buka dengan baik, ya di pilih dengan baik cerpen yang ingin di baca. Terpilihlah salah satu cerpen yang di baca Eko dengan baik. 

Isi cerita yang di baca Eko :

Don Haskins adalah pelatih bola basket pria yang baru diangkat di Texas Western College di El Paso. Kurangnya sumber daya keuangan yang diperlukan, ia berusaha untuk merekrut pemain terbaik terlepas dari ras untuk membentuk tim yang dapat bersaing untuk kejuaraan nasional. Beberapa pemain muda yang ia bawa memiliki keterampilan, ya tetapi sangat berbakat dalam hal kerja tim terorganisir yang berfokus pada pertahanan dan distribusi bola. Pada akhirnya, tim Texas Western Miners-nya terdiri dari tujuh atlet kulit hitam dan lima atlet kulit putih, ya keseimbangan yang mengangkat alis di antara personel universitas. Haskins menempatkan para pemainnya melalui program pelatihan yang ketat, mengancam akan memotong siapa pun yang tidak bekerja sekeras yang dia minta, sambil mencoba mengintegrasikan para pemainnya ke dalam satu tim dengan tujuan yang sama.

Setelah kemenangan awal melawan tim lokal yang biasa-biasa saja, Haskins dengan cepat menemukan bahwa dia harus memberi pemain kulit hitamnya lebih banyak ruang bebas di lapangan. Namun, semakin banyak kemenangan yang di raih timnya dengan gaya flamboyan, yang sampai saat ini jarang terlihat di bola basket perguruan tinggi, semakin banyak kebencian rasial yang memuncak pada pasukannya. Ini memuncak dalam ancaman terhadap keluarganya sendiri, ya pemukulan pemain saat di jalan dan akhirnya vandalisme kamar motel timnya oleh rasis saat mereka berada di pertandingan tandang. Semakin ketakutan, ya tim kehilangan pertandingan terakhirnya di musim reguler setelah para pemain kulit hitam berhenti bermain dengan penuh semangat. Dengan demikian, Texas Western Miners menyelesaikan musim reguler 1966 dengan rekor 23-1, memasuki turnamen NCAA 1966 dengan peringkat kedua di negara ini.

Pergi ke final NCAA, bermain di College Park, Maryland, mereka mengambil peringkat teratas Universitas Kentucky di bawah pelatih legendaris Adolph Rupp. Rupp, dengan skuad Wildcats serba putih yang terorganisir dengan baik dan lebih berpengalaman, ya sangat yakin bahwa lawannya tidak memiliki peluang. Menjelang pertandingan yang menentukan, Haskins memutuskan untuk bereksperimen dengan strategi yang berani, ya memberi tahu timnya bahwa ia bermaksud untuk memulai barisan serba hitam dalam permainan, dan juga hanya menggunakan dua pemain kulit hitam lainnya dalam rotasi.

Di tengah peluang yang tampaknya tidak dapat diatasi, Texas Western menghadapi masalah yang meningkat dengan penyerang dan kapten tim Harry Flournoy meninggalkan permainan dengan cedera, dan pemain tengah mereka David Lattin dalam masalah busuk. Dalam pertandingan yang ketat, Miners unggul tipis di babak pertama, tetapi akhirnya berhasil mengalahkan Kentucky 72-65 dengan beberapa teknik steal, rebound, dan passing yang mengesankan di babak kedua. Ya akhirnya cerita dengan para pemain keluar dari pesawat yang membawa mereka kembali ke El Paso untuk disambut oleh kerumunan yang riuh.

***

Eko selesai baca buku, ya buku di taruh di meja. Eko mengambil gelas berisi kopi di meja, ya di minum dengan baik kopi lah.

"Emmmm," kata Eko.

Eko menaruh gelas berisi kopi di meja.

"Nyanyi ah!" kata Eko.

Eko mengambil gitar di samping kursi, ya gitar di mainkan dengan baik dan bernyanyilah.

Lirik lagu yang dinyanyikan Eko berjudul 'Syair Kehidupan' :

"Di saat ini ingin ku terlena lagiTerbang tinggi di awanTinggalkan bumi di sini
Di saat ini ingin ku mencipta lagi'Kan kutuliskan laguSambil kukenang wajahmu
Malam panjang, remang-remangDi dalam gelap daku dengarkanSyair lagu kehidupan
Di saat ini ingin ku mencipta lagi'Kan kutuliskan laguSambil kukenang wajahmu
Malam panjang, remang-remangDi dalam gelap daku dengarkanSyair lagu kehidupan
Malam panjang, remang-remangDi dalam gelap daku dengarkanSyair lagu kehidupan"

***
Eko selesai menyanyi dan main gitarnya, ya gitar di taruh di samping kursi. Eko menikmati minum kopi dan makan gorengan. Abdul dateng ke rumah Eko, ya memarkirkan motornya di depan rumah Eko. Abdul duduk dengan baik, ya dekat Eko. 

"Ngomong-ngomong Budi jadi dateng ke sini?" kata Abdul. 

"Tidak jadi dateng ke rumah aku. Budi main ke rumah Daniel di jalan Samratulangi Gang Pisang. Kota Bandar Lampung," kata Eko. 

"Oooo main ke rumah Daniel temannya Budi toh. Jadi tidak bisa main ke rumah Eko seperti biasanya," kata Abdul. 

"Kalau begitu main catur saja!" kata Eko. 

"OK. Main catur!" kata Abdul. 

Eko mengambil buku di meja, ya di taruh di bawah meja. Papan catur di ambil di bawah meja, ya di taruh di atas meja. Eko dan Abdul, ya menyusun bidak catur di atas papan catur. 

"Ngomong-ngomong kisah cinta Eko dan Purnama gimana?" kata Abdul. 

"Baik. Kisah cinta ku dengan Purnama. Gimana kisah cinta Abdul dengan Putri?" kata Eko. 

"Kisah cinta ku dengan Putri, ya penuh dengan tanda tanya," kata Abdul. 

"Putri yang di maksud artis gimana Abdul?" kata Eko. 

"Becandaannya seperti Budi. Di kaitkan dengan artis Putri. Ya tidak ada kaitannya lah," kata Abdul. 

"Memang tidak ada kaitannya. Aku becanda saja. Artis Putri dengan Abdul. Ya Abdul biasa-biasa. Artis Putri, ya bintang gitu," kata Eko. 

"Bahan obrolan kan Eko?!" kata Abdul. 

"Memang bahan obrolan lulusan SMA!" kata Eko. 

"Ngomongin lingkungan. Ya antara baik dan buruk," kata Abdul. 

"Memang lingkungan antara baik dan buruk perilaku manusia. Ada yang paham ilmu agama. Ada yang tidak paham ilmu agama," kata Eko. 

"Sama halnya di lingkungan tempat mainnya Budi di rumah Daniel, ya kan Eko?" kata Abdul. 

"Ya ilalah antara baik dan buruk. Ada manusia yang berpenampilan bersih. Ada manusia yang berpenampilan, ya maksudnya bertato gitu," kata Eko. 

"Hidup ini. Pilihan manusia. Mau jalan baik atau mau jalan buruk," kata Abdul. 

"Baik contohnya seperti kita, ya cuma main catur. Buruk, ya contohnya orang-orang yang berbuat kejahatan, ya berurusan dengan polisi, ya di tangkap dan di penjara," kata Eko. 

"Kalau becandaan. Polisinya, ya acara Tv. Lapor Pak!" kata Abdul. 

"Emmm," kata Eko. 

"Hidup ini. Ada manusia yang mendengarkan Roh, ya di jelaskan kebenaran ini dan itu. Ada juga manusia yang tidak bisa mendengarkan Roh," kata Abdul. 

"Ya manusia yang mampu melampaui batasannya sebagai manusia, ya ada. Dan juga ada manusia yang tidak bisa melampaui batasannya sebagai manusia," kata Eko. 

"Emmm," kata Abdul. 

Eko dan Abdul main catur dengan baik gitu. 

CAMPUR ADUK

MUMBAI XPRESS

Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...

CAMPUR ADUK