Dono duduk santai di depan rumah di bawah pohon yang rindang sambil minum kopi yang enak buatannya sendiri.
"Malam yang tenang," kata Dono.
Indro pun mematikan Tvnya dan memutuskan keluar dari rumah untuk dudu bersama Dono menikmati malam yang indah. Indro menuangkan kopi di tekok kecil gelas dan juga memang sengaja Dono membuat banyak untuk temannya.
Indro menikmati kopi buatan Dono yang enak.
"Enak...Don. Kopi buatan kamu...," pujian Indro.
"Jelas...enak. Gratis....," kata Dono becanda.
"Iya...gratis. Tinggal minum aja. Oh...iya...Don. Saya punya permainan lagi yang cukup menarik," kata Indro.
"Apa..?" kata Dono.
"Masih...berkenaan dengan artis dangdut sih. Kamu...suka atau gak....permainan ini?" kata Indro.
"Karena suasananya...nyantai. Baiklah...saya ikutin permain kamu...Indro!" kata Dono.
"Dari 3 penyanyi dangdut ini yang sebutkan nama...Rara, Aulia dan Selfi mana yang kamu bela....jika terjadi persoalan di panggung lomba menyanyi?" tanya Indro.
"Putri......lah," jawab Dono.
"Kok...Putri. Kenapa....bukan salah satu...dari ketiga cewek penyanyi dangdut?" tanya lagi Indro.
"Alasannya....manis dan cantik....cuma itu saja," jawab Dono.
"Gak...ngambung...itu Don," kata Indro.
"Ok....saya...bela tiga cewek tersebut dengan jujur dan adil. Dengan nilai poin yang sama. Saya...jelaskan satu kesatuan. Semua...hanya pertandingan saja....pasti ada yang bagus atau tidakkan dalam proses memberikan satu tampilan ke publik. Tapi bagi....saya....bagus...aja 'Adil dan jujur'. Sederhanakan. Sudah puas Indro...?" kata Dono.
"Belum sih. Lebih...Don. Ke Fokus ke....satu orang. Maksudnya bener-bener memilih satu?" kata Indro.
"Ok...yang lagi hits di bicarakan sosial media aja. Ya...Selfi aja. Sebenarnya...saya tahu...cewek itu mampu, tapi ada ganjilnya....terlihat kebohongannya. Maksudnya begini. Ada sebuah cerita penulis tentang temannya penulis cewek. Temannya penulis ini gagal dalam mendapatkan nilai yang memuaskan dirinya. Air matanya mengalir karena kegagalan tersebut. Tapi dirinya punya keinginan memotivasi diri agar lebih baik lagi. Singkat cerita....berhasil mendapatkan nilai yang memuaskan. Cerita ini sama kedudukannya di mana Selfi mendapatkan nilai tidak memuaskan dari Juri Nazar. Sampai di koreksi sih, tapi bagi penulis tetap ragu-ragu. Jadi gak masalah. Fokus lagi!!! Jadi Selfi harus membangun motivasi dalam dirinya bahwa dirinya mampu mencapai....nilai yang memuaskan......karena pepatah selalu bilang kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda. Kalau di usahakan dengan baik pasti berhasil. Maka itu......di sinilah kebohongannya....??? Selfi itu mampu....tapi berbohong...karena yang jujur itu....adalah Selfi itu berdiri tegak di atas panggung megah...untuk menyanyikan....lagu yang telah di sepakatin dengan arasemen musik yang telah di sesuaikan....berarti bisa mencapai nilai...yang memuaskan dan menyajikan tampilan yang menarik," kata Dono.
"Berarti...Selfi itu....mampu jadi terbaik dan mencapai nilai memuaskan," kata Indro.
"Ya..iya. Kan sudah pake pengalaman temannya penulis....cewek lagi. Jadi...ya bisa. Cuma yang harus di koreksi...adalah mentalnya...agar punya..rasa ingin menggapai yang gak mungkin jadi mungkin. Contoh Luffy bertarung dengan anak buahnya Big Mam yang harga buronannya 1milyar. Luffy....kalah dari pengalaman bertarung dan kemampuan buah setannya. Tapi di dalam dirinya punya mental baja yaitu 'Saya harus menang'. Kata-kata ini memicu semangat....jadi tahan banting dengan keadaan apa pun. Pada akhirnya...Luffy bisa...mengalahkan anak buah Big Mam yang harga buronannya 1 milyar. Kesimpulannya...adalah 'Dari gak mungkin jadi mungkin'. Begitu...Indro," kata Dono.
"Dari gak mungkin jadi....mungkin. Berarti...Selfi bisa....mendapat nilai yang memuaskan," kata Indro.
"Iya," kata Dono.
"Bagaimana dengan lain...seperti Aulia dan Rara?" tanya Indro.
"Sama...aja kedudukannya. Bisa mencapai...dari gak mungkin jadi mungkin. Kunci motivasi diri untuk membangun diri.....maju," tegas Dono.
"Bener...bener..motivator......membangkitkan semangat....dengan kata-kata yang paling tepat untuk mencapai...sesuatu dengan kerja keras yaitu 'Dari gak mungkin jadi mungkin'....." kata Indro.
"Terimakasih atas pujiannya," saut Dono menyanjung dirinya.
"Biasa...kali..Don.Tapi...bagaimana penilai juri...Don bisa ajakan...di jatuhkan...untuk nilai ini dan itu terlihat yang ganjil ? Manusia kan gak bisa membaca rahasia hati manusia hanya Alloh SWT yang tahu," kata Indro.
"Kalau itu gak usah di omongin. Pokoknya....saya menilai dengan nilai...orang awam saja. Rasa dalam diri penulis gak ada keresahan. Cuma sekedar memberikan masukan di terima boleh gak di terima ya....sudah. Sakit hati...itu gak ada gunanya....karena yang parah sakit jantung. Sekali serangan....jantung..lagi meninggal dunia," kata Dono.
"Jangan segitunya....Don. Lebih baik bersenang-senang. Kan cuma permainan. Mana yang di bela atau tidak. Pada akhirnya.......di bela semuanya. Sama kedudukannya....tanpa terkecuali...jadi 'Jujur dan Adil'......," kata Indro.
"Itu..benar," saut Dono lagi.
Dono dan Indro menikmati minum kopi yang enak lagi sambil menikmati malam yang tenang. Kasino pulang dari urusannya dan langsung duduk di antara Dono dan Indro. Ternyata Kasino bawa gorengan yang di beli dari warung Nabila. Langsung Dono dan Indro mengambil gorengan yang di taruh di meja di bungkus plastik putih. Dono dan Indro menikmati gorengan yang enak itu.
Kasino menuangkan tekok di dalam gelas dan segera di minumnya.
"Enak....kopinya. Buatan siapa?" tanya Kasino.
"Dono," kata Indro.
"Iya...saya," saut Dono.
"Oh..iya...Kasino....gimana.....
acara jalan sama Selfi hari ini?" tanya Indro.
"Sama...aja. Masih...aja penengahnya...Putri. Selfi yang ngajak. Jadi.....biasa biaya makan minum yang lumayan besar juga," kata Kasino.
"Jadi..masalah gak Kasino?" tanya Indro.
"Ya...enggaklah...jojong..aja. Udah biasa. Kaya...sama kalian berdua," kata Kasino.
"Oh..begitu," kata Indro.
"Udah..gak..ngobrolin tentang cewek. Ngobrolin yang lain...apa gitu?!" saran Dono.
"Apa..ya?" kata Indro.
"Bola...aja...lebih seruh," saran Kasino.
"Kalau...saya..sih inginnya...tentang Pemerintahan," kata Indro.
"Bola aja!," tegas Dono.
"Bola...aja!" tegas juga Kasino.
"Ok...bola..aja!!!," kata Indro.
Dono, Kasino dan Indro membahas tentang pertandingan sepak bola dengan klub bola yang mereka sukai dari dalam negeri sampai ke luar negeri dengan asik mungkin sambil menikmati kopi yang enak dan gorengan yang enak.
Karya : No