Budi duduk di depan rumahnya, ya sedang membaca cerpen yang ceritanya menarik banget gitu, ya sambil menikmati minum kopi dan makan gorengan gitu.
Isi cerita yang baca Budi :
Reporter televisi Amerika Dean Miller menunggu di bandara kecil Eropa untuk mewawancarai seorang ilmuwan tentang kecelakaan nuklir baru-baru ini, ketika Lockheed C- 130 Hercules yang tidak bertanda pesawat militer melakukan pendaratan darurat. Pintu pesawat terbuka dan lusinan pria bersenjata cacat, ilmuwan di antara mereka, meledak dan menyerang personel militer di landasan; mereka kebal terhadap sebagian besar luka dan luka tembak dan tanpa henti dalam penyerangan mereka, berhenti hanya untuk mengkonsumsi darah korban mereka. Miller melarikan diri dari bandara ke stasiun TV tempat dia bekerja dan mencoba memberi tahu publik, tetapi Jenderal Murchison dari Pertahanan Sipil tidak mengizinkannya, menutup stasiun berita dan mengkarantina kru berita untuk mencegahnya melakukannya. Miller kemudian mencoba menemukan istrinya Anna, seorang dokter di rumah sakit setempat, ketika para penyerang gila menyerbu kota, barisan mereka membengkak oleh mantan korban mereka.
Beberapa zombie menyerang stasiun TV, memaksa Miller melarikan diri ke rumah sakit. Malam itu, sekelompok iblis menyerang pembangkit listrik kota, menghancurkannya dan menjerumuskan kota ke dalam kegelapan. Miller tiba di rumah sakit saat sedang diserang dan berhasil menyelamatkan Anna. Mereka kemudian melarikan diri dengan ambulans curian.
Sementara itu, Jenderal Murchison bertemu dengan perwira militer dan ilmuwan di bunker tersembunyi di mana mereka menemukan penyerang adalah manusia yang terkontaminasi yang telah bermutasi oleh radiasi. Mereka berspekulasi bahwa ilmuwan yang menyelidiki kebocoran di pembangkit listrik tenaga nuklir negara ternyata terinfeksi radiasi dan, pada gilirannya, menginfeksi orang lain di dalam pesawat angkut militer, yang menyebabkan wabah tersebut. Manusia yang terinfeksi sangat kuat, sangat cepat dan memiliki refleks kilat. Namun, mereka tidak dapat meregenerasi sel darah merah, menyebabkan nafsu makan mereka akan darah, karena kurangnya minum darah akan mengakibatkan dehidrasi, menyebabkan kematian terakhir mereka karena kelaparan. Satu-satunya cara untuk membunuh yang terinfeksi adalah dengan menghancurkan otak mereka.
Putri Murchison, Jessica, dan suaminya, Bob, sedang berlibur di pedesaan, tidak menyadari pembantaian yang terjadi di kota. Murchison mengirim sepasang petugas untuk menemukan Jessica dan Bob dan membawa mereka ke tempat aman. Namun, ketika mereka tiba di perkemahan pasangan itu, mereka telah terinfeksi dan membunuh Jessica dan Bob.
Mayor Warren Holmes, ajudan resmi Murchison, menelepon istrinya Sheila, tinggal di rumah pedesaan mereka, di mana dia memberi tahu dia tentang krisis dan memperingatkan dia untuk tidak meninggalkan rumah. Sheila kemudian dikunjungi oleh Cindy, yang tidak menyadari apa yang sedang terjadi. Dua pria yang terinfeksi masuk ke rumah dan membunuh Cindy. Sheila kemudian berhasil membunuh mereka sebelum mereka dapat menyerangnya sepenuhnya.
Keesokan harinya, Miller dan Anna keluar kota dan harus berhenti di pom bensin. Di sana mereka diserang oleh sekelompok kecil orang yang terinfeksi. Miller membuat bom Molotov dan meledakkan zombie, bersama dengan ambulans. Pasangan itu melanjutkan dengan berjalan kaki, berusaha menghindari zombie yang kini berkeliaran di pedesaan. Mereka berlindung di gereja lokal, hanya untuk menemukan seorang pendeta yang terinfeksi, yang terpaksa dibunuh oleh Miller.
Sementara itu, Mayor Holmes tiba di pangkalan udara lokal hanya untuk menemukannya dikuasai dan meninggalkan militer tanpa dukungan udara. Jenderal Murchison terus berhubungan dengan unit militernya yang berjuang dalam pertempuran yang kalah melawan semakin banyak orang yang terinfeksi sampai dia memutuskan untuk mengebom kota dan membunuh siapa saja yang tidak terinfeksi yang menghalangi jalan militer. Mayor Holmes terbang ke rumahnya untuk menyelamatkan istrinya, hanya untuk mengetahui bahwa Sheila juga terinfeksi, memaksanya untuk membunuhnya.
Miller dan Anna melarikan diri dari gereja dan tiba di taman hiburan terbengkalai yang juga diserbu. Mempersenjatai diri dengan senjata sub-mesin dan granat dari tentara yang tewas, Miller dan Anna membunuh beberapa zombie, tetapi terpaksa melarikan diri. Mereka naik ke puncak roller coaster untuk melarikan diri ketika Mayor Holmes kebetulan terbang dalam perjalanan kembali ke pos komando Murchison. Holmes menurunkan tali dari helikopter, memungkinkan Miller naik ke atas. Namun, Anna tidak dapat mempertahankan cengkeramannya dan jatuh ke kematiannya, yang membuat Miller ngeri.
Miller kemudian tersentak bangun, mengungkapkan bahwa keseluruhan cerita hanyalah mimpi. Dia kemudian bergegas menemui seorang ilmuwan di bandara. Namun saat dia tiba, sebuah pesawat militer melakukan pendaratan darurat, mengulangi kejadian di awal cerita. "Mimpi Buruk Menjadi Kenyataan" memang.
***
Cukup lama Budi membaca cerpen, ya buku di tutup dan buku di taruh di bawah meja. Eko datang ke rumah Budi, ya di parkirkan motornya di depan rumah Eko. Budi duduk dengan baik dekat Eko.
"Hidup ini seperti biasa. Yang hidup tetap hidup dengan cara masing-masing menikmati hidup ini. Yang mati, ya takdirnya sudah tidak bisa menikmati hidup lagi," kata Eko.
"Realita hidup ini," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Kalau begitu. Aku bercerita saja!" kata Budi.
"Silakan Budi bercerita. Aku akan mendengarkan cerita Budi dengan baik, ya seperti mendengarkan sandiwara radio!" kata Eko.
"Begini ceritanya. Abdul menghadiri pernikahan Putri dengan Ajiz, ya karena di undang gitu. Abdul memberi selamat Ajiz dan Putri menikah, ya semoga hidup berbahagia. Semua yang hadir di pernikahan Ajiz dan Putri, ya mendoakan keduanya agar hidup berbahagia gitu. Abdul terkenang dengan hubungannya dengan Putri, ya kisah cinta di masa lalu, ya yang di jalankan dengan baik banget gitu. Hubungan itu, ya kandas karena orang tua Putri, ya tidak setuju berhubungan dengan Abdul. Orang tua Putri, ya menjodohkan dengan Ajiz karena anak orang kaya gitu. Ada kesalahan yang fatal, ya tapi bentuk salah paham yang di lakukan Abdul. Putri yang masih teguh hubungan dengan Abdul, ya walau di tentang orang tuanya. Abdul malah jalan bareng cewek yang di kenal Putri, ya cewek itu bernama Nunung gitu. Memang Nunung, ya ngebet ingin jadian sama Abdul. Putri jadinya milih Ajiz karena Abdul mengkhianatin cinta Putri karena ada hubungan dengan Nunung. Abdul berusaha mau menjelaskan tapi tidak bisa bertemu Putri, ya di halangi Ajiz dengan anak buahnya dan orang tua Putri. Abdul kembali tidak mengenang tentang Putri lagi, ya menerima kenyataan bahwa Putri telah menikah dengan Ajiz gitu. Abdul meninggalkan pesta pernikahan Putri dan Ajiz gitu. Di jalan Abdul menemukan sebuah jam tangan. Ya jam itu, ya rusak gitu. Abdul mengambil jam tersebut dan berpikir ingin memperbaiki jam tersebut gitu. Di rumah, ya Abdul mencoba memperbaiki jam yang ia temukan tersebut. Jam pun berhasil di perbaiki dengan baik gitu dan jam di pakai Abdul dengan baik. Abdul punya keinginan ingin memperbaiki urusan kisah cinta dan berkata "Andai ada keajaiban mesin waktu. Aku bisa memperbaiki urusan kisah cinta ku dengan Putri. Jadi Putri tidak menikah dengan Ajiz". Tiba-tiba jam tangan bersinar dan bergerak mundur dengan cepat banget gitu. Abdul merasa ada yang aneh gitu. Tiba-tiba pintu di ketuk dan terdengar suara cewek yang mirip dengan Putri. Abdul membuka pintu dengan baik, ya ternyata Putri tamu itu. Saat pacaran dengan Putri, ya memang sering Putri datang ke rumah Abdul gitu. Abdul berkata "Putri kan telah menikah dengan Ajiz". Putri berkata "Siapa yang menikah dengan Ajiz? Abdul ngelantur omongannya. Aku kan pasar Abdul". Abdul terkejut dengan omongan Putri yang menyatakan pacar Abdul gitu. Abdul dan Putri, ya jalan bareng dengan baik selayaknya pacaran biasanya gitu. Dari obrolan ini dan itu, ya ternyata Putri memang belum menikah dengan Ajiz. Ketika melihat tanggal di Hp Putri, ya ternyata tiga bulan sebelum Putri menikah dengan Ajiz. Abdul menyimpulkan bahwa dirinya ke masa lalu dengan jam tangan yang ia pakai dengan baik gitu. Abdul berusaha dengan baik, ya memperbaiki urusannya dengan Putri gitu. Abdul menjauh dari Nunung gitu. Abdul pun memohon dengan baik kepada orang tua Putri, ya agar di terima dengan baik hubungan kisah cinta gitu. Di usahakan dengan baik, ya ternyata tetap Abdul di tolak sama orang tua Putri. Ya tetap orang tua Putri, ya ingin Putri di nikahi dengan Ajiz, ya anak orang kaya, ya demi jaminan hidup Putri dengan baik gitu. Sampai waktu Putri menikah dengan Ajiz, ya Abdul tetap gagal mendapatkan Putri. Abdul tetap meminta pada jam tangan yang mempunyai kemampuan ke masa lalu, ya untuk memperbaiki urusan kisah cintanya dengan Putri. Sampai pengulangan waktu tiga kali, ya Abdul tetap gagal mendapatkan Putri. Ya Putri tetap menikah dengan Ajiz. Abdul pun menyerah dan melepaskan jam tangan yang di pakainya dan di taruh di meja. Abdul pun memilih menjalankan sholat untuk meminta petunjuk dengan urusan jodohnya. Setelah Abdul menjalankan sholat dengan baik, ya Abdul tenang banget. Tiba-tiba Abdul terbangun dari tidurnya. Abdul berkata "Aku bermimpi tentang Putri menikah dengan Ajiz, ya aku tidak bisa mengubah keadaan, ya walau punya jam yang dapat pergi ke masa lalu". Abdul keluar dari rumahnya, ya menjalankan kehidupannya dengan baik, ya kuliah gitu. Putri memang jadian dengan Ajiz, ya teman kuliah Abdul sih Putri dan Ajiz. Abdul menjauh dari Nunung yang ngebet jadian sama Abdul. Abdul ingin bersama Putri tetapi ada Ajiz gitu. Abdul pun fokus kuliah dengan baik, ya sampai jadian dengan cewek cantik, ya teman kuliah. Cewek itu bernama Rara. Ya Hubungan Abdul dan Rara berjalan dengan baik gitu. Begitulah ceritanya!" kata Budi.
"Cerita yang bagus banget," kata Eko.
"Sekedar cerita saja. Dunia ini masih banyak yang lebih baik bercerita dari pada aku. Yang lebih baik itu, ya sinetron atau film gitu," kata Budi.
"Aku paham omongan Budi!" kata Eko
"Emmm," kata Budi.
"Ya tokoh Abdul menyukai cewek yang di sukai, ya tokoh Putri ternyata tidak bisa di dapatkan," kata Eko.
"Begitulah ceritanya," kata Budi.
"Terus berharap. Tetap kenyataan tidak bisa mendapatkan. Mimpi dan juga kenyataan," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Cewek memang banyak. Jadi pinter-pinter milih cewek. Pada akhirnya tokoh Abdul, ya dapet juga cewek yang di sukai, ya Rara," kata Eko.
"Proses mendapat apa yang diinginkan," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Main catur saja!" kata Budi.
"Ya okey. Main catur!" kata Eko.
Budi mengambil papan catur di bawah meja, ya papan di taruh di atas meja. Eko dan Budi menyusun dengan baik bidak catur di atas papan catur gitu. Keduanya main catur dengan baik gitu.