Dono melihat Indro yang meneteskan air mata, ya berkata "Kenapa kamu Indro. Kok nonton film sampe meneteskan air mata?".
Indro pun menghapus air matanya dengan tangan kanannya.
"Ah...cuma kelilipan," kata Indro.
"Kelilipan...kok espresinya....beda. Ngeles...ya..Indro. Kalau terbawa suasana cerita film....akui saja dengan jujur," kata Dono.
"Bohongnya ketahuannya. Jadi aku kurang...akting..menutupi yang sebenarnya," kata Indro.
"Kurang...banget. Espresinya...kurang," kata Dono.
"Ya...sudahlah. Aku memang terbawa suasana film yang aku tonton di Hp ku. Sedih juga....ya...kalau cewek di khianatin sama suaminya. Kok bisa tega gitu...ya...suaminya mengkhianatin istrinya sampai main dengan PSK," cerita Indro.
"Nama..juga cerita film di buat seironis mungkin. Kalau.....penontonnya terbawa suasana film sampai menangis dan tertawa. Berarti pembuat film berhasil mempengaruhi...keadaan psikologis....penonton," penjelasan Dono.
"Bener juga kamu...Don. Aku terpengaruh...keadaan. Berarti...sama kedudukannya orang yang mendengarkan lagu yang bagus, jadi terbawa suasana jadinya menangis?" kata Indro.
"Iya..sama. Sudahlah jangan di bahas," kata Dono.
"Iya," saut Indro.
Dono menghentikan mengetik di leptopnya dan bergerak ke kamar untuk menaruh leptop di meja belajar dan segera keluar dari kamar ke ruang tengah untuk menonton Tv, ya Tv di hidupkan...lah. Indro yang masih asik nonton film di Hpnya dan akhirnya selesai....juga dengan ending yang bagus dari film tersebut.
Indro pun bergerak ke ruang tengah dan duduk bersama Dono untuk menonton Tv. Kasino yang selesai urusannya....ya mengerjakan pekerjaannya di leptopnya dan sudah simpan, ya segera di matikan leptop tersebut.
"Beres....semuanya," kata Kasino.
Kasino pun keluar dari kamar untuk membuat mie rebus di dapur, ya selang berapa saat jadi mie rebus....ya di makan Kasino dengan nikmat di meja makanlah.
"Acara..Tv..ini bagus ya...Don," pujian Indro.
"Iya. Tapi itu...semua akting...semua terlihat dari espresi....tokoh yang memainkan perannya," penjelasan Dono.
"Berarti...mereka...berhasil dalam penjiwaan peran yang di jalan tiap tokoh pemain," kata Indro.
"Iya...berhasil...lah. Aku pun terbawa suasana. Tertawa ketika tokoh tersebut bertingkah lucu. Tapi...kalau tokoh tersebut...menangis, ya aku...tidak bisa menangis...karena aku tidak meresapi..alias gak bisa menangis," penjelasan Dono.
"Kok...aku...bisa..semuanya," kata Indro.
"Indro....karakter dirimu..itu perasa. Ya...sensitif gitu. Mungkin bawaan," kata Dono.
"Mungkin...juga,"
"Mungkin..juga. Kenyataanya...beneran. Jadinya pasti," tegas Dono.
"Iya...deh aku akui," kata Indro.
Dono dan Indro kembali fokus pada tontonan di Tv. Kasino, selesai makan mie
gitu dan segera duduk bersama Dono dan Indro untuk menonton Tv di malam senin yang tenang banget.