CAMPUR ADUK

Saturday, June 5, 2021

ADA RASA

Dono ada urusan, ya keluar rumah sih biasa di bilang ada kerjaan sama teman-temannya pengurus mesjid gitu. Kasino dan Indro nonton Tv di ruang tengah dengan baik banget. Acara yang di tonton Tv, ya acara musiklah...tujuannya menghibur gitu.

"Kasino," kata Indro.

"Apa?" kata Kasino.

"Nonton acara musik....gaya anak muda kan?!" kata Indro.

"Iya. Gaya anak muda," kata Kasino.

"Kalau nonton acara ceramah. Kaya gaya orang tua ya?!" kata Indro.

"Kalau aku inget dengan baik sih. Memang sih. Ibu ku sering nonton ceramah gitu. Bisa di bilang gaya orang tua gitu," kata Kasino.

"Ternyata bener. Gaya orang tua. Tujuannya...meningkatkan pemahaman agama dengan baik banget. Jadi bisa di terapkan ke anaknya tuh ilmu di dapatkan. Untuk mendidik anak dengan baik. Bergaul dengan masyarakat dengan lebih baiklah," kata Indro.

"Emmmm," kata Kasino.

"Ooooo iya. Kasino. Dono sering membuat cerita tentang...tokoh cewek di Blognya, ya nama artis....contohnya saja : Rara. Jadi bisa di bilang Dono menyayangi tuh artis bernama Rara. Jika Dono pindah ke tokoh cewek yang lainnya, namanya artis...contohnya : Tiara. Jadi bisa di bilang Dono menyanyangi tuh artis bernama Tiara. Apakah ada rasa iri dan cemburu berkaitan dengan pindah rasa sayang gitu, ya Kasino?" kata Indro.

"Dono sekedar bercerita dalam Blognya. Memang nama tokoh cewek di ambil dari nama artis. Dunia cerita sih di anggap tidak ada sih. Tapi kalau di buat kenyataan sih. Ada sih iri dan cemburu tentang berkaitan dengan rasa sayang itu," kata Kasino.

"Berarti. Jika nonton Tv yang di tulis chenel Tv-nya di dalam tulisan cerita di Blognya Dono...contohnya : iNews. Padahal bisanya di tulis chenelnya Tv...contohnya : Tv One Jadi bisa saja ada rasa iri dan cemburu...ya berkaitan rasa sayang itu atau di sebut menyukai tontonan di chenel sedang di tonton," kata Indro.

"Kalau saling di kaitan tujuannya ada kesamaan sih. Bisa di bilang omongan Indro ada benernya juga," kata Kasino.

"Sekedar omongan saja. Bahan obrolan gitu," kata Indro.

Acara musik yang di tonton Indro dan Kasino di Tv memang berlangsung bagus banget, ya gaya anak muda gitu.

"Banyak bener bintang muda ya Kasino?!" kata Indro.

"Dimana ada kesempatan. Ya anak muda sih maju untuk menunjukkan kebolehannya. Tujuannya....kaya dan terkenal," kata Kasino.

"Kalau begitu. Jika Dono menulis cerita di Blognya terus menerus. Bisa saja jadi terkenal ya....?!" kata Indro.

"Jawaban...relatif itu mah," kata Kasino.

"Ooooo relatif toh. Karena masih banyak yang lebih baik dari cerita yang di buat Dono di Blognya. Sedangkan Dono, ya sekedar bercerita saja gitu. Hoby saja!" kata Indro.

"Emmmm," kata Kasino.

Kasino dan Indro, ya fokus nonton Tv karena memang acara musik bagus banget. Dono masih sibuk urusan dengan teman-temannya.

BAGUS

Kasino di halaman belakang sedang merawat tanaman di pot, ya hal biasa di hari minggu apa yang di kerjaan Kasino. Dono di ruang tamu sedang mengetik di leptopnya dengan baik banget. Indro memang sedang nonton Tv di ruang tengah. Acara yang di tonton di Tv, ya berita seputar ini dan itu sih, ya chenel iNEWS.

"Berita kriminal ini dan itu," kata Indro.

Indro terus menonton Tv dengan baik banget. Sampai Indro teringat dengan kejadian di lingkungan gitu, yang di obrolin di masyarakat gitu.

"Tukang rumput itu yang sering mengambil rumput untuk kambing di mana saja di lahan yang di penuhi rumput gitu, ya bisa saja jadi pencuri dengan cara menyembunyikan curiannya di dalam rumput yang di ambil," kata Indro berpikir panjang.

Indro memang memahami omongannya itu.

"Ya menipu keadaan. Sama aja dengan orang yang berpura-pura baik mau membeli di toko. Ketika pemilik toko lengah, ya mencurilah. Cerita di masyarakat memang bener terjadi sih......realita banget. Jadi harus waspada dengan keadaan gitu," kata Indro.

Indro terus menonton Tv dengan baik. Sampai acara Tv berganti dengan baik. Saat iklan Indro pindah duduknya ke ruang tamu. Ya Indro duduk di sebelah Dono.

"Dono," kata Indro.

"Apa?" kata Dono sambil menghentikan mengetiknya di leptopnya.

"Gimana pendapat Dono dengan perlombaan menyanyi sekarang.....di berbagai acara Tv gitu. Pokoknya bentuknya, ya tetap sama maksudnya...menyanyi gitu?" kata Indro.

"Bagus aja sih. Kita yang nontonkan bisa belajar dari kesalahan dan kelebihan dari orang yang ikut lomba menyanyi itu. Jadi bisa memperbaiki diri untuk lebih pandai menyanyi," kata Dono.

"Ooooo pendapat Dono......bagus seperti biasanya.Ya memang omongan Dono bener sih. Berarti sama aja dengan perlombaan memasak dong. Kita menonton dengan baik perlombaan memasak di Tv. Kita bisa tahu kelebihan dan kekurangan orang yang ikut perlombaan memasak. Jadi kita bisa menerapkan apa yang kita tonton dengan baik dan akhirnya pandai memasak, ya membuat masakan yang enak gitu," kata Indro menegaskan omongan Dono.

"Emmmmm," kata Dono.

"Jadi menonton acara perlombaan ini dan itu di Tv, ya banyak manfaat toh," kata Indro.

"Emmmm," kata Dono.

"Ya sudahlah Don ngobrolnya. Aku nonton Tv aja!" kata Indro.

"Iya," kata Dono.

Dono melanjutkan mengetik di leptopnya dengan baik banget. Indro kembali ke ruang tengah untuk nonton Tv dengan baik. Kasino tetap asik merawat tanaman di potnya.

AKU BUKAN BANG TOYIB

Indro melakukan perjalanan dengan menggunakan kudanya. Sampai di sebuah gunung dan juga ada goa, ya berdasarkan informasi di dapatkan Indro......bahwa di dalam ada kelompok monster hijau di kenal dengan nama ogre. Ya keberadaan ogre menggangu manusia karena memang ogre menyerang manusia. Indro turun dari kudanya dan tali di ikatkan di pohon dengan baik, ya agar kuda tidak lari gitu. Indro mengeluarkan pedang dari sarungnya dan berjalan menuju goa. Ternyata goa gelap gitu, ya Indro membuat obor gitu untuk penerangan gitu.

Dengan pelan-pelan Indro masuk goa. Memang terdengar suara monster di dalam goa. Indro terus berjalan dengan baik dan bertemu dengan ogre, ya dengan memegang senjata berupa gada kecil.

"Prajurit," kata Indro.

Segera Indro bertarung dengan ogre. Dengan pedangnya Indro menjatuhkan satu persatu ogre, ya di buat matilah. Sampai bertemu dengan pemimpin ogre yang tubuhnya besar banget gitu dan membawa senjata gada besar. Pertarungan Indro dengan ogre makin sengit banget. Sampai-sampai Indro terdesak dengan serangan ogre yang menggunakan senjata gada besar. Indro mengeluarkan sihirnya elemen apinya dan di lemparkan ke ogre. Ternyata ogre bisa menahan serangan Indro.

"Tipe pemimpin susah untuk di kalahkan," kata Indro.

Indro terus menembakkan sihir elemen api ke ogre. Ya ogre merasakan dampak serangan Indro dengan baik. Indro menggunakan teknik pedangnya, ya memenggal kepala ogre. Jatuhlah kepala ogre ke tanah. 

"Pertarungan selesai juga," kata Indro.

Indro pun menemukan sebuah batu yang cantik banget. 

"Berlian....besar banget. Sebesar kepalan tangan ku. Pasti Saskia senang jika di berikan berlian ini," kata Indro.

Indro menyimpan berlian itu di tasnya. Indro keluar dari goa. Baru deh pedangnya di sarungin setelah berada di luar goa. Indro ke tempat kuda yang di ikat di pohon. Ternyata kuda hilang. Indro memeriksa keadaan, ya ternyata ada jejak kaki manusia.

"Pencuri yang mencuri kuda ku," kata Indro.

Indro terpaksa berjalan kaki menuju kota terdekat, jadinya bisa berhari-hari begitu. Saskia di tinggal Indro merasa kesepian. Selesai mengerjakan pekerjaannya, ya istirahat di kamar bersama Zahra.

"Mas Indro belum pulang ke rumah ya?" kata hati Saskia.

"Ibu. Ayah belum pulang ya?" kata Zahra.

"Belum. Ayah mu belum pulang. Mungkin kerjaannya belum selesai," kata Indro.

"Ayah masih kerja," kata Zahra.

"Zahra tidur ya!" kata Saskia.

"Iya ibu," kata Zahra.

Zahra memeluk ibunya dengan baik dan memejamkan mata. 

"Anak baik," kata Saskia.

Saskia dan Zahra tidur tenang di kamarnya. Indro tidur di bawah pohon rindang, ya tetap berjaga-jaga siapa tahu monster menyerang?. Sampai esok harinya. Indro melanjutkan perjalannya dengan baik ke kota terdekat. Saskia menjalankan usahanya dengan baik, ya penginapan dan juga kafe. Zahra sekedar bantu ibunya dengan baik, nama juga anak-anak. Indro terus berjalan kaki. Ternyata di jalan bertemu dengan petani yang membawa gerobak gitu dan tarik dengan kerbau. Indro numpang gitu ke petani sampai ke kota. Tujuan petani dengan Indro sama ke kota terdekat untuk menjual hasil panennya.

Perjalan pun berlanjut menuju kota. Di tengah jalan. Tiba-tiba muncul sekelompok perampok yang ingin merampok petani. Indro segera bertarung dengan perampok. Terjadi adu pedang dan juga sihir. Indro mengalahkan satu persatu perampok. Perjalan pun di lanjutkan dengan baik. Singkat waktu saja. Sampai juga di kota. Indro berterima kasih pada petani karena telah di berikan tumpangan dengan baik.

Indro ke tempat penjualan kuda. Sampai di tempat penjualan kuda. Indro memang ingin membeli kuda. Tapi ternyata Indro ciren dengan kuda yang ingin ia beli adalah kuda miliknya. Indro segera mencurigai penjual kuda. Setelah di usut dengan baik ternyata penjual kuda, hanya penampung dari hasil curian. Jadi Indro mengambil kudanya dengan baik dan menghajar penjual kuda dan juga pencuri kuda....sampai babak belur karena Indro kesal kudanya di curi dan harus berjalan kaki.

Indro pun meninggalkan tempat tersebut dengan naik kudanya, ya di bawa dengan secepat mungkin sampai menuju tujuan. Singkat waktu. Indro sampai di penginapan Saskia. Ya Zahra senang ayahnya pulang.....termasuk Saskia.

"Bang Toyib sudah pulang...," kata Saskia  niatnya becanda.

"Bang Toyib. Aku kan bukan Bang Toyib yang tidak pulang-pulang demi mencari rezeki," kata Indro.

"Iya. Mas Indro...bukan Bang Toyib. Saskia cuma becanda kok," kata Saskia.

"Aku punya sesuatu untuk Saskia," kata Indro sambil mengeluarkan benda di tasnya.

"Apa itu ya?" kata Saskia.

Indro memberikan berlian sebesar sekepel tangan kepada Saskia. Langsung Saskia seneng banget menerima hadiah dari Indro berupa berlian itu. 

"Terima kasih hadiahnya Mas Indro," kata Saskia. 

Saskia mencium pipi Indro.

"Hadiah Saskia aku suka," kata Indro.

Indro pun istirahat dengan baik di penginapan. Saskia melanjutkan kerjaanya. Zahra membantu ibunya dengan baik. Setelah itu. Indro ngumpul dengan Dono dan Kasino di kafe untuk sekedar ngobrol saja ini dan itu, ya sambil makan dan minumlah.

CAMPUR ADUK

MUMBAI XPRESS

Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...

CAMPUR ADUK