Dengan pelan-pelan Indro masuk goa. Memang terdengar suara monster di dalam goa. Indro terus berjalan dengan baik dan bertemu dengan ogre, ya dengan memegang senjata berupa gada kecil.
"Prajurit," kata Indro.
Segera Indro bertarung dengan ogre. Dengan pedangnya Indro menjatuhkan satu persatu ogre, ya di buat matilah. Sampai bertemu dengan pemimpin ogre yang tubuhnya besar banget gitu dan membawa senjata gada besar. Pertarungan Indro dengan ogre makin sengit banget. Sampai-sampai Indro terdesak dengan serangan ogre yang menggunakan senjata gada besar. Indro mengeluarkan sihirnya elemen apinya dan di lemparkan ke ogre. Ternyata ogre bisa menahan serangan Indro.
"Tipe pemimpin susah untuk di kalahkan," kata Indro.
Indro terus menembakkan sihir elemen api ke ogre. Ya ogre merasakan dampak serangan Indro dengan baik. Indro menggunakan teknik pedangnya, ya memenggal kepala ogre. Jatuhlah kepala ogre ke tanah.
"Pertarungan selesai juga," kata Indro.
Indro pun menemukan sebuah batu yang cantik banget.
"Berlian....besar banget. Sebesar kepalan tangan ku. Pasti Saskia senang jika di berikan berlian ini," kata Indro.
Indro menyimpan berlian itu di tasnya. Indro keluar dari goa. Baru deh pedangnya di sarungin setelah berada di luar goa. Indro ke tempat kuda yang di ikat di pohon. Ternyata kuda hilang. Indro memeriksa keadaan, ya ternyata ada jejak kaki manusia.
"Pencuri yang mencuri kuda ku," kata Indro.
Indro terpaksa berjalan kaki menuju kota terdekat, jadinya bisa berhari-hari begitu. Saskia di tinggal Indro merasa kesepian. Selesai mengerjakan pekerjaannya, ya istirahat di kamar bersama Zahra.
"Mas Indro belum pulang ke rumah ya?" kata hati Saskia.
"Ibu. Ayah belum pulang ya?" kata Zahra.
"Belum. Ayah mu belum pulang. Mungkin kerjaannya belum selesai," kata Indro.
"Ayah masih kerja," kata Zahra.
"Zahra tidur ya!" kata Saskia.
"Iya ibu," kata Zahra.
Zahra memeluk ibunya dengan baik dan memejamkan mata.
"Anak baik," kata Saskia.
Saskia dan Zahra tidur tenang di kamarnya. Indro tidur di bawah pohon rindang, ya tetap berjaga-jaga siapa tahu monster menyerang?. Sampai esok harinya. Indro melanjutkan perjalannya dengan baik ke kota terdekat. Saskia menjalankan usahanya dengan baik, ya penginapan dan juga kafe. Zahra sekedar bantu ibunya dengan baik, nama juga anak-anak. Indro terus berjalan kaki. Ternyata di jalan bertemu dengan petani yang membawa gerobak gitu dan tarik dengan kerbau. Indro numpang gitu ke petani sampai ke kota. Tujuan petani dengan Indro sama ke kota terdekat untuk menjual hasil panennya.
Perjalan pun berlanjut menuju kota. Di tengah jalan. Tiba-tiba muncul sekelompok perampok yang ingin merampok petani. Indro segera bertarung dengan perampok. Terjadi adu pedang dan juga sihir. Indro mengalahkan satu persatu perampok. Perjalan pun di lanjutkan dengan baik. Singkat waktu saja. Sampai juga di kota. Indro berterima kasih pada petani karena telah di berikan tumpangan dengan baik.
Indro ke tempat penjualan kuda. Sampai di tempat penjualan kuda. Indro memang ingin membeli kuda. Tapi ternyata Indro ciren dengan kuda yang ingin ia beli adalah kuda miliknya. Indro segera mencurigai penjual kuda. Setelah di usut dengan baik ternyata penjual kuda, hanya penampung dari hasil curian. Jadi Indro mengambil kudanya dengan baik dan menghajar penjual kuda dan juga pencuri kuda....sampai babak belur karena Indro kesal kudanya di curi dan harus berjalan kaki.
Indro pun meninggalkan tempat tersebut dengan naik kudanya, ya di bawa dengan secepat mungkin sampai menuju tujuan. Singkat waktu. Indro sampai di penginapan Saskia. Ya Zahra senang ayahnya pulang.....termasuk Saskia.
"Bang Toyib sudah pulang...," kata Saskia niatnya becanda.
"Bang Toyib. Aku kan bukan Bang Toyib yang tidak pulang-pulang demi mencari rezeki," kata Indro.
"Iya. Mas Indro...bukan Bang Toyib. Saskia cuma becanda kok," kata Saskia.
"Aku punya sesuatu untuk Saskia," kata Indro sambil mengeluarkan benda di tasnya.
"Apa itu ya?" kata Saskia.
Indro memberikan berlian sebesar sekepel tangan kepada Saskia. Langsung Saskia seneng banget menerima hadiah dari Indro berupa berlian itu.
"Terima kasih hadiahnya Mas Indro," kata Saskia.
Saskia mencium pipi Indro.
"Hadiah Saskia aku suka," kata Indro.
Indro pun istirahat dengan baik di penginapan. Saskia melanjutkan kerjaanya. Zahra membantu ibunya dengan baik. Setelah itu. Indro ngumpul dengan Dono dan Kasino di kafe untuk sekedar ngobrol saja ini dan itu, ya sambil makan dan minumlah.
No comments:
Post a Comment