Dono di dalam kamar, ya sedang mengetik di leptopnya dengan baik, ya buat cerita di Blog-nya. Cerita yang di buat Dono, ya sekedar cerita lah karena di dunia ini masih banyak yang lebih baik dari Dono dalam hal bercerita. Sampai cerita di angkat ke sebuah cerita sinetron atau film. Dono mengakui dengan baik kepintaraan orang-orang yang bekerja keras di dunia film atau sinetron, ya tujuannya menggerakkan roda ekonomi dengan baik, ya di bidang tersebut.
Isi cerita yang di buat Dono :
Budi duduk di depan rumah, ya sambil menikmati minum kopi dan juga gorenganlah.
"Bernyanyi ah!" kata Budi.
Budi pun mengambil gitar yang berada di kursi. Budi mulai mainkan gitarnya dengan baik dan menyanyikan sebuah lagu yang Budi sukai dengan judul 'Tak Sedalam Ini'.
Lirik lagu yang di nyanyikan Budi :
"Jangan kau obati luka ini
Biarkan mengalir darah tak henti
Ku tahu kau hanya membuat lukaku semakin perih
Kini kau datang, esok kau pergi
Seakan engkau tak punya hati
Biarkan mengalir darah tak henti
Ku tahu kau hanya membuat lukaku semakin perih
Kini kau datang, esok kau pergi
Seakan engkau tak punya hati
Terlalu aku mencintaimu
Rupanya kesempatan bagimu
Maafku untukmu berulang kali, tapi tiada arti
Kini denganku, esok dengannya
Aku tak sanggup lagi
Rupanya kesempatan bagimu
Maafku untukmu berulang kali, tapi tiada arti
Kini denganku, esok dengannya
Aku tak sanggup lagi
Sakitnya, perihnya
Melihat kau bercumbu dengannya
Kau tega menyiksa
Aku yang selalu setia
Melihat kau bercumbu dengannya
Kau tega menyiksa
Aku yang selalu setia
Andai rasa di hati tak sedalam ini
Dari dahulu engkau tlah ku tinggalkan
Cinta yang ku miliki tak bisa kau bandingkan
Rugilah engkau kerna memilih dia
Dari dahulu engkau tlah ku tinggalkan
Cinta yang ku miliki tak bisa kau bandingkan
Rugilah engkau kerna memilih dia
Terlalu aku mencintaimu
Rupanya kesempatan bagimu
Maafku untukmu berulang kali, tapi tiada arti
Kini denganku, esok dengannya
Aku tak sanggup lagi
Rupanya kesempatan bagimu
Maafku untukmu berulang kali, tapi tiada arti
Kini denganku, esok dengannya
Aku tak sanggup lagi
Sakitnya, perihnya
Melihat kau bercumbu dengannya
Kau tega menyiksa
Aku yang selalu setia
Melihat kau bercumbu dengannya
Kau tega menyiksa
Aku yang selalu setia
Andai rasa di hati tak sedalam ini
Dari dahulu engkau tlah ku tinggalkan
Cinta yang ku miliki tak bisa kau bandingkan
Rugilah engkau kerna memilih dia"
Dari dahulu engkau tlah ku tinggalkan
Cinta yang ku miliki tak bisa kau bandingkan
Rugilah engkau kerna memilih dia"
***
Budi selesai menyanyikan lagu dan main gitarnya. Ya gitar di taruh di kursi yang kosong. Eko dateng ke rumah Budi, ya memarkirkan dengan baik motornya di depan rumah Budi. Eko pun duduk bersama Budi.
"Eko. Hari ini aku butuh masukan yang baik. Berupa nasehat gitu!" kata Budi.
"Tumben minta aku memberikan masukan atau nasehat. Memang Budi ada masalah?" kata Eko.
"Masalah apa ya?" kata Budi.
"Jangan-jangan Budi tidak punya masalah?" kata Eko.
"Sebenarnya aku tidak punya masalah sih. Cuma ingin saja di berikan masukan atau nasehat. Ya contohnya : orang-orang mendengarkan ceramah di mesjid. Nasehat ustad di mesjid, ya lebih banyak bentuknya motivasi. Ya agar orang-orang tetap berjalan di jalan kebaikan berdasarkan ilmu agama Islam, ya demi diri, keluarga dan orang lain," kata Budi.
"Kalau Budi sudah paham. Untuk apa lagi aku memberikan motivasi untuk membangun diri?" kata Eko.
"Iya sih. Aku akui. Aku sudah paham. Cuma?" kata Budi.
"Cuma apa?" kata Eko.
"Biasa Eko. Sekedar obrolan saja!" kata Budi.
"Sekedar obrolan toh. Jadi Budi mau ngomongin apa?" kata Eko.
"Aku mau ngomongin tentang...tak sedalam ini," kata Budi.
"Tak sedalam ini. Aku pikir dengan baik. Kayanya seperti sebuah lagu?" kata Eko.
"Memang lagu yang baru aku nyanyikan," kata Budi.
"Ternyata benar sebuah lagu," kata Eko.
"Dalam kisah cinta. Hubungan antara cewek dan cowok, ya ada cerita yang setia dan juga ada yang tidak setia. Yang setia, ya tidak perlu di bicarakan karena urusan cintanya tetap lurus dengan baik karena di do'a kan dengan baik. Kalau urusan tidak setia, ya perlu di bicarakan sih," kata Budi.
"Cinta yang tidak setia. Kalau di dapet dari data kehidupan sehari-hari, ya cowok lah lebih banyak tidak setia," kata Eko.
"Memang sih. Cowok ada yang tidak setia dalam hubungan cinta. Maka itu cewek tahu kalau cowoknya tidak setia, ya berhubungan kisah kasih dengan cewek lain, ya bisa di bilang bercumbu gitu. Cewek langsung merasa sakit di hatinya dan berkata "Andai rasa di hati ini tak sedalam ini'. Cewek itu meneteskan air mata karena rasa sakit di hatinya. Cewek pun memutuskan untuk meninggalkan cowok yang tidak setia itu, ya karena pemikiran zaman sekarang, ya masih banyak cowok baik," kata Budi.
"Kalau sudah tahu cowok tidak setia, ya masih urusan pacaran. Lebih baik ceweknya tinggalkan cowoknya yang tidak setia itu. Karena belum rugi apa pun lah, ya kalau masih pacar, ya kecuali sudah ini dan itu, ya seperti cerita film-film barat yang pacarannya bebas segalanya, ya jadinya rugi deh. Kalau sudah menikah. Ya harus bersabar menghadapi ulah cowok tidak setia, ya sampai cowok itu berhenti dari urusannya, ya bisa di bilang selingkuh. Kalau urusan sampai bener-bener fatal, ya lebih baik putus saja! Cerai!" kata Eko.
"Cerai sosusi terakhir. Ya sudah. Patah!" kata Budi.
"Cinta hanya membawa luka saja, ya urusan kisah cinta tak setia," kata Eko.
"Memang cinta yang tak setia, ya membawa luka saja," kata Budi.
Abdul dateng ke rumah Budi, ya memarkirkan motornya dengan baik depan rumah Budi. Abdul duduk bersama Budi dan Eko lah.
"Budi, Eko....asik ngomongin apa?" kata Abdul.
"Cinta," kata Eko.
"Andai rasa hati ini tak sedalam ini," kata Budi.
"Kisah cintanya baik atau buruk?" kata Abdul.
"Kisah cintanya buruk," kata Eko.
"Tak setia," kata Budi.
"Oooooooo tidak setia. Buruk toh. Nama juga jalan kehidupan. Tak selamanya di katakan kisah cinta itu lurus, ya pasti ada kisah cinta yang bengkok sana sini, ya tak setia karena selingkuh. Kaya contohnya : sinetron tema cinta," kata Abdul.
"Emmmm," kata Eko dan Budi bersamaan.
"Kalau begitu main kartu remi saja!" kata Abdul.
"Ok. Main kartu remi!" kata Budi.
"Main kartu remi!" kata Eko.
Budi mengambil kartu di bawah meja, ya di kocok dengan baik kartu reminya. Ya kartu remi di bagikan dengan baik sama Budi. Jadi ketiganya main kartu remi dengan baik lah.
***
Dono selesai membuat cerita di Blog-nya, ya sekedar cerita saja. Dono pun menyimpan dengan baik, ya hasil ketikannya dan leptop di matikan. Dono pun keluar dari kamarnya. Dono pun ke ruang tengah, ya main dengan ponakannya yang masih balita, ya namanya Sabila. Banyak orang-orang bergembira bermain dengan bayi sih, ya contohnya : acara Tv saja.