CAMPUR ADUK

Wednesday, April 20, 2022

TAKUT

Malam di bulan Ramadhan. Budi dan Eko duduk di depan rumahnya Eko, ya setelah melaksanakan sholat tarawih dan baca al qur'an di mesjid. Sedangkan Abdul, ya main ke rumah Eko, ya sebentar sih. Abdul ada urusan dengan orang tuanya jadinya pulang ke rumah. Budi dan Eko, ya menikmati minum kopi dan juga makan gorengan lah. 

"Takut," kata Budi. 

"Ada apa dengan kata...Takut itu?" kata Eko. 

"Apa yang di takutin oleh manusia yang kerja di perusahaan dan juga kerja di pemerintahan?" kata Budi.

"Ooooo maksud kata...Takut itu tentang apa yang di takutin manusia yang kerja di perusahaan dan juga kerja di pemerintahan? Ya jawabannya mudah sih. Ya manusia itu takut sama hantu yang wujudnya menyeramkan!" kata Eko.

"Kalau itu sih...cerita horor. Cerita realita gitu!" kata Budi.

"Ooooo...cerita realita toh. Ya cerita kisah cinta juga realita. Cewek takut kehilangan cowok yang di cintainya atau cowok takut kehilangan cewek yang di cintainya," kata Eko. 

"Ya memang ada urusan cinta seperti itu. Tapi kan bukan urusan cinta. Ya realita yang sebenarnya!" kata Budi. 

"Kalau cerita realita sebenarnya...sih. Ya manusia yang kerja di perusahaan dan pemerintahan, ya takut sama pemimpinannya, ya Bosnya. Karena pimpinan kan kerjaannya mengaudit kerja anak buahnya, ya sesuai prosedur atau tidak," kata Eko. 

"Ternyata manusia yang kerja di perusahaan dan pemerintahan, ya takut sama pimpinan yang mengaudit kerja anak buahnya," kata Budi. 

"Hidup di dunia ini ada yang jujur dan ada yang bohong. Maka kerjaan di perusahaan dan pemerintahan selalu di audit dengan baik. Kalau ketahuan bohong, ya menggelapkan uang ini dan itu. Segera di laporkan ke polisi. Ya agar orang yang menggelapkan uang ini dan itu, ya di penjara karena perbuataannya," kata Eko. 

"Maka polisi ada untuk menangkap orang-orang yang ahli pembohong di dalam sistem kerja atau di luar sistem kerja," kata Budi. 

"Di luar sistem kerja, ya ada sih data aku dapatkan dari masyarakat. Tentang orang-orang yang ngaku ini dan itu, ya ahli pembohong atau tukang tipu," kata Eko. 

"Orang-orang ahli pembohong, ya jauh dari agama. Akhlaknya buruk," kata Budi. 

"Memang lah orang-orang ahli pembohong, ya jauh dari agama. Akhlaknya buruk. Sebenarnya, ya bisa jadi baik kalau ada yang membimbing," kata Eko. 

"Yang buruk bisa jadi baik, ya kalau ada yang membimbing dengan baik. Kaya cerita sinetron di Tv atau acara dakwahnya ustad di Tv, ya selalu membimbing manusia di jalan kebaikan," kata Budi. 

"Begitu lah realita acara Tv," kata Eko. 

"Kenyataannya. Susah....mengubah hal buruk jadi baik," kata Budi. 

"Memang susah sih mengubah yang buruk jadi baik. Pikiran dan hatinya manusia yang punya kelakuan buruk, ya tidak terbuka dengan baik," kata Eko. 

"Pada hal neraka di depan mata, ya kata-kata orang-orang untuk memperbaiki orang buruk jadi baik," kata Budi. 

"Di masa lalu saja. Manusia tidak takut neraka. Maka itu kejahatan di masa lalu merajalela. Apa lagi di zaman sekarang? Ya tidak takut neraka. Contoh sederhana : di bulan Ramadhan ini. Semua orang muslim, ya wajib puasa. Tapi ada orang yang tidak puasa padahal ngaku di KTP-nya Islam," kata Eko. 

"Omongan Eko, ya benarlah....contoh sederhana itu. Padahal Tuhan tahu ulah manusia yang ini dan itu," kata Budi. 

"Tuhan memang melihat ulah manusia yang ini dan itu. Malaikat mencatat amal baik dan buruknya manusia. Setan tetap membisikan keburukan pada manusia, ya agar manusia jatuh ke neraka dengan jalan perbuatan manusia yang ini dan itu," kata Eko. 

"Yang sadar kembali ke jalan yang benar demi diri, keluarga dan orang lain. Agar hidup ini tetap di jalan baik," kata Budi. 

"Emmmmm," kata Eko. 

"Ya kalau begitu sih. Lebih baik main catur saja!" kata Budi. 

"Ok....main catur!" kata Eko. 

Eko mengambil papan catur di bawah meja, ya papan catur di taruh di atas meja. Eko dan Budi, ya menyusun dengan baik bidak catur di atas papan catur. Keduanya main catur dengan baik, ya sambil menikmati minum kopi dan juga makan gorengan lah. 

CAMPUR ADUK

MUMBAI XPRESS

Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...

CAMPUR ADUK