"Beritanya masih kesehatan ini dan itu," kata Budi.
Budi membaca dengan baik koran yang masih membahas tentang urusan varian Omicron. Eko pun dateng ke rumah Budi, ya memarkirkan dengan baik motornya di depan rumah Budi. Eko pun duduk bersamaan Budi. Ya Budi yang asik baca koran, ya berhentilah dari baca korannya dan menaruh koran di atas meja.
"Eko," kata Budi.
"Apa?" kata Eko, ya sambil mengambil bakwan goreng di piring dan langsung memakannya.
"Kalau pemimpin berhasil dalam kepemimpinannya. Kenapa ada orang-orang yang ingin mempertahankan tuh pemimpin dalam jabatannya, ya menjadi tiga periode gitu?" kata Budi.
"Lah itu sih urusan lulusan Universitas. Aku cuma lulusan SMA, ya masih kurang ini dan itu," kata Eko.
Eko mengambil minuman botol dan di buka dengan baik, ya di minumlah dengan baik.
"Ya memang sih. Aku dan Eko, ya lulusan SMA. Kan ini cuma sekedar bahan obrolan saja!" kata Budi.
Eko menaruh botol minuman di meja.
"Bahan obrolan. Bahan obrolan. Jangan-jangan di ambil dari koran yang di baca Budi?!" kata Eko sambil menunjuk koran di meja.
"Ya memang aku ambil dari koran sih," kata Budi.
"Kalau di pikir dengan baik. Untuk apa ada Reformasi, ya kalau masih ada orang-orang yang inginkan pemimpinnya menjabat menjadi tiga periode atau lebih gitu?!" kata Eko.
"Untuk apa sebenarnya Reformasi?" kata Budi berpikir panjang.
"Banyak orang yang bilang sih. Semua itu demi kepentingan orang-orang yang duduk di pemerintahan. Pernyataannya "Aku masih sanggup memimpin," kata Eko.
"Semua demi kedudukan ini dan itu. Aku yang masih status lulusan SMA. Ya ingin sih harapan di masa depan jadi pemimpin sih. Itu pun harus kuliah dan wawasan ku banyak dalam bidang ini dan itu, ya agar menjalankan satu sistem kerja berjalan dengan baik," kata Budi.
"Keinginan Budi, ya baik di masa depan. Ingin menjadi pemimpin. Tetap saja yang proses Budi masih panjang untuk mencapai tujuan itu. Orang-orang yang telah punya kemampuan telah siap untuk menjadi pemimpin, ya duduk di pemerintahan ada....sampai swasta dan berkecimpung dalam organisasi ini dan itu, ya sampai politik. Tujuan orang-orang itu membesarkan namanya, ya agar masyarakat mengenal mereka dengan sosok pemimpin yang bisa di pilih dengan baik untuk memimpin negeri ini," kata Eko.
"Berarti masih banyak orang pintar yang mampu memimpin negeri ini," kata Budi.
"Omongan Budi benarlah. Masih banyak orang-orang pintar negeri ini yang mampu memimpin negeri ini. Siklus itu terus berjalan dengan baik," kata Eko.
"Generasi ke generasi. Warisan negeri ini," kata Budi.
"Siapa yang sanggup dengan segala kepintarannya? Duduklah jadi pemimpin di negeri ini!" kata Eko.
"Emmmmm," kata Budi.
"Kalau begitu main catur saja!" kata Eko.
"Ok...main catur!" kata Budi.
Budi mengambil papan catur di bawah meja, ya di taruh di atas meja lah papan catur. Budi dan Eko menyusun dengan baik, ya bidak catur di atas papan catur. Keduanya main catur dengan baik, ya sambil menikmati minum botolan dan juga makan gorengan lah.