CAMPUR ADUK

Thursday, March 5, 2020

KOMUNIKASI POLITIK

Indro, ya asik nonton Tv yang acaranya bagus banget. Saat iklan gitu, ya Indro beranjak dari duduknya di ruang tengah....ya menuju ruang tamu di mana Dono lagi duduk santai dan membaca buku yang judulnya "Komunikasi Politik".

"Tumben Don...kamu baca buku komunikasi politik?" tanya Indro.

"Cuma...nambah wawasan...saja," kata Dono.

"Oh...begitu. Don...bagaimana komunikasi politik yang di sampaikan para elit politik ketika mereka membicarakan tentang program-program pemerintahan ketika di publikasikan di Tv?" saut Indro.

"Bagus sih. Walau...kenyataannya...banyak rencana dan perancaannya agar terlihat bagus dengan tujuan mempengaruhi penonton Tv atau di realita kenyataannya," kata Dono.

"Oh...begitu," kata Indro.

"Bisa di bilang...sih pencitraan...tujuannya," saut Kasino yang asik main game on line di Hpnya.

"Pencitraan toh. Ah...sudahlah aku mau nonton Tv lagi. Oh...iya Don...apa pendapat..kamu penampilan Putri hari ini gitu?" kata Indro.

"Entar...aku buka jaringan media sosial...untuk memeriksanya dulu," kata Dono.

"Ok...aku tunggu," kata Indro.

Dono pun menghidupkan leptopnya dan segera membuka jaringan media sosial. Saat vidio pun terlihat jelas di tonton Dono baru deh Dono berkata "Cantik dan anggun...penampilan Putri hari ini".

"Cantik dan anggun...toh. Pujian untuk Putri," kata Indro.

"Kalau...gitu gak usah dibahas lagi..aku mau nonton Tv, ya acaranya Tukul," kata Indro.

"Iya," kata Dono.

Indro pun kembali ke ruang tengah untuk menonton Tv dengan penuh kesantaian. Dono pun segera menutup media sosial dan segera mulai mengetiknya di leptopnya. Kasino pun berhenti main game on line di Hpnya dan segera ke ruang tengah untuk nonton Tv bersama Indro.

"Acara...Tukul hari ini...bintang tamunya Rafi," kata Kasino.

"Iya....," saut Indro.

"Tambah seru dong acaranya Tukulnya," kata Kasino.

"Iya," saut Indro.

Kasino pun kembali diam dan asik menonton Tv bersama Indro. Dono, ya tetap asik mengetik di leptopnya. Tapi tiba-tiba....terdengar suara dari luar, ya Dono pun bergerak dari duduknya dan melihat ke luar dari jendela kaca.

"Oh......pergerakan organisasi yang ada di daerah sini...untuk mendukung kemenangan di pilkada..toh," kata Dono.

Dono pun kembali duduk lagi di sofa dan mengetik di leptopnya. Dengan serius Dono terus mengetik dengan baik di leptopnya.Tiba-tiba Dono berhenti mengetik.

"Kenapa aku....selalu berpikir seputar politik...begini? Ini...gara-gara aku baca buku...komunikasi politik. Isi kepala...ku, gak jauh-jauh dari isi buku yang aku baca," kata Dono.

Dono pun lebih baik menghentikan mengetik di leptopnya dan segera menyimpan hasil ketikannya. Ya bergeraklah Dono ke ruang tengah untuk nonton Tv bersama teman-teman dengan ke santaian gitu di malam yang tenang banget banget.

TUKUL DAN PEPY

Tukul sedang asik duduk di bawah pohon yang rindang. Pepy, ya menghampiri Tukul yang sedang duduk santai.

"Tukul, ayo kita pulang!" kata Pepy.

"Udah...selesai mengumpulkan bunga liar di daerah sini?" kata Tukul.

"Sudah...nie!!!" kata Pepy sambil menunjukkan seikat bunga liar.

"Ayolah, kita pulang!" kata Tukul.

"Iya," saut Pepy.

Tukul dan Pepy pun berjalan bersamaan menuju rumah. Saat di persimpangan jalan. Megi keluar dari rumahnya, ya ingin ke warung Ibu Minah. Tukul dan Pepy, iya melihat Megi. Tukul yang suka sama Megi, ya bertindak sesuatu dengan meminta bunga liarnya Pepy di bagi dua. Ya Pepy pun membagi bunga liar jadi dua ikat gitu.  Tukul pun segera memberikan bunga liar kepada Megi.

Ya Megi menerima dengan baik, bunga pemberian Tukul. Mulailah Megi mencium seikat bunga gitu. Tahu-tahu ekor lebah ada di hidung Megi. Paniklah Megi dengan lebah di hidungnya, karena takut di entup. Tukul pun panik melihat lebah di hidung Megi. Maka itu Tukul, ya sepontan saja mengambil seikat bunga di tangan Megi dan segera di pukul ke mukanya Megi dengan tujuan mematikan lebah tersebut.

Usaha...Tukul berhasil untuk mematikan lebah dengan di pukul pake seikat bunga. Megi marah banget, karena satu kesalahan Tukul....ya mengusir lebah pake seikat bunga kena kemuka Megi.

Rasa marah tidak terbendung gitu pada diri Megi walau Tukul sudah meminta maaf gitu. Megi pun menampar Tukul dengan keras dan berkata "Putus".

Megi pun pergi meninggalkan Tukul dengan memegang pipinya. 

"Baru...jadian udah...putus. Eeee....kesal," kata Tukul.

Pepy pun mendekati Tukul.

"Yang...sabar, ya Tukul," nasehat Pepy.

"Sabar...bisa. Pipi...ku sakit di tampar Megi," kata Tukul yang kesal.

"Sudah...lah...jangan di perpanjang. Pulang aja yuk!!!" kata Pepy.

"Ayo...pulang!!!" kata Tukul.

Tukul dan Pepy, ya berjalan bersama menuju rumah gitu. Saat pengkolan gang gitu. Vega baru pulang dari urusan kuliah gitu dan membayar ongkos ojek on line ke tukang ojek. Vega pun mau masuk rumah. Tukul pun, ya niat untuk memberikan bunga gitu ke Vega...jadi meminta Pepy membagi bunga yang di bawanya. Pepy pun membagi bunga tersebut, ya jadi seikat bunga. Tukul segera memberikan bunga ke Vega gitu. Vega menerima bunga dari Tukul, tapi langsung di pukul ke muka Tukul.

"Aku tidak suka...kamu!!!" kata Vega yang kesal.

Vega langsung masuk rumahnya. Tukul diam di tempat gitu. Pepy, ya mendekati Tukul.

"Yang...sabar...ya Tukul," nasehat Pepy.

"Dua..kali. Aku di perlakuan cewek seperti ini. Apa aku yang sial apa aku yang bodoh?!" kata Tukul.

"Kamu...sudah tahu..jawabannya Tukul," kata Pepy.

"Iya, aku...tahu. Ayo kita pulang dan jangan lagi berurusan dengan cewek!" kata Tukul.

"Iya," saut Pepy.

Tukul dan Pepy, iya berjalan menuju rumahnya dan akhirnya...ya sampai di rumah gitu. Tukul, ya segera duduk santai di teras gitu. Pepy menaruh seikat bunga liar di dalam pot kaya gitu dan di pajang di meja tamu.

"Bagus...bunganya di pajang di sini," kata Pepy.

Pepy pun ke dapur, ya untuk masak gitu. Tukul yang duduk santai di teras gitu, jadi jenuh maka itu masuk rumah. Pepy pun telah masak ayam goreng dan di taruh di meja makan dan di tutup tudung saji gitu. Tukul pun membuka tudung saji dan mengambil ayam goreng dan segera di makannya.

"Emmmm...enaknya ayam goreng ini," kata Tukul.

Pepy, ya masih sibuk masak sayur kangkung di tumis gitu. Bau harum masakan Pepy, ya tercium Tukul.

"Bau...enak," kata Tukul.

Pepy pun selesai masak sayur kangkung dan di taruh di meja makan. Pepy dan Tukul, ya duduk bareng gitu dan segera makan bersama gitu.

"Sayur...kangkung ini benar enak... Pepy..!!!" pujian Tukul.

"Iya," saut Pepy.

Tukul dan Pepy menikmati makannya dengan baik-baik. 

"Oh..iya, Pepy...kalau...buat vidio...tema memasak....gimana pendapat kamu?" kata Tukul.

"Ide...yang bagus. Sama...kaya...acara di Tv..gitu," kata Pepy.

"Iya...Pepy. Menceritakan dari proses memasak makanan sampai rasa dari masakan yang kamu buat Pepy," kata Tukul dengan penuh antusias.

"Menciptakan rasa kesan yang enak pada masakan aku buat. Bagus banget," kata Pepy.

"Jadi..kita sepakat membuat vidio tema masakan," kata Tukul.

"Sepakat," saut Pepy.

Tukul dan Pepy, terus makan sampai kenyang gitu. Setelah itu di bereskab piring dan gelas kotor di cuci di belakang oleh Pepy. Sedang Tukul sudah menyiapkan kamera dari Hp gitu untuk membuat vidio yang bertema memasak. Pepy pun mulai memasak makan di dapur gitu dan di rekam Tukul. Selang berapa saat. Jadi juga masakan buatan Pepy dan juga vidio masakan.

Tukul dan Pepy memeriksa hasil vidio masakan. 

"Bagus...hasilnya," kata Pepy.

"Iya..bagus," kata Tukul.

Tukul pun segera mempublikasikannya ke jaringan Youtobe dan juga vidio di kirim kan ke teman-teman Tukul dan Pepy lewat jaringan sosial media. Di tunggu dengan baik oleh Tukul dan Pepy komentar dari teman-teman yang paling baik gitu.

"Ternyata...tanggapan di teman kita...tentang vidio memasak kita. Positif," kata Tukul.

"Kalau tanggapannya baik. Berarti...aku..ingin membuat vidio masakan yang lain," kata Pepy.

"Aku...siap membantu," kata Tukul.

Tukul dan Pepy, ya sepakat untuk membuat vidio memasak lagi. Waktu telah menjelang magrib dan mulai terdengar suara azan gitu, jadi ya Tukul dan Pepy mengakhiri urusan mereka berdua sementara waktu dan bergegas untuk pergi ke mesjid untuk sholat magrib.

CAMPUR ADUK

MUMBAI XPRESS

Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...

CAMPUR ADUK