"Apa aku di kerjain...ya?" celoteh Indro.
Tapi ada sebuah kotak hitam di lantai.
"Kotak...hitam apa ya?" celoteh Indro.
Indro pun ingin memegang kotak hitam tersebut. Dono, ya melihat Indro ingin memegang kotak hitam tersebut dan langsung berteriak "Jangan di sentuh kotak hitam tersebut!".
Indro, ya keburu memegang kotak hitam tersebut. Keluarlah cahaya yang menyilaukan mata. Indro pun menghilang begitu.
"Aku...gagal melarang Indro memegang kotak hitam tersebut. Sekarang....entah di mana keberadaan Indro," kata Dono.
Kasino pun mendekati Dono, saat ia baru sampai di rumah.
"Ada...apa Don?" tanya Kasino.
"Indro....menghilang. Gara-gara menyentuh kotak hitam di lantai," kata Dono.
"Jadi......gara-gara....kotak hitam ini, Indro menghilang. Memangnya kotak hitam ini asalnya dari mana?" kata Kasino.
"Entahlah aku tidak tahu. Tapi kalau...di lihat baik-baik ada tulisan kuno kayanya tulisan kuno dari Mesir," kata Dono.
"Aku...melihat baik...tulisan kuno dari Mesir," kata Indro.
"Semoga Indro...bisa menyelesaikan misinya. Jadi bisa cepat pulang," kata Dono.
"Aku...berdoa agar Indro berhasil dari misinya," kata Kasino.
***
Indro berada di gurun pasir dengan keadaan pingsan. Seekor onta dan seorang yang mengendarainya. Turunlah orang berada di atas onta dan berusaha membangunkan orang yang tergeletak begitu saja di gurun pasir.
Ya...Indro pun sadar dari keadaannya pingsan dan berkata "Dimana...aku?".
Orang yang menolong Indro pun berkata "Kamu....berada di Mesir".
"Mesir," kata Indro.
Indro pun melihat sekelilingnya dengan baik, ternyata gurun pasir yang luas banget. Indro pun berkenalan dengan orang yang menolongnya. Jadi Indro tahu siapa yang menolongnya bernama Celopatra, panggilannya Celo. Ya Celo pun siapa orang yang ia tolong bernama Indro.
Indro pun memutuskan ikut Celo ke kota, ya naik onta gitu karena Celo bawa satu ekor onta untuk di tunggangi. Perjalanan pun berjalan dengan baik Indro dan Celo, ya sampai di kota. Celo dan Indro di hadang oleh preman pasar gitu dan ingin merampas onta dan barang bawaan. Sebenarnya takut melawan preman pasar gitu. Tapi Celo dengan berani melawan preman pasar dengan menggunakan tongkat sebagai senjata. Ya...Indro ikutan juga bertarung melawan preman pasar. Indro dan Celo berhasil mengalahkan para preman pasar gitu dan datenglah...para prajurit yang menjaga keamanan kota untuk menangkap para preman pasar untuk di masukkan ke penjara.
Setelah urusan selesai dengan preman pasar, ya Celo dan Indro pun segera menuju penjualan onta untuk di jual onta tersebut. Hasilnya penjualan onta lumayan buat Celo. Mulailah rencana Celo untuk masuk ke dalam istana, ya Indro ikut membantu Celo untuk masuk istana dengan menyamar gitu...menjadi pelayan istana.
Usaha Celo dan Indro, ya berhasil sih masuk istana. Ternyata, ketahuan oleh prajurit yang menjaga istana, jadi Celo dan Indro dihadapkan kehadapan Raja mesir.
Raja pun menyidang Celo dan Indro di aula istana.
"Kalian berani...masuk istana ini," kata Raja.
"Aku...berani masuk istana ini karena...ini istana aku," kata Celo yang tegas banget.
Indro terkejut dengan omongan Celo, ya termasuk Raja.
"Siapa.....sebenarnya, kamu ini....gadis muda yang berani?" kata Raja.
"Aku....Celopatra. Aku selamat dari usaha kamu ingin membunuh ku dasar penasehat kerajaan yang menyamar jadi ayahku," kata Celo dengan terus terang.
Prajurit istana melihat dengan baik wajah Celo, ya ternyata putri kerajaan Mesir. Maka itu, para prajurit istana yang setia langsung berpihak pada Celopatra. Raja, yang kedoknya sudah ketahuan Celo, ya masih mengelak dengan cara menyerang Celo dengan sebuah pedang di tangannya. Indro yang sigap, ya menolong Celo dengan melompat ke arah Celo untuk menghindari serangan pedang Raja. Prajurit yang berpihak Celo pun mengangkat senjata dan begitu juga dengan prajurit di pihak Raja. Jadilah pertempuran di aula istana. Raja terus menyerang Celo, tapi Celo tidak tinggal diam saja jadi melawan dengan mengambil pedang prajurit. Adu pedang antara Raja dan Celo. Sampai Celo, ya terpojok dengan serangan pedangnya Raja. Indro pun menolong lagi Celo dengan berusaha mengalahkan Raja. Pertarungan adu pedang antara Indro dan Raja sangat sengit banget.
Pada akhirnya, Indro bisa mengalahkan Raja dan perang di aula istana pun berhenti. Celo pun menyiram wajah Raja dengan cairan membatal penyamarannya dan wajahnya kembali semula menjadi penasehat kerajaan. Celo pun menyuruh prajurit untuk memasukkan penasehat kerajaan ke dalam penjara beserta prajurit yang mengikutinya. Celo pun membebaskan ayahnya yang di penjara oleh penasehat kerajaan. Raja yang asli kembali memerintah kerajaan. Indro, ya senang telah menolong teman baiknya ternyata seorang putri kerajaan Mesir. Indro pun bersenang-senang di istana yang megah, selama sebulan di temanin oleh Celo.
Indro, ingin balik ke rumah tapi tidak tahu caranya. Sampai Indro menemukan kotak hitam lagi di sebuah tempat penyimpanan kerajaan, ya di temanin Celo. Indro ingin menyentuh kotak hitam tersebut, tapi sebelumnya Indro...bertanya ke Celo berkaitan dengan kotak hitam.
Ya...Celo pun menceritakan sebenarnya asal usul kotak hitam ke Indro bahwa kotak hitam di berasal dari langit dan di temukan oleh Celo sendiri di taman istana. Indro pun mengerti cerita dari Celo tentang kotak hitam. Maka itu, Indro pun berkata ke Celo "Saat kita berpisah Celo. Terima kasih atas segalanya...selama aku tinggal di istana".
"Iya, sama-sama," kata Celo.
Indro pun menyentuh kotak hitam dan cahaya yang menyilaukan mata dan menghilangkan Indro begitu saja. Celo pun ke luar dari ruangan yang menyimpan kotak hitam dan ruang penyimpanan pun di kunci rapat-rapat.
***
Indro pun sampai di rumah. Dono pun membangun Indro yang tidur di sofa. Ya Indro pun bangun dari tidurnya.
"Aku ada...di rumah. Jadi aku berhasil pulang ke rumah," kata Indro yang senang sekali.
"Iya, kamu...berhasil kembali pulang ke rumah...Indro. Berarti...misi mu telah selasai," kata Dono.
"Berapa...lama...aku...pergi ke Mesir, Don?" tanya Indro.
"Ya...paling cuma satu hari penuh," kata Dono.
"Satu...hari penuh. Kayanya..aku...sebulan...di Mesir," kata Indro.
"Mungkin....jawabannya...hanya ruang waktunya beda aja. Jangan-jangan kamu pergi Mesir ...itu tempat alamnya Jin," kata Dono.
"Alam...Jin. Bisa jadi. Waktunya beda sih," kata Indro.
"Sudahlah...jangan di bahas lagi. Aku...mau main PS 4," kata Indro.
"Iya," saut Dono.
Indro pun ke ruang tengah dan segera menghidupkan PS 4 dan di mainkan. Dono, ya mau ke kamar untuk mengetik gitu. Kasino ke luar dari kamarnya dan berpapasan dengan Dono.
"Don,.....Indro.....udah balik dari Mesir?" tanya Kasino.
"Udah. Lagi asik main PS 4," kata Dono.
"Oh...begitu. Aku..ikut main PS 4 sama Indro...ah!!!" kata Kasino.
"Iya," saut Dono.
Kasino, ke ruang tengah untuk main PS 4 bersama Indro. Dono, ya segera mengetik di leptopnya dengan penuh ketenangan di dalam kamar.