Tupai berlari dengan sangat cepat sekali untuk mengambil kacang di atas meja di halaman belakang. Tinggal satu jengkal lagi untuk mengambil kacang. Kucing sudah di hadapan Tupai.
Waspada Tupai untuk menghadapi Kucing penjaga rumah. Mulai Kucing untuk mengeluarkan kukunya yang tajam dan menggeseknya di meja....tanda untuk menyerang Tupai.
Saat kaki depan di lancarkan ke depan Tupai. Terlihat kuku yang tajam mau merobek muka Tupai. Langsung dengan cepat Tupai menghindari serangan Kucing dengan membuat tolakan ke belakang dan langsung segera berbalik untuk berlari secepat mungkin menuju pohon yang rindang.
"Aku selamat," kata Tupai.
Kucing tidak mengejar Tupai.....cuma nakut-nakutin aja. Kucing pun menjilatin bulu kakinya. Tupai pun menyusun rencana untuk mendapatkan kacang di atas meja. Sambil membuat teropongan dari daun agar terus mengawasin Kucing di atas meja.
Seorang gadis cantik pemilik rumah membuka pintu belakang dan berkata "Puss" untuk mencari Kucing kesayangannya. Sang gadis melihat Kucing kesayangannya di atas meja. Segera sang gadis untuk menghampiri Kucing kesayangannya, lalu menggendongnya dan bawa masuk sambil berkata "Kucing kesayangan aku".
Kucing pun masuk ke dalam rumah bersama gadis sambil di elus-elus bulu Kucing. Tupai pun senang karena tidak ada yang menjaga kacang di atas meja. Segera turun dari pohon Tupai untuk menuju meja yang ada kacangnya.
Tupai dapet kacang langsung segera memakannya.
"Enak," kata Tupai.
Tupai menghabiskan kacang yang ada di meja tersebut. Setelah itu Tupai seperti biasa mencari makan lagi karena perutnya belum kenyang dengan mencoba masuk rumah lewat jendela yang terbuka. Tupai pun melihat kacang dalam bungkus plastik di atas meja makan. Rasa senang menemukan makan kesukaannya.
Dengan berhati-hati masuk rumah agar tidak ketahuan dengan Kucing penjaga rumah. Sampai di meja makan. Tupai segera memakan kacang dengan lahapnya sampai perutnya kenyang setelah itu kembali ke dalam sarangnya di pohon yang rindang.
***
Sang gadis pemilik rumah membuka pintu depan rumahnya karena ada tamu yang memencet bel rumah dan Kucing di taruh di sofa setelah di pangkunya sambil di elus-elus bulunya.
"Hay...Selfi. Ayo kita berangkat ke tempat teman kamu yang mengundang kamu....pesta ulang tahunya. Kan gak enak kalau telat."
"Ayo berangka..dari tadi aku nungguin..kamu....Don."
Selfi pun berjalan bareng dengan Dono. Pas di depan pintu mobil. Dono membukan pintunya untuk Selfi dan sambil berkata "Silakan tuan Putri".
"Iya," saut Selfi.
Selfi masuk mobil dan pintu di tutup pelan-pelan oleh Dono. Baru deh Dono masuk mobil dan membawa mobil dengan baik menuju rumah temannya Selfi yang ulang tahun adalah Rara.
***
Terdengar suara gaduh di dapur. Kucing bangun dari tidur-tiduran di sofa menuju dapur. Tikus masih asik makan sisa makan yang terjatuh di lantai. Mata Kucing melihat dengan tajem keberadaan Tikus yang asik makan. Dengan pelan-pelan melangkah untuk bisa menangkap Tikus.
Tikus tidak sadar kalau di incar oleh Kucing. Hampir selangkah lagi Kucing mau menyerang. Tikus pun merasakan kehadiran Tikus dan menoleh ke samping. Kucing sudah ketahuan Tikus segera langsung menyerang untuk menerkam Tikus dengan mulut yang menganga dan terlihat taring yang tajam-tajam yang siap merobek kulitnya Tikus.
Tanpa berpikir panjang Tikus berlari dan melupakan makan yang enak tersebut. Kucing mengejar Tikus kesana-kesini sampai gak tentu arahnya sampai masuk lubang di balik dinding menuju sarangnya. Kucing tidak bisa mendapatkan Tikus agak sedikit kesal banget. Lalu sang Kucing kembali ke tempat ia bersantai di ruang tamu di atas sofa.
Tikus pun lebih baik menghindari masalah lebih baik bersembunyi di dalam sarangnya dan memakan makan yang di simpannya di sarangnya.
Kucing tetap tenang bersantai di atas sofa menunggu majikannya pulang ke rumah.
***
Sampai di tempat ulang tahun Rara. Seperti biasanya Selfi langsung menemui Rara untuk memberi selamat karena telah bertambah umurnya dan sekaligus memberikan kado. Dono pun mendampingi Selfi. Ketiganya ngobrol bersama layaknya teman yang akrab.
Sampai Dono bertemu kawan lama yang sudah lama tak jumpa. Dono segera menghampiri teman lamanya dan membiarkan Selfi dan Rara ngobrol bersama.
Seperti biasa Dono bersalaman dan berpelukan dengan teman baiknya Denias pemuda dari Papua yang merantau ke Jakarta dengan satu tujuan yang tidak berubah "Menuntut Ilmu sampai jadi orang sukses".
Dono pun paham dengan pola pikir Denias yang memegang teguh tujuannya karena permintaan orang tuanya. Kadang Dono pun bertanya tentang keadaan keluarga Danias di Papua. Seperti biasa Denias bercerita apa adanya keadaan keluarganya di kampung halaman.
Kadang Denias bertanya hubungan dengan Selfi dan Rara dengan rumor yang berkembang di kalangan teman-teman. Dono pun menanggapinya dengan tenang dan tidak terbawa arus yang akan membuat keruh dari permasalahan. Denias pun mengerti dengan perinsip hidup Dono yang sebenarnya "Tidak ingin melukai perasaan orang yang di sukai". Maka itu Dono tetap menyembunyikan sesuatu tentang perasaan hatinya tetap berjalan di antara Selfi dan Rara.
Dono pun kembali untuk ngobrol dengan Selfi dan Rara dan membiarkan Denias ngobrol dengan teman yang lain. Seperti biasanya asik ngobrol Dono, Selfi dan Rara sampai waktu juga untuk berpisah.
Dono dan Selfi berpamitan pulang ke Rara. Dengan baik Rara mengizinkan temannya karena sebenarnya acara pun sudah selesai juga. Dono dan Selfi keluar dari rumah Rara menuju mobil dan segera di bawa dengan Dono menuju rumah Selfi.
Rara pun merasa lega dengan acara ulangtahun berjalan baik. Walau ada pola pembicaraan yang menyudutkan hubungan Rara, Dono dan Selfi. Padahal di dalam hati Rara tidak peduli urusan tentang cinta ini dan itu yang akan mengganggu hubungan perteman dengan Dono dan Selfi....yang sebenarnya tujuan Rara adalah hanya satu yaitu "Membahagiakan orangtuanya dulu", maka itu Rara berjuang menggapai mimpinya.
***
Sampai di rumah Selfi. Dono pun segera mengantarkan Selfi sampai di depan pintu rumahnya setelah itu berpamitan untuk pulang. Selfi pun masuk ke dalam rumahnya setelah Dono pergi dari rumah Selfi dengan membawa mobilnya dengan baik menuju tujuan pulang ke rumah Dono.
Selfi melihat keadaan rumahnya berantakan banget....padahal baru di tinggalkan sebentar. Selfi tahu yang membuat ulah seperti biasanya membuat berantakan rumah adalah Kucing kesayangan Selfi seperti biasa mengejar Tikus yang nakal.
Selfi pun mulai merapihkan tempat-tempat yang berantakan ulah dari si Kucing baru deh Kucing di panggil untuk di berikan makan di tempat makannya karena Selfi lupa memberi makan Kucingnya....sebelum ia pergi ke tempat ulang tahun Rara.
Baru deh Selfi berbenah diri baru istirahat di kamarnya. Di dalam kamarnya Selfi seperti biasa menulis kegiatan hari ini di buku diarinya dan juga rahasia hatinya siapa yang di sukai Selfi?.
Kucing senang dengan memakan makanan yang di berikan majikannya. Baru setelah itu seperti biasa istirahat di sofa ruang tamu untuk tidur.
***
Sampai di rumah Dono. Seperti biasa Dono duduk bersama teman-temannya Kasino dan Indro untuk ngobrol sambil minum kopi buatan Indro yang enak. Indro pun bertanya seperti biasa tentang urusan Dono jalan dengan Selfi?. Dono dengan santai menjelaskan semuanya berdasarkan keadaan yang sebenarnya. Indro pun mengerti Dono hanya berteman dengan Selfi....walau ada rasa dengan Selfi. Tapi tetap Kasino pun ingin tahu kejelasan hubungan Dono dengan Rara. Dono tidak bisa berkata lebih kalau urusan Rara karena permintaan Rara yang sebenarnya adalah "Jalan masing-masing karena Rara mengejar sesuatu demi dirinya dan orang tuanya".
Kasino pun baru paham kalau maunya Rara seperti itu, begitu juga dengan Indro. Walau sebenarnya Dono mengajak Selfi jalan bareng....yang di takutin adalah rasa cemburu Rara. Untung saja Dono di saat ulang tahun Rara....tidak ada timbul yang gak enak urusan cinta yang ruwet tapi sebenarnya simpel banget.
Dono dan kawan-kawan tidak membicarakan urusan Rara dan Selfi lagi lebih baik ngobrol urusan rubik yang lain sambil menikmati kopi yang enak.
***
Tupai lagi santai di sarangnya ke datangan tamu.....ya Tupai juga. Tupai mempersilakan Tupai untuk mempersilakan temannya masuk kesarangnya. Baru deh Tupai ngobrol dengan temannya untuk menghabisi waktu malam sambil menikmati makanan yang di bawa temannya.