Budi dan Eko duduk di depan rumah Budi, ya sambil menikmati minum kopi dan juga makan gorengan lah.
"Dunia ini banyak cerita tentang cinta yang perjalan cerita cinta pada kepastian pernikahan, ya bahagia," kata Budi.
"Kenyataannya memang begitu. Contohnya : acara Tv saja tentang cerita cinta sampai pernikahan, ya bahagia," kata Eko.
"Tapi. Ada banyak kisah cinta yang tidak sampai pada pernikahan, ya bisa bilang kisah cinta patah hati," kata Budi.
"Namanya hidup. Ada yang berhasil ada yang gagal. Kalau gagal urusan cinta, ya tidak jadi menikah, ya kata orang-orang belum jodoh," kata Eko.
"Ada kisah seorang cowok yang baik yang menolak permintaan seorang Bapak atau Ibu, ya menjodohkan anak ceweknya pada cowok tersebut," kata Budi.
"Ooooo cerita itu. Kalau cerita itu sih. Cowoknya tahu do'a yang selalu di panjatkan cewek dengan baik. Ceweknya kebanyakan meminta kesempurnaan. Kalau meminta kesempurnaan nikah saja sama Dewa. Ya kan Dewa itu perwujudan dari cowok yang sempurna segala-segalanya," kata Eko.
"Meminta kesempurnaan, ya pasti di tolaklah sama cowok yang tahu do'a cewek. Cewek itu, ya meminta cowok yang sempurna, ya Dewa. Begitu juga jika cowok memanjatkan do'a, ya meminta cewek sempurna, ya berarti meminta Dewi," kata Budi.
"Kalau do'a yang di panjatkan itu di kabulkan. Yang harus dateng pada cewek yang meminta cowok yang sempurna, ya Dewa. Begitu juga cowok yang meminta cewek sempurna, ya berarti yang harus dateng Dewi," kata Eko.
"Cerita mitologi tentang manusia yang mendapat pasangan hidupnya, ya Dewa atau Dewi," kata Budi.
"Cerita masa lalu, ya sampai sekarang terus di ceritakan dengan baik. Karena alur ceritanya menarik," kata Eko.
"Bisa di bilang bisa jadi ajaran agama yang di yakini bagi manusia meyakini ajaran tersebut," kata Budi.
"Ajaran tentang Dewa dan Dewi," kata Eko.
"Sekedar obrolan lulusan SMA saja. Karena masih banyak orang yang pintar di dunia ini bercerita tentang kisah hidup seseorang, ya urusan cintanya bahagia sampai pernikahan dan punya kedudukan di pemerintahan. Bisa di bilang jadi contoh yang baik bagi generasi muda dalam menjalankan urusan cinta dan juga pekerjaan di pemerintahan maupun di swasta," kata Budi.
"Aku paham Budi. Omongan Budi, ya sekedar obrolan lulusan SMA," kata Eko.
"Tetap saja di dunia ini. Penilaian di bagi dua. Antara baik dan buruk dari apa yang kita obrolan," kata Budi.
"Nama juga manusia. Pastinya menilainya, ya baik dan buruk lah," kata Eko menegaskan omongan Budi.
"Kalau begitu main catur saja!" kata Budi.
"Ok lah main catur!" kata Eko.
Budi mengambil papan catur di bawah meja, ya papan catur di taruh di atas meja lah. Budi dan Eko, ya menyusun dengan baik, ya bidak catur di atas papan catur.
"Cerita yang kita obrolin, ya tentang cowok menolak permintaan Bapak atau Ibunya cewek, ya urusan perjodohan gitu. Ya Ceweknya kecewa banget," kata Budi.
"Kenyataan dan harapan itu terkadang tidak bisa sesuai dengan rencana. Ya lebih tepatnya belum jodohnya," kata Eko.
"Memang belum jodohnya, urusan antara cewek dan cowok," kata Budi.
"Emmmmm," kata Eko.
Eko dan Budi, ya keduanya main catur dengan baik, ya sambil menikmati minum kopi dan juga makan gorengan lah.