Budi duduk dengan baik di bawah pohon rindang di pinggir pantai. Eko dan Abdul, ya sedang asik memancing di tempat terbaik menurut keduanya gitu, ya harapannya dapat ikan dari hasil memancing gitu.
Setelah pesta teman, Jane dan pacar fotografernya Tun mengalami kecelakaan mobil, dengan Jane secara tidak sengaja menabrak seorang wanita. Tun melarangnya keluar dari mobil; mereka pergi, meninggalkan gadis itu di jalan.
Tun mulai menemukan bayangan dan wajah putih misterius dalam foto-fotonya. Jane berpikir gambar-gambar ini mungkin hantu gadis yang mereka pukul. Tun, yang telah mengalami sakit leher yang parah sejak kecelakaan itu, mengunjungi seorang spesialis dan kecewa karena berat badannya dua kali lipat dari berat biasanya. Dia menolak gagasan dihantui, meskipun teman-temannya juga diganggu oleh entitas ini.
Jane menemukan bahwa gadis itu adalah Natre, seorang wanita muda pemalu yang pernah kuliah di perguruan tinggi yang sama dengan Tun. Tun mengakui bahwa dia dan Natre pernah menjalin hubungan, yang selama ini dirahasiakan Tun dari teman-temannya. Natre mencintai Tun dan mengancam akan bunuh diri ketika dia memutuskan hubungan. Tun menyaksikan temannya, Tonn, melakukan bunuh diri, dan menemukan bahwa dua teman dekatnya lainnya dari perguruan tinggi juga telah melakukan bunuh diri. Percaya bahwa mereka telah dipaksa melakukannya oleh hantu Natre, Tun menjadi yakin dia akan menjadi yang berikutnya.
Tun dan Jane mengunjungi ibu Natre dan menemukan tubuh Natre yang membusuk di kamar tidur. Natre telah bunuh diri, tetapi ibunya tidak tega membiarkannya dikremasi. Mereka meyakinkan ibunya untuk memiliki pemakaman yang layak untuknya, setelah itu Jane berharap semuanya akan kembali normal. Mereka menghabiskan malam di sebuah hotel, di mana Tun dihadapkan oleh hantu Natre. Saat mencoba melarikan diri, dia jatuh dari tangga darurat dan terluka.
Sekembalinya ke Bangkok, Jane mengumpulkan beberapa foto. Salah satu film menampilkan serangkaian gambar Natre merangkak menuju rak buku di apartemen Tun. Jane menemukan satu set negatif tersembunyi di balik rak buku. Dia mengembangkannya untuk menemukan foto-foto di mana teman-teman Tun—mereka yang bunuh diri—melakukan pelecehan seksual terhadap Natre. Muak dengan temuannya dan sekarang yakin bahwa Natre mencoba memperingatkannya, Jane yang berlinang air mata menghadapkan Tun. Tun mengakui bahwa dia menyaksikan pemerkosaan itu tetapi tidak melakukan apa pun untuk menghentikan teman-temannya, dan bahwa dialah yang mengambil foto-foto itu. Dia bilang dia melakukannya karena tekanan teman sebaya dan tidak pernah memaafkan dirinya sendiri tapi Jane meninggalkannya.
Mengetahui dia masih dihantui oleh Natre, Tun mulai memotret setiap ruangan di rumah, tetapi tidak melihatnya. Dia melempar kamera dengan marah, hanya untuk itu pergi dan mengambil foto Tun, menunjukkan Natre duduk di bahunya dan mengungkapkan penyebab sebenarnya untuk sakit leher dan berat badan ganda. Natre menutup matanya, membuatnya kehilangan keseimbangan dan jatuh dari jendela.
Adegan terakhir menunjukkan Tun yang diperban merosot, duduk di ranjang rumah sakit sementara Jane mengunjunginya. Saat pintu terayun menutup, pantulan kaca menunjukkan Natre masih duduk di bahunya.
***
Budi selesai baca salah satu cerpen, ya lanjut baca cerpen yang lain gitu.
Isi cerita yang di baca Budi :
Budi pemuda yang kaya, ya karena orang tuanya kaya, ya pemilik perusahaan gitu. Putri cewek cantik, ya pacarnya Budi gitu. Awal jadian Budi dan Putri, ya saat Budi mulai kerja di perusahaan orang tuanya. Putri karyawati di sebuah perusahaan gitu. Hubungan Budi dan Putri, ya baik-baik saja, ya cuma Ibu Lina, ya Ibu tirinya Budi tidak suka gitu. Ayahnya Budi, ya telah meninggal begitu juga dengan Ibu kandung meninggal di waktu Budi masih kecil gitu.
Ibu Lina menginginkan Budi bersama cewek pilihannya, ya Gita. Ya Gita itu masih ponakannya Ibu Lina. Siasat Ibu Lina, ya agar Budi di kuasai sepenuhnya, ya harta di kuasai dengan baik gitu, ya tidak jatuh ke orang lain gitu. Budi masih menghormati Ibu Lina, ya tetap keputusan Budi menyukai Putri dan ingin segera menikahi Putri gitu.
Ibu Lina, ya berpikir jahat ingin menghabisi Putri, ya agar tujuannya menyatukan Gita dengan Budi berhasil. Ya Putri di buat Ibu Lina, ya menciptakan ketakutan agar menjauh dari Budi dengan mengirim penjahat gitu. Penjahat yang di kirim Ibu Lina membuat kesalahan besar, ya di suruh buat ketakutan agar menjauh dari Budi. Malahan Putri di buat meninggal dengan kecelakaan mobil gitu. Budi sedih banget kehilangan Putri gitu. Ya Budi meminta bantuan, ya Lapor Pak!, ya Pak Andre untuk mengusut tentang kecelakaan mobilnya Putri. Ya Pak Andre, ya menyuruh Andika dan Wendy untuk mengurus kasus tentang kecelakaan berencana gitu.
Gita mulai lebih dekat dengan Budi, ya untuk mengambil hatinya Budi lah, ya Ibu Lina senang sekali Gita dekat dengan Budi. Gita dan Budi bersatu, ya rencana Ibu Lina berhasil gitu. Budi jatuh hati pada cewek cantik yang mirip dengan Putri, ya tingkah lakunya, ya baik gitu. Cewek itu bernama Tasya. Ya Tasya kerjaannya guru TK gitu. Budi berusaha dengan baik dekat dengan Tasya gitu. Ya Gita tidak suka Budi dekat dengan Tasya gitu.
Budi tidak peduli dengan Gita, ya Budi dekat dengan Tasya gitu. Budi dan Tasya sering jalan barang gitu, ya pada akhirnya jadian juga pacaran gitu. Andika dan Wendy, ya telah menangkap penjahat yang mencelakai Putri. Di usut dengan baik sama Andika dan Wendy, ya kasus gitu dengan menginterogasi penjahat gitu. Hal hasil ternyata penjahat yang mencelakai Putri dengan kecelakaan mobil ternyata Ibu Lina. Ya Andika dan Wendy, ya menangkap Ibu Lina.
Budi kecewa dengan Ibu Lina, ya dalang dari rencana mencelakai Putri dengan kecelakaan mobil gitu. Ibu Lina di bawa sama Andika dan Wendy, ya di penjara gitu. Gita tidak tahu tentang rencana jahat Ibu Lina sampai mencelakai Putri gitu, ya jadinya Gita tidak mau tahu urusan dengan Ibu Lina karena itu lebih baik, ya menjauh gitu karena takut masuk penjara gitu.
Budi yang telah menyelesaikan masalah tentang kecelakaan mobilnya Putri, ya dalangnya di hukum dengan baik gitu. Putri bisa tenang di alam kubur gitu. Budi pun melanjutkan hubungannya dengan baik, ya dengan Tasya. Keduanya menjalankan kisah cinta, ya yang bahagia gitu.
***
Budi selesai baca buku, ya buku di taruh di dalam tas gitu. Budi beranjak dari duduknya, ya membawa alat pancingnya gitu, ya untuk memancing gitu. Budi ke tempat Abdul yang sedang memancing, ya duduk di atas batu besar gitu. Sedangkan Eko, ya mancing tidak jauh dari Abdul gitu tempat keberadaannya. Budi duduk di sebelah Abdul, ya mancing dengan baik gitu.
"Abdul sudah dapat ikan dari mancing?" kata Budi.
"Ya dapat ikan. Dua ekor!" kata Abdul.
"Moga-moga aku dapat ikan dari usahaku mancing gitu!" kata Budi.
"Emmm," kata Abdul.
Budi dan Abdul, ya mancing dengan baik gitu. Eko, ya memancing dengan baik gitu dan juga hasil memancingnya Eko, ya sudah dapat ikan tiga ekor gitu.