CAMPUR ADUK

Saturday, February 4, 2023

STEEL

Budi duduk di pinggir pantai, ya di bawah pohon rindang gitu. Ya melihat keadaan pantai yang bagus di penglihatan Budi yang baik. Ya Budi bersyukur bisa melihat dengan baik, ya melihat keindahan dari pantai yang bagus gitu, ya karena Budi sadar dengan baik ada manusia yang tidak bisa melihat keindahan pantai gitu. Yang buat takjub tentang kebesaran Tuhan Pencipta Alam Semesta, ya ada manusia yang mampu melihat yang tidak bisa di lihat manusia lainnya. Manusia itu bisa melihat makhluk gaib. Lebih takjub lagi, ya manusia itu bisa mendengar suara dari makhluk gaib tersebut. Padahal ada manusia yang tidak bisa mendengar, ya bisa di bilang tuli gitu. Manusia itu, ya bisa di bilang keturunan Adam, ya dapat mendengarkan Roh bicara dan menjelaskan dengan baik rahasia dari kitab-kitab ajaran yang di yakini manusia. Manusia tetap manusia, ya di uji dengan baik sama Tuhan Pencipta Alam Semesta, ya maka itu ketika manusia sudah menyakini ajaran agama yang di yakini, ya merasa dirinya sudah benar dan jadi lah ujian kesombongan pada manusia tersebut. Padahal manusia yang menyakini ajaran agama belum bisa membuktikan kebenaran ajaran sampai mendengarkan Roh. Maka itu banyak manusia, ya ngaku-ngaku jadi orang pilihan di antara manusia di ajaran agama dan di sanjung sama manusia lain, ya sanjungan layaknya Raja atau Presiden gitu. Sedangkan manusia yang telah mampu, ya atas karunia Tuhan Pencipta Alam Semesta, ya mendengarkan Roh, ya manusia itu tidak tertarik sanjungan dari manusia, ya menjauh dari hal ini dan itu, ya ambisi ini dan itu, ya tidak ada. Banyak manusia yang menyakini ajaran agama, ya masih memiliki ambisi jadi pemimpin negeri, ya contohnya : banyak di beritakan di media cetak dan elektronik. 

"Baca buku ah!" Budi.

Budi mengambil buku di dalam tas, ya buku di buka dengan baik, ya di pilih-pilih cerpen yang ingin di baca. Terpilihlah salah satu cerpen yang di baca Budi dengan baik gitu.

Isi cerita yang di baca Budi :

John Henry Irons adalah seorang perancang senjata yang menciptakan senjata laser berteknologi tinggi, baju besi pelindung, dan meriam suara sonik untuk militer Amerika Serikat. Seorang tentara, Nathaniel Burke, memutuskan untuk menunjukkan apa yang dapat dilakukan senjata Irons dan memasang salah satu meriam sonik Irons pada pengaturan daya tertinggi, menembakkan perangkat tersebut ke gedung yang ditinggalkan. Namun, senjata tersebut menjadi bumerang dan menghancurkan gedung tempat tim berada. Mitra Irons, Susan "Sparky" Sparks, dihancurkan oleh lempengan beton besar dalam kekacauan yang terjadi kemudian. Di pengadilan, Irons mengungkapkan peran Burke dalam insiden tersebut dan Burke diberhentikan dari militer. Karena senjatanya mengakibatkan Sparks menjadi lumpuh, Irons mengundurkan diri dengan jijik. Sementara itu, Burke membuat rencana untuk menjual senjata Irons kepada geng kriminal, merekrut seorang manajer arcade vidio untuk membantunya melakukan perbuatan ini.

Irons menyaksikan perampokan bank yang diorganisir oleh anggota geng yang menggunakan senjata modifikasi Burke; mereka melarikan diri sebelum dia dapat menginterogasi mereka di mana mereka memperoleh senjata. Geng tersebut tidak memberi tahu Irons apa pun saat berhadapan langsung di tempat persembunyian mereka. Irons mengunjungi Sparks di rumah sakit veteran dan membawanya ke laboratorium rakitannya sendiri, di mana dia berharap dia dan Sparks dapat membuat senjata yang dibutuhkan untuk memerangi para penjahat. Dengan bantuan Paman Joe, mereka menempa baju zirah dan persenjataan yang diperlukan Irons untuk melakukan perang melawan kejahatan dan menjadi "Baja" yang main hakim sendiri. Namun, selama perang melawan kejahatan, Irons dikejar oleh polisi dan dipaksa untuk kembali ke sarangnya. Malam berikutnya, para perampok mengatur untuk merampok bank lain. Irons, sebagai Baja, mencoba menghentikan mereka, tetapi terhalang oleh senjata perampok. Saat Irons kembali ke rumah neneknya, dia ditangkap.

Sementara itu, Burke bersiap untuk melelang semua senjata modifikasinya ke setiap organisasi kriminal di dunia melalui Internet. Saat Irons dibebaskan dari penjara, Sparky ditangkap oleh preman Burke. Irons, sebagai Steel, mencoba menyusup ke markas Burke, tetapi dirinya sendiri tertangkap dalam prosesnya. Saat Burke melanjutkan pelelangan, dia ditipu oleh Steel, yang memungkinkan dia dan Sparks untuk memberontak dan menghancurkan sarang Burke. Burke sendiri terbunuh saat laser yang dia tembakkan ke arah Steel dipantulkan kembali ke arahnya karena setelan Steel. Setelah ini, Steel, Sparky, Joe, dan Martin melarikan diri dari sarang Burke.

Keesokan harinya, Kolonel David berbicara dengan aktor Arnold Schwarzenegger (sebenarnya Irons melalui pengubah suara) tentang Steel dan peristiwa tentang apa yang terjadi sehari sebelumnya dan menawarkan dia untuk membantu sebelum menyadari sebenarnya Irons yang dia ajak bicara. dan setelah itu, Irons menolak tawaran David.

Dalam pembukaan restorannya, nenek Irons bercerita tentang Steel dan kemudian memberi tahu Joe bahwa semua orang akan bangga dengan kepahlawanannya. Setelah Sparky menunjukkan modifikasi baru kursi rodanya yang membuatnya bisa berjalan, Irons tersenyum dan memeluknya.

***

Budi selesai baca salah satu cerpen, ya lanjut baca cerpen yang lain gitu. 

Isi cerita yang di baca Budi :

Joshua yang beragama Kristen, ya karena mengikuti orang tuanya. Ya anak harus mengikuti perintah orang tuanya. Awalnya kenapa orang tua Joshua beragama Kristen? Ya di mulai masa Kakek dan Nenek gitu. Ya pada masa kolonial Belanda, ya Kakek dan Nenek, ya masih menjalankan ajaran aliran kepercayaan suku gitu. Pendeta ajaran Kristen sedang menjalankan ajarannya dengan baik di gereja gitu. Kakek dan Nenek, ya tertarik dengan ajaran Kristen dari Pendeta gitu, ya jadi ikut jadi ajaran Kristen gitu. Karena Kakek dan Nenek, ya keadaan miskin gitu, ya Pendeta memberikan tanah untuk Kakek dan Nenek di anggap saudara seagama dan juga tujuannya untuk penyebaran ajaran agama Kristen, ya di tanah Lampung gitu. Masa lalu, ya tanah di kuasai orang Lampung yang kaya-kaya gitu. Cerita itu di ceritakan dari orang tua ke anak, ya sekedar cerita tentang masa lalu, ya jadinya di ceritakan dengan baik, ya sampai ke Joshua gitu. 

Joshua yang hanya lulusan SMA, ya demi hidup ini jadinya membangun usaha, ya bengkel motor di depan rumah, ya buat ruko gitu, ya mengikuti perkembangan zaman gitu. Ya memang zaman sekarang, ya di pengaruhi perkembangan informasi dan teknologi yang ini dan itu, ya pada akhirnya tujuannya untuk urusan ekonomi gitu. 

Sedangkan Kakaknya Joshua, ya bernama Justin, ya kerjaannya dagang gitu dan juga sudah menikah. Istrinya Justin bernama Dinda gitu. Justin kebiasaannya, ya minum arak gitu. Teman-temannya Justin, ya minum arak gitu. Joshua tidak peduli dengan kerjaan Kakaknya, ya Justin yang kerjaannya minum arak gitu, ya asalkan tidak mengganggu kerjaan Joshua bengkel motor gitu. Joshua bertahun-tahun membangun usaha bengkel motornya dengan baik, ya pasang surut gitu. Hasil dari bengkel motor, ya uang di tabung dengan baik sama Joshua. Bisa di bilang usaha bengkel motor Joshua maju gitu, ya karena kepintaran Joshua dari menegement menjalankan usaha dengan baik gitu. 

Suatu ketika, ya Joshua bertemu dengan cewek cantik, ya bernama Amanda. Ya Amanda itu beragama Kristen gitu dan kerjaannya guru TK gitu. Joshua ingin jadian dengan Amanda, ya di usahakan dengan baik gitu. Orang tua Amanda tidak suka dengan Joshua gitu. Ya Joshua demi suka dengan Amanda, ya berusaha dengan baik, ya jadian gitu. Ya jadinya Amanda dan Joshua jadian gitu. Bahagia Joshua telah jadian sama Amanda, ya begitu juga dengan Amanda, ya bahagia gitu. 

Hubungan Joshua dan Amanda terus berjalan dengan baik, ya jadinya sering ke gereja untuk berdoa pada Tuhan, ya tujuannya agar orang tua Amanda, ya merestui hubungan Amanda dan Joshua gitu. Pendeta memberikan nasehat pada Amanda dan Joshua "Jalan di jalan baik. Jauhkan dari hal-hal yang buruk". Amanda dan Joshua paham nasehat Pendeta gitu. 

Justin pun memakai uang tabungannya Joshua. Padahal uang tabungan Joshua, ya untuk digunakan menikah dengan Amanda gitu. Uang itu di gunakan Justin untuk berjudi dengan teman-temannya, ya ternyata Justin kalah main judi sampai punya hutang sama temannya dan juga modal Justin dagang pun habis di meja judi gitu. Joshua marah dalam hatinya karena Kakaknya, ya Justin menggunakan uang tabungan untuk judi dan kalah gitu. 

Joshua berusaha dengan baik lagi untuk menabung untuk biaya nikah gitu, ya dari usaha bengkelnya gitu. Amanda terus berada dekat dengan Joshua untuk memberikan semangat, ya agar jalan usaha Joshua berjalan dengan baik gitu. Bertahun-tahun usaha Joshua berhasil, ya mengumpulkan uang untuk menikah dengan Amanda gitu. Tapi ternyata penghalangnya tetap orang tua Amanda, ya tidak di merestui hubungan Joshua dengan Amanda gitu. Ya Joshua ada pikiran untuk membawa lari Amanda gitu. Tapi Joshua berpikir dua kali gitu kalau melarikan anak gadis orang, ya bisa berurusan dengan Polisi dan bisa masuk penjara gitu. Ya orang tua Amanda, ya inginnya anaknya menikah dengan cowok yang kaya raya gitu. Kaya itu enak, ya jauh dari kesusahaan ini dan itu, ya penderitaan ini dan itu. 

Joshua hanya bisa berdoa dengan baik di gereja dan di usahakan dengan baik untuk bisa dapat restu dari orang tua Amanda gitu. Justin ternyata dengan teman-temannya di tangkap Polisi, ya Lapor Pak!. Pak Andre dan anak buahnya, ya menangkap Justin dan teman-temannya, ya dengan permasalahan dari minuman arak buat sendiri, ya oplosan gitu, perjudian, main perempuan dan juga terjadi transaksi narkoba gitu. Justin dan teman-temannya, ya di masukkan di penjara sama Polisi gitu. 

Joshua tidak bisa berbuat apa-apa dengan Kakaknya, ya Justin di tangkap Polisi, ya masuk penjara gitu. Justin dan teman-temannya meratap keadaan di penjara karena kesalahannya lah. Pendeta pun menasehati orang tua Amanda dengan baik, ya jadinya hubungan Amanda dan Joshua, ya di restui oleh orang tua Amanda gitu. 

Ya Joshua dan Amanda menikah gitu, ya acaranya diadakan di gereja dengan tujuan citra baik dari ajaran Kristen gitu. Joshua dan Amanda, ya hidup bahagia gitu. 

****
Budi selesai baca buku, ya buku di taruh di dalam tas gitu. Eko menghampiri Budi yang sedang duduk dengan baik, ya di pinggir pantai di bawah pohon rindang gitu. Eko duduk dengan baik, ya di samping Budi.

"Hidup ini pilihan kan Eko?" kata Budi. 

"Memang hidup ini pilihan," kata Eko. 

"Ada suatu cerita. Seorang pemuda di daerah tempat tinggal Daniel, ya di jalan Samratulagi gang pisang, ya kota Bandar Lampung," kata Budi. 

"Terus!!!" kata Eko. 

"Ceritanya. Teman-teman pemuda itu, ya telah menikah dan punya anak. Sedangkan pemuda itu, ya belum menikah, ya jadi bujang tuha gitu. Kata pemuda itu "Aku Ingin menikah tapi ketika aku berdoa dalam ibadahku, ya aku di beri petunjuk dengan baik, ya doa ku di kabulkan Tuhan. Ternyata cewek yang mau aku pilih di tunjukkan ke pura-puraannya, ya begitu juga keluarganya". Pemuda tahu sifat cewek yang begini dan begitu, ya lebih baik tidak memutuskan nikah cepat-cepat seperti teman-temannya. Pemuda itu jadi sendiri dan juga sibuk urusan kerja," kata Budi. 

"Hidup ini benar-benar pilihan. Mau menikah atau tidak, ya manusia yang menjalankan hidup ini. Cuma, ya dari sisi cewek. Kecewa dirinya tidak di pilih gitu," kata Eko. 

"Banyak cewek, ya ingin di pilih sama cowok gitu. Kalau cowoknya tidak mau, ya tidak pilih gitu ceweknya," kata Budi. 

"Sebenarnya sih. Banyak data yang menjelaskan cewek begini dan begitu. Mungkin di tempat tinggal Daniel, ya ceweknya ada yang di depannya baik, ya aslinya buruk gitu," kata Eko. 

"Berdasarkan cerita Daniel, ya ada sih cewek di depan baik, ya aslinya buruk. Kata Daniel, ya orang Lampung asli, ya menunjukkan sifat aslinya. Suku lain, ya terpengaruh dari suku Lampung. Kan hidup di daerah mana pun, ya berusaha untuk beradaptasi dengan lingkungan dengan cara baik. Terkadang terpengaruh dari sifat buruk, ya suku asli. Sifat pembawaan suku asli yang mau menang sendiri karena diri mereka yang lebih berhak di tanah Lampung ini. Ya ajaran nenek moyang Lampung gitu," kata Budi. 

"Pergaulan di daerah Lampung. Ada yang baik dan buruk. Ya masih di pengaruhi, ya adat istiadat daerah Lampung gitu. Kalau Lampung bagus, ya yang enak orang-orang yang berkaitan adat istiadat Lampung, ya bisa mendapatkan rezeki dari adat istiadat dan sampai pejabat di pemerintahan seneng gitu. Kalau kita, ya tidak dapat apa-apa kalau urusan adat istiadat Lampung? Ya jadi di lupakan saja!" kata Eko. 

"Memang kita tidak dapat apa-apa dari adat istiadat Lampung? Ya kita tidak punya kepentingan seperti orang-orang mencari rezeki yang berkaitan adat istiadat Lampung, ya seperti guru Bahasa Lampung, ya sampai pejabat di pemerintahan demi memajukan adat istiadat Lampung, ya pariwisatanya gitu. Kita ini, ya mencari rezeki juga bersusah payah di tanah Lampung ini, ya dari keadaan miskin dekat dengan agama, ya agar jauh dari keburukan dunia ini. Kalau pejabatnya bagus, ya amanahnya, ya Lampung maju. Jika tidak bagus, ya pejabat Lampung, ya tidak amanah, ya Lampung tidak akan maju. Kenyataan sih, ya masih persoalan miskin berusaha untuk bertahan hidup di tanah Lampung, ya antara dua jalan halal dan haram. Yang kaya, ya tetap mempertahankan kekayaannya dengan baik, ya ketika waktunya haram dan halal di makan, ya agama cuma untuk menutupi keburukan saja. Orang Lampung, ya pandai berpura-pura antara kaya dan miskin. Ya jadi aku ikut omongan Eko. Lupain, ya adat istiadat Lampung. Tidak ada urusan kepentingan ini dan itu!" kata Budi. 

"Emmm," kata Eko. 

"Obrolan kita ini kritis apa extrim ya?" kata Budi. 

"Kritis bisa. Extrim juga bisa. Tergantung keadaan gitu," kata Eko. 

"Tergantung keadaan!" kata Budi. 

"Sekedar obrolan lulusan SMA, ya kan Budi?" kata Eko. 

"Memang sekedar obrolan lulusan SMA!" kata Budi. 

"Emmm," kata Eko. 

"Kalau begitu. Main catur saja!" kata Budi. 

"OK. Main catur saja!" kata Eko. 

Budi mengambil papan catur di dalam tas, ya papan catur di taruh di tanah berpasir putih. Budi dan Eko, ya menyusun dengan baik bidak catur di atas papan catur. Keduanya main catur dengan baik gitu. Ya Budi dan Eko, ya main catur cukup lama gitu. Abdul membeli ikan sama nelayan gitu. Ya Abdul ke tempat Budi dan Eko yang sedang main catur.

"Eko, Budi. Aku beli ikan. Kita masak. Buat ikan bakar gitu!" kata Abdul.

"OK. Buat ikan bakar!" kata Eko.

"Masak ikan bakar!" kata Budi.

Eko dan Budi, ya selesai main caturnya, ya di beresin dengan baik gitu papan catur. Ya papan catur di taruh di dalam tas gitu. Abdul, Eko, dan Budi memasak ikan bakar dengan baik, ya sampai jadi gitu, ya matang gitu. Ketiga menikmati makan ikan bakar sambil menikmati keadaan pantai yang bagus gitu. 

No comments:

Post a Comment

CAMPUR ADUK

MUMBAI XPRESS

Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...

CAMPUR ADUK