Malam yang gelap bertabur bintang di langit. Keadaan lingkungan tenang gitu. Setelah nonton Tv, ya seperti biasa sih...Budi duduk dengan baik di depan rumahnya, ya sedang asik baca cerpen yang ceritanya menarik, ya sambil minum kopi dan makan singkong rebus.
Isi cerita yang di baca Budi :
Di Aroostook County, Maine, petugas Departemen Perikanan Darat & Margasatwa Walt Lawson sedang menyelam dengan Sheriff Hank Keough di Black Lake ketika dia tiba-tiba digigit menjadi dua oleh makhluk tak dikenal.
Petugas Dinas Perikanan dan Margasatwa Amerika Serikat Jack Wells, ahli paleontologi Museum Sejarah Alam Amerika, Kelly Scott, dan Hank menyelidiki insiden tersebut. Mereka bergabung dengan Hector Cyr, seorang profesor mitologi kaya dan penggemar buaya, yang mencurigai pelakunya adalah buaya sehingga kelompok tersebut tidak percaya. Setelah kano Kelly dan Hank terbalik, mereka menemukan potongan jari kaki manusia dan kepala rusa. Wakil Hank, Burke, kepalanya digigit; membenarkan kecurigaan Hector tetapi Hank tetap skeptis. Malam harinya, rombongan berkemah dan menyiapkan rencana untuk menangkap makhluk tersebut.
Keesokan harinya, seperti argumen Hank dan Hector, seekor beruang grizzly besar menyerang mereka, tetapi seekor buaya air asin raksasa sepanjang 32 kaki (9,8 m) muncul dari danau dan menyeret beruang tersebut ke dalam air. Kelompok tersebut menemukan bahwa penduduk setempat Delores Bickerman, seorang janda tua yang tinggal di dekat danau, sedang memberi makan buaya tersebut setelah mereka melihatnya menuntun seekor sapi perah dengan mata tertutup ke dalam air. Dia mengungkapkan bahwa dia telah memberinya makan selama bertahun-tahun setelah buaya memakan suaminya.
Hector dan Wakil Sharon Gare membawa helikopternya ke danau dan tiba-tiba mendarat di wilayah buaya. Saat dia sedang menyelam, Hector dihadang oleh buaya, namun dia dan Gare melarikan diri setelah mengalihkan perhatiannya dengan rakit tiup. Hank dan Jack memanggil Komisi Konservasi Ikan dan Margasatwa Florida untuk meminta bantuan dalam membunuh buaya tersebut, namun Hector menyarankan agar dia memancingnya keluar dari air dan memberinya obat penenang. Jack dengan enggan menerima lamaran tersebut dan mereka menggunakan salah satu ternak Bickerman, yang tergantung di helikopter, sebagai umpan.
Beberapa jam kemudian, buaya itu muncul. Hector berhenti saat buaya itu menerjang, dan Jack menembakkan panah obat penenang ke lehernya. Hector kehilangan kendali atas helikopter dan jatuh ke danau. Buaya datang ke darat dan mengejar kelompok tersebut. Kelly terlempar ke danau oleh ekor buaya. Saat Kelly memasuki helikopter yang jatuh, buaya tersebut menyerang tetapi terjebak. Saat obat penenang masuk dan buaya tampak tenang, Jack, Hector, dan Hank berdebat tentang apakah akan membunuhnya atau tidak. Jack akhirnya mengambil pistol Hank dan menembakkannya, tapi senjata api itu ternyata merupakan obat penenang lainnya. Saat Hector keluar dari air, buaya lain menyerang dan menggigitnya, namun Hank meledakkannya dengan peluncur granat. Segera setelah itu, petugas satwa liar Florida tiba, mereka memuat buaya yang telah dinetralisir ke dalam truk dan membawanya ke Portland Maine saat mereka menentukan apa yang harus dilakukan selanjutnya.
Satu minggu kemudian, Bickerman memberi makan remah roti kepada banyak bayi buaya, mengungkapkan bahwa kedua buaya dewasa tersebut sebenarnya adalah pasangan kawin. Buaya dewasa yang masih hidup terlihat terikat di bagian belakang trailer flatbed yang sedang berjalan di jalan raya.
***
Budi selesai membaca cerpen, ya buku di tutup dan buku di taruh di bawah meja.
"Emmm," kata Budi.
Budi menikmati minum kopi dan makan singkong rebus.
"Eko belum datang. Kalau begitu baca koran saja!" kata Budi.
Budi mengambil koran di bawah meja, ya koran di baca dengan baik gitu. Berita di koran, ya ceritanya bagus-bagus gitu, ya dari berita pemerintahan luar negeri, pemerintahan dalam negeri, olahraga, ya sampai cerita artis yang ini dan itu. Yaaa Budi baca koran cukup lama gitu. Eko datang ke rumah Budi, ya motor di parkirkan di depan rumah Budi. Yaaa Budi berhenti baca koran dan koran di taruh di meja gitu. Eko duduk dengan baik, ya dekat Budi. Di meja ada mainan gerobak ketoprak yang terbuat dari kardus, ya Eko mengambil mainan gerobak gitu.
"Budi buat mainan gerobak ketoprak?" kata Eko.
"Iya..aku membuat gerobak ketoprak gitu," kata Budi.
"Bagus mainan gerobak ketoprak. Nilai kreatifitas gitu," kata Eko.
"Memang nilai kreatifitas," kata Budi.
Eko menaruh mainan geropak ketoprak di meja dan mengambil koran di meja gitu.
"Baca koran dulu Budi. Aku ingin tahu berita hari ini!" kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
Eko baca koran dengan baik. Budi menikmati minum kopi dan makan singkong rebus gitu. Yaaa Eko baca korannya dengan teknik baca cepat, ya jadi baca koran cepat selesai gitu dan koran di taruh di meja gitu.
"Beritanya ceritanya bagus!" kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Singkong rebus," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
Eko mengambil sepotong singkong rebus di piring, ya di makan dengan baik gitu.
"Enak singkong rebus!" kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Hidup ini....tetap sama kan Eko?" kata Budi.
"Iyalah hidup ini....tetap sama. Kalau berdasarkan berita di koran, ya korannya di meja gitu. Manusia itu demi hidup ini, ya membangun ini dan itu demi kebaikan ini dan itu. Ada manusia yang menghancurkan ini dan itu, ya dengan tujuan memang untuk menjatuhkan dengan baik," kata Eko.
"Baik dan buruk ulah manusia yang hidup di muka bumi ini," kata Budi.
Eko mengambil gelas aqua di meja, ya di minum dengan baik aqua gelas gitu.
"Siapa yang tahu isi manusia? Yang tahu isi hati manusia adalah Tuhan!" kata Eko.
"Aku paham omongan Eko!" kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Aku mau cerita Eko!" kata Budi.
"Budi mau cerita toh!" kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Silakan Budi bercerita dengan baik!" kata Eko.
"Begini ceritanya!" kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Owan pemuda yang baik, ya kerjaannya penjual ketoprak. Mely yang kerjaannya, ya hura-hura dengan teman-temannya tiap malam dengan tujuan Mely melupakan sakit hatinya karena pacarnya yang bernama Jhon, ya memilih selingkuhannya yang bernama Nia gitu. Sule dan Nunung, ya pusing dengan ulah Mely yang semau-maunya gitu. Suatu hari Sule bertemu seorang pemuda yang baik, ya membagi makan pada anak-anak kecil dari keluarga miskin, ya pada hal pemuda tersebut kerjaannya hanya penjual ketoprak. Sule tertarik pada pemuda itu, ya jadi berkenalan gitu. Ya Sule jadi tahu, ya nama pemuda adalah Owan. Sule banyak ngobrol dengan Owan, ya sampai tahu kalau yang membimbing Owan adalah Kyai Benyamin gitu. Mely, ya bertindak hura-hura dengan teman-temannya dengan tujuan melupakan rasa sakit di hatinya, ya karena Jhon gitu. Sule ingin merencanakan untuk menikahi Owan dengan Mely, ya dengan tujuan Mely jadi baik gitu. Rencana Sule menikahi Mely dengan Owan, ya di setujui sama Nunung gitu. Sule mempertemukan Owan sama Mely, ya perkenalan gitu. Awalnya sih Mely menganggap Owan, ya biasa saja gitu. Ketika Sule dan Nunung membicarakan pernikahan Mely dan Owan, ya Mely memutuskan menolak gitu. Sule memaksa Mely untuk menikah dengan Owan atau keluar dari rumah karena Sule pusing dengan ulah Mely yang hura-hura gitu. Akhirnya Mely mau mengikuti maunya Sule dan Nunung gitu. Sebelum menikah Owan dan Mely, ya ngobrol gitu. Mely buat perjanjian kontrak nikah sama Owan gitu. Ya Owan menyetujui kontrak pernikahan dari Mely, ya isi kontrak....cerai setelah satu tahun menjalankan pernikahan. Pernikahan Owan dan Mely di jalankan dengan baik. Sule dan Nunung senang melihat Owan dan Mely menikah, ya begitu juga orang tua Owan. Setelah menikah, ya Mely dan Owan menjalankan aktivitas masing-masing seperti biasanya gitu. Mely masih hura-hura. Sule menyuruh Owan untuk mendidik Mely untuk menghilangkan hura-huranya yang tidak jelas gitu. Owan punya cara mendidik Mely, ya jadi Mely harus ikut Owan, ya tinggal di rumah Owan dan Mely harus membantu Owan jualan ketoprak. Mely menolak ikut Owan, ya karena omongan Sule dan Nunung tentang istri ikut suami jadi Mely ikut Owan. Mely tinggal di rumah Owan dan membantu Owan jualan ketoprak, ya Mely tidak bisa menjalankan hidup seperti Owan. Ya Owan membimbing Mely dengan baik dengan pemahaman agama dengan tujuan menerima keadaan gitu. Lama-lama Mely beradaptasi dengan keadaan gitu. Owan senang Mely bisa beradaptasi dengan keadaan gitu. Mely ada rasa suka dengan Owan gitu. Rumah tangga di jalankan Mely dan Owan berjalan dengan baik gitu. Mely telah berubah total banget, ya Mely paham agama dan cinta Owan. Setelah satu tahun, ya kontrak pernikahan yang di jalankan Mely dan Owan, ya keduanya mau bercerai tapi kedua berpikir dengan baik jika bercerai jadi memilih pisah dulu gitu. Mely pulang ke rumah orang tuanya, ya tinggal di rumah orang tuanya dengan baik. Sule dan Nunung, ya senang Mely jadi baik dan paham agama tapi Mely punya rencana ingin bercerai sama Owan gitu. Owan menjalankan hidupnya dengan baik di rumahnya, ya berjualan ketoprak dengan baik dan kehilangan moment bersama Mely gitu. Mely telah lupa dengan rasa sakitnya sama Jhon. Mely dan Owan bener-bener cinta, ya jadi tidak jadi bercerai dan surat kontrak di robek. Owan dan Mely memilih bersama dan menjalankan rumah tangga dengan baik. Sule dan Nunung senang melihat Owan dan Mely hidup bahagia gitu. Begitulah ceritanya," kata Budi.
"Cerita yang bagus," kata Eko.
"Sekedar cerita saja!" kata Budi.
"Sakit hati tokoh Mely, ya ingin di hilangkan dengan hura-hura, tapi bikin pusing tokoh Sule dan tokoh Nunung, ya sebagai orang tua," kata Eko.
"Begitulah ceritanya," kata Budi.
"Obatnya sakit hati, ya cinta yang baru," kata Eko.
"Memang sih Eko. Obatnya sakit hati, ya cinta yang baru. Tokoh Owan memberikan cinta dengan pemahaman agama dengan tujuan kebaikan tokoh Mely," kata Budi.
"Lika liku kisah cinta...tokoh Mely," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Main permainan Digimon Adventure Budi!" kata Eko.
"Oke. Main permainan Digimon Adventure!" kata Budi.
Budi mengambil permainan di bawah meja, ya permainan di taruh di atas meja. Eko dan Budi main permainan Digimon Adventure dengan baik gitu.
"Budi. Gimana pendapat Budi....tentang berita Pilkada di Lampung?" kata Eko.
"Berita di gulirkan dengan baik toh. Yaaa pendapat ku...yaaa bagus saja. Di Lampung...kan ada orang-orang ambisi ini dan itu, ya mendapatkan kedudukan dan di pertahankan dengan tujuan ini dan itu," kata Budi.
"Berita yang bagus. Sama aja berita di daerah lain, ya bagus," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Kita rakyat. Cuma memilih pemimpin yang di suka saja, ya secara umumnya begitu," kata Eko.
"Yaaa memang kita rakyat...cuma milih pemimpin," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
Budi dan Eko tetap asik main permainan Digimon Adventure.