Budi dan Eko duduk di depan rumah Budi, ya sambil menikmati minum teh dan juga makan kue lah.
"Apa ya?" kata Budi.
"Kenapa Budi?" kata Eko.
"Aku merasa kehabisan peluru gitu," kata Budi.
"Kehabisan peluru. Memang Budi menggunakan pistol gitu?" kata Eko
"Perumpaan Eko," kata Budi.
"Oooo perumpamaan toh," kata Eko.
"Maksunya aku kehabisan peluru. Aku kehabisan bahan cerita untuk di obrolin gitu," kata Budi.
"Oooo kehabisan bahan cerita untuk di obrolin. Ya kalau itu sih aku punya sih," kata Eko.
"Eko punya. Ceritanya seperti apa?" kata Budi.
"Cerita cukup sederhana gitu. Cewek pinter sih. Kerjaannya penyanyi gitu. Ia ingin populer jadi membuat vidio di Youtobe. Terkadang buat juga vidio yang lain gitu, ya masih kaitan urusan cewek gitu dengan urusan promosi jualan gitu, ya ngikutin tren gitu. Cowoknya, ya bisa di bilang suaminya. Cowoknya, memang mendukung keinginan ceweknya jadi penyanyi terkenal. Cowok, ya telah mencukupi kebutuhan sehari - hari dengan baik, ya ceweknya tidak pernah kekurangan. Padahal dulu cewek itu, ya hidupnya, ya maklum kelahirannya dari miskin berusaha mampu. Dari jualan, ya sampai menyanyi di panggung-panggung gitu demi membantu orang tua gitu. Nama jodoh, ya bisa di bilang rezeki baik. Cewek itu dapet cowok baik, ya suaminya itu. Hidup cewek itu dari susah jadi cukup gitu, ya kalau ada lebih dari rezeki di syukurin dengan baik. Nama kerja seorang suami untuk istri tercinta. Rumah tangga berjalan dengan baik. Usaha jadi penyanyi terkenal, ya masih di pejuangkan dengan baik sama cewek tersebut," kata Eko.
"Cewek yang kelahirannya miskin, ya berusaha menjadi mampu. Dapet jodoh baik, ya cowok yang mencintai cewek tersebut. Mengangkat derajat cewek itu, ya dari susah jadi berkecukupan," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Beruntung cewek dapet cowok baik," kata Budi.
"Ya begitulah," kata Eko.
"Selama dia senang aku bahagia," kata Budi.
"Istri senang dengan kegiataannya, ya suami sudah bahagia melihat istrinya bahagia," kata Eko.
"Cerita yang bagus," kata Budi.
"Sekedar cerita saja. Bahan obrolan lulusan SMA!" kata Eko.
"Memang bahan obrolan lulusan SMA!" kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Kalau begitu. Aku ingin bercerita pake wayang!" kata Budi.
"Jadi punya bahan cerita toh?" kata Eko.
"Ceritanya sih cerita orang. Ya cerita buatan aku sendiri, ya aku masih belum ada ide yang menarik menurut ku gitu," kata Budi.
"Ya kalau begitu aku jadi penonton yang baik!" kata Eko.
Budi mengambil wayang, ya bercerita dengan baik lah. Eko menonton pertunjukkan wayang Budi dengan baik lah.
Isi cerita yang di ceritakan Budi :
Di zaman abad pertengahan yang dihuni oleh makhluk-makhluk fantastis, ya Penyihir Hijau Carolinus, yang memimpin alam, menyadari bahwa sihir memudar dari dunia saat umat manusia merangkul logika dan sains. Memanggil tiga saudara ajaibnya, ia mengusulkan menggabungkan kekuatan mereka untuk menciptakan "alam sihir terakhir" yang tersembunyi dari seluruh dunia. Penyihir Biru Solarius, yang menguasai langit dan lautan, dan Penyihir Emas Lo Tae Zhao, yang wilayahnya terang dan udara, menyetujui proposal tersebut. Namun, Penyihir Merah Omadon, penguasa ilmu hitam dan kekuatan jahat, malah memutuskan untuk menginfeksi manusia dengan ketakutan dan keserakahan, menyebabkan manusia menggunakan ilmu mereka untuk menghancurkan diri mereka sendiri.
Karena para penyihir dilarang bertarung di antara mereka sendiri, Carolinus mengusulkan untuk mengirim sekelompok pahlawan dalam upaya mencuri mahkota Omadon, yang merupakan sumber kekuatannya. Pesta itu termasuk ksatria Sir Orrin Neville-Smythe dan teman naga muda Carolinus, Gorbash. Solarius memberi mereka perisai ajaib yang dapat menangkis sihir gelap, dan Lo Tae Zhao menyumbangkan seruling ajaib yang menidurkan naga. Membutuhkan seorang pemimpin, Carolinus berkonsultasi dengan kekuatan magis Purbakala, yang mengarahkannya untuk melihat 1.000 tahun ke depan untuk menemukan seorang ilmuwan yang diturunkan dari pahlawan legendaris. Di akhir abad ke-20 Boston Carolinus menemukan Peter Dickinson, seorang mantan ilmuwan yang menjadi perancang permainan papan yang terobsesi dengan naga. Carolinus membawa Peter kembali melalui waktu dan mendaftarkannya dalam pencarian, dan Peter menjadi terpikat pada bangsal Carolinus, Putri Melisande. Ommadon mengirim naganya Bryagh untuk menangkap Peter, dan kecelakaan dengan salah satu mantra Carolinus saat menyelamatkannya menyebabkan Peter bergabung dengan Gorbash, pikiran Peter mengambil alih tubuh naga.
Tidak tahu apa-apa tentang menjadi naga, Peter dibimbing oleh teman naga tertua Carolinus, Smrgol. Dikotomi sihir dan sains dieksplorasi ketika Smrgol mengajari Peter bagaimana naga terbang dan menghirup api, kemampuan yang Peter mampu jelaskan dengan prinsip-prinsip ilmiah. Saat pencarian berlangsung, para pahlawan selamat dari serangan Sand Murks yang mengerikan dan bergabung dengan serigala yang berbicara Aragh, pemanah Danielle, dan elf Giles. Saat pesta mendekati wilayah Omadon, Danielle dan Sir Orrin ditangkap oleh seorang orge. Peter hampir terbunuh saat mencoba menyelamatkan mereka tetapi diselamatkan oleh Smrgol, yang mengalahkan ogre dengan mengorbankan nyawanya sendiri. Di alam Penyihir Merah, party menghadapi Worm of Sligoff, yang dihancurkan Peter dengan menyalakan asam sulfat itu mengeluarkan. Ommadon mengucapkan mantra untuk menyebabkan keputusasaan dalam kelompok, yang ditolak oleh Peter menggunakan perisai Solarius. Ommadon selanjutnya mengirim banyak naga untuk membunuh para pahlawan, tetapi Giles memainkan seruling ajaib Lo Tae Zhao, membuai mereka dan Peter tertidur. Bryagh tetap terjaga dan membunuh Giles, Aragh, dan Danielle. Sir Orrin membunuh Bryagh, tetapi meninggal karena luka-lukanya.
Ketika Omadon muncul di medan perang, Peter berhasil memisahkan diri dari Gorbash dengan mengingat prinsip tidak dapat di tembus. Dia mampu mengalahkan Omadon dengan melawan pernyataan penyihir tentang sihir dengan penjelasan sains dan logika, dan menyangkal keberadaan sihir. Ini menghancurkan Omadon, menghidupkan kembali pahlawan lain, dan memungkinkan alam magis terbentuk. Peter, setelah menyangkal semua sihir, dipisahkan selamanya dari alam ini, tetapi tidak sebelum membangunkan Melisande dengan ciuman dan meninggalkan mahkota Omadonnya. Setelah jatuh cinta dengan Peter, Melisande memohon kepada Carolinus untuk mengizinkannya bergabung dengannya. Kembali di Boston abad ke-20, Peter menjual seruling ajaib dan perisai kepada seorang pegadaian ketika Melisande memasuki toko membawa mahkota, dan keduanya berpelukan.
***
Budi cukup lama bercerita pake wayang, ya pada akhirnya selesai. Eko memuji pertunjukkan wayangnya Budi, ya begitu dengan ceritanya, ya bagus. Wayang di taruh Budi di kursi kosong gitu.
"Main catur Budi!" kata Eko.
"Ok. Main catur!" kata Budi.
Budi mengambil papan catur di bawah meja, ya papan catur di taruh di atas meja. Budi dan Eko, ya menyusun dengan baik bidak catur di atas papan catur.
"Hidup ini. Tetap antara baik dan buruk," kata Eko.
"Realita hidup ini. Antara baik dan buruk perilaku manusia. Yang paling harus hati - hati itu, ya serigala berbulu domba," kata Budi.
"Serigala berbulu domba. Ya berpura-pura dengan dengan cara baik, ya ketika waktunya memangsa," kata Eko.
"Emmmm," kata Budi.
Budi dan Eko, ya main catur dengan baik.