"Eko aku ingin tanggapan tentang cerita yang aku baca di suatu majalah lama, ya cerpen sih," kata Budi.
"Ceritanya seperti apa?!" kata Eko.
"Aku mulai cerita. Judul cerita Lady Rocker. Seorang cewek yang kemampuannya bernyanyi, genre rock gitu. Cewek itu mengalami kegagalan saat tampil pertama di panggung. Penontonnya tidak menyukai pembawaan cewek itu. Cewek itu bertemu dengan seseorang yang memahami musik, ya bisa di bilang guru musik. Cewek belajar pada guru musik untuk mencari tahu kesalahannya dalam bernyanyi. Guru musik menjelaskan semuanya pada cewek itu. Ya cewek itu belajar dengan baik bernyanyi yang baik sampai membuat syair lagu yang dapat menyentuh penonton. Ketika Waktunya menunjukkan hasil latihannya, ya bernyanyi di panggung pertunjukkan. Cewek itu berhasil dengan baik. Genre musiknya, ya pop biasa saja. Penonton menyukai lagu yang dinyanyikan cewek itu. Semenjak itu. Cewek itu dapet kontrak menyanyi, ya di acara besar dan bayarannya wow mahal. Guru musik yang membimbing cewek itu, ya mengingatkan tidak boleh melupakan genre awal yang di tekunin, ya rock. Cewek itu memahami omongan guru dengan baik, ya tetap menjalanin genre rock dengan baik," kata Budi.
Budi mengambil teh gelas di meja, ya di minum dengan baik teh gelas.
"Ceritanya bagus," kata Eko.
Eko mengambil teh gelas di meja, ya di minum baik teh gelas. Budi menaruh teh gelas di meja.
"Cuma gitu saja?!" kata Budi.
Eko menaruh teh gelas di meja.
"Ok tanggapi dengan baik. Untuk mencapai keberhasilan dalam bermusik, ya memang sih tidak harus satu genre. Mencoba genre lain, ya siapa tahu berhasil. Kalau di cerita itu kan, ya berhasil berkat usaha dan belajar dari guru musik," kata Eko.
"Iya sih berhasilnya karena usaha dan belajar dari guru musik. Urusan musik. Kadang memang dengan genre musik awal yang di jalain, ya bisa membawa pada keberhasilan....contohnya banyak. Jika tidak bisa mendapatkan keberhasilan dari genre musik awal yang di tekunin, ya berganti ke genre musik lain. Siapa tahu berhasil dengan baik," kata Budi.
"Pasar," kata Eko.
"Aku paham omongan Eko. Harus bisa melihat pasarnya. Apa genre musik yang lagi populer yang di sukai masyarakat. Kalau bisa melihat pasar dengan baik, ya pasti berhasil seperti cerita di cerpen itu," kata Budi.
"Kerjaan bermusik, ya pada akhirnya ke urusan ekonomi," kata Eko.
"Selalu berkaitan dengan ekonomi," kata Budi.
"Sudah ngomongin tentang Lady Rocker. Lebih baik main catur saja!" kata Eko.
"Main catur!" kata Budi.
Eko telah mengambil papan catur di bawa meja dan di taruh di atas meja papan catur. Eko dan Budi menyusun dengan baik bidak catur di atas papan catur.
"Kalau ngomongin tentang agama kristen. Maka mengangkat agama kristen," kata Budi.
"Iya," kata Eko.
"Padahal yang ngomong orang agama islam," kata Budi.
"Lumrah lah. Sekedar obrolan saja!" kata Eko.
"Ya sudah ah. Fokus main catur!" kata Budi.
"Emmmm," kata Eko.
Eko dan Budi main catur dengan baik.