Malam hari yang lumayan tenang. Beni sedang asik belajar di kamarnya karena esok hari ada ujian. Waktu menunjukkan pukul 22.00 WIB. Beni masih serius belajar. Terdengar suara berisik dari pos kambling. Beni merasa tergangu dengan suara obrolan orang-orang yang bergiliran jaga malam. Beni yang kesal menghentikan belajarnya, keluar dari kamar dan duduk di ruang tengah. Suara orang yang ngobrol pun makin nyaring banget, membuat Beni lebih kesal lagi karena orang yang ngobrol lewat depan rumah Beni.
"Berisik," kata Beni yang benar kesal banget.
Beni pun berusaha menenangkan dirinya dengan santai dan membaca bukunya di ruang tengah. Toto keluar dari kamarnya dan langsung mengambil minuman di kulkas setelah itu duduk bersama Beni di ruang tengah.
"Beni, tumben belajar di ruang tengah biasanya di kamar?" tanya Toto.
"Gara-gara terdengar suara ocehan dari orang-orang yang jaga malam hari ini," jawab Beni.
Toto pun memastikan omongan Beni, untuk mendengarkan suara berisik di luar rumah. Toto mendengar suara obrolan penjaga malam yang benar-benar berisik dan tak ada gunanya apa yang di bicarakan orang-orang penjaga malam.
"Benar juga Beni, suara berisik orang-orang yang ngobrol. Ya penjaga malam untuk keamanan daerah sini," kata Toto.
"Kayanya dulu lebih tenang. Gak berisik seperti ini tiap malam. Semua ini gara kemalingan sih. Maka digalakkan lagi siskamblingnya," kata Beni.
"Ya namanya juga hidup di masyarakat ada yang baik dan buruknya. Semua itu ada beberapa faktor terjadi kemalingan sih, seperti kemiskinan dan pengangguran," penjelasan Toto.
"Bener kamu Toto analisa kamu tentang kemalingan, penyebabnya yaitu kemiskinan dan penganguran. Pada akhirnya yang maling di daerah sini, gak jauh-jauh warga sekitar sini... kan," tegas Beni.
Toto teringat dengan makan di simpan di lemari makan, jadi segera ke dapur untuk mengambil makan tersebut. Toto asik makan di dapur, sampai kenyang gitu. Baru Toto kembali duduk bersama Beni di ruang tengah.
"Oh iya. Beni kenapa kamu tidak jaga malam juga dan ngumpul dengan mereka di poskambling dan pada akhirnya ngobrol gak penting bersama mereka dari malam sampai pagi?" tanya Toto.
"Aku tidak ikutan jaga malam. Cuma bayar iuran saja ke petugas penjaga malam yang di tunjuk sama Pak RT berdasarkan kesepakatan warga saja. Alasannya aku, tidak mau ngumpul dengan mereka. Setelah data aku kumpulkan sih penyebab kemalingan sih gak jauh apa analisa kamu Toto yaitu kemiskinan dan pengangguran di daerah ini," jawab Beni dengan tegas banget.
"Kalau begitu sih, kamu tahu penyebab kemalingan di daerah sini. Gak jauh-jauh warga sekitar sini. Pantes kamu tidak tertarik bergaul di daerah sini. Sibuk belajar demi meraih masa depan lebih baik, agar tidak jadi miskin dan pengangguran. Kaya warga di sekitar sini. Tapi memang sih tingkat kemiskinan daerah sini fatal banget sih, apa lagi pengangurannya!? Sampai-sampai ada yang tinggal di mesjid, satu keluarga lagi dan juga di hitung waktunya lama banget. Pada hal kalau tinggal di mesjid di beri waktu cuma beberapa hari agar tidak jadi beban orang yang mengurus di mesjid," kata Toto menceritakan keadaan lingkungan.
"Ya...kemiskinan merajalela di daerah sini," tegas Beni.
"Beni. Teruskan belajar kamu, agar jadi orang yang sukses di masa depan! Jangan kaya orang-orang sini, miskin dan pengangguran lagi. Kerjaannya cuma ngobrol yang gak penting, tiap malam. Hanya sekedar berbaur dengan masyarakat untuk menjaga keamanan," kata Tono.
"Iya..iya," kata Beni.
Toto pun merasa mengantuk, jadi bergerak masuk ke kamar untuk tidur di kamar. Beni pun terus belajar sampai di ruang tengah dan akhirnya ketiduran sampai pagi.
Esok paginya Beni di bangunkan Toto. Segera Beni bergegas untuk berbenah diri untuk menjalankan aktivitas seperti biasanya, ke kampus. Toto pun seperti biasanya menjalankan aktivitasnya untuk bekerja.