Budi duduk di depan rumahnya, ya menikmati minum kopi dan makan singkong rebus gitu.
"Baca buku ah!" kata Budi.
Budi mengambil buku di meja, ya buku di buka dengan baik, ya di pilih-pilih dengan baik cerpen yang ingin di baca. Terpilihlah salah satu cerpen yang di baca Budi dengan baik gitu.
Isi cerita yang di baca Budi :
Krishna adalah seorang Tamil yang beruntung dan beruntung yang bekerja di Mumbai. Dia berasal dari Coimbatore. Dia menghabiskan waktunya mencari gadis impiannya. Dia ingin pasangan hidupnya berpendidikan dan berpenampilan supermodel. Dia tidak menginginkan seorang gadis desa untuk dijadikan istri. Neneknya berada di ranjang kematiannya, dan ayahnya ingin dia menikah. Ayahnya, dengan bantuan neneknya, memilih seorang gadis dari desa mereka. Dia mencoba berkali-kali untuk menghentikan pernikahan, tetapi tidak ada yang berhasil. Dia menikahi gadis itu, Devi, dengan enggan. Dia mencoba menyingkirkannya dan pindah ke rumah baru untuk menyembunyikannya dari teman-temannya.
Setelah pindah ke rumah baru, kepribadian Devi berubah, yang mengejutkan Krishna. Dia dengan enggan membawanya ke festival film di mana, yang membuatnya terkejut, dia menari dan menyebut dirinya Ruby. Dia menarik perhatian aktor Raj Khanna. Krishna bertanya tentang rumah itu dengan tetangganya dan, dengan ketidakpercayaannya, mengetahui tentang pemilik sebelumnya, seorang gadis bernama Ruby, seorang aktris yang seharusnya debut dengan Raj digantikan oleh aktris lain, yang menyebabkan dia jatuh ke dalam depresi dan bunuh diri. di rumah itu. Dia mengetahui bahwa istrinya dirasuki oleh Ruby. Ruby mendapat tawaran akting untuk sekuel ketiga Revolver Raja bersama Raj, dan dia memaksa Krishna untuk mengizinkannya menghadiri setiap latihan. Akhirnya, Krishna membuat kesepakatan dengannya untuk mengakhiri ini setelah satu film. Melalui proses pembuatan film yang melibatkan Krishna berbohong kepada Devi, Krishna mulai menghargai istrinya dan jatuh cinta padanya. Ruby dan Krishna juga menjadi teman dekat.
Krishna memuji Ruby atas aktingnya, tetapi dia mengkhianatinya dan tidak meninggalkan tubuh Devi seperti yang dijanjikan. Krishna mencoba membuatnya pergi dengan mengeksposnya di konferensi pers, tetapi dia menipunya. Saat itu, Raj juga melamarnya. Dia pingsan dan dilarikan ke rumah sakit. Dokter mengungkapkan bahwa Devi mengandung anak Krishna. Krishna memohon pada Ruby untuk meninggalkan tubuh istrinya, dan Ruby menurut. Film berakhir dengan Krishna dan Devi bahagia bersama, sementara kami melihat nama Ruby di label nama di tempat sampah menghilang.
Dalam versi Tamil dan Telugu, setelah beberapa tahun, Krishna dan Devi hidup bahagia dan memiliki anak pada saat itu. Krishna pergi bekerja, tetapi dia dirasuki oleh Ruby, yang label namanya kembali lagi. Adegan ini mengatur panggung untuk sekuelnya.
Dalam versi Hindi, Raj dikerumuni oleh para penggemarnya yang meminta tanda tangan, dan di tengah semua itu, dia mengenali sebuah tangan yang terulur, meminta tanda tangannya. Dia menanyakan namanya, dan dia menjawab, "Ruby". Dapat dipahami bahwa Ruby telah merasuki tubuhnya.
Budi selesai baca cerpen yang cerita menarik gitu, ya buku di tutup dan buku di taruh di bawah meja gitu.
"Emmmm. Eko belum datang juga ya," kata Budi.
Budi menikmati minum kopi dan makan singkong rebus.
"Yaaaa jadi. Kalau begitu baca koran saja lah!" kata Budi.
Budi mengambil koran di bawah meja, ya koran di baca dengan baik banget gitu. Berita-berita di koran ceritanya, ya banyak menarik-menarik dari cerita urusan pemerintahan dari dalam negeri sampai luar negeri gitu, ya jadi di baca dengan baik tuh berita di koran. Ya cukup lama Budi baca koran. Eko datang ke rumah Budi, ya di parkirkan motornya di depan rumah Budi gitu. Karena ada Eko, ya berhenti baca koran dan koran di taruh di meja. Eko duduk dengan baik, ya dekat Budi. Di meja ada koran, ya di lihat dengan baik sama Eko dan berkata "foto di koran."
Eko menunjuk foto di koran tersebut. Budi melihat foto yang di tunjuk Eko.
"Oooo foto di koran, ya foto hewan. Ceritanya sesuai dengan cerita di Tv tentang hewan di foto tersebut," kata Budi.
Eko mengambil koran tersebut, ya membaca artikel dengan baik. Budi menikmati minum kopi dan makan singkong. Singkat waktu, ya Eko selesai baca artikel di koran dan koran di taruh di meja.
"Ya memang cerita tentang hewannya. Sesuai dengan cerita di Tv," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Kebun binatang," kata Eko.
"Acara Tv tentang artis dengan hewan ini dan itu, ya bagus juga kan ceritanya kan Eko?" kata Budi.
"Memang bagus sih acara Tv tentang hewan dan juga di kaitan dengan artis pecinta hewan gitu. Kalau di pikir baik-baik sih, ya apa mungkin mau buat film berkaitan hewan atau promosi, ya kebun bintangnya atau mau jual tuh hewan jadi koleksi piaraan gitu?" kata Eko.
"Nama juga manusia.... Eko. Buat apa pun bentuknya, ya tujuannya sih pasti ada keuntungan ini dan itu," kata Budi.
"Manusia tetap manusia. Demi hidup ini. Buat kerjaan ini dan itu. Keuntungan ini dan itu," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
Eko mengambil singkong rebus di piring, ya di makan dengan baik.
"Emmm. Enak singkong rebus!" kata Eko.
Tiba-tiba Budi berkata "Dia yang di cintai ternyata menikah dengan yang lain?"
"Omongan Budi ini. Urusan masalah Budi atau orang lain?" kata Eko.
Eko mengambil aqua gelas di bawah meja, ya di dalam kardus gitu. Aqua gelas di minum dengan baik sama Eko. Memang satu dus aqua gelas di taruh di bawah meja, ya di siapkan Budi untuk tamu gitu.
"Masalah aku si tidak ada. Aku dapatkan kata-kata itu, ya dari jaringan internet setelah melihat vidio tentang kisah cinta gitu," kata Budi.
Eko menaruh gelas aqua di meja.
"Jadi masalah orang lain toh!" kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Ya ikhlasin aja. Cewek banyak kan Budi?" kata Eko.
"Memang sih cewek banyak. Tapi untuk di ikhlasin terkadang sulit bagi orang-orang yang terlalu cinta," kata Budi.
"Mungkin orang-orang yang terlalu cinta dan tidak bisa mengiklasin. Tidak paham ilmu agama. Pikirannya masih tertutup dengan kebodohan," kata Eko.
"Ya memang sih, ya orang-orang yang tidak paham ilmu agama atau pura-pura dalam menjalani hidup ini. Di butakan urusan cinta," kata Budi.
"Jika yang di cintai itu meninggal. Apakah harus ikut meninggal?. Atau apakah mengiklasin dengan baik?. Gimana Budi?" kata Eko.
"Pilihan yang tepat sih. Mengiklasin yang di cintai, ya jadi melanjutkan hidup ini," kata Budi.
"Pilihan Budi tepat. Mengiklasin. Berarti Budi paham ilmu agama dari pada orang-orang yang di butakan cinta, ya tidak bisa ikhlas karena yang di cintai menikah dengan orang lain," kata Eko.
"Dia bahagia menikah," kata Budi.
"Bahagia menikah. Dalam urusan pernikahan ada ujiannya. Jika tidak kuat dalam ujian pernikahan, ya banyak cerita pernikahan hanya berjalan singkat. Bagi yang kuat dalam ujian pernikahan, ya ceritanya panjang sampai kakek dan nenek," kata Eko.
"Hidup memang penuh dengan ujian. Dari pihak dari cowok dan cewek. Bagi yang kuat ujian, ya memang bisa langgeng urusan pernikahan sampai kakek dan nenek," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Sekedar bahan obrolan lulusan SMA!" kata Budi
"Aku paham omongan Budi!" kata Eko.
"Kalau begitu main kartu remi saja!" kata Budi.
"Okey main kartu remi!" kata Eko.
Budi mengambil koran di meja, ya di taruh di bawah meja dan mengambil kartu remi di bawah meja, ya kartu remi di kocok dengan baik dan di bagikan dengan baik kartu remi. Budi dan Eko main kartu remi dengan baik, ya permainannya cangkulan gitu.