Budi duduk di depan rumahnya, ya sambil menikmati minum kopi dan makan gorengan gitu.
"Nunggu Eko dateng. Ya baca buku ah!" kata Budi.
Budi mengambil buku di meja, ya buku di buka dengan baik, ya di pilih dengan baik cerpen yang ingin di baca. Terpilih salah satu cerpen yang di baca Budi dengan baik.
Isi cerita yang di baca Budi :
Mantan Peraih Medali Perunggu senam Hope Ann Greggory telah hidup dari status selebritasnya di kampung halamannya di Amherst, Ohio, ya meskipun dia harus melalui pengiriman surat ayah pekerja posnya untuk membelanjakan uang. Ketika mantan pelatihnya Pavleck tiba-tiba bunuh diri, sebuah surat datang ditujukan kepada Hope yang menyatakan bahwa jika dia dapat membimbing siswa terbaik Pavleck, bintang senam muda bernama Maggie Townsend ke Olimpiade di Toronto, dia akan menerima warisan $500.000.
Tidak mau dibayangi oleh kesuksesan Maggie, Hope malah berencana untuk mengambil uang itu dengan menyabotase pelatihan Maggie agar dia bisa tetap di atas, awalnya memberi makan junk food dan shake yang dicampur dengan mariyuana. Maggie tampil sangat buruk sehingga Peraih Medali Emas Olimpiade yang sombong Lance Tucker, ya koordinator tim yang membenci selebritas Hope karena medali perunggunya yang lebih rendah (yang dia menangkan meskipun mengalami cedera yang mengakhiri karier), mengancam untuk mengambil alih sebagai pelatih Maggie. Ketika Hope mengetahui bahwa dia akan kehilangan uang warisan jika dia tidak melanjutkan pelatihan Maggie, Hope dengan enggan mengabdikan dirinya untuk pelatihan Maggie dengan sungguh-sungguh. Sepanjang jalan, dia menjalin hubungan asmara dengan asisten pelatihnya Ben Lawfort, yang dijuluki "Twitchy" karena kejang wajahnya yang tidak disengaja.
Upaya Hope akhirnya membuahkan hasil saat Maggie lolos ke Olimpiade. Namun, ya dia terkejut saat mengetahui bahwa gym Pavleck terancam ditutup karena Pavleck tidak memiliki uang atas namanya ketika dia meninggal. Mendengar kabar tersebut, ayah Hope mengaku bahwa dialah yang menulis surat tersebut, ya berharap dapat memotivasi Hope untuk melakukan sesuatu yang berarti dalam hidupnya. Setelah pertengkaran yang memanas, Hope mabuk dan akhirnya berhubungan seks dengan Lance, membuat Ben yang patah hati, yang menyaksikan tindakan tersebut, memutuskan hubungan mereka.
Maggie memenangkan medali emas dan dirayakan sebagai pahlawan lokal di Amherst, tetapi mengumumkan niatnya untuk memulai pelatihan dengan Lance di Los Angeles alih-alih tetap bersama Hope. Ketika Maggie tidak muncul untuk tanda tangan di mal, ya Hope berbicara kepada orang banyak yang kecewa dan menyatakan bahwa dia akan selalu menjadi pahlawan Amherst. Dia datang dengan rencana untuk membiayai gym Pavleck sendiri dengan menjual seragam dan pelajaran senam kepada gadis-gadis lokal. Dia kemudian meminta maaf kepada Ben dan mempertahankannya sebagai asisten pelatihnya. Ya Maggie terpaksa meninggalkan karir senamnya setelah mengandung anak Lance. Hope terus melatih senam, meskipun tidak ada muridnya yang berhasil dalam olahraga tersebut.
***
Budi menaruh buku yang ia baca di meja. Eko, ya belum dateng juga, ya Budi mengambil koran di bawah meja, ya di baca dengan baik tuh berita di koran. Ya berita di koran berita seputar pemerintahan di daerah Lampung yang ini dan itu. Ya berita urusan pemerintahan pusat ini dan itu juga lah, ya lagi hits gitu. Berita luar negeri yang ini dan itu, ya di baca lah. Berita olahraga iya di baca. Berita tentang kriminal yang terjadi di Lampung di baca juga gitu. Sampai berita artis yang ini dan itu, ya lagi hits gitu, ya di baca dengan baik. Eko dateng juga ke rumah Budi, ya motor di taruh di depan rumah Budi. Ya Budi berhenti baca koran, ya koran di taruh di meja. Eko duduk dengan baik, ya dekat Budi.
"Dalam suatu hubungan kisah cinta ada rasa cemburu apa tidak Eko?" kata Budi.
"Kok. Tumben ngomongin tentang rasa cemburu dalam hubungan kisah cinta. Jangan-jangan dapat dari berita, ya Budi?" kata Eko.
"Ya memang sih aku dapatkan dari berita di koran. Tentang kisah cinta gitu," kata Budi.
"Rasa cemburu itu lumrah, ya berarti ada rasa cinta. Ya cinta itu harus berpikir jernih, ya pake logika dengan baik. Agar tidak di butakan oleh rasa cemburu. Kalau kelakuan terlalu extrim karena rasa cemburu. Bisa di bilang sih...extrimnya..sakit jiwa," kata Eko.
"Rasa cemburu pake logika, ya pendapat Eko baik. Ya karena hubungan kisah cinta Eko dan Purnama, ya baik-baik saja karena saling pengertian keadaan masing-masing, ya nilai percaya bagus, dan yang paling penting kedua paham ilmu agama, ya jadi akhlak baik terbentuk dengan baik," kata Budi.
"Emmmm," kata Eko.
Eko melihat foto di koran, ya di meja gitu.
"Foto di koran. Foto artis," kata Eko.
"Ya memang foto di koran, ya foto artis. Ya ceritanya sih," kata Budi.
"Kedua artis tersebut, ya ada cerita kisah cintanya," kata Eko.
"Berita begitu tentang kedua artis tersebut, ya ada kisah cintanya," kata Budi.
"Kalau di mainkan permainan seandainya. Ya permainan Budi, ya biasa di mainkan," kata Eko.
"Permainan seandainya," kata Budi.
"Bahan obrolan lulusan SMA saja!" kata Eko.
"Ya memang sih. Bahan obrolan lulusan SMA saja!" kata Budi.
"Artis Rara dan artis Gunawan, ya hubungan kisah cinta yang baik. Jadi pihak yang ketiganya?" kata Eko.
"Pihak ketiganya? Maksudnya? Setan!" kata Budi.
"Becandaan Budi?!" kata Eko.
"Iya becandaan. Obrolan tidak perlu serius banget. Becandaan lebih baik!" kata Budi.
"Pihak ketiga. Ya anggap saja aku atau Budi!" kata Eko.
"Dari pihak ketiga. Lebih baik pihak ke empat saja, ya jadi rame gitu. Ya rame ingin mendapatkan cinta Rara gitu!" kata Budi.
"Maunya Budi tidak jadi masalahlah. Jadi rame. Tiga cowok berusaha dengan baik, ya mendapatkan cinta Rara. Persaingan sengit dalam mendapatkan perhatian Rara. Mungkin perselisihan dengan pertandingan olahraga, ya untuk menyelesaikannya. Pasti ada yang kalah dan menang. Urusan rasa cemburu juga ada kan Budi?" kata Eko.
"Iya sih. Rasa cemburu jadinya ada. Ceritanya, ya Rara memilih bersama Gunawan," kata Budi.
"Dengan berpikir baik, ya logika. Maka mundur baik-baik saja. Ya membiarkan hubungan Rara dan Gunawan berjalan dengan baik," kata Eko.
"Mundur baik-baik, ya berarti berjalan di jalan baik. Kalau cerita di buat extrim, ya terjadi pertikaian yang luar biasa gitu demi tujuan tercapai gitu, ya bersama Rara," kata Budi.
"Hidup ini pilihan berdasarkan pemahaman ilmu agama. Ya akhlak baik, ya selalu berpikir berjalan di jalan baik. Bagi yang akhlaknya buruk, ya tidak bisa di omongin gitu....perbuataannya yang begini dan begitu," kata Eko.
"Berdasarkan realita kehidupan dari data kriminal, ya kan Eko tentang akhlak buruknya manusia?" kata Budi.
"Ya data berita kriminal lah!" kata Eko.
"Emmmm," kata Budi.
"Ya permainan seandainya selesai. Lebih kita main catur saja!" kata Eko.
"OK. Main catur!" kata Budi.
Budi mengambil buku dan koran di meja, ya di taruh di bawah meja. Budi mengambil papan catur di bawah meja, ya di taruh di atas meja. Budi dan Eko menyusun bidak catur di atas papan catur. Keduanya main catur dengan baik gitu.