CAMPUR ADUK

Tuesday, April 13, 2021

NASEHAT

Dono di ruang tamu sedang mengetik di leptopnya dengan baik, ya biasa membuat cerita yang baik gitu.

Doni pemuda yang merantau ke kota Batam, ya asalnya dari Solo. Doni sebelum merantau di beri nasehat sama kedua orang tuanya.

"Baik-baik bawa diri dan juga dekatkan dirimu pada Alloh SWT," kata Bapak.

"Iya," kata Doni.

Doni terus mengingat nasehat tersebut dengan baik. Di Batam Doni tidak ada saudara sih cuma teman Heru. Alasan Doni merantau ke Batam ingin mencoba peruntungan karena cerita dari temannya yang berhasil kerja dan beradaptasi dengan lingkungan dengan baik. Pertumbungan Batam sesuai dengan pembicaraan orang-orang karena dekat dengan negara Malaysia dan Singapura.

Doni yang beragama islam, ya sering main ke mesjid. Doni masih belum ada kerjaan gitu, jadi banyak-banyak membaca Al-quran di mesjid. Setiap hari di lakukan Doni dengan baik. Sampai suatu ketika Doni ingin membeli bakso, ternyata penjual baksonya orang Solo juga. Doni pun berteman baik dengan penjual bakso, yang namanya Joko. 

Joko banyak bercerita tentang kota Batam, ya tujuan membagi ilmu pada Doni agar berhasil di kota Batam. Doni memahami cerita Joko dengan baik banget. Sampai-sampai Doni di ajak nginep di rumahnya Joko karena dianggap saudara satu suku gitu. 

Esoknya. Ada perubahan dalam hidup Doni. Ya Doni dapet panggilan kerja di perusahaan di tempatnya Heru. Doni pun di terima kerja di perusahaan. Setiap hari Doni bekerja dengan giat banget. Kadang mampir di tempat Joko sekedar makan bakso dan juga ngobrol gitu. Joko senang dengan Doni berhasil di kota Batam, ya kerja. Sama halnya cerita orang-orang yang dateng ke kota Batam berhasil kerja.

***

Dono selesai mengetik di leptopnya.

"Cerita yang buat seperti ini saja. Di ambil dari pengalaman hidup orang yang merantau dan berhasil karena mendengar nasehat orang tua dan juga masukan yang baik dari teman yang baik, ya satu suku," kata Dono.

Dono menyimpan hasil ketikannya dengan baik dan segera main game di Hp-nya. Kasino dan Indro di ruang tengah sedang asik nonton Tv.

"Acara di Tv-nya bagus ya Kasino," kata Indro.

"Iya. Ceramah para Ustad dan Ustazah. Mengarahkan pada nilai kebaikan untuk manusia yang lainnya agar berjalan di muka bumi dengan jalan kebaikan," kata Kasino.

"Nasehat," kata Indro.

"Orang yang beriman itu. Saling memberikan nasehat yang baik. Agar hidupnya berjalan dengan baik dan juga sukses dunia dan akherat," kata Kasino.

"Amin," kata Indro.

"Kok di aminin," kata Kasino.

"Termasuk doa Kasino. Bulan Ramadhan. Di jabah Alloh SWT," kata Indro.

"Amin," kata Kasino.

Kasino dan Indro, ya fokus nonton Tv yang acaranya bagus banget.

CAHAYA KEBENARAN

Kasino di halaman belakang sedang main gitar dan menyanyikan lagu karya 'Ungu' dengan judul 'Cahaya'. 

"Kau bawa cahaya
Di dalam hidupku
Disaat ku membutuhkan
Di jalanku yang tak terang
Hatiku bertanya
Benarkan ku tlah berbakti
Atau ku saat ini
Hanya sekedar berjanji
Kau selalu ada
Saat jiwaku tiada
Kau beri cinta terindah
Saat hatiku terluka
Tak terbayangkan arti hidupku
Tanpa hadirmu
Kau hembuskan harapan
Ketika ku jehilangan

Hanya padaMu ku kembali
Hanya karn-Mu ku berjanji
Arti hidup hanya untuk-Mu ya Allah
Atas ijin-Mu ku terlahir
Atas kuasa-Mu ku berdiri
Diri-Mu lah setiap langkahku ya Alloh

Tak terbayangkan arti hidupku
tanpa hadis-Mu
Kau hembuskan harapan
ketika ku kehilangan"

***

Kasino selesai main gitar dan bernyanyi, ya masuk rumah. Gitar di taruh di meja makan sama Kasino dan langsung ke ruang tengah untuk nonton Tv. Di ruang tengah ada Indro sedang nonton Tv. Jadi Kasino dan Indro, ya asik nonton Tv dengan acara sinetron gitu.

"Cahaya kebenaran itu terasa hangat," kata Kasino. 

"Cahaya kebenaran. Terasa hangat. Ooooo aku mengerti. Rasa kebersamaan dengan orang-orang soleh kan Kasino?!" kata Indro. 

"Benar untuk Indro. 1000%," kata Kasino. 

"Bersama orang soleh itu saling berbagi rasa. Nama juga saudara seiman," kata Indro. 

"Kaya kita bertiga kan....Indro!" kata Kasino. 

"Kita bertiga ini. Saling melengkapi. Maksudnya saling menasehatiku satu sama lain. Tujuannya kebaikan," kata Indro. 

"Ikatan persaudaraan terjalin baik. Walau beda orang tua dan juga suku....kan Indro!" kata Kasino. 

"Iya," kata Indro. 

"Di sini lah letak keberhasilannya. Orang tua membimbing dengan baik dan juga guru membimbing dengan baik. Ilmu yang bermanfaat," kata Kasino. 

"Ilmu yang bermanfaat. Cahaya kebenaran itu memang hangat banget. Ya semoga orang yang beriman lainnya merasakan cahaya kebenaran bahwa hangat persaudaraan itu," kata Indro. 

"Amin," kata Kasino. 

"Kok di aminin!" kata Indro. 

"Termasuk doa untuk saudara seiman. Lagian pula ini kan bulan Ramadhan. Di jabah Alloh SWT," kata Kasino. 

"Iya juga ya. Amin deh!" kata Indro. 

Indro dan Kasino, ya fokus nonton Tv yang acaranya bagus banget. Dono sedang mengetik di leptopnya di ruang tamu.

TIDAK SEMPURNA

Dono di kamarnya sedang berpikir dengan baik. 

"Lagi puasa begini buat cerita apa ya?" kata Dono. 

Dono terus berpikir dengan baik. 

"Buat cerita kebaikan orang tidak sempurna saja!" kata Dono. 

Dono mengetik di leptopnya dengan baik banget. 

Setelah orang tua meninggal. Beni hidup sebatang kara dan juga dirinya tidak sempurna, ya tangan kirinya tidak sempurna. Beni berjuang dengan kemampuannya untuk bertahan hidup berdagang kerupuk yang ngambil barangnya di ambil dari Pak Miun. 

Setiap hari berjualan, ya hasilnya lumayan untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya walau sebenarnya cukup untuk makan saja sih. Hidup Beni lebih banyak dirinya bersyukur karena tidak jadi orang yang meminta-minta, ya terus berusaha dengan pol kemampuannya. Semua berkat didikan almarhum kedua orang tua Beni. 

Suatu hari saat Beni berjualan keliling sana-sini. Melihat cewek yang mengalami kesulitan gitu. Artis Ibu kota, ya Siti Badriah di singkat Sibat. Ya Sibat mengalami masalah mobilnya mogok gitu. Ternyata bensin mobilnya habis, ya lupa ngisi bensin. Beni menawarkan diri menolong cewek itu, ya artis terkenal penyanyi dangdut yang di beritakan di Tv dan katanya sudah menikah

Sibat pun menyuruh Beni untuk membeli bensin, ya pake uang Sibat. Beni susah menitipkan dagangannya ke Sibat. Beni segera membeli bensin di pom bensin. Sibat menunggu, ya sambil makan kerupuk. 

Beni sudah membeli bensin, ya segera di bawa bensin ke tempat mobil mogok. Beni mengisi mobil dengan bensin yang di baru di beli. Setelah itu. Mobil hidup sih. Sibat berterima kasih pada Beni dengan memberikan uang yang lumayan gede banget. Beni sebenarnya niat nolong saja. Jadi Beni mengambil uang Sibat dan di susukin gitu untuk kerupuk yang makan Sibat. Ya Sibat mengerti maunya Beni, walau sebenarnya Sibat ikhlas memberi uang tersebut tanda ucapan terima kasih. 

Beni pun meninggalkan Sibat untuk berjualan keliling lagi. Sibat pun meninggalkan tempat tersebut, ya dengan membawa mobilnya dengan baik ke tujuannya. 

Beni merasa senang telah menolong orang. Beni terus berjualan sampai barang dagangannya laku terjual semuanya. 

***

Dono selesai mengetik di leptopnya. 

"Ceritanya seperti ini saja sekedar cerita," kata Dono. 

Dono menyimpan hasil ketikannya dengan baik dan leptop dimatikan. Dono keluar dari kamarnya menuju ruang tengah untuk nonton Tv. Indro, ya masih asik nonton Tv.  Sedangkan Kasino di kamarnya sedang kerjaannya di kamarnya membuat pembukuan. 

"Kegelapan dan cahaya," kata Dono.

Indro memang mendengar ocehan Dono yang sedikit ganjil saja.

"Don ada apa dengan kegelapan dan cahaya?" tanya Indro.

"Dari kemarin malem sampai sekarang. Aku terpikir kata-kata itu. Kegelapan dan cahaya. Manusia awalnya dari kegelapan dan menjalankan kehidupan ini tujuannya meraih cahaya kebenaran," kata Dono.

"Manusia itu awalnya kegelapan dan akhirnya menjalankan kehidupan ini dengan cahaya kebenaran," kata Indro yang mengulang omongan Dono.

"Kenyataannya, ya manusia tetap kembali pada awalnya. Kegelapan," kata Dono yang tegas.

"Kegelapan. Iya juga ya. Manusia meninggal itu. Fungsi dari panca inderanya mati, ya kegelapan jadinya. Bener omongan mu Don," kata Indro menegaskan omongan Dono.

Dono dan Indro, ya fokus lagi nonton Tv-nya. Kasino tetap serius dengan kerjaannya. 

CAMPUR ADUK

MUMBAI XPRESS

Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...

CAMPUR ADUK