CAMPUR ADUK

Friday, October 16, 2020

BIDANG KEDOKTERAN

Dono sedang asik baca buku karya ilmiah di ruang tamu. Indro yang selesai masak di dapur, ya pisang goreng. Ya satu piring pisang goreng di bawa ke ruang tamu sama Indro.

"Pisang goreng Don!" kata Indro sambil menaruh satu piring pisang goreng di meja.

"Iya," saut Dono.

Dono menaruh buku karya ilmiah di meja. Dono mengambil pisang goreng di piring, ya segera di makannya. 

"Emmm enak," kata Dono. 

Indro yang sedang makan gorengan, ya memperhatikan buku yang di baca Dono. 

"Ini kan....karya ilmiah tentang kedokteran," kata Indro. 

Indro membuka buku tersebut. 

"Beneran ini buku karya ilmiah di bidang kedokteran," kata Indro. 

Indro pun bertanya ke Dono "Don, kenapa kamu membaca karya ilmiah...yang bukan bidang kamu Don?!" 

"Ya lagi tertarik sesuatu saja," kata Dono. 

"Tertarik sesuatu. Masalah yang di angkat di karya ilmiah ini kan, 'Bagaimana menanggulangi virus Covid-19?'," kata Indro. 

"Memang yang pokok masalah yang di angkat itu. Metode pengumpulan datanya juga Kualitatif dan Kuantitatif," kata Dono. 

"Ya...aku sih mengerti Don. Dapet dari mana ini karya ilmiah?!" kata Indro. 

"Dari anak mahasiswa yang kuliah kedokteran, ya mengangkat karya ilmiah untuk kelulusannya," kata Dono. 

"Ooo temannya Dono toh. Jadi hasil pengumpulan data gimana Don?!" kata Indro. 

"Ya sesuai lah. Contohnya bisa di lihat di Tv, ya tentang penangan virus Covid - 19 . Itu saja sudah cukup," kata Dono. 

"Berarti ada data orang terserang virus Covid - 19 itu, ya mati ya Don?!" kata Indro. 

"Ada. Dilihat dari umur manusia. Di mana manusia tidak mampu mengatai virus itu masuk ke dalam tubuh," kata Dono. 

"Imunitas tubuhnya....ya," kata Indro. 

"Untuk menyelamatkan manusia yang terserang virus, ya data vaksin pun jelas di tulis. Tingkat keberhasilan dan kegagalannya juga jelas," kata Dono. 

"Berarti bisa selamat toh. Jadi masa pandemi ini bisa cepat selesai toh," kata Indro. 

"Ya bisa cepat selesai. Caranya cari aja tuh orang pinter yang buat karya ilmiah di bidang kedokteran yang mengangkat tentang virus Covid - 19," kata Dono. 

"Maksud mu Don? Dokter ya!" kata Indro. 

"Iya. Zaman sekarang bidang kedokteran berkembang pesat untuk mengatasi masalah penyakit ini dan itu," kata Dono. 

"Bidang kedokteran...telah berkembang pesat. Banyak yang pintar-pintar di bidang kedokteran untuk menolong manusia," kata Indro. 

"Sudahlah Indro, jangan di bahas lagi. Tambah panjang. Kalau ingin bener-benar memahaminya, ya baca saja buku karya ilmiah itu!" kata Dono. 

"Iya aku mengerti Don!" kata Indro. 

Indro pun menuangkan tekok berisi teh ke cangkir dan segera meminumnya. Dono pun mengambil cangkir di meja dan segera di minumnya. Indro menaruh cangkir di meja, ya segera main game di Hp-nya. Dono, ya pindah duduknya ke ruang tengah untuk menonton Tv. Dono memilih chenel TV pake remot untuk memilih acara Tv yang menarik. Akhirnya Dono memutuskan nonton acara Tv, ya tentang Kesehatan yang ada dokternya menjelaskan ini dan itu. 

"Acara Tv tentang Kesehatan ini bagus....nambah wawasan ini dan itu," kata Dono.

Dono pun terus asik menonton acara Tv yang bagus banget. 

LUPAKAN CINTA

Dono sedang asik baca buku di ruang tamu. Ketika membuka lembaran kertas yang telah di baca, tahu-tahu ada selembar kertas putih bertuliskan sebuah puisi. Dono membaca puisi dengan baik, dan teringatlah tentang puisi itu.

"Puisi ini yang aku buat untuk seseorang. Aaaah Lupakan Cinta," kata Dono.

Dono menutup bukunya dan selembar kertas putih bertuliskan puisi di buang Dono ke tong sampah. 

"Aku harus melupakan Cinta. Kenangan itu tak ku inginkan lagi," kata Dono. 

Dono pun ke kamar dan buku di taruh di meja belajar. Mulai Dono mengetik di leptopnya. Indro yang beres-beres rumah. Saat ingin membuang sampah menemukan selembar kertas puisi berisi puisi. Indro membaca puisi tersebut dengan baik. 

"Bagus ini puisi. Ada nama penulisnya, kaya ini sialnya Dono," kata Indro. 

Indro pun ke kamar Dono. 

"Don.....ini puisi kamu, kenapa di buang ke tempat sampah?!" kata Indro. 

Dono menghentikan mengetik di leptopnya. 

"Oooo itu. Karena tidak penting lagi. Puisi itu di buat untuk orang yang masih hidup, tapi orangnya sudah meninggal. Untuk apa menyimpan kenangan tersebut. Lebih baik aku melupakan itu Cinta selamanya," kata Dono. 

"Oooooo begitu. Menutup lembaran lama untuk selamanya karena orangnya tidak ada dan membuka lembaran baru yang baik untuk Dono," kata Indro. 

"Iya, bisa di bilang begitu," kata Dono. 

"Ya sudah Don. Aku mau melanjutkan pekerjaan ku!" kata Indro. 

"Ya," kata Dono. 

Dono melanjutkan mengetik di leptopnya. Indro pun melanjutkan kerjaannya dan ingin membuang tuh kertas putih bertuliskan puisi. 

"Di buang atau tidak ya," kata Indro. 

Kasino melihat ulah ya Indro di halaman belakang di tempat pembuangan sampah, ya ingin membakar sampah. Kasino menghampiri Indro dan berkata "Apa yang di pikirkan Indro?!" 

"Ini kertas putih berisi kan puisi ini. Mau aku bakar sama sampah yang lain, tapi....ini kenangannya Dono. Malahan Dono, ingin melupakan puisi untuk selamanya. Tidak mengingat orang telah lama meninggal," kata Indro. 

"Kalau di buang Dono. Ya sudah di buang aja. Di bakar juga tidak ada masalah," kata Kasino. 

"Kenangan Cinta itu harus di lupakan selamanya," kata Indro. 

"Kalau itu yang terbaik. Lupakan!" kata Kasino. 

"Lupakan...saja berarti. Kertas putih bertuliskan puisi aku buang ah...ketumpukan sampah," kata Indro. 

Indro pun membakar tumpukan sampah tersebut. Kasino, ya melanjutkan pekerjaannya mengurus tanaman di potnya. 

"Kenangan Cinta sekarang sirna telah habis di makan api. Cinta harus di lupakan," kata Indro. 

Sampah pun telah habis terbakar dan menjadi abu. Indro pun masuk rumah untuk istirahat. 

"Sampah rumah tangga itu di olah bisa jadi pupuk atau di musnahkan saja. Tapi kebanyakan di zaman sekarang ini seperti tetangga sekitar sini. Ya di buang ke tukang sampah yang tiap hari ngambil sampah dan akan di buang ke tempat pembuangan sampah. Karena hidup ini banyak manusia, ya masalah sampah itu polemik banget," celoteh Indro yang panjang lebar. 

Indro pun duduk di ruang tamu dan membuka jaringan internet di Hp-nya untuk membaca artikel. 

"Berita tentang pemerintahan hari ini cuma seputar ini dan itu," kata Indro. 

Indro membaca artikel zodiak hari ini. 

"Zodiak hari ini tentang Cinta, ya bagus sih. Tapi di sisi lain. Dono....ya melupakan Cinta selamanya. Tidak ingin mengingat kenangan itu," kata Indro. 

Indro terus membaca artikel game. 

"Bagus....ini artikel pembahasan tentang game. Aku sukai," kata Indro. 

Indro menghentikan baca artikel di Hp-nya. Ya segera main game di Hp-nya. Kasino masih mengurus tanaman di potnya. Ada batang tanaman di pot patah. 

"Bonsai ku patah. Di potong apa enggak ya? Potong saja ah!" kata Kasino. 

Kasino, ya memotong tuh batang yang patah. 

"Masih terlihat bagus, setelah di potong," kata Kasino. 

Kasino pun telah merawat semua tanaman di potnya, ya segera mencuci tangan pake sabun dan air mengalir. Setelah itu istirahat. Kasino menikmati minum teh sambil melihat keadaan di halaman belakang yang menyenangkan gitu. 

"Cinta itu memang manis, terkadang pahit jika terluka karena kecewa. Dono memilih melupakan Cinta, karena orang telah lama pergi. Pilihan yang tepat," kata Kasino. 

Kasino menaruh cangkir teh di meja dan segera main game di Hp-nya. Dono yang masih mengetik di leptopnya, ya tiba-tiba berhenti. 

"Kenangan manis itu mengganggu pikiran ku saja. Pahit kehilangan itu...membuat ku menderita. Aku lupakan saja," kata Dono. 

Dono menarik nafasnya dan melanjutkan mengetik di leptopnya. Dengan penuh ke seriusan Dono mengerjakan pekerjaannya dan melupakan Cinta masa lalunya. 

KIYUT

Dono sedang asik mengetik di leptop di kamarnya. Indro sedang asik main game di Hp-nya, ya di ruang tamu. Kasino di ruang tengah, ya nonton Tv. 

"Acara Tv ini bagus. Ya di konsep semenarik mungkin....menumbuhkan moment percintaan," kata Kasino. 

Kasino terus menonton acara Tv yang bagus itu. 

"Aku mulai jenuh main game. Berhenti ah!" kata Indro. 

Indro mulai menghentikan main game di Hp-nya. Segeralah Indro pindah duduknya ke ruang tengah untuk nonton Tv bersama Kasino. 

"Oooo nonton lomba nyanyi. Pop Academy toh," kata Indro. 

"Hari ini tidak Raffy," kata Kasino. 

"Oooo begitu. Lesti dukung kariernya Risky Billar dan Billar dukung....kariernya Lesti toh. Pantes banyak promosinya di Youtobe," kata Indro. 

"Mitra kerja...temanya Cinta," kata Kasino. 

"Ya seperti biasanya," kata Indro. 

"Kiyuuttttt banget...kisah cintanya Risky Billar dengan Lesti," kata Kasino. 

"Kok....ikutan, kaya Gilang........ Kasino?!" kata Indro. 

"Yang lagi trending kata-kata, ya... Kiyut!!!" kata Kasino. 

"Oooo begitu," kata Indro. 

Indro dan Kasino terus nonton acara Tv yang bagus itu. Indro teringat sesuatu jadi berkata ke Kasino "Kasino, cewek itu....tipe sensitif kan, jika di kasih tahu hal tentang aneh pada dirinya?!" 

"Emang bener sih. Kalau di kasih tahu. Ya kadang di perbaiki dengan cepat gitu," kata Kasino. 

"Kalau di omongin tentang bentuk tubuh cewek. Ya biasa sih dari kurus atau gemuk sampai tinggi atau pendek. Selalu sensitif kan?!" kata Indro. 

"Kalau bentuk tubuh yang ini dan itu sampai tinggi atau pendek. Ya bener sih. Tapi terkadang ada yang cewek yang cuwek. Itulah cewek yang paling menarik dari pada cewek sensitif," kata Kasino. 

"Asalkan cuweknya cewek tidak keterlaluan cuweknya. Jadi boring menghadapinya," kata Indro. 

"Itu sih di kembali kan kepribadian masing-masing. Mau menjalankan dengan cewek seperti apa? Selera gitu!" kata Kasino. 

"Iya Selera," kata Indro. 

Indro dan Kasino, ya fokus nonton Tv lagi. Ketika iklan di Tv. Kasino pun berkata "Indro....terkadang cerita Cinta itu jenuh ya?!

"Memang sih. Terkadang cerita Cinta itu jenuh. Yang di bahas itu....itu saja," kata Indro. 

"Supaya tidak jenuh. Biasanya....di berikan bumbu yang menarik. Agar cerita Cinta....jadinya Kiyut gitu," kata Kasino. 

"Becandaan gitu. Menghilangkan suasana serius gitu?!" kata Indro. 

"Iya. Becandaan," kata Kasino. 

"Cinta itu kadang....menyenangkan. Jika bumbu itu pas, ya kan Indro?!" kata Kasino. 

"Iya. Jadinya....Kiyut banget gitu," kata Indro. 

"Bumbunya itu.....rasa itu timbul bisa iya dan tidak dan saling tarik menarik seperti magnet," kata Kasino. 

"Iya, Kasino....sesuai perumpaan kamu deh," kata Indro. 

"Benar...bener.....bener. Rasanya Kiyut banget," kata Kasino. 

"Kiyut," kata Indro. 

Indro dan Kasino, ya fokus nonton Tv yang acara bagus itu. Dono masih sibuk mengetik di leptopnya di kamarnya. 

DI PAHAMI DARI TIGA ILMU

Dono sedang asik nonton Tv di ruang tengah. Indro di ruang tamu sedang membaca artikel di Hp-nya.

"Artis Nikita Willy resmi menikah dengan pasangannya. Ucapkan selamat berbahagia saja," kata Indro.

Indro terus membaca artikel berikutnya. 

"Oooo gejolak ini dan itu pemerintahan....masih muter di situ saja," kata Indro.

Indro membaca artikel berikutnya. 

"Ekonomi, beritanya masih ini dan itu. Pasar saham. Emas....masih toh ini dan itunya. Ok lah," kata Indro.

Indro pun berhenti baca artikel di Hp-nya dan pindah duduknya ke ruang tengah untuk nonton Tv. 

"Don," kata Indro. 

"Apa?" kata Dono. 

"Tumben nonton sinetron Suara Hati Istri?" kata Indro. 

"Aku lagi ingin kan boleh Indro," kata Dono. 

"Ada yang aneh. Jangan-jangan....ada kesamaan cerita antara dunia kenyataan dengan dunia maya....maksudnya tuh sinetron...Don?!" kata Indro. 

"Ya kemungkinannya sih benar sih. Kalau di pahami dari tiga Ilmu yaitu Antropologi, Sosiologi dan Psikologis," kata Dono. 

"Contoh bisa seperti ini kan Don. Cowok ya, maksudnya suami deh. Setelah ia menikah, pasti kebiasaan di masa belum nikah masih di jalankan. Ya biasalah. Main cewek ini sana itu. Padahal istrinya tahu pun, ya selalu menutupi kebejatan dari suaminya itu. Sampai anaknya tumbuh dewasa," kata Indro. 

"Data Indro, ya....hampir banyak data kebiasaan suami bertingkah, ya semua begitu. Sampai akhirnya....terjadi hal fatal, ya bisa saja kekerasaan di dalam rumah tangga. Cerai pasti itu," kata Dono. 

"Kalau cerai, berarti...kawin lagi. Kaya ada data di masyarakat dengan kebiasaan suku yang kerjaannya kawin cerai kawin," kata Indro. 

"Memang ada itu mah kerjaan dari suku seperti itu. Kawin cerai kawin. Ya kalau bisa menjauh dari seperti itu, maka itu aku dengerin nasehat orang tua ku menjalankan kehidupan ini dengan baik seperti ini nasehatnya 'Cari cewek yang kamu sukai, dan jadikan ia istri terbaik mu. Ingat pernikahan itu lebih baik satu kali seumur hidup mu. Agar menjaga tatanan nilai dari nama baik keturunan'," kata Dono. 

"Wah...Don, itu mah. Orang tua bijak. Mengajarkan tentang kesetiaan pada pasangan itu penting," kata Indro. 

"Ya memang mengajarkan kesetiaan sih, tetap ada ujiannya. Walau ujian paling berat, kata orang-orang, ekonomi. Ternyata tidak juga sih. Banyak ekonominya rendah banget. Miskin banget. Tempat tinggal saja numpang tanahnya. Anaknya di sekolahin sesuai kemampuan orang tua. Ya jalan rumah tangganya, tetap setia gitu," kata Dono. 

"Iya juga ya. Padahal ada juga. Punya harta banyak, ya pada akhirnya cerai juga. Contohnya sih para artis aja deh," kata Indro. 

"Itu kan kebanyakan sih, ya bisa salah di cowoknya. Bisa juga salah ke ceweknya," kata Dono. 

"Itu aku mengerti. Kebiasaan di masa belum nikah itulah yang tidak bisa di buang," kata Indro. 

"Tepat sekali," kata Dono menegaskan omongan Indro. 

"Ya sudahlah, di bahas terus tambah panjang obrolannya. Fokus nonton aja ah!" kata Indro. 

"Iya," kata Dono. 

Dono dan Indro, ya fokus nonton sinetron Suara Hati Istri. 

CAMPUR ADUK

MUMBAI XPRESS

Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...

CAMPUR ADUK