CAMPUR ADUK

Friday, October 1, 2021

SEKEDAR SAJA BERNYANYI

Budi duduk di depan rumahnya, ya sedang menikmati minum kopi dan makan gorengan. Ya Budi main gitarnya dan juga bernyanyi.

Lirik lagu yang di nyanyikan Budi dengan judul 'Always' :

This Romeo is bleeding
But you can't see his blood
It's nothing but some feelings
That this old dog kicked up
It's been raining since you left me
Now I'm drowning in the flood
You see, I've always been a fighter
But without you, I give up
I can't sing a love song
Like the way it's meant to be
Well, I guess I'm not that good anymore
But baby, that's just me
And I will love you, baby, always
And I'll be there forever and a day, always
I'll be there 'til the stars don't shine
'Til the heavens burst and the words don't rhyme
And I know when I die, you'll be on my mind
And I'll love you, always
Now your pictures that you left behind
Are just memories of a different life
Some that made us laugh, some that made us cry
One that made you have to say goodbye
What I'd give to run my fingers through your hair
To touch your lips, to hold you near
When you say your prayers, try to understand
I've made mistakes, I'm just a man
When he holds you close, when he pulls you near
When he says the words you've been needing to hear
I wish I was him
With these words of mine
To say to you 'til the end of time
That I will love you baby, always
And I'll be there forever and a day, always
If you told me to cry for you, I could
If you told me to die for you, I would
Take a look at my face
There's no price I won't pay
To say these words to you
Well, there ain't no luck
In these loaded dice
But baby if you give me just one more try
We can pack up our old dreams
And our old lives
We'll find a place where the sun still shines
And I will love you, baby, always
And I'll be there forever and a day, always
I'll be there 'til the stars don't shine
'Til the heavens burst and the words don't rhyme
I know when I die, you'll be on my mind
And I'll love you, always
Always, always

***

Eko sampai di rumah Budi, ya segera memarkirkan motornya dengan baik di halaman rumah. Eko duduk dengan baik. Budi baru selesai menyanyikan lagunya dan juga main gitarnya.

"Budi tumben banget nyanyikan lagu bahasa Inggris?!" kata Eko.

"Lagi kepingin aja sih," kata Budi.

"Kepingin. Kayanya kata-kata yang aneh. Kalau aku ingin sih, saat masih sekolah SMA. Budi sering nyanyikan lagu bahasa Inggris. Lalu ngajak aku, Abdul dan Erwin membentuk grub band untuk acara perpisahan gitu," kata Eko.

"Masih ingat aja kenangan saat lulus sekolah SMA," kata Budi.

"Ya iyalah masih inget. Apalagi yang kita nyanyikan lagu di panggung perpisahan, ya nyanyi lagu daerah dan juga lagu anak-anak. Sedangkan teman-teman lain menyanyikan lagu pop yang lagi populer saat itu dan juga lagu dangdut populer saat itu," kata Eko.

"Beda kan boleh. Yang penting kan semua senang," kata Budi.

"Untung saja tidak menyanyikan lagu nasional saat perpisahan SMA. Tambah nilai historisnya kaya perjuangan pahlawan kemerdekaan Indonesia. Kaya acara di Tv," kata Eko.

"Iya sih. Untungnya tidak menyanyikan lagu nasional sih. Ketika kita menyanyikan lagu bahasa Inggris, ya semua teman-teman suka karena grub band kita mampu memberikan pertunjukkan yang luar biasa seperti grub band luar negeri gitu," kata Budi.

"Buah dari kerja keras, ya hasilnya memuaskan gitu," kata Eko.

"Emmmm," kata Budi.

"Jangan-jangan. Budi mau ngajakin untuk ikutan acara perlombaan musik di acara Tv?!" kata Eko.

"Sebenarnya ingin sih Eko," kata Budi.

"Aku dan Abdul sih, ya bisa aja sih membangunkan grub band kita yang tidur, tapi Erwin tidak ada," kata Eko.

"Iya juga ya...Erwin," kata Budi.

"Erwin. Sekarang ini kerja apa membangun usaha ya?!" kata Eko.

"Kalau aku inget sih omongan Erwin saat SMA. Erwin melanjutkan pendidikannya ke Universitas karena cita-citanya sih ingin jadi guru dan juga itu permintaan ayah dan ibunya," kata Budi.

"Kemungkinannya sih. Erwin melanjukan pendidikan ke Universitas, ya demi cita-citanya jadi guru dan permintaan orang tuanya," kata Eko.

"Kalau di ajak main lagi. Erwin mau kali Eko?!" kata Budi.

"Ya kalau Erwin ada di kota Bandar Lampung. Kalau dia ada di kota lain, ya mungkin kota Jakarta karena ada kerabatnya di sana dan melanjutkan pendidikannya lebih baik di Jakarta lah," kata Eko.

"Erwin tidak bisa di ajak main lagi karena keberadaannya jauh sih, ya apalagi untuk membangun grub band yang telah lama tidur sih," kata Budi.

"Kita ini telah sibuk dengan urusan kerjaan. Karena kita ini dari orang tidak punya, ya cuma Erwin saja yang orang mampu," kat Eko.

"Main musik dan menyanyi sekedar saja kan Eko?!" kata Budi.

"Ya pada akhirnya sekedar saja untuk menghibur diri saja. Lebih baik grub band kita di tidurkan saja!" kata Eko.

"Memang lebih baik grub band kita di tidurkan saja! Ya tidak ikutan lomba ini dan itu di acara Tv lah. Karena kita telalu sibuk dengan urusan kerja, ya karena kita dari orang miskin yang berusaha mampu dengan baik keluar dari kata kemiskinan menjadi kata sederhana, ya bisa di bilang mampu sih. Contohnya : motor saja aku mampu beli, ya walau kredit sih," kata Budi.

"Sama dengan aku. Motor juga masih kredit. Jodoh sudah dekat, ya di jalanin dengan baik," kata Eko.

"Kopi Eko?!" kata Budi.

"Bolehlah!" kata Eko.

Eko duduk santai di depan rumah Budi dengan melihat keadaan lingkungan dengan baik. Budi masuk rumah dan gitar di taruh di meja ruang tamu. Budi pun langsung ke dapur untuk membuat kopi. Singkat waktu, ya kopi jadi. Budi membawa kopi dengan baik ke depan rumah. Di depan rumah, ya Budi menaruh kopi di meja.

"Kopinya Eko!" kata Budi.

"Iya," kata Eko.

Eko mengambil gelas berisi kopi, ya di minum dengan baik kopi. Budi memang telah duduk sih.

"Banyak orang yang memiliki bakat luar biasa ya kan Eko?!" kata Budi.

Eko menaruh gelas berisi kopi di meja.

"Memang di Indonesia ini banyak orang yang memiliki bakat luar biasa. Yang ingin cita-cita tercapai dengan baik, ya ikut perlombaan di acara Tv. Wadahnya ada untuk menunjukkan kebolehan. Ketika berhasil, ya jadi bintang, nama lainnya artis sih," kata Eko.

"Kaya dan terkenal," kata Budi.

"Memang. Tujuannya itu. Kaya dan terkenal," kata Eko.

"Main catur saja Eko!" kata Budi.

"Ok main catur," kata Eko.

Ya Budi mengambil papan catur di bawah meja dan di taruh atas meja, ya papan catur. Eko dan Budi menyusun dengan baik bidak catur di papan catur. Keduanya main catur dengan baik banget.

CAMPUR ADUK

MUMBAI XPRESS

Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...

CAMPUR ADUK