Eko duduk di depan rumahnya sedang baca cerpen yang menarik, ya sambil menikmati minum kopi dan makan gorengan.
Isi cerita yang di baca Eko :
David Banner adalah peneliti genetika untuk pemerintah yang mencoba memperbaiki DNA manusia. Pengawasnya, Kolonel Thaddeus "Thunderbolt" Ross, melarang eksperimen manusia, jadi David bereksperimen pada dirinya sendiri. Istrinya, Edith, segera melahirkan putra mereka, Bruce Banner. David menyadari Bruce mewarisi DNA mutannya dan berusaha menemukan obatnya. Setelah menemukan eksperimennya, Ross menghentikan penelitian David; David memasang reaktor gamma di Pangkalan Gurun untuk meledak sebagai balas dendam. Percaya dia berbahaya, David mencoba membunuh Bruce tetapi secara tidak sengaja membunuh Edith ketika dia berada di antara mereka; trauma tersebut membuat Bruce menekan ingatan masa kecilnya. Ross menangkap dan mengirim David ke rumah sakit jiwa, memasukkan Bruce yang berusia 4 tahun ke panti asuhan. Nyonya Krenzler mengadopsinya, dan Bruce menggunakan nama belakangnya, tumbuh dengan keyakinan bahwa orang tua kandungnya telah meninggal.
Tiga puluh tahun kemudian, Bruce adalah seorang ilmuwan brilian yang bekerja di Lab Berkeley bersama pacarnya dan putri Ross yang terasing, Betty Ross. Mewakili perusahaan riset swasta Atheon, Glenn Talbot yang teduh menjadi tertarik pada penelitian nanomed para ilmuwan untuk menciptakan tentara regenerasi untuk kompleks industri militer. David muncul kembali sebagai petugas kebersihan di gedung lab untuk menyusup ke kehidupan Bruce. Ross yang sekarang menjadi jenderal menyelidiki, mengkhawatirkan keselamatan Betty di sekitar Bruce.
Bruce menyelamatkan seorang kolega bernama Harper dari kecelakaan dengan gammasphere yang tidak berfungsi. Bruce terbangun di ranjang rumah sakit dan memberi tahu Betty bahwa dia merasa lebih baik dari sebelumnya, tetapi Betty tidak dapat membayangkan kelangsungan hidupnya karena nanomed membunuh segalanya; tidak diketahui oleh mereka, radiasi bergabung dengan DNA Bruce yang telah diubah. Belakangan, David bertemu Bruce, mengungkapkan hubungan mereka dan mengisyaratkan mutasi Bruce. Dia kemudian menggunakan sampel DNA Bruce untuk eksperimen hewan. Kemarahan Bruce yang meningkat dari ketegangan di sekitarnya mengaktifkan DNA yang dipancarkan gamma; dia menjadi Hulk dan menghancurkan laboratorium. Betty menemukan Bruce tidak sadarkan diri di rumahnya keesokan harinya, hampir tidak mengingat malam sebelumnya. Ross datang kemudian untuk menanyai Bruce sebelum Betty menemukan David untuk menyelidikinya. Setelah berjam-jam diinterogasi, Ross merebut lab dan menempatkan Bruce sebagai tahanan rumah. David menelepon Bruce malam itu, mengungkapkan bahwa dia memutasi ketiga anjingnya dan memasukkannya ke Betty, membuatnya marah. Meratapi kehancuran lab, Talbot menyerang Bruce, yang berubah, melukai anggota parlemen Talbot dan Ross. Hulk menemukan Betty di kabin hutannya, menyelamatkannya dari anjing, dan kembali.
Betty menelepon Ross keesokan harinya; tentara menenangkan dan membawa Bruce ke Pangkalan Gurun. Menganggapnya ditakdirkan untuk mengikuti jejak David, Ross ragu membantu Bruce, tetapi Betty membujuk Ross untuk membiarkannya mencoba. David tunduk pada nanomeds dan gammasphere, mampu berbaur dengan dan menyerap sifat-sifat apa pun yang disentuhnya. Talbot merebut kendali dari Ross, memaksa Betty pulang. Mencari keuntungan dari kekuatan Hulk, Talbot gagal memprovokasi Bruce dan memasukkannya ke dalam tangki isolasi. David menghadapkan Betty di rumahnya, menawarkan untuk menyerahkan dirinya namun meminta untuk berbicara dengan Bruce "untuk terakhir kalinya". Talbot menimbulkan mimpi buruk dari ingatan Bruce yang tertekan dan memicu transformasi. Menjebak Hulk dalam busa yang lengket, Talbot mencoba mengambil sampel dirinya, tetapi Hulk membebaskan diri. Talbot terbunuh setelah menembakkan peluru peledak yang menjadi bumerang, dan Ross melanjutkan komando. Hulk lolos dari pangkalan, bertempur melawan tentara di gurun, dan melompat ke San Francisco untuk menemukan Betty. Dia meyakinkan Ross untuk membawanya ke Hulk, mengembalikan Bruce ke keadaan normal.
Bruce dan David berbicara di markas di kota sementara Ross mengawasi, mengancam akan membakar mereka. David telah jatuh ke dalam megalomania, menginginkan kekuatan Bruce untuk menghancurkan musuh-musuhnya. Setelah Bruce menolak, David menggigit kabel bertegangan tinggi saat Ross menyalakannya, menyerap energi, dan bermutasi menjadi entitas listrik yang kuat. Bruce menjadi Hulk dan bertarung serta mengalahkannya; mereka dianggap tewas setelah Ross memerintahkan Gamma Charge Bomb untuk mengakhiri pertempuran. Setahun kemudian, Ross terus mengawasi Betty, seperti yang dilaporkan banyak penampakan Hulk. Di Hutan Hujan Amazon, Bruce masih hidup, dan dalam pengasingan sebagai dokter kamp medis. Perkemahannya dikuasai oleh tentara yang mencoba mencuri perbekalan mereka. Bruce memperingatkan komandan mereka, "Kamu membuatku marah. Kamu tidak akan menyukaiku saat aku marah". Hulk berteriak marah.
***
Eko selesai baca cerpen, ya buku di tutup dan buku di taruh di bawah meja. Ya Eko menikmati minum kopi dan makan gorengan.
"Emmmm. Main ke rumah Budi saja!" kata Eko.
Eko menghabiskan kopinya dan gorengan, ya beranjak dari tempat duduk dan masuk ke dalam rumah sambil membawa gelas kosong dan piring yang habis di pakai, ya untuk di cuci di belakang. Sampai di belakang, ya piring dan gelas di cuci dengan baik dan di taruh di rak piring gitu. Eko ke luar dari rumahnya, ya segera naik motornya yang di parkir di depan rumahnya dan motor di bawa dengan baik menuju rumah Budi.
Sedangkan....Budi, ya duduk di depan rumahnya sedang belajar dengan membaca buku yang berkaitan pendidikan Universitas gitu. Ya di meja, ya ada bermacam-macam buku gitu. Singkat waktu.....Eko sampai di rumah Budi, ya memarkirkan dengan baik motor di depan rumah Budi. Eko duduk dengan baik, ya dekat Budi. Ya karena ada Eko, ya Budi berhenti baca buku dan buku di taruh di meja.
"Budi belajar dengan baik. Tujuan impian Budi, ya kerja di Pemerintahan tercapai, ya tidak ingin selamanya jadi buruh," kata Eko.
"Ya begitulah Eko. Aku belajar dengan baik dengan membaca buku-buku tingkat Universitas dengan meningkatkan kemampuan ku, ya jadi pintar. Demi sebuah keinginan. Harus di jalankan dengan baik. Maklum keadaan, ya cuma bisa belajar sendiri saja dengan baik. Beda dengan orang-orang yang mampu, ya kuliah dengan baik di Universitas gitu," kata Budi.
"Sudah nasif masing-masing manusia terlahir di dunia ini. Ya bagi yang keadaan seperti Budi, ya harus berjuang lebih keras demi mencapai tujuan yang diinginkan. Sebagai teman aku doa kan agar Budi berhasil dengan tujuan Budi tersebut!" kata Eko.
"Amin," kata Budi.
Eko mengambil sebuah buku di meja dan di baca dengan baik dan berkata "Budi....belajar membuat karya ilmiah. Penelitian?".
"Aku memang belajar membuat karya ilmiah. Seperti orang-orang kuliah. Penelitian ini dan itu. Ya usaha ku masih proses sih," kata Budi.
Budi menunjukkan sebuah buku, ya hasil karya ilmiah pada Eko. Ya mengambil buku tersebut dan Eko membaca hasil karya ilmiah Budi dengan baik.
"Hasil dari karya ilmiah yang di buat Budi. Ya menurut aku bagus sih. Ya penilaian dari aku yang hanya ilmu lulusan SMA. Yang penting Budi telah usaha dengan baik. Entahlah kalau penilaian dari lulusan Universitas atau Dosen dengan karya ilmiah di buat Budi?" kata Eko.
"Ya penilaian Dosen di Universitas. Ya antara bagus atau tidak?" kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Seandainya penilaian Dosen di Universitas tentang karya ilmiah aku....bagus. Jadi aku pinter. Ya tidak perlu kuliah, ya duduk di bangku Universitas, ya kan Eko?" kata Budi.
"Ya kalau seandainya penilaian Dosen Universitas, ya karya ilmiah Budi bagus. Ya Budi pinter sih. Ya untuk apa Budi duduk di Universitas, ya kuliah gitu?" kata Eko.
"Pinter dan pinter," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Demi tujuan aku kerja di pemerintahan. Aku harus punya status pengakuan dari Universitas, ya gelar pendidikan. Jadi harus kuliah, ya duduk bangku kuliah di Universitas," kata Budi.
"Ya mau gimana lagi. Harus mengikuti struktur pendidikan yang di buat di negeri ini. Pengakuan dari Universitas demi tujuan kerja di pemerintahan, ya gelar pendidikan. Walau pinter dengan bisa buat karya ilmiah sendiri," kata Eko.
"Ya sudah lah. Sekedar obrolan lulusan SMA!" kata Budi.
"Ya aku paham omongan Budi!" kata Eko.
Ya Eko menaruh buku di meja gitu.
"Di Lampung ini, ya ada banyak Universitas," kata Budi.
"Ya bisnis pendidikan Universitas di Lampung," kata Eko.
"Ya aku paham omongan Eko. Bisnis. Mau masuk Universitas yang mana, ya penting sesuaikan kantong dari rezeki," kata Budi.
"Rezeki Budi!" kata Eko.
"Kalau begitu....main catur saja!" kata Budi.
"Ok main catur!" kata Eko.
Eko dan Budi mengambil buku di meja, ya di taruh di bawah meja. Ya Budi mengambil papan catur di bawah meja, ya di taruh atas meja gitu papan catur. Budi dan Eko menyusun bidak catur di atas papan catur gitu. Keduanya main catur dengan baik gitu.
