Langit malam minggu ini yang cerah. Kasino memandangnya dari depan rumahnya.
"Benar-benar indah dunia ini," kata Kasino.
Kasino pun duduk di depan rumah dengan santai. Indro dan Dono pun baru pulang dari main.
"Lama banget kalian main?" tanya Kasino.
"Iya....," kata Dono sambil duduk.
"Abisnya..kami berdua asik ngobrol dengan cewek sih," saut Indro sambil duduk.
"Cantik.. gak ceweknya?" tanya Kasino dengan antusias.
"Cantiklah......coba kamu bayangkan wajahnya seperti Rara penyanyi dandut," kata Indro.
"Kok...Rara penyanyi dangdut?" tanya Kasino.
"Emang ...Rara namanya..cuma untuk mengkhayalkan gadis cantik agap saja kaya Rara penyanyi dangdut," kata Indro.
"Kalau itu..sih..emang cantiklah. Kok di bikin repot," kata Kasino.
"Biasa.....Indro lagi nyeleneh," saut Dono.
"Oooooo......nyeleneh. Kayanya bagus tuh di buat acara di Tv," saran Kasino.
"Kan..sudah ..ada lawak di Tv. Itu sih...sama aja dengan nyeleneh," kata Dono.
"Cuma ...menyambungkan tema..aja Dono," kata Indro.
"Oh...gitu," kata Dono.
"Indro makan yuk saya laper," ajak Kasino.
"Saya masih kenyang. Masak sendiri aja di dapur sana," suruh Indro.
"Kalau begitu saya cuma masak mie instan. Cuma ada itu," kata Kasino.
"Ya..kan cuma itu ...adanya," kata Indro.
"Ya..udahlah....." Kasino langsung bergerak menuju dapur untuk membuat mie instan.
Dono duduk santai sambil baca buku novel. Indro pun masuk ke dalam rumahnya langsung ke kamarnya untuk menyelesaikan pekerjaan. Kasino sibuk memasak di dapur dan akhirnya makan mie instan jadi. Lalu Kasino mencari saos botolan biar mie instan tambah legit. Sudah mondar-mandir ternyata gak ada dan tambah geleng-geleng kepala.
"Indro..dimana saos botolnya?" teriak Kasino yang mulai jengkel.
Indro mendengar teriak Kasino langsung kaget banget dan menyambung omongan "Di atas dalam kulkas."
Kasino langsung mencari saos botol di kulkas.
"Ini..dia saosnya. Di taruh sini...jadi bekulah saos ini. Ada-ada saja Indro ini," kata Kasino.
Kasino langsung membuka botol saos dan langsung di tuangkan isinya.
"Ini..baru enak," kata Kasino.
Mie instan sudah kelihatan merah banget dengan saos yang banyak.
"Waktunya makan," kata Kasino.
Kasino menikmati mie instan buatanya.
"Pas.....pedasnya. Sambel ABC..luar..biasa pedasnya," kata Kasino.
Kasino dengan antusias makan mie instannya yang enak. Dono terlihat jenuh baca novel di luar rumah karena di gigitin oleh nyamuk. Masuklah Dono ke dalam rumah sambil menutup pintu. Buku novel di taruh di meja. Lalu Dono menyetel Tv dan mencari acara yang bagus. Indro dengan seksama menyelesaikan pekerjaannya sampai akhirnya selesai juga. Keluarlah Indro dari kamar duduk bersama Dono.
"Acara..bagus Dono ya....yang kamu tonton?" tanya Indro.
"Lumayan.....dari pada gak ada hiburan," jawab Dono.
Kasino pun selesai makan bergerak menuju dimana Dono dan Indro duduk.
"Nonton apa kalian?" tanya Kasino.
"Lawak....," jawab Dono.
"Oh......lawak toh," kata Kasino.
"Kenapa ada orang nyanyi yang terlihat di Tv?" tanya Kasino.
"Tadi...lawak sekarang nyanyi. Karena memang di buatnya begitu selingannya. Biar tidak monoton hanya nyanyi aja," kata Dono.
"Bener itu..setiap acara pasti ada titik kejenuhan bagi penontonnya. Maka di siasatkan agar menarik dengan lawak," tambahan dari Indro.
"Berarti pinter dong....mereka yang membuat acara di Tv," pujian Kasino.
"Iya..memang pinter. Kalau gak pinter kan mereka gak di bayar. Kualitas mereka di nilai dengan materi alias uang. Zaman now," penjelasan Indro.
"Oh..begitu," saut Kasino.
"Kebiasan pura-pura......," kata Dono.
"Kok tahu?" kata Kasino.
"Tahu..lah.....dari dulu," saut Indro dan Dono bersamaan.
Ketiga lagi asik nonton Tv. Terdengar suara gaduh di luar rumah. Dono pun penasaran dengan suara gaduh. Langsung di periksa dengan melihat dari balik jendela kaca.
"Ternyata orang-orang lagi ngurusin acara nikah di daerah sini," kata Dono.
Dono kembali duduk bersama teman-temannya. Ternyata Indro gak ada yang ada cuma Kasino yang mengganti mengganti chenel dengan remot.
"Ada..apa Don di luar?" tanya Kasino.
"Biasa..urusan pernikahan di daerah sini....Kasino."
"Oh....gitu. Tapi Indro di undang gak ya...Dono."
"Mana saya tahu...Kasino."
Indro bawa makan dari dapur dan di taruh di meja.
"Makan Dono dan Kasino........baru beli dari warung dekat sini. Gorengan........."
"Beres itu kalau makan....," saut Dono.
"Saya kenyang.....Dono dan Indro," saut Kasino sambil mengambil gorengan.
"Nah itu apa?" tanya Indro.
"Ini namanya ngeles aja. Yang sebenarnya masih lapar....," kata Kasino.
"Dasar...aneh-aneh saja," saut Dono yang asik makan gorengan.
"Sudah gak usah di bahas lagi," kata Indro.
Dono pun asik menonton Tv sambil makan gorengan. Indro dan Kasino pun sama. Acara pun berlangsung dengan bagus sekali. Tapi tiba-tiba pintu di ketok. Dono pun beranjak dari tempat duduknya. Dengan pelan-pelan pintu di buka.
"Loh....Rara...ada apa gerangan dateng kesini?" tanya Dono.
"Oh..saya mau mengantarkan makan untuk mas Indro pesan lewat telpon untuk di anter kesini," kata Rara.
"Iya..saya panggil Indro yang memesan makannya. Tunggu sebentar," kata Dono.
"Iya.mas," jawab Rara.
"Indro...ada Rara yang mengantarkan makan untuk kamu......," teriak Dono.
Indro langsung terkejut dan bangun segera mendatangi Dono di depan rumah bersama Rara.
"Mana-mana makannya?" tanya Indro.
"Ini...mas," kata Rara sambil menyerahkan makan di dalam bungkusan pelastik.
"Jangan lupa di bayar," saut Dono.
"Iya......," jawab Indro.
Indro pun membayar makan dengan uang lebih kepada Rara.
"Kok pembayarannya lebih?" tanya Rara.
"Untuk itungan barang di anter kesini," kata Indro.
"Biasa...kerjaan orang kota....seperti kami. Semua di hitung...tidak boleh merugikan orang lain," saut Dono.
"Oh..orang kota baik-baik ya," kata Rara yang lugu.
"Ya..gak gitu juga kali. Tidak semua orang kota baik ada juga yang buruk. Cuma kami sadar bahwa ada itungan yang belum kamu hitung. Yaitu biaya tranfortasi ke rumah ini," penjelasan Indro.
"Wah padahal saya sudah menghitungnya dan di masukkan ke dalam harga barang," Rara menjelaskan.
"Gimana kamu ...Indro...jangan ada motif..untuk dekat dengan Rara," omongan Dono yang terbuka kepada orang yang di tuju.
"Engak..lah. Jangan di bahas lagi. Rempong ..jadinya," saut Indro.
"Kalau begitu saya permisi dulu," kata Rara.
"Iya," jawab Dono dan Indro bersamaan.
Dono dan Indro masuk ke dalam rumah. Lalu membuka makan di meja.
"Asik....makan banyak," kata Kasino.
"Yo.i. Jarang-jarang. Karena kalian main ke rumah saya. Jadi saya siapkan makan untuk sahabat baik saya," kata Indro.
"Ok..makan..deh sepuasnya," kata Dono.
"Makan...juga..ah," kata Kasino.
Dono dan Indro menikmati makan dan minuman yang enak lagi buatan Rara. Kasino cuma ikutan makan dan minum juga. Ketiganya menikmati malam minggu dengan makan dan minuman yang enak di tambah dengan acara Tv yang menarik yaitu lawak.
Karya: No