CAMPUR ADUK

Monday, August 23, 2021

DONO PUTUS DARI RARA

Kasino di halaman belakang sedang asik main game di Hp-nya. Dono berada di halaman belakang juga, ya sedang baca buku. Indro baru pulang dari urusan kerjaannya, ya masuk rumah langsung ke halaman belakang di mana ada Dono dan Kasino duduk santai dengan urusan masing-masing.

"Assalamualikum," kata Indro 

Indro duduk di kursi.

Dono dan Kasino, ya berkata bersamaan "Waalaikumsalam."

Dono berhenti baca bukunya dan Kasino, ya berhenti main game di Hp-nya.

"Gimana kerjaan Indro?" kata Dono.

"Baik seperti biasanya," kata Indro.

"Oooo baik toh," kata Dono.

"Kerjaan baik. Berarti rezeki lancar deh. Gajian tiap bulan, ya lancar dengan baik," kata Kasino.

"Ya begitulah Kasino.," kata Indro.

Dono menaruh buku di meja dan mengambil cangkir berisi teh di meja, ya segera di minum dengan baik. Kasino, ya mengambil cangkir berisi kopi, ya segera di minum dengan baik.

"Aku haus," kata Indro.

Indro menuangkan tekok yang berisi teh ke cangkir dan segera di minum itu teh.

"Enak ini," kata Indro.

Indro menaruh cangkir berisi teh di meja, ya begitu juga Dono. Kasino, ya menaruh cangkir berisi kopi di meja.

"Don," kata Indro.

"Apa?" kata Dono.

"Aku dapet kabar tentang hubungan dengan Rara, ya dari Saskia. Dono telah putus dengan Rara. Karena Dono menjalin hubungan dengan Ratna. Kasarnya sih...Dono selingkuh gitu, ya ketahuan Rara. Kenapa hal itu bisa terjadi Don?!" kata Indro.

Kasino mendengar omongan dari Indro, ya kaget banget. 

"Beneran itu omongan Indro, ya Don?!" kata Kasino.

"Ya.....ya..... Gimana ya?!" kata Dono berpikir sih dengan panjang.

"Sama teman sih Don. Jujur saja!" kata Indro.

"Jujur saja!" kata Kasino.

"Baiklah. Aku memang menjalin hubungan dengan Ratna. Bisa di bilang sih pacaran gitu," kata Dono.

"Jadi bener. Dono putus sama Rara," kata Indro.

"Apa mungkin. Masalahnya Rara duluan yang selingkuh dengan teman kerjanya. Jadi bales dengan Dono selingkuh juga. Sama-sama pengkhianat dalam hubungan cinta yang di sepakati," kata Kasino.

"Kasino. Aku yang salah. Aku yang mengkhianatin hubungan cinta dengan Rara," kata Dono.

"Oooo jadi Rara tidak bersalah toh. Kalau Dono mengaku bersalah. Ya Ratna tidak jadi masalah sih," kata Kasino.

"Cinta Dono dengan Rara berakhir. Rara sakit hati dikhianatin Dono. Untung saja Rara di jalan kebaikkan, ya sadar diri dan lebih banyak ibadah dengan baik untuk dirinya tenang. Beda dengan cewek-cewek lainnya sakit hati, ya balas dendam. Di bisa di bilang sakit jiwa sih," kata Indro.

"Tidak perlu di bahas urusan ku!" kata Dono.

"Iya," kata Kasino dan Indro bersamaan.

Dono mengambil bukunya di meja, ya beranjak dari duduknya di halaman belakang. Dono masuk rumah langsung ke kamar, ya mengerjakan kerjaannya mengetik di leptop membuat cerita sih. Kasino dan Indro tetap di halaman belakang.

"Kaya ada aneh," kata Kasino.

"Aneh apa Kasino?!" kata Indro.

"Dono menyembunyikan sesuatu," kata Kasino.

"Masa?!!" kata Indro.

"Dono menjatuhkan dirinya. Dengan cara berselingkuh. Kalau obrolan ini di tulis di Blog dengan baik. Berarti citra baiknya Dono hilang, ya di ganti buruknya Dono berselingkuh dan di benci orang. Rara citra baiknya terus naik dengan baik," kata Kasino.

"Iya juga. Dono bisa mengambil keputusan untuk berselingkuh. Ya menjatuhkan citra baiknya," kata Indro.

"Perjalan hidup Dono dari kecil sampai dewasa, ya di benci orang lebih banyak dari pada di puji orang.  Buat Dono hal itu biasa. Karena orang tidak tahu siapa Dono sebenarnya," kata Kasino.

"Dono pernah cerita. Dirinya hampir mati. Menghadapi orang-orang berengsek," kata Indro.

"Hidup di dunia ini. Ada manusia yang baik ada manusia yang buruk. Sampai terjadi pertikai dan mati. Polisi dan tentara tidak ada gunanya. Apalagi para ahli agama yang terus berjuang membentuk akhlak manusia menjadi baik. Hidup berdampingan dengan baik di satu agama maupun antar agama," kata Kasino.

"Pada akhirnya. Jawabannya. Sudah qodar dari manusia yang menjalankan hidup itu," kata Indro.

"Ya sudahlah tidak perlu di bahas lebih jauh lagi!" kata Kasino.

"Iya," kata Indro.

Indro beranjak dari duduknya di halaman belakang menuju masuk rumah dan langsung ke kamarnya untuk berbenah diri. Kasino main game di Hp-nya dengan baik.

Seminggu kemudian.

Dono yang telah menjalin hubungan dengan Ratna, ya memberikan uang pada Ratna karena kerja sama untuk jadi pacar bohongan untuk putus dengan Rara berhasil dengan baik. Ratna pun senang menerima uang dari Dono. Hubungan pacaran Ratna dengan Dono tetap berlangsung dengan baik dengan tujuannya menyakini keadaan.

Rara yang masih belum bisa melupakan Dono, ya berusaha dengan baik. Sampai bertemu dengan cowok yang baik di jodohkan sama orang tua Rara. Dono mendapatkan kabar dari Indro, ya tentang Rara telah menjalin hubungan dengan cowok yang baik. Dono senang mendengar kabar Rara jadian dengan cowok yang lebih baik dari dirinya karena rencana Dono berhasil dengan baik. 

"Semua ini karena aku sakit. Aku tidak mau memberi beban pada Rara, ya dengan keadaan ku. Bisa saja umur ku pendekkan," kata Dono.

Dono memutuskan untuk pergi dari kota Jakarta ke kota Batam karena memang ada keluarganya di sana. Kasino dan Indro tetap di Jakarta sih. Dono di kota Batam tetap menjalankan kehidupannya seperti biasanya dengan baik dan juga kuliah lagi, ya online gitu.

Sebenarnya Dono sudah jenuh dengan kuliah ini dan itu. Karena tujuannya untuk melupakan semua tentang kenangan dengan Rara, ya Dono menekuni kuliah online dengan baik. Setiap hari Dono menjalankan kehidupannya di kota Batam dengan baik, ya sama halnya di kota Jakarta.

KELAIN HATI

Malam begitu larut banget. Dono di ruang tamu masih mengetik di leptopnya. Indro terbangun dari tidurnya di kamarnya. 

"Aku haus," kata Indro.

Indro keluar dari kamarnya ke dapur. Sampai di dapur, ya Indro membuka kulkas dan mengambil botol yang berisi air dingin. Ya di tuanglah botol berisi air dingin itu di gelas dan Indro segera meminum air dingin itu.

"Segernya," kata Indro. 

Indro menaruh kembali botol berisi air dingin ke dalam kulkas. Indro mau ke kamar sih, ya melanjutkan tidur tapi mau memeriksa Dono yang sedang mengetik di leptopnya. Sampai di ruang tamu. Indro melihat Dono masih mengetik dengan baik di leptopnya. Duduklah Indro dan berkata "Don. Sudah larut malem masih mengetik di leptop."

Dono berhenti mengetik dari leptopnya.

"Cerita yang aku buat belum selesai," kata Dono.

"Oooo begitu," kata Indro.

"Kasino masih tidurnya pules di kamarnya?" kata Dono.

"Kaya sih masih pules sih tidurnya. Abisnya selesai nonton acara Tv yang bagus dan menghibur," kata Indro.

"Masih tidur toh Kasino," kata Dono.

"Don. Gimana cerita tentang acara Tv di kaitkan dengan cerita kehidupan sehari-hari kita hentikan saja!" kata Indro.

"Emangnya ada masalah?!" kata Dono.

"Ya tidak ada masalah sih," kata Indro.

"Kalau di pikir baik-baik sih. Kita terlalu sering sih mengkaitkan acara Tv dengan kehidupan sehari-hari. Ya boleh di hentikan saja!" kata Dono.

"Oiya Don. Apakah ada orang lain. Yang mengkaitkan acara Tv dengan kehidupan sehari-hari, ya seperti Dono?!" kata Indro.

"Mungkin ada. Nama juga kehidupan. Seperti anak kembar beda orang tuanya," kata Dono.

"Kemungkinan ada toh," kata Indro.

"Emmmm," kata Dono.

"Jadi bisa di bilang berhenti menggemari acara Tv yang sering di tonton. Ya kehilangan penggemar tuh acara Tv jika kita berhenti, ya Don?!" kata Indro.

"Bisa di bilang begitu sih. Berapa lama berhentinya tergantung Indro saja. Jadi aku tidak akan mengkaitan acara Tv dengan kehidupan sehari-hari termasuk tentang artis ini dan itu," kata Dono.

"Tanpa kita. Masih ada orang lain yang menggemari acara Tv," kata Indro.

"Iya sih. Masih ada orang lain," kata Dono.

"Kalau begitu aku tidurlah Don!" kata Indro.

"Iya," kata Dono.

Dono meneruskan ketikannya di leptopnya dengan baik. Indro sudah bergerak menuju kamarnya. Sampai di kamar, ya Indro rebaan di tempat  tidur dan akhirnya tidur dengan terlelap banget. 

Setengah jam berlalu. Dono selesai mengetik di leptopnya.

"Selesai juga membuat cerita," kata Dono.

Dono menyimpan hasil ketikannya dengan baik dan leptopnya di matikan.

"Laper," kata Dono.

Dono beranjak dari duduknya di ruang tamu ke kamarnya untuk menaruh leptop di meja belajar. Setelah itu. Dono keluar dari kamar, ya ke dapur sih untuk membuat mie rebus. Dono di dapur memasak mie rebus.

"Enaknya kalau punya istri. Ada yang membuatkan makanan. Ini buat sendiri," kata Dono.

Dono dengan sabar menunggu air mendidih.

"Kelain hati. Berarti lama kelamaan aku harus melupakan Rara. Ya Rara pasti sakit hati. Aku harus berjalan ke masa depan yang baru dengan cewek yang baru, ya mungkin namanya Ratna. Kisah yang menarik," kata Dono.

Air yang di masak telah mendidih. Dono masukan mie ke dalam panci yang airnya mendidih. Dengan sabar Dono memasak mienya. Pada akhirnya mie mateng sih. Dono menyajikan mie di mangko sih dan di makan di ruang makan.

"Kalau aku pikir dengan baik. Aku kelain hati. Berarti meninggalkan cinta ku pada Rara. Menjalin cinta pada Ratna. Nama panjangnya....Ratna Manggali saja," kata Dono.

Dono makan mie rebusnya dengan baik.

"Cerita bentuk pengkhianatan. Cowok yang mulai apa ceweknya yang mulai ya?!" kata Dono.

Dono terus makan mienya dengan baik.

"Menemukan cewek yang baik. Yang bisa mengubah batu menjadi emas dengan sihir cinta," kata Dono.

Dono terus makan mienya.

"Cerita itu lebih baik," kata Dono.

Dono terus makan meinya, ya sampai habis tuh mie di dalam mangkok.

"Kenyang," kata Dono.

Dono segera mencuci mangkok dan gelas yang habis di pakai. Setelah bersih tuh mangkok dan gelas di taruh di rak dengan baik.

"Ahhhhh. Aku ngantuk. Tidur ah!" kata Dono.

Dono bergerak kemarnya. Sampai di kamar. Dono rebaan di kasurnya dengan baik sampai tidur deh.

BINTANG SEGALA BINTANG

Dono duduk di halaman belakang sedang asik baca buku, ya sambil minum teh dan makan keripik singkong yang enak banget. Kasino di ruang tengah, ya sedang nonton Tv yang acaranya bagus banget gitu...live gitu. Saat iklan Kasino mengganti chenel pake remot untuk menonton acara lain....live juga sih. Pokoknya acara Tv bagus semua, ya menghibur sih. Indro selesai mengerjakan kerjaannya, ya keluar dari kamarnya.

"Nonton Tv apa enggak ya?" kata Indro.

Indro terus berpikir dengan baik dan memutuskan dengan baik.

"Tidak nonton Tv. Main game saja di Hp," kata Indro.

Indro ke halaman belakang. Sampai di halaman belakang, ya Indro melihat Dono yang asik baca bukunya. Indro duduk dengan baik.

"Don," kata Indro.

"Apa?" kata Dono sambil menghentikan baca bukunya.

"Tadi aku dan Kasino. Membicarakan tentang penistaan agama atau ujaran kebencian. Dari nonton Tv," kata Indro.

"Terus," kata Dono.

"Ngomong ini dan itu ada kaitannya dengan agama sih. Ya sampai Kasino omongannya...Pengikut Dajjal. Aku ikut saja obrolan itu. Gimana menurut mu Don?!" kata Indro.

"Tidak ada masalah sih," kata Dono.

"Tanggapannya cuma gitu saja Don?!" kata Indro.

"Maunya gimana?!" kata Dono.

"Antusias gitu Don!" kata Indro.

"Ujaran kebencian atau penistaan agama. Kalau di anggap tidak penting. Maka berita itu juga akan menghilang sendiri, ya di anggap selesai permasalahannya. Sedangkan omongan Kasino....Pengikut Dajjal dan Indro mengikuti obrolannya Kasino. Ya sekedar obrolan saja. Kalau di tulis di Blog dan baca sama pembaca. Jawabannya sih aku sebagai penulis sudah tahu......prediksinya dengan proses penelitian panjang dengan pengumpulan data. Kualitatif dan Kuantitaf," kata Dono.

"Sudah memprediksinya dengan baik toh. Jadi Obrolannya sekedar saja," kata Indro.

"Emmmm," kata Dono.

"Dono mendengarkan suara Roh. Apakah akan terjadi kehancuran di masa depan berdasarkan cerita di ajaran Islam. Ya Dajjal gitu?!" kata Indro.

"Kalau itu sih rahasia. Aku tidak tertarik membahasnya," kata Dono.

"Tidak ingin membahasnya. Misteri deh!!!!" kata Indro.

"Misteri itu lebih baik," kata Dono.

"Iya sih. Misteri lebih baik. Acara Tv saja yang baru, ya temanya juga misteri ini dan itu," kata Indro.

"Nama juga manusia mencari rezeki di dunia pertelevisian. Buat ini dan itu. Menarik saja di tonton dengan baik," kata Dono.

"Ya," kata Indro.

"Ooooiya Indro. Tumben tidak nonton Tv?!" kata Dono.

"Akunya ingin main game. Jadi tidak nonton Tv. Memang acara Tv-nya bagus semua sih. Bintang segala bintang yang menghibur acara Tv sih. Maka acara Tv jadi menarik dan di sukai sama para penonton setianya," kata Indro.

"Ooooo begitu. Main game toh. Berarti Kasino di ruang tengah, ya asik nonton Tv. Bintang segala bintang," kata Dono.

"Ya sudah Don. Ngobrolnya. Aku mau main game di Hp ku!" kata Indro.

"Iya" kata Dono.

Dono melanjutkan baca bukunya dengan baik. Indro main game di Hp-nya dengan antusias banget. Kasino di ruang tengah masih nonton Tv.

"Acara Tv bagus. Bintang segala bintang," kata Kasino.

Kasino terus menonton acara Tv yang bagus itu. Kadang saat iklan di ganti ke chenel lain untuk menonton acara Tv yang lain....bagus juga sih.

PENGIKUT DAJJAL

Dono, Kasino dan Indro selesai sholat magrib rumah saja sih. Dono keluar dari kamar, ya ke ruang tamu untuk membaca buku. Kasino dan Indro, ya keluar dari kamar untuk nonton Tv di ruang tengah. Indro dan Kasino duduk dengan santai di ruang tengah. Ya Indro segera menghidupkan Tv dengan menggunakan remot. Acara Tv yang di tonton, ya beritalah. Remot di taruh di meja sama Indro.

"Beritanya dari kemarin sampai sekarang tentang penistaan agama. Ujaran kebencian," kata Indro.

"Manusia. Manusia," kata Kasino.

"Ada yang baik. Ada yang buruk," kata Indro.

"Manusia yang belajar ajaran agama dengan baik. Contohnya : ajaran agama Islam. Maka orang itu di katakan menjadi utusan Tuhan. Berarti bisa di bilang nabi, amir, pemimpin, khalifah di muka bumi, imam dan masih banyak lagi." kata Indro.

"Omongan Indro sih ada bener sih. Salah satu saja, ya utusan Tuhan membimbing manusia agar berjalan di jalan kebaikan. Hal yang buruk seharusnya di jauhkan!" kata Kasino.

"Kalau paham agama yang di jalankan tidak ada rasa benci pada agama yang di jalankan. Berarti kurang paham deh. Atau tersesat. Atau orang yang benci itu lagi frustasi, ya setres gitu," kata Indro.

"Di sebutin semua sih. Penyakit itu namanya!" kata Kasino.

"Sampai ujaran kebencian atau penistaan agama lain. Tujuannya menciptakan konflik agar terjadi pertikaian, ya perang antar agama jadinya," kata Indro.

"Membuat keruh suasana. Awalnya damai. Di buat perang. Benar-benar....pengikutnya Dajjal," kata Kasino.

"Kacau. Kacau. Kacau," kata Indro.

"Kalau penistaan agama dan ujaran kebencian itu terbukti. Harus di tangkap, ya di penjaralah. Dampaknya bahaya....perang agama," kata Kasino.

"Memang harus di tangkap orang-orang penistaan agama dan ujaran kebencian. Dajjal dan Dajjal," kata Indro.

Indro dan Kasino terus menonton Tv dengan baik. Acara berita Tv terus berganti ke berita yang lain. 

"Beritanya menarik," kata Indro.

"Memang beritanya menarik sih," kata Kasino.

Kasino dan Indro terus menonton acara Tv, ya berita di Tv dengan baik. Sampai terdengar adzan untuk sholat isya. Kasino dan Indro mematikan Tv. Dono menghentikan baca bukunya. Jadi ketiganya segera menjalankan kewajiban sebagai muslim yang baik, ya sholatlah.

CAMPUR ADUK

MUMBAI XPRESS

Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...

CAMPUR ADUK