"Assalamualikum," kata Indro
Indro duduk di kursi.
Dono dan Kasino, ya berkata bersamaan "Waalaikumsalam."
Dono berhenti baca bukunya dan Kasino, ya berhenti main game di Hp-nya.
"Gimana kerjaan Indro?" kata Dono.
"Baik seperti biasanya," kata Indro.
"Oooo baik toh," kata Dono.
"Kerjaan baik. Berarti rezeki lancar deh. Gajian tiap bulan, ya lancar dengan baik," kata Kasino.
"Ya begitulah Kasino.," kata Indro.
Dono menaruh buku di meja dan mengambil cangkir berisi teh di meja, ya segera di minum dengan baik. Kasino, ya mengambil cangkir berisi kopi, ya segera di minum dengan baik.
"Aku haus," kata Indro.
Indro menuangkan tekok yang berisi teh ke cangkir dan segera di minum itu teh.
"Enak ini," kata Indro.
Indro menaruh cangkir berisi teh di meja, ya begitu juga Dono. Kasino, ya menaruh cangkir berisi kopi di meja.
"Don," kata Indro.
"Apa?" kata Dono.
"Aku dapet kabar tentang hubungan dengan Rara, ya dari Saskia. Dono telah putus dengan Rara. Karena Dono menjalin hubungan dengan Ratna. Kasarnya sih...Dono selingkuh gitu, ya ketahuan Rara. Kenapa hal itu bisa terjadi Don?!" kata Indro.
Kasino mendengar omongan dari Indro, ya kaget banget.
"Beneran itu omongan Indro, ya Don?!" kata Kasino.
"Ya.....ya..... Gimana ya?!" kata Dono berpikir sih dengan panjang.
"Sama teman sih Don. Jujur saja!" kata Indro.
"Jujur saja!" kata Kasino.
"Baiklah. Aku memang menjalin hubungan dengan Ratna. Bisa di bilang sih pacaran gitu," kata Dono.
"Jadi bener. Dono putus sama Rara," kata Indro.
"Apa mungkin. Masalahnya Rara duluan yang selingkuh dengan teman kerjanya. Jadi bales dengan Dono selingkuh juga. Sama-sama pengkhianat dalam hubungan cinta yang di sepakati," kata Kasino.
"Kasino. Aku yang salah. Aku yang mengkhianatin hubungan cinta dengan Rara," kata Dono.
"Oooo jadi Rara tidak bersalah toh. Kalau Dono mengaku bersalah. Ya Ratna tidak jadi masalah sih," kata Kasino.
"Cinta Dono dengan Rara berakhir. Rara sakit hati dikhianatin Dono. Untung saja Rara di jalan kebaikkan, ya sadar diri dan lebih banyak ibadah dengan baik untuk dirinya tenang. Beda dengan cewek-cewek lainnya sakit hati, ya balas dendam. Di bisa di bilang sakit jiwa sih," kata Indro.
"Tidak perlu di bahas urusan ku!" kata Dono.
"Iya," kata Kasino dan Indro bersamaan.
Dono mengambil bukunya di meja, ya beranjak dari duduknya di halaman belakang. Dono masuk rumah langsung ke kamar, ya mengerjakan kerjaannya mengetik di leptop membuat cerita sih. Kasino dan Indro tetap di halaman belakang.
"Kaya ada aneh," kata Kasino.
"Aneh apa Kasino?!" kata Indro.
"Dono menyembunyikan sesuatu," kata Kasino.
"Masa?!!" kata Indro.
"Dono menjatuhkan dirinya. Dengan cara berselingkuh. Kalau obrolan ini di tulis di Blog dengan baik. Berarti citra baiknya Dono hilang, ya di ganti buruknya Dono berselingkuh dan di benci orang. Rara citra baiknya terus naik dengan baik," kata Kasino.
"Iya juga. Dono bisa mengambil keputusan untuk berselingkuh. Ya menjatuhkan citra baiknya," kata Indro.
"Perjalan hidup Dono dari kecil sampai dewasa, ya di benci orang lebih banyak dari pada di puji orang. Buat Dono hal itu biasa. Karena orang tidak tahu siapa Dono sebenarnya," kata Kasino.
"Dono pernah cerita. Dirinya hampir mati. Menghadapi orang-orang berengsek," kata Indro.
"Hidup di dunia ini. Ada manusia yang baik ada manusia yang buruk. Sampai terjadi pertikai dan mati. Polisi dan tentara tidak ada gunanya. Apalagi para ahli agama yang terus berjuang membentuk akhlak manusia menjadi baik. Hidup berdampingan dengan baik di satu agama maupun antar agama," kata Kasino.
"Pada akhirnya. Jawabannya. Sudah qodar dari manusia yang menjalankan hidup itu," kata Indro.
"Ya sudahlah tidak perlu di bahas lebih jauh lagi!" kata Kasino.
"Iya," kata Indro.
Indro beranjak dari duduknya di halaman belakang menuju masuk rumah dan langsung ke kamarnya untuk berbenah diri. Kasino main game di Hp-nya dengan baik.
Seminggu kemudian.
Dono yang telah menjalin hubungan dengan Ratna, ya memberikan uang pada Ratna karena kerja sama untuk jadi pacar bohongan untuk putus dengan Rara berhasil dengan baik. Ratna pun senang menerima uang dari Dono. Hubungan pacaran Ratna dengan Dono tetap berlangsung dengan baik dengan tujuannya menyakini keadaan.
Rara yang masih belum bisa melupakan Dono, ya berusaha dengan baik. Sampai bertemu dengan cowok yang baik di jodohkan sama orang tua Rara. Dono mendapatkan kabar dari Indro, ya tentang Rara telah menjalin hubungan dengan cowok yang baik. Dono senang mendengar kabar Rara jadian dengan cowok yang lebih baik dari dirinya karena rencana Dono berhasil dengan baik.
"Semua ini karena aku sakit. Aku tidak mau memberi beban pada Rara, ya dengan keadaan ku. Bisa saja umur ku pendekkan," kata Dono.
Dono memutuskan untuk pergi dari kota Jakarta ke kota Batam karena memang ada keluarganya di sana. Kasino dan Indro tetap di Jakarta sih. Dono di kota Batam tetap menjalankan kehidupannya seperti biasanya dengan baik dan juga kuliah lagi, ya online gitu.
Sebenarnya Dono sudah jenuh dengan kuliah ini dan itu. Karena tujuannya untuk melupakan semua tentang kenangan dengan Rara, ya Dono menekuni kuliah online dengan baik. Setiap hari Dono menjalankan kehidupannya di kota Batam dengan baik, ya sama halnya di kota Jakarta.
No comments:
Post a Comment