CAMPUR ADUK

Thursday, July 27, 2023

KAUN?

Budi duduk di depan rumahnya, ya menikmati minum kopi gelasan dan makan singkong rebus gitu. 

"Baca buku ah!" kata Budi. 

Budi mengambil buku di meja, ya buku di buka dengan baik, ya di pilih-pilih dengan baik cerpen yang ingin di baca. Terpilihlah salah satu cerpen yang di baca Budi dengan baik gitu. 

Isi cerita yang di baca Budi :

Pada malam yang suram, seorang wanita muda yang ketakutan berbicara dengan orang tuanya di telepon, menanyakan kapan mereka akan kembali ke rumah. Saat dia menonton berita tentang seorang pembunuhan berantai pada umumnya, bel pintu berbunyi. Pria di luar mengidentifikasi dirinya sebagai Sameer Purnavale, mengaku sebagai mitra bisnis pemilik rumah, Tuan Malhotra. Wanita itu enggan membuka pintu, karena kabar adanya pembunuh yang berkeliaran. Dia mengatakan bahwa rumah itu bukan milik Tuan Malhotra, melainkan milik Tuan Gupta. Percaya bahwa telah terjadi kesalahpahaman, Sameer terus menerus membunyikan bel pintu bahkan setelah wanita tersebut mengatakan kepadanya bahwa dia tidak akan membiarkannya masuk. Untuk menakut-nakuti dia, wanita tersebut berbohong dengan mengatakan bahwa suaminya sedang tidur di lantai atas. Sameer mengatakan bahwa dia memang melihat seorang pria di rumah itu, dan meminta untuk berbicara dengannya. Setelah mendengar ini dan suara berikutnya dari dalam rumah, wanita itu menjadi ketakutan dan berlari keluar. Sameer kemudian membawa wanita itu kembali ke dalam, meyakinkannya bahwa dia akan melindunginya.

Karena pemadaman listrik yang tiba-tiba, wanita itu pergi ke dapur untuk mencari lilin, tetapi malah menemukan kucing peliharaannya yang mati. Karena ketakutan, dia berlari ke pintu dengan panik, hanya untuk menemukan pria lain yang memegang senjata. Pria itu mengidentifikasi dirinya sebagai Inspektur Qureshi dan menelepon kantor polisi untuk meminta bantuan. Sameer dan wanita itu curiga terhadap Qureshi, dan dua pria kemudian bertengkar. Selama perjuangan, wanita itu memegang senjata Qureshi, memaksanya untuk mengungkapkan bahwa dia sebenarnya bukan polisi, tapi pencuri. Wanita itu menelepon ibunya dan memintanya untuk menghubungi polisi.

Perjuangan lain terjadi, dan Sameer dengan parah melukai Qureshi, mengira dia adalah pembunuh berantai. Dia mengangkat telepon untuk memanggil polisi, namun dia menemukan bahwa itu tidak berfungsi. Bingung, dia meminta wanita itu untuk bersembunyi di suatu tempat yang aman di dalam rumah sementara dia mencoba memperbaiki telepon. Bel pintu berbunyi dan Sameer menjawab. Dia memanggil wanita itu, mengatakan bahwa ada seorang pria yang meminta Tuan Malhotra, tetapi sebelumnya dia bersikeras bahwa rumah itu milik Tuan Gupta. Bingung, dia mencarinya di loteng, dan menemukan mayat, mengidentifikasinya sebagai Tuan Malhotra. Wanita itu menyerangnya dan mereka mulai melawan, sampai Sameer tiba-tiba ditikam oleh Qureshi, yang percaya bahwa dialah pembunuhnya. Saat dia memeriksa tubuh Sameer, wanita itu mulai bersenandung dan menikam pencuri itu sampai mati.

Keesokan harinya, wanita itu mulai mengeluarkan mayat, membersihkan rumah, mengatur ulang furnitur, dan mulai "berbicara" dengan ibunya menggunakan telepon yang terputus, mengungkapkan bahwa dia adalah pembunuh berantai. Bel pintu berbunyi dan ada pria lain di pintu, menanyakan Tuan Malhotra. Wanita itu kemudian menoleh ke penonton dan melontarkan senyum jahat.

Ada banyak elemen misterius dalam film yang masih belum terpecahkan. Misalnya, pembunuh kucing tidak pernah diketahui dalam film yang semakin menambah ketegangannya. Selain itu, tidak pernah diketahui bagaimana wanita itu melakukan begitu banyak pembunuhan di rumah tak dikenal yang dimiliki oleh Tuan Malhotra.

***

Budi selesai baca cerpen, ya buku di tutup dan buku di taruh di bawah meja gitu. 

"Eko belum datang juga, ya kalau begitu nyanyi saja ah!" kata Budi. 

Budi mengambil gitar yang di taruh di samping kursi, ya gitar di mainkan dengan baik dan bernyanyi dengan baik gitu. 

Lirik lagu yang dinyanyikan berjudul 'Menyesal' :

"Dahulu kau memang cantikSehingga aku terpesonaDahulu kau memang manisAku pernah jatuh cintaTapi engkau menolaknya
Sungguh sayang, kecantikanmuKau gunakan pemuas nafsuKau tak sadar kecantikanmuAkan pudar kar'na usiaEngkau menyesal, tak guna lagiSemua itu telah terjadi
Kini hanya air mataYang menjadi teman hidupmuKini hanya sesalanmuMengiringi kepedihanmuMenyesallah, menyesallah
Sungguh sayang, kecantikanmuKau gunakan pemuas nafsuKau tak sadar kecantikanmuAkan pudar kar'na usiaEngkau menyesal, tak guna lagiSemua itu telah terjadi
Kini hanya air mataYang menjadi teman hidupmuKini hanya sesalanmuMengiringi kepedihanmuMenyesallah, menyesallah"

***
Budi selesai bernyanyi, ya gitar di taruh di samping kursi gitu. Ya Budi menikmati minum kopi dan makan singkong rebus. Eko datang ke rumah Budi, ya di parkirkan dengan baik motor di samping rumah Budi. Eko duduk dengan baik, ya dekat Budi. 

"Terangsang," kata Budi.

"Ada apa dengan kata itu?" kata Eko.

"Berdasarkan dari di dapatkan di jaringan internet gitu. Ngomong tentang cowok. Ya cowok dekat dengan cewek, ya pastinya terangsang," kata Budi.

"Ya rata-rata begitu sih cowok terangsang dekat cewek, ya berdasarkan data penelitian gitu," kata Eko. 

"Berarti ada cowok yang tidak terangsang dengan cewek, ya kan Eko?" kata Budi. 

"Ya adalah cowok yang tidak terangsang dengan cewek karena beberapa faktor," kata Eko. 

"Kalau begitu aku punya cerita," kata Budi. 

"Budi mau bercerita toh. Jadi aku jadi pendengar yang baik, ya mendengarkan cerita Budi. Seperti mendengarkan sandiwara di radio gitu," kata Eko. 

"Begini ceritanya. Budi terlahir dari keluarga yang baik. Ayah seorang pendekar yang berjalan di jalan baik gitu. Ayah mendidik Budi dengan ilmu bela diri, ya silat dan juga teknik senjata apa pun gitu. Budi belajar dengan tekun banget sampai seperti Ayah gitu. Budi dekat dengan cewek cantik, ya bernama Yeni gitu. Budi dan Yeni berteman baik saja gitu. Yeni pun belajar silat dari Budi, ya untuk membela dirinya karena masih banyak gerombolan penjahat berkeliaran sana sini yang membuat ketakutan masyarakat gitu. Yeni belajar silat dengan baik dari Budi, ya sampai mahirlah. Sampai terjadi penyerangan gerombolan penjahat ke desa tempat tinggal Budi gitu. Ayah bertarung dengan baik untuk mengalahkan gerombolan penjahat yang kejam gitu. Budi dan Yeni bertarung juga untuk mengalahkan gerombolan penjahat gitu. Yeni kalah dari pertarungan, ya berusaha kabur dari penjahat gitu. Budi bertarung dengan baik, ya karena lawannya banyak jadinya Budi kewalahan gitu. Budi terluka dan juga pingsan di pukul sama penjahat dan buang ke sungai gitu. Budi ternyata selamat gitu dari keadaannya di tolong pengawal seorang bangsawan kerajaan gitu. Budi pun di jadikan pengawal seorang anak bengsawan bernama Tasya. Budi melindungi Tasya dengan baik, ya dari serangan penjahat gitu. Budi pun jatuh hati pada Tasya. Ya Tasya menyukai Budi gitu. Keduanya saling mencintai, ya sampai Ayahnya Tasya tahu hubungan anaknya gitu. Ayahnya mengizinkan Budi bersama Tasya gitu. Budi dan Tasya menikah gitu, ya hidup bahagia. Kebahagian itu, ya singkat gitu. Gerombolan penjahat menyerang kediaman rumahnya Tasya. Ayahnya Tasya mati di bunuh penjahat. Budi bertarung dengan baik, ya untuk mengalahkan penjahat untuk melindungi Tasya gitu. Budi dan Tasya melarikan diri karena penjahat terlalu banyak gitu. Sampai melewati jembatan gitu. Penjahat masih mengejar Budi dan Tasya. Ya Tasya jatuh ke dalam sungai, ya Budi berusaha menolongnya. Tapi ternyata Tasya tidak bisa di temukan Budi. Tasya kayut ke bawa arus air entah kemana gitu. Ya Budi berharap Tasya hidup gitu, ya jadi Budi menjalankan hidupnya dengan baik tetap mencari Tasya. Sampai Budi bertemu dengan penjahat, ya bertarung dengan baik gitu. Budi kalah dan tertusuk pedang. Budi tergeletak bersimbah darah gitu. Penjahat meninggalkan tempat tersebut dengan baik gitu. Ketika Budi bangun dari keadaannya, ya ternyata dirinya di tolong sama seorang tabib bernama Pak Abu. Budi lama-lama pulih dari keadaannya dan berterima kasih pada Pak Abu yang telah menolong dengan baik gitu. Budi pergi untuk terus mencari Tasya lagi gitu. Terjadi perampokan di jalan. Budi bertarung dengan baik, ya mengalahkan penjahat yang merampok itu. Pak Eko dengan putrinya bernama Nia, ya berterima kasih di tolong Budi gitu. Budi tinggal di rumah Pak Eko. Nia suka dengan Budi gitu. Budi juga suka dengan Nia. Jadi kisah cinta sampai menikah. Ketika malam pertama. Budi tidak bisa terangsang sama Nia gitu. Nia kecewa karena adik kecilnya Budi tidak bisa berdiri gitu. Budi murung dengan keadaannya. Begitulah ceritanya!" kata Budi.

"Cerita yang bagus," kata Eko. 

"Sekedar cerita. Dunia ini masih banyak yang lebih baik bercerita dari pada aku. Yang lebih baik itu, ya sinetron atau film," kata Budi. 

"Aku paham omongan Budi!" kata Eko. 

"Emmm," kata Budi.

"Tokoh Budi bersama Tasya, ya normal terangsang gitu. Ketika Budi bersama Nia, ya jadi tidak terangsang alias adik kecil tidak bisa berdiri," kata Eko.

"Ya begitulah ceritanya," kata Budi.

"Jadi ceritanya tokoh Budi berobat atau tidak untuk menyelesaikan masalah rangsangan itu?" kata Eko.

"Ya kalau mau ceritanya di lanjutin sih, ya berobat dengan baik pada tabib. Kalau versi di buat masa sekarang, ya berobatnya sama dokter dengan tujuan bisa terangsang lagi, ya alias adik kecil bisa berdiri," kata Budi.

"Urusan rangsangan sih. Bisa saja ceweknya meninggalkan cowoknya," kata Eko.

"Bisa saja cewek meninggalkan cowok yang tidak bisa terangsang gitu. Bisa juga, ya tetap bersama karena menerima kekurangan gitu," kata Budi.

"Memang ada cewek yang mampu menerima kekurangan cowok," kata Eko.

"Emmm," kata Budi.

"Hidup ini, ya ada yang extrim cerita. Saking benci pada adik kecil. Jadi cewek yang trauma pada cowok yang memperkosanya, ya adik kecilnya cowok itu di potong cewek," kata Eko.

"Extrim cerita. Ya ada juga cowok di potong adik kecilnya, ya jadi Kasim kerajaan gitu dengan alasan ini dan itu," kata Budi.

"Emmm," kata Eko.

"Ya sekedar bahan obrolan lulusan SMA!" kata Budi.

"Aku paham omongan Budi!" kata Eko.

"Kalau begitu main kartu remi saja!" kata Budi.

"Okey main kartu remi!" kata Eko.

Budi mengambil kartu remi di bawah meja, ya kartu remi di kocok dengan baik dan di bagikan dengan baik kartu remi. Budi dan Eko main kartu remi dengan baik gitu.

CAMPUR ADUK

MUMBAI XPRESS

Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...

CAMPUR ADUK