Budi duduk di ruang tengah, ya sedang menonton Tv yang acara bagus, ya musik gitu.
"Lagu-lagunya bagus," kata Budi.
Budi terus nonton Tv dengan baik, ya yang acaranya bagus banget gitu.
"Penyanyi cantik dan ganteng-ganteng gitu," kata Budi.
Budi dengan santai nonton Tv gitu, ya sambil menikmati minum kopi dan makan singkong rebus. Nonton Tv, ya sampai acara musik selesai dan di gantikan acara lain gitu. Tv di matikan Budi pake remot. Budi pindah duduk dari ruang tengah ke depan rumah, ya bawa piring yang ada singkong rebus dan gelas yang berisi kopi lah. Di depan rumah, ya gelas dan piring di taruh di meja, ya Budi duduk dengan baik gitu.
"Baca buku saja!" kata Budi.
Budi mengambil buku di bawah meja, ya buku di buka dengan baik dan pilih-pilih dengan baik cerpen yang ingin di baca. Terpilih salah satu cerpen yang di baca Budi dengan baik gitu.
Isi cerita yang di ceritakan Budi :
Di Earth-65, Gwen Stacy berjuang untuk memenuhi harapan ayah kapten polisinya, yang tidak tahu bahwa dia adalah Spider-Woman. Bertahun-tahun sebelumnya, Gwen secara tidak sengaja membunuh sahabatnya Peter Parker saat dia mengamuk tanpa berpikir sebagai Kadal, dan polisi telah memburu Spider-Woman sejak saat itu, tanpa mengetahui identitas Gwen. Suatu malam di Manhattan, Gwen bertemu dengan versi Hering dari alam semesta alternatif bertema Renaisans Italia. Spider-People Miguel O'Hara dan Jess Drew tiba menggunakan jam tangan penghasil portal dan bantu Gwen menaklukkan Hering. Gwen dihadapkan oleh ayahnya dan mengungkapkan identitasnya. Bingung, dia mencoba untuk menangkapnya. Dia melarikan diri melalui portal dimensional bersama yang lain setelah Miguel dengan enggan memberikan keanggotaannya di Spider-Society.
Di Brooklyn di Earth-1610, enam belas bulan setelah penghancuran penumbuk Alchemax, Miles Morales beradaptasi menjadi Spider-Man sambil merindukan Gwen dan berjuang untuk memenuhi harapan orang tuanya. Dia bertemu Spot, seorang ilmuwan yang tubuhnya diresapi dengan portal setelah ledakan collider Alchemax. Menyalahkan Miles atas dilemanya, Spot membawa Miles ke Alchemax dan mengungkap laba-laba yang menggigit Miles berasal dari alam semesta lain—Earth-42—ketika Spot menguji collider. Dia kemudian secara tidak sengaja memindahkan dirinya ke dalam kehampaan, di mana dia belajar melakukan perjalanan ke alam semesta lain yang berisi penumbuk Alchemax untuk menggunakannya untuk memberdayakan dirinya sendiri.
Gwen melakukan perjalanan ke Earth-1610 dan terhubung kembali dengan Miles, meskipun dia diam-diam melacak Spot melintasi dimensi. Miles diam-diam melihat Gwen melacak Spot ke Earth-50101 saat Jess menginstruksikan Gwen untuk meninggalkan Miles. Setelah Gwen membuka portal ke Mumbattan, India, Miles mengikutinya, dan mereka bekerja sama dengan Spider-Man Pavitr Prabhakar dan Hobie Brown melawan Spot, yang berhasil menyerap kekuatan penumbuk dunia itu. Miles dikejutkan dengan penglihatan tentang ayahnya yang sekarat di tangan Spot sebelum Spot itu kabur. Dalam penghancuran collider berikutnya, Miles menyelamatkan ayah pacar Pavitr, seorang kapten polisi, tetapi Mumbattan mulai berantakan karena gangguan "kanon" acara". Anggota Spider-Society tiba untuk menilai kerusakan anomali dimensional, sementara Miles, Gwen, dan Hobie dikirim ke markas besar mereka di Earth-928, tempat ratusan varian manusia Laba-laba tinggal di kompleks masif. Mereka bertemu dengan Miguel dan bergabung dengan Peter B. Parker dan putrinya Mayday, saat Miguel menjelaskan bagaimana setiap cerita Spider-Man berisi "peristiwa kanon", seperti kematian seorang kapten polisi yang dekat dengan Spider-Man, dan yang menyimpang dari peristiwa-peristiwa itu mengancam jalinan multiverse.
Miles menyadari kematian ayahnya, yang akan dipromosikan menjadi kapten polisi dalam dua hari, adalah peristiwa kanon. Miguel berdebat dengan Miles sebelum memenjarakannya, tetapi Hobie membantu Miles melepaskan diri sebelum menggunakan portal untuk keluar dari Spider-Society. Miguel memerintahkan semua Spider-People untuk menangkap Miles, mengakibatkan pengejaran yang gila-gilaan di kompleks dan kota. Miguel menjebak Miles dan mengungkapkan bahwa Miles adalah anomali asli, karena dia tidak pernah seharusnya menjadi Spider-Man, dan akibatnya Earth-42 tidak memiliki Spider-Man. Miles kabur dan, dengan bantuan Margo Kess / Spider-Byte, kembali ke apa yang dia yakini sebagai dimensi rumahnya. Miguel, melihat Gwen sebagai kewajiban, mengeluarkannya dari Spider-Society. Gwen berdamai dengan ayahnya, yang memutuskan untuk mengundurkan diri sebagai kapten polisi. Menyadari pengunduran dirinya adalah bukti bahwa kanon dapat dihindari dengan aman, Gwen memutuskan untuk membantu Miles, meninggalkan Earth-65 dengan jam tangan portal bajakan yang ditinggalkan Hobie padanya.
Saat Miles kembali ke apartemennya, dia mengungkapkan kepada ibunya bahwa dia adalah Spider-Man, yang tidak dia kenal. Setelah mengalami kesalahan, bertemu dengan almarhum pamannya Aaron Davis, dan mengetahui bahwa ayahnya telah meninggal, Miles menyadari bahwa dia berada di Earth-42. Aaron menginterogasi Miles dan bergabung dengan Miles Earth-42, yang telah menjadi Prowler. Miguel, Jess, dan Ben Reilly / Scarlet Spider melakukan perjalanan ke Earth-1610 untuk mencari Miles tepat saat Spot tiba dan memulai serangannya. Setelah mengirim Ben ke dimensi lain dan berbicara dengan orang tua Miles di Earth-1610, Gwen membentuk tim Spider untuk menemukan Miles, yang terdiri dari Peter B., Mayday, Pavitr, Hobie, Margo, Spider-Man Noir, Peni Parker, dan Spider - Ham.
***
Budi selesai baca cerpen yang ceritanya menarik, ya buku menutup buku dan buku di taruh di bawah meja. Eko datang ke rumah Budi, ya memarkirkan motornya dengan baik depan rumah Budi. Ya Eko duduk dengan baik, ya dekat Budi.
"Demi keinginan. Harus berjuang dengan baik. Sarat di jalankan dengan baik," kata Budi.
"Apa maksudnya yang di omongin Budi tersebut?" kata Eko.
"Cerita!" kata Budi.
"Oooo Budi mau cerita toh," kata Eko.
"Permainan seandainya!" kata Budi.
"Permainan Budi. Permainan seandainya!" kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Gimana ceritanya!" kata Eko.
"Begini ceritanya. Selfi cewek cantik dan pinter. Suatu ketika Selfi mau di jodohkan sama Ibunya dengan seorang cowok bernama Raffi. Orang tua Raffi teman baik Ibunya Selfi. Perjodohan itu diadakan di rumah Ibunya Selfi. Ternyata Selfi menolak Raffi. Selfi tidak ingin di jodohkan lagi sama Ibunya. Ya Ibu membiarkan keputusan anaknya dan meminta maaf sama orang tua Raffi karena perjodohan gagal gitu. Selfi bertemu mantan pacarnya di kafe, ya nama mantan pacar itu Nasar. Teman-teman Selfi, ya agak risih dengan hubungan Selfi dengan Nazar karena sudah jadi mantan tetap berhubungan dengan baik selayaknya orang pacaran. Inginnya teman-teman Selfi, ya meluruskan hubungan Selfi dan Nazar. Ya ternyata Selfi dan Nazar tidak peduli dengan perkataan teman-teman Selfi, ya Selfi dan Nazar tetap jojong status tersebut 'mantan teman baik'. Di sisi lain ada seorang cowok ganteng dan keren, ya bernama Budi, ya sedang membuat makanan yang enak untuk Ayahnya. Makan itu sate saja. Makan itu, ya jadi sajikan pada Ayah. Sang Ayah memuji masakan Budi dengan baik. Budi ingin membuat rumah makan, ya jadi ingin mengubah tempat jualan Ayahnya yang berupa toko kelontongan, ya jadi rumah makan gitu. Ayah mau saja tempat usahanya di ubah sesuai mau Budi dengan sarat Budi harus menikah gitu. Budi menyetujui sarat Ayah itu, ya jadi Budi menemui Tasya di sebuah kafe untuk membicarakan urusan pernikahan. Tasya ternyata ingin hubungan dengan Budi, ya tidak cepat-cepat menikah, ya di jalanin dengan baik pacaran satu atau dua tahun gitu. Harapan Budi cepat menikah karena demi usaha yang diinginkan Budi, ya sarat dari Ayahnya. Tasya jadi menolak urusan pernikahan dengan Budi dengan alasan untuk sarat bangun usahanya Budi gitu. Ya Budi gagal menikah cepat dan di bicarakan dengan Ayahnya. Ya Ayahnya menyarankan cewek lain karena cewek yang lain masih banyak, ya mungkin mau di ajak Budi menikah. Budi mengikuti saran Ayahnya itu. Ya Ayah Budi berusaha membantu juga untuk mendapatkan cewek untuk Budi dengan cara menemui Ibunya Selfi gitu. Ya Ibunya Selfi, ya mau membantu Ayahnya Budi untuk mencarikan cewek yang cocok dengan Budi gitu. Saat di acara pernikahan. Budi bertemu dengan Ibunya Selfi dan juga bertemu dengan Selfi. Budi memang teman baik sama Selfi masih kecil, ya ketika dewasa biasa aja gitu. Budi terkesan dengan kecantikan Selfi dan berkata dengan Ibunya Selfi, ya Budi ingin dengan Selfi. Ibunya bingung menghadapi sikap dari anaknya itu, ya Selfi. Karena urusannya Ibunya Selfi telah sepakat dengan Ayahnya Budi urusan perjodohan. Ibunya Selfi membantu pendekatan Budi dengan Selfi. Budi mulai berusaha dekat dengan Selfi, ya di bantu Ibunya Selfi dan Ayahnya Budi. Banyak penolakan dari Selfi, ya sampai Budi murung gitu. Ibunya Selfi dan Ayahnya Budi memberi semangat Budi dengan baik untuk berusaha dengan baik mendapatkan hati Selfi. Budi terus berusaha dengan baik untuk mendapatkan perhatian Selfi. Ya memang terjadi juga benih cinta antar Budi dan Selfi tapi ketika Nazar ada, ya ceritanya jadi lain. Budi tahu hubungan Selfi dengan Nazar jadi menjauh gitu. Selfi masih menaruh harapan sama Nazar untuk di nikahi. Ternyata Nazar benaran ingin menikahi Selfi gitu. Budi masih ingin berjuang mendapatkan Selfi, ya tapi ketahuan kalau untuk mendapatkan hatinya Selfi di bantu Ibunya. Budi pun menjauh dari Selfi, ya memutuskan untuk menikah dengan Tasya karena di terima gitu. Surat undangan Budi yang akan menikah dengan Tasya di kirimkan ke rumah Selfi. Ya Selfi menolak datang ke pernikahan Budi gitu. Ya Selfi ada suka dengan Budi, ya jadi tidak bisa bersama Nazar dan menolak lamaran gitu. Selfi memutuskan datang ke pernikahan Budi. Di tempat pernikahan Budi dan Selfi bicara dari hati ke hati, ya jadi saling suka gitu dan ingin menikah. Budi dan Selfi, ya ingin menggagalkan pernikahannya dengan Tasya dengan menghadap orang tua Tasya. Ternyata di tolak orang tua Tasya, ya Budi tetap harus menikah dengan Tasya karena urusan kehormatan. Saat waktu pernikahan, ya ternyata yang jadi mempelai wanitanya adalah Selfi. Ternyata Tasya tidak ingin menikah dengan Budi, ya jadi kedudukan pengantin di gantikan Selfi. Ya jadi Budi dan Selfi menikah. Pesta pernikahan meriah. Budi dan Selfi bahagia. Karena telah memenuhi sarat dari Ayah untuk menikah, ya Budi bangun usaha rumah makan dengan baik. Begitulah ceritanya!" kata Budi.
"Cerita yang bagus!" kata Eko.
"Ya sekedar cerita saja. Bahan obrolan lulusan SMA. Ada kesamaan cerita, ya maklum saja gitu," kata Budi.
"Aku paham omongan Budi!" kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Demi memenuhi sarat dari Ayah di jalankan dengan baik. Hasilnya juga baik," kata Eko.
"Begitulah ceritanya," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Permainan seandainya selesai. Kalau begitu main kartu remi saja!" kata Budi.
"Okey main kartu remi!" kata Eko.
Budi mengambil kartu remi di bawah meja, ya di kocok dengan baik dan bagikan dengan baik. Eko dan Budi main kartu remi dengan baik gitu.