Dono lagi santai di sebuah warung pinggir jalan setelah olah raga lari pagi. Indro pun ikutan duduk di warung sambil minum es dugan. Pak pemilik warung baru mengantar pesanan Dono yaitu es cincau. Dono langsung meminum es cincau dengan lewat sedotan.
"Segernya," kata Dono.
"Sama Dono seger...," saut Indro.
"Mana.....Kasino?" tanya Dono.
"Kasino gak usah di omongin..lagi pede kate sama cewek di ujung jalan," kata Indro sambil menunjuk.
"Dari dulu sampai sekarang gak berubah. Kerjaannya godain cewek. Tapi asik juga sih. Cuma di ajak ngobrol untuk sering aja," kata Dono.
"Dono..motif kamu ketahuan dekat sama cewek. Mencari rahasia hati cewek untuk memperkuat tulisan. Sedangkan Kasino dan Saya kan cuma ingin banyak teman sekalian siapa tahu nyantol," kata Indro.
"Kalau begitu sih sama aja kita bertiga. Seiya sekata. Sebenarnya untuk apa kita kejar cewek ya. Kan capek?" kata Dono yang mulai aneh lagi.
"Gak penting itu mah. Sebenarnya Saya mau tanya akhir-akhir ini kamu sering murung kenapa?" tanya Indro.
"Biasa..urusan sengketa tanah," jawab Dono.
"Kalau masalah itu sih masalah lama. Gak ada solusinya," kata Indro.
"Ada......Joko Widodo yaitu tentang programnya bagi-bagi sertifikat tanah. Saya juga mau. Tapi kondisinya tempat proses programnya tidak ada di daerah tempat tinggal kita," cerita Dono.
"Jangan-jangan masalah keadaan lingkungan sekitar penulis. Kalau di ceritakan pun gak menolong lah. Karena memang gak ada solusinya," kata Indro yang tegas.
"Memang penulis sudah tahu gak ada solusinya kalau urusan sengketa. Karena surat tanah gak jelas itu saja. Kadang kita pikir lebih baik golput aja. Masalah lingkungan sekitar penulis saja gak bisa di selesaikan. Apalagi masalah sosial yang lain seperti pengangguran dan kemiskinan yang di ajukan oleh Prabowo menjadi program utama untuk segera di selesai secepat mungkin untuk kesejahteraan rakyat," kata Dono.
"Sebenarnya sih sangsi. Karena mungkin juga tidak terjamah lagi. Masalahnya di lihat dari sektor pertumbuhan penduduk dan tekan ekonomi sosial. Apakah program yang di usung itu berjalan dengan baik atau tidak," tambahan Indro.
"Kalau begitu ribet juga. Kemungkinan hidup kita gini-gini aja..gak ada perubahan," kata Dono.
"Jangan ngomong begitu kayak orang pasrah. Harusnya optimis menjalankan hidup," kata Indro.
"Saya optimis. Tapi tetap pesimis karena masih banyak pengangguran dan kemiskinan di sekitar kita," kata Dono.
"Terserah kamu," saut Indro.
Kasino pun selesai ngobrol dengan cewek di ujung jalan dan mendatengi Dono dan Indro. Lalu segera mesen es dugan tapi di bungkus ke pada pemilik warung. Dengan sabar menunggu Kasino akhirnya di berikanlah plastik yang berisi es dugan. Kasino segera meminumnya dan mengucap "Segernya." Sedangkan Dono dan Indro ngobrol dan sekalian minum es.
"Ngobrol asik banget boleh ikutan gak?" tanya Kasino.
"Boleh..tapi..masalah pemilu," kata Indro.
"Iya..pemilu," saut Dono.
"Kalau masalah itu sih saya pasti milih. Tapi jika ada masalah yang rentan di rakyat kecil dan tidak bisa terlesaikan dengan baik ya......saya....golput. Kadang lebih baik di boikot aja suara di daerah sini agar gagal penyelenggaraan pemilu. Kalau gagal kan jadi sia-sia pekerjaan mereka di susun rapih dari awal sampai akhir. Biar mereka tahu rasanya jadi rakyat kecil yang tidak bisa terangkat derajatnya. Kata ini dan itu ...omong kosong," kata Kasino.
"Kok..omongannya..langsung skak mati begitu Kasino?" tanya Dono.
"Benar Kasino...skak mati itu mah. Kalau begitu sih menang kamu. Yang lainnya kalah. Kasih celah sedikit agar permainan jadi asik dong," saut Indro.
"Mau..asik. Jadi tuntaskan semua janji para elit politik itu semuanya. Agar rakyat percaya dengan kebijakan yang mereka keluarkan," saran Kasino.
"Itu..sih..solusi yang gak ada jalan keluarnya. Bertahun-tahun. Karena banyak pejabat kalau sudah naik lupa dan yang gak lupa cuma sedikit. Faktornya menyelesaikan urusan sanak family yang mendukung mereka untuk menjadi pejabat atau di sebut orang kaya," kata Dono.
"Idem," saut Indro.
"Sebenarnya..sih saya sudah tahu gak ada solusinya dari dulu. Hidup ya begini-begini aja. Karena dilihat dari faktor kita semua..yang kerjaannya membuat loka kerjaan untuk hidup. Sedangkan orang lain setelah lulus SMA atau Kuliah harus mencari pekerjaan untuk menggapai masa depan yang lebih baik. Tapi mereka masih lugu sekali. Tidak tahunya lowongan sedikit dan yang mencari pekerjaan banyak dan di desak ekonomi keluarga," cerita Kasino.
"Susah juga..hidup di negeri ini," saut Indro.
"Iya," saut Dono yang ikutan.
Dono, Indro membayar minum yang di pesannya pada Pak pemilik warung. Sedangkan Kasino sudah duluan bayar sama Pak pemilik warung. Ketiganya bergerak pulang dari olah raga lari pagi.
Karya: No