Pada tahun 1958, Anna Jurin menerima pekerjaan sebagai pengurus rumah tangga di Saint Ange, sebuah panti asuhan berkarat dan terisolasi yang terletak di Pegunungan Alpen Prancis dan dimiliki oleh Madam Francard. Kelompok terakhir anak-anak telah dikirim ke tempat lain tak lama setelah kematian misterius seorang anak laki-laki di kamar mandi, yang mencoreng reputasi panti asuhan dan mengancam penutupannya. Selain Anna, panti asuhan tersebut kini hanya dihuni oleh dua orang: Helenka yang sudah lama memasak dan seorang yatim piatu dewasa, Judith, yang menderita cacat mental dan mengklaim bahwa ada anak-anak lain yang tak terlihat di lokasi tersebut.
Selama dia tinggal, Anna mengalami fenomena supernatural yang nyata. Namun, Helenka menampik kekhawatirannya sebagai halusinasi belaka, apalagi setelah ia mengetahui bahwa Anna hamil akibat pemerkosaan beramai-ramai, ya sebuah fakta yang awalnya ia coba sembunyikan. Anna mengetahui bahwa Judith adalah salah satu dari sekian banyak orang yang dikirim ke Saint Ange pada tahun 1946 sebagai anak yatim piatu perang pada Perang Dunia II; karena kekurangan perbekalan dan logistik, Judith menjadi satu-satunya yang selamat.
Meski mendapat penjelasan tersebut, Anna menduga pihak panti asuhan sengaja membunuh dan menyembunyikan anak-anak tersebut. Dia mendapatkan kepercayaan Judith dengan berteman dan menenangkannya ketika anak-anak kucingnya tampaknya ditenggelamkan oleh Helenka, cukup baginya untuk mengungkapkan bahwa anak-anak tersebut menghuni suatu area di belakang cermin di kamar mandi, yang ternyata adalah asrama yang ditinggalkan. Helenka mencoba mencegah mereka menuju ke area tersebut, tapi Judith membuatnya pingsan. Kedua wanita tersebut melanjutkan ke asrama dan menemukan sisa-sisa mainan dan makanan busuk. Judith menyadari bahwa anak-anak itu benar-benar telah meninggal dan memohon pada Anna untuk berhenti mencari, namun Anna bersikeras untuk melanjutkan dan menaiki lift menuju ke bawah tanah. Anna tiba di sebuah bangunan steril seperti rumah sakit dengan dinding putih bersih dan lampu terang benderang. Dia dihadapkan pada anak-anak yang bangkit dari serangkaian pemandian keruh, yang mengelilinginya. Anna tiba-tiba melahirkan dan dibantu oleh anak-anaknya untuk melahirkan, tetapi bayi yang baru lahir tersebut meninggal saat lahir mati yang membunuh Anna.
Beberapa waktu kemudian, Francard dan asistennya mencari Anna di bawah tanah, yang sekarang lembab, gelap, dan berdinding karat. Mereka menemukan Anna dan bayinya di lantai, keduanya tewas. Memutuskan untuk meninggalkan mereka di sana, keduanya menuju ke atas untuk meninggalkan tempat itu bersama Helenka dan Judith; tersirat bahwa Anna telah berhalusinasi fenomena tersebut karena stres, karena dia dinyatakan sebagai penyebab sebenarnya atas tenggelamnya anak-anak kucing tersebut. Namun, sebelum mereka pergi, Judith membuang obatnya, seperti yang disarankan Anna sebelumnya, dan mengintip ke bekas kamar tidur Anna, di mana dia melihat dia dan bayinya, sekarang sebagai roh Saint Ange, bersama anak-anak yang meninggal. Francard kembali menggantikan Judith dan cerita berakhir saat ruangan terlihat kosong.
Budi selesai baca cerpen, ya ceritanya bagus banget, ya buku di tutup dan buku di taruh di bawah meja. Eko datang ke rumah Budi, ya motor di parkirkan dengan baik di depan rumah Budi. Eko duduk dengan baik, ya dekat Budi.
"Hidup ini tetap sama, ya kan Budi?" kata Eko.
"Iya. Hidup ini tetap sama!" kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
Eko mengambil singkong rebus di piring, ya singkong rebus di makan dengan baik.
"Hidup ini antara bahagia dan tidak," kata Budi.
"Realitanya begitu!" kata Eko.
Eko mengambil aqua gelas di bawah meja, ya tepatnya di dalam kardus. Eko meminum aqua dengan baik gitu.
"Awalnya bahagia. Tiba-tiba tidak bahagia," kata Budi.
"Siapa yang awalnya bahagia, ya tiba-tiba tidak bahagia?" kata Eko.
Eko menaruh gelas aqua di meja.
"Cerita!" kata Budi.
"Cerita. Berarti tokoh yang dalam cerita Budi, ya yang awalnya bahagia, ya tiba-tiba tidak bahagia," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Cerita seperti apa Budi?" kata Eko.
"Begini ceritanya. Jhon yang kuliah Universitas dengan baik, ya dengan tujuan jadi dokter. Jhon jatuh hati pada cewek cantik bernama Nia. Ya Nia kuliah juga di Universitas. Jhon suka dengan Nia, ya berusaha dengan baik jadian dengan Nia. ada cowok bernama Hari, ya suka dengan Nia. Ya Hari kuliah di Universitas. Jhon pun bersaing dengan Hari demi bisa jadian sama Nia. Persaingan sengit, ya antara Jhon dan Hari untuk jadian Nia. Ya Nia senang ada dua cowok yang menyukainya gitu. Nia berkata "Aku di antara dua cinta". Nia memutuskan dengan baik, ya memilih Jhon dan jadian dengan baik. Hari yang gagal bersama Nia. Hari pun berusaha jadian dengan Putri. Ya Putri baru putus dari Abdul Aziz karena selingkuh gitu. Usaha Hari berhasil jadian dengan Putri gitu. Jhon dan Nia menjalin hubungan dengan baik, ya sampai keduanya lulus dari Universitas, ya sarjana. Jhon kerja jadi dokter di rumah sakit. Nia kerja di sebuah perusahaan, ya sekertaris gitu. Hubungan kisah cinta Jhon dan Nia tetap berjalan baik. Suatu hari, ya Jhon mengajak Nia makan malam di restoran dengan tujuan untuk melamar Nia, ya menikah gitu. Makan malam berjalan baik, ya lamaran menikah di terima dengan baik. Jhon dan Nia selesai makan malam di restoran, ya Jhon mengantar Nia pulang pake mobil gitu. Tiba-tiba terjadi kecelakaan mobil gitu. Nia meninggal. Jhon masih hidup, ya tidak bisa menerima kematian Nia gitu. Jhon mencari cara untuk membangkitkan Nia, ya dengan ilmu kedokteran yang ia pelajarin dengan baik. Jhon frustrasi karena tidak menemukan cara membangkitkan Nia dari kematiannya. Sampai Jhon menemukan gulungan di sebuah rumah tua, ya tentang membangkitkan manusia yang mati, ya di sebut Edo Tensei. Jhon mempelajari gulungan tersebut dengan baik gitu. Jhon menguasai ilmu yang ada di gulungan gitu. Untuk membangkitkan Nia, ya butuh manusia yang di korban gitu, ya agar ritualnya berhasil gitu. Jhon mencari manusia yang akan di korbankan. Seorang cewek bernama Yanti, ya jadi target Jhon. Ya Jhon menculik Yanti, ya di bawa ke rumah Jhon gitu. Yanti menghilang, ya orang tua khawatir dan melapor kepolisian Lapor Pak!. Pak Andre segera memerintahkan anak buahnya untuk mencari Yanti yang hilang. gitu. Sebenarnya, ya ada yang tahu Yanti di culik, ya Beno. Ya Beno tidak sengaja melihatnya penculikan Yanti gitu. Jhon melakukan ritual Edo Tensei dengan mengorbankan Yanti demi membangkitkan Nia. Usaha Jhon berhasil, ya Nia bangkit gitu. Jhon senang banget Nia bersama dirinya, ya jadi melangsungkan acara pernikahan. Polisi Andika bertemu dengan Beno yang tahu Yanti di culik. Polisi Andika segera bersama teman-temannya mencari penculiknya. Polisi Andika menemukan tersangka penculikan Yanti, ya Jhon yang sedang melaksanakan pernikahan dengan Nia. Ya Nia pun memilih menerima kematiannya, ya akhirnya roh Nia keluar dari tubuh yang jadikan ritual Edo Tensei. Tubuh itu, tubuh Yanti dengan keadaan mati. Polisi Andika menangkap Jhon, ya atas kesalahannya di bawa ke kantor polisi untuk di penjara. Begitu ceritanya!" kata Budi.
"Cerita yang bagus banget!" kata Eko.
"Sekedar cerita saja. Dunia ini, ya masih banyak yang lebih baik bercerita dari pada aku. Yang lebih baik itu, ya sinetron dan film!" kata Budi.
"Aku paham omongan Budi!" kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Kalau kehilangan orang di cintai, ya kadang, ya ada yang tidak bisa menerimanya," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Sesuai ceritanya. Awalnya bahagia, ya tiba-tiba tidak bahagia karena kehilangan orang yang di cintai, ya karena kecelakaan mobil," kata Eko.
"Begitulah ceritanya!" kata Budi.
"Edo Tensei. Ilmu membangkitkan orang mati, ya ada di cerita Naruto," kata Eko.
"Aku mengambil ide membangkitkan orang mati, ya Edo Tensei dari cerita Naruto yang aku tonton di Tv," kata Budi.
"Sekedar bahan untuk obrolan lulusan SMA!" kata Eko.
"Ya iyalah sekedar bahan obrolan lulusan SMA!" kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Main ular tangga!" kata Budi.
"Oke!" kata Eko.
Budi mengambil permainan ular tangga di bawah meja, ya permainan ular tangga di taruh di meja. Eko dan Budi main permainan ular tangga dengan baik gitu.